Jawaban yang Sama

Romance Series 4504

"Wah anak Mom ganteng banget sih! Pokoknya jangan lupa senyum, jangan jutek Dar!" Mom Lala dengan antusias mematut tampilan Darren memastikan sang Putra tak kurang satu apapun.

Darren yang pagi ini dibuat kelimpungan dengan sikap Mommynya yang sejak tadi sudah memberikan petuah ini dan itu.

Tak heran sih, Mom Lala memang selalu memastikan dengan mata kepalanya sendiri apapun yang berkaitan dengan keluarganya.

"Ya ampun Mom, Kak Darren yang jadi pembicara Mom yang sibuk ini itu sampe senyum aja diatur." Devano tertawa dengan pemandangan yang ia saksikan.

"Ga usah banyak komen Kamu Dev, Mom ga khawatir kalo itu Kamu, malah Kamu sangat mengkhawatirkan! Kalo Kakakmu ini harus mesti Mom persiapkan! Tahu sendiri bagaimana Kakakmu Darren Kaku seperti Kan," Mom Lala melipat bibirnya untung saja tak sampai kebablasan mengatai anaknya sendiri seperti Kanebo Kering.

Tentu saja mendengar itu Darren semakin menekuk wajahnya sedangkan Devano puas terbahak-bahak.

"Ya begitulah Dev, Mommy itu selalu semangat dan energik. Makanya dulu saat jadi guru fans nya banyak sekali. Dari murid sampai guru ngefans berat sama Mommy." Daddy Daniel menyindir istrinya. Meski sudah setua ini dan saling percaya dan cinta keduanya tak perlu ditanyakan seberapa besar namun sifat cemburu dan possesih Daddy Daniel tak pernah luntur.

"Serius Dad? Maksudnya Mommy ditaksir gitu sama rekan sesama Guru tempat Mom mengajar?" Divya semakin penasaran karena ia juga baru mendengarkan kisah muda Mommynya pada bagian ini. Kini Princess Dad Daniel dan Mom Lala antusias mendengar kelanjutan cerita.

"Tanya saja sendiri sama Mommy, Klu nya adalah Futsal dan Seni." Daddy Daniel semakin meledek istrinya dengan cerita masa lalu Lala.

"Oh Jadi Daddy mau bongkar-bongkar masa lalu nih, mau Mommy kasih detailnya waktu saingan sama Fandy dan Gilang? Huh!" Mommy Syahla tak mau kalah dengan Daddy Daniel.

"Wah seru tuh. Ayo Mom ceritakan, gimana pas Daddy muda dulu, kurang lengkap waktu itu Dad ceritanya. Mau denger cerita versi Mommy." Devano bukannya meredakan malah menjadi kompor mleduk. Devano si huru hara-hara mulai beraksi.

"Ok, Ok Dad ngaku kalah. Kita tutup album kenangannya ya!" Daddy Daniel tak akan membiarkan Devano dan lainnya tahu bagaimana detail cerita segi 4 antara Dirinya, Gilang dan Fandy dalam mendapatkan Dinda.

"Makanya Dad, jangan mancing, hehehe..." Mommy Syahla tersenyum penuh kemenangan.

"Ah, ga seru. Tapi apapun itu Daddy kan cinta mati sama Mommy, iya kan Dad?" Devano memang si mulut manis terkadang ia sangat sweet bisa mengambil hati.

"Oh itu tentu. Daddy dan Mommy itu Sehidup Sesurga!" Daddy Daniel dengan mantap.

"Anjay! Kalah dah Tuh yang dijulukin Sultan!" Devano dengan bahasa alaynya.

Darren seperti biasa hanya sebagai pengamat sekaligus penonton bila Devano, Divya dan kedua orang tuanya sedang bercanda.

"Kak Darren memang jadi Narsum dimana sih?" Divya penasaran mengapa Mommynya sejak tadi sudah repot ini dan itu menasehati ini dan itu pada kakak sulungnya.

Darren kalah cepat dengan sang Mommy yang sudah lebih dulu menjawab panjang lebar.

"Acaranya diadakan oleh Kementerian Riset Dikti diselenggarakannya di kampus Z, Dulu Pak Menteri kan rektor disana sebelum sekarang digantikan oleh istrinya sendiri Prof. Hayati." Mommy Syahla yang masih terus melanjutkan passionnya dalam Dunia Pendidikan meski profesi sebagai guru telah lama ia tinggalkan, namun iya memiliki PAUD dan beberapa sekolah terbuka yang Mommy Syahla kelola bersama rekan-rekan nya salah satunya dengan Love Care Foundation.

Divya yang memang tidak berkecimpung dalam Dunia pendidikan hanya menganggukan kepalanya.

"Bukankah Dokter Arjuna jadi Nara Sumber juga disana, makanya hari ini rapat akan diambil alih Dokter Wisnu?" batin Divya mengaitkan pemberitahuan di group WA semalam.

"Wah pasti banyak mahasiswi yang cantik dan gemes Kak. Fighting Kak Darren!" Devano menepuk bahu Darren seakan menyemangati sang Kakak siapa tahu ada yang nyantol bisa jadi kakak iparnya.

"Jangan lupa senyum ya Kak Darren." Divya menggoda kakak sulungnya.

"Sudah, kalian ga lihat wajah Kakak kalian tuh," Daddy Daniel melihat ekspresi Darren yang kesal dengan candaan kedua adiknya.

Di Kampus Z tempat acara berlangsung.

Tampak hadir Bapak Menteri Ristekdikti Bapak Haikal Hasan Basri, Rektor Universitas Z Ibu Hayati Nur Amalia dan tentunya pembicara-pembicara hebat yang menginspirasi kaum muda dengan prestasinya dibidang masing-masing.

Setelah serangkaian pembukaan dan sambutan-sambutan tentu saja masuk ke acara talkshow dan tentunya ada sesi tanya jawab.

Tampak Narasumber yang dihadirkan dari berbagai profesi.

Darren Harold mewakili pengusaha muda, CEO yang sukses melebarkan perusahaannya hingga berskala internasional.

Arjuna Satria Nugraha Direktur Rumah Sakit yang konsennya pada penanganan Cancer.

Fadli dan Fadlan melalui FF Lawyer yang banyak menyelesaikan kasus-kasus besar baik dalam maupun luar negeri.

Abizhar Hafiz Permana Polisi berpangkat BRIGJEN berprestasi berhasil menangkap penjahat dari level ecek-ecek hingga penjahat berkerah putih.

Shafira Savio Prabowo penyanyi, pencipta lagu, musisi sekaligus composer yang populer dan bertangan dingin dalam menghasilkan banyak lagu dan dikenal sebagai Macan Festival.

Giovani dan Gifari youtuber sukses oleh channel GG Universe dengan banyak subscriber dan telah mendapat Diamond Play Botton pertama di Asia Tenggara.

Suasana gedung Dewi Sartika seketika riuh ramai saat satu persatu pria dan wanita, muda, tampan, cantik, berprestasi memasuki gedung tersebut.

Tepuk tangan meriah dari seluruh audiense menyambut kehadiran pemuda pemudi berprestasi dalam bidangnya masing-masing.

Kesempatan emas bagi para mahasiswa bisa berinteraksi bertanya dan mendapatkan jawaban sekaligus cuci mata dengan pemandangan indah di hadapan mereka.

MC sangat lihai membangkitkan suasana hingga mahasiswa sangat antusias memberikan pertanyaan demi pertanyaan kepada para Narasumber yang tidak hanya berprestasi tetapi terpesona akan paras mereka yang ganteng dan cantik.

Hingga sedikit candaan dari Pak Menteri berupa pertanyaan santai kepada para Nara Sumber yang masih muda dan berprestasi di hadapannya.

"Saya mewakili adek-adek mahasiswa disini, mau bertanya kepada Mas dan Mbak yang ada disini, apakah Mas dan Mbak Narasumber kita ini sudah menikah?" Pak Menteri dengan candaan yang mewakili suara hati para Mahasiswa.

Gemuruh suara Mahasiswa yang bisa dibaca oleh Pak Menteri tentu menjadi semakin menarik dan suasana yang semakin hangat.

"Tenang dulu Ya, tahan nafas, siapa tahu doa Kalian sesuai dengan jawaban Narasumber kita." kata-kata MC semakin membuat gemuruh para Mahasiswa.

MC kembali memberikan rasa penasaran kepada para mahasiswa karena jawaban dari pertanyaan Pak Menteri akan di jawab di papan tulis yang telah mereka pegang masing-masing.

"Silahkan jawabannya di tulis di papan tulis yang ada ditangan masing-masing. Pasti saat ini adek-adek mahasiswa sedang banyak doa ya, agar jawabannya sesuai yang diharapkan." MC terus saja mampu menjaga suasana agar semakin menarik.

"Sekarang saya akan hitung dari 1 sampai 3, baru di buka ya. 1,2,3 buka!" MC dengan memainkan dinamika ketegangan audience.

"Wah, sepertinya doa Adek-Adek mahasiswa terkabul. Ternyata Nara sumber kita belum ada yang menikah!" MC dengan wajah ceria menularkan kebahagiaan.

Suara riuh para mahasiswa terutama para kaum hawa tampak begitu antusias.

"Tenang, atur nafas, sekarang giliran pertanyaan dari Ibu Rektor. Silahkan Bu Rektor."

"Wah tampaknya mahasiswa Saya hari ini banyak yang langsung ngaku Jomblo ya! Saya jadi ikut kepo deh mewakili Kalian, kira-kira calon istri dengan profesi apa yang para Nara Sumber kita inginkan dan sebut alasannya." Rektor Universitas Z yang humble, kekinian, seakan sangat memahami suara hati para mahasiswanya yang kini mayoritas penuh tatapan berharap.

"Nah terima kasih Ibu Rektor. Pertanyaannya menarik sekali. Saya juga jadi penasaran. Silahkan dijawab Mas dan Mbak. Jawabnya yang jujur ya. Biar adek-adek mahasiswa bisa tidur nanti malam!" MC dengan banyolannya mampu mempertahankan suasana meriah.

"Sudah siap ya jawabannya. Saya akan hitung mundur. daei 3 sampai 1. Nanti papannya dibuka bersamaan. Ayo adek - adek mahasiswa hitung sama-sama ya. 3, 2, 1. Silahkan di buka jawabannya."

"Wah 2 Narasumber kita punya jawaban yang sama. Mas Darren dan Mas Dokter Arjuna. Sama-sama menjawab Dokter!"

Darren yang sejak awal sudah malas bertemu dengan Arjuna begitu Arjuna yang bete harus kembali berjumpa Darren.

Kali ini keduanya kompak memiliki jawaban yang sama.

Darren reflek melihat kearah jawaban Arjuna.

Disaat yang sama Arjuna juga melihat dan memastikan jawaban Darren.

Jika diibaratkan tatapan keduanya bagaikan petir menyambar penuh kilat dan sangat tajam setajam silet!

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience