Tetaplah bersamaku jadi teman hidupku
Berdua kita hadapi dunia
Kau milikku ku milikmu kita satukan tuju
Bersama arungi derasnya waktu"
"Saya nikahkan dan Saya kawinkah engkau Ananda Darren Harold bin Daniel Harold dengan putri kandung Saya Mikhayla Zalindra Permana binti Abimana Aryasatya Permana dengan emas kawin yang tersebut dibayar tunai!" Abimana mengucapkan ijab menjabat tangan pria yang sebentar lagi akan menjadi suami dari putri tercintanya Mikhayla.
"Saya terima nikah dan kawinnya Mikhayla Zalindra Permana binti Abimana Aryasatya Permana dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!" dalam sekali tarikan nafas Darrsn lancar mengucap qabul atas ijab yang diucapkan sang ayah mertua.
"Bagaimana saksi, Sah?" penghulu menanyakan kepada 2 orang saksi.
"SAH!"
"SAH!"
"SAHHHHH!"
Suara saling bersahutan setelah saksi mengatakan SAH sekaligus di anggukan oleh pak penghulu sebagai perwakilan KUA yang turut menyaksikan serta mencatat secara administrasi agar pernikahan yang baru saja dilaksanakan SAH dimata Agama dan Hukum Negara.
"Alhamdulillah."
Rasa syukur yang terucap dari mulut semua yang hadir tak terkecuali wajah lega dari kedua mempelai yang sejak tadi begitu tegang kini mulai mencair dan senyumpun tampak diwajah keduanya.
Penghulu menuntun Darren mengucapkan Sighat Taklik, Darren mengikuti dengan seksama tuntunan penghulu dihadapan istri dan seluruh keluarga dan kerabat yang menghadiri akad nikahnya.
“Sesudah akad nikah saya Darren Harold berjanji dengan sesungguh hati, bahwa saya akan mempergauli isteri saya bernama Mikhayla Zalindra Permana dengan baik (mu’asyarah bil ma’ruf) menurut ajaran Islam. Kepada isteri saya tersebut saya menyatakan sighat taklik sebagai berikut:
Apabila saya:
Meninggalkan isteri saya 2 (dua) tahun berturut-turut;
Tidak memberi nafkah wajib kepadanya 3 (tiga) bulan lamanya;
Menyakiti badan/jasmani isteri saya, atau
Membiarkan (tidak memperdulikan) isteri saya 6 (enam) bulan atau lebih;
dan karena perbuatan saya tersebut isteri saya tidak ridho dan mengajukan gugatan kepada Pengadilan Agama, maka apabila gugatannya diterima oleh Pengadilan tersebut, kemudian isteri saya membayar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) sebagai iwadh (pengganti) kepada saya, jatuhlah talak saya satu kepadanya. Kepada Pengadilan tersebut saya memberi kuasa untuk menerima uang iwadh tersebut dan menyerahkannya kepada Badan Amil Zakat Nasional setempat untuk keperluan ibadah sosial”
Suami,
Tanda tangan
Darren Harold
Darren meresapi tiap kata demi kata yang baru saja ia ucapkan kepada Mikha.
Sejatinya janji yang diucapkan oleh Darren bukan hanya janjinya kepada Mikha dan kedua orang tua mereka namun janji teetinggi kepada sang maha pencipta, Allah Azza wa jalla.
Darren dan Mikha kemudian menandatangani berkas pernikahan dan buku nikah keduanya.
Dengan penuh senyum keduanya memperihatkan kepada seluruh yang hadir bahwa keduanya kini resmi sebagai sepasang suami istri.
Dengan sigap tanpa kehilangan moment fotograger dan ponsel-ponel yang menghadiri akad nikah keduanya segera mengabadikan moment sakral keduanya.
Darren meletakkan kedua tangannya di pucuk kepala Mikhayla seraya melafaskan doa,
"Allahumma inni as’aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa ‘alaih. Wa a’udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha ‘alaih."
Artinya: ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kebaikan dirinya dan kebaikan yang Engkau tentukan atas dirinya. Dan Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan yang Engkau tetapkan atas dirinya.
Bergetar!
Hati Mikha bergetar kala Darren menbacakan doa memegang ubun-ubun kepalanya.
Seakan baru kemarin ia dan Darren bagaikan musuh bebuyutan, kini Darren adalah suaminya, imam dalam keluarganya, calon ayah dari anak-anak mereka kelak.
Tanpa terasa bulir hangat membasahi pipi Mikha seakan bagaikan mimpi kini ia sudah menjadi istri dari Darren Harold, Pria Es Balok yang mulai ia cintai sepenuh hati, karena sejatinya mencintai setelah pernikahan adalah kewajiban seorang suami dan istri.
Darren menurunkan kedua tangannya berpindah menggenggam kedua bahu Mikhayla, perlahan Darren mendaratkan kecupan lembut dikening wanita yang baru beberapa menit lalu SAH menjadi istrinya.
Bibir lembut dan hangatnya nafas Darren membelai dahi Mikha yang sedikit berkeringat meski pendingin ruangan berjalan normal.
Suara gemuruh yang menyaksikan seolah menyadarkan kedua pengantin baru yang terlena seakan dunia milik berdua.
Kedua pengantin memohon doa restu kepada kedua orang tua sebagai mana mereka berterima kasih karena sudah dibesarkan, dididik, dan diantarkan hingga kini dipersafukan dalam ikatan suci sebuah pernikahan.
Tak lupa kedua memohon maaf apabila selama menjadi putra putri sering berbuat salah, khilaf dan membantar pesan dan nasehat kedua orang tua.
Mikha dan Darren tak lupa memohon doa agar pernikahan gang baru saja mereka laksanakan menjadi keluarga sakinah, mawaddah dan warrahmah.
Betapa hari terindah sekaligus terberat bagi orang tua adalah saat dimana mereka melepaskan putra putri mereka untuk menikah.
Seakan baru sesaat keduanya berada dalam buaian kasih sayang ibunda kini kedua telah menemukan jodoh yang sudah Allah SWT gariskan sejak usia 4 bulan dalam kandungan ibunda.
Kegagahan seorang Abimana luntur manakala sebagai ayah melepas putri tercintanya kepala laki-laki yang kini menjadi suaminya.
" Yang pertama memeluk putriku adalah aku, bukan kamu."
" Yang pertama mencium putriku adalah aku, bukan kamu."
" Yang pertama merawat putriku adalah aku, bukan kamu."
" Tapi, aku berharap kamu, Darren Harold akan jadi orang yang menemani putriku seumur hidupnya. Jangan kau sakiti dia, apalagi perasaannya dan bila suatu hari nanti kamu tak mencintainya lagi, jangan beritahu dia, tapi beritahulah kepadaku. Aku akan membawanya pulang…”
" Hindari kamu mengatakan cerai dalam kalian berumah tangga. Bilamana kalian tidak saling cinta, katakan kepada Daddy, Daddy yang akan menyatukan kalian kembali, Daddy janji itu," ucap Abimana sambil diiringi isak tangis.
" Doa Daddy dan Mommy selalu buat kalian berdua. Semoga sakinah mawadah warohmah, memiliki anak yang sholeh dan sholehah"
"Maka dari itu sayangilah calon istrimu seperti waktu dia di cintai Daddy nya karena seorang Daddy adalah laki-laki pertama yang akan jatuh cinta dan dicintai oleh tiap anak perempuan. Sampai kapanpun, seorang anak perempuan takkan menemukan laki-laki yang mencintainya lebih dari cinta Daddy kepadanya."
Abimana tak kuasa membendung airmatanya yang kini mengalir deras diwajahnya yang mulai menua.
Mendengar curahan hati Daddy Abimana Mikhayla segera memeluk Daddy Abimana, menangis terharu betapa ia begitu bahagia memiliki Daddy seperti Daddy Abimana.
Abimana menepuk punggung Mikhayla dengan lembut, menepuk pelan sambil menenangkan isak tangis haru putri tercintanya.
Semua yang menyaksikan tak kuasa hingga meneteskan airmata.
Betapa kasih orang tua kepada anak sepanjang jalan benar adanya.
Darren menghampiri ayah mertuanya, mencium tangan dengan takzim.
"Daddy, Insha Allah, atas izin Allah Darren akan menjaga Mikhayla dengan segenap hati Daren, ingatkan Darren jika Darren berbuat salah." suara Darren terdengar parau kalau janji itu terucap.
"Kini surgamu ada dalam keridhoan suamimu Mikha, jadi taatilah Darren karena kini ia adalah suamimu." Abimana menatap pada Mikhayla berpesan agar menjadi istri yang berbakti.
"Barakallahu lakuma wa baa raka ‘alaika wa jama’a bainakumaa fii khoiir."
“Semoga Allah karuniakan barakah kepadamu, dan semoga Ia limpahkan barakah atas mu, dan semoga Ia himpun kalian berdua dalam kebaikan“.
Share this novel