Darren menghentikan mobilnya disebuah rumah yang asing bagi Mikha.
Mereka telah kembali dari Bulan Madu.
Mikha masih menatap heran.
Karena mereka rencananya akan ke rumah kedua orang tua Mikha.
Kemudian mereka ke rumah kedua orang tua Darren.
Tapi kini di depan mata Mikha entah rumah siapa.
"Sayang, ayo turun." ajak Darren tersenyum melihat kebingungan istrinya.
"Bukannya kita kerumah Mommy? Ini rumah siapa?" tanya Mikha meminta penjelasan.
"Ayo turun dulu. Apa mau aku gendong seperti kemarin?" goda Darren melihat Mikha yang semakin penasaran.
Mikha keluar dengan dibukakan Darren.
Mikha menatap bangunan estetik yang sesuai dengan seleranya.
"Aku suka rumahnya. Jadi penasaran siapa sih pemiliknya?" gumam Mikha yang terdengar oleh Darren.
"Ayo kita masuk."
"Loh ini?"
"Sayang, ini rumah kita. Kita akan tinggal disini."Darren masih menggenggam tangan Mikha mengucap salam pada rumah mereka sebelum masuk.
Mikha yang masih terpana dengan kejutan Darren, sungguh senang karena setiap hari Darren selalu saja bisa membuat hatinya tersipu padahal dulu Darren makhluk Tuhan paling dingin.
Bukan paling sexy ya, nanti ngalahin Mulan Jamidong!
"Sayang, itu mobil?" Mikha kembali bertanya.
"Itu juga hadiah dari Mommy Tasya dan Daddy Abimana. Kamu lupa." Darren tersenyum.
"Masya Allah. Tabarakallah. Terima kasih ya Allah." Mikha hanya mampu mengucap syukur atas rezeki yang Allah titipkan.
"Yuk Yang, masuk. Kita lihat-lihat rumahnya." ajak Darren pada Mikha.
Mikha menatap sekeliling ruangan yang ada dalam ruangan tersebut.
Rumah 2 lantai dengan model begitu estetik banyak memakai unsur alam dan simple membuat Mikha merasakan tenang dan nyaman.
"Yang, kita perlu beli isi rumah. Sengaja aku belum mengisi rumah ini. Aku mau kamu yang memilih dan kamu sesuaikan dengan keinginan kamu."
"Tapi Yang, rumah sebesar ini sepi dong kalau hanya kita berdua?"
"Kalau gitu maksud kamu kita mulai sekarang Yang?" Darren mengangkat kedua alisnya.
"Dasar suami omes! Maksud aku apa nanti ada lagi yang tinggal disini, ya paling tidak ada yang bantu-bantu kita."
"Oh aku pikir Sayangku mau ngajak bikin anak biar segera ramai rumah kita. Besok ART, Tukang Kebun, Driver dan Satpam baru mulai kerja. Kita kan baru pindahan lusa yang."
"Waduh, ada supir segala Yang? Kamu pakai supir?"
"Untuk kamu? Kalau aku masih ada Lukman. Sedangkan supir yang biasa aku minta tetap di rumah Mommy saja."
"Aku masih sanggup kok nyetir sendiri."
"No! Aku ga mau istriku capek. Lagi pula kamu nanti akan segera hamil, jadi mulai sekarang biasakan pakai supir ya."
"Iya deh kalau paksu yang maksa! Aku kan istri sholehot!" Mikha terkekeh.
"Ya kamu memang istri sholehot! Jadi bisa dong kita coba di sini, istri sholehotku?"
"Jangan ngaco Yang! Rumah kosong begini bukannya bikin pengajian dulu malah mau enak-enak! Pamali Yang!"
"Iya deh. Nanti aja Ya. Kita mantap-mantap nya dirumah Mom and Dad!"
"Huh! Pikiranmu isinya mokacinodingdong terus Yang!"
"Yang kita ke bagian belakang yuk!"
"Wah pool nya besar juga ya yang! Asik nih aku bisa pakai bikini berenang disini!" Mikha sengaja memancing Darren.
"Boleh saja tapi semua ART dan yang kerja dirumah kamu suruh pergi dulu terus aku tutup dulu atas pool nya biar ga ada satupun yang lihat kamu pakai bikini!" dengan kesal Darren tak rela jika miliknya dilihat orang.
"Duh, segitunya Paksu Es Balok! Posesif banget deh!"
"Jelas aku harus menjaga kamu dari mata-mata yang tidak berhak melihat keindahan dan kecantikan istri Darrwn Harold. Karena kamu cuma boleh aku yang lihat!"
"Kalo gitu sekalian saja kamu minta aku pakai Hazmat kemana-mana!" dengus Mikha.
"Ide bagus!"
"Sayang, aku tapi belum siap untuk berpakaian seperti Mommy-Mommy kita."
Ya memang Mommy Tasya dan Mommy Syahla kini berhijab. Selain karena mereka semakin memahami arti penting menutup aurat terlebih keduanya punya suami yang sangat posesif dan bucin akut.
"Sayang, aku tidak akan memaksakan apapun. Karena segala sesuatu yang dipaksakan itu tidak nyaman. Meskipun menutup aurat itu wajib namun aku ingin itu dari keinginan kamu sendiri."
"Iya doakan aku agar segera mantap bisa seperti Mommy Syahla dan Mommy Tasya berhijab."
"Aamiin istri sholehotku!"
"Kamar kita dimana Sayang?"
"Tuh kan ngajakin ke kamar? Katanya Pamali?"
"Ih otak kamu kudu aku vacum deh biar ga ngeres! Cepat tunjukkan!"
"Iya Sayang, ayo naik."
"Loh ada Lift juga?"
"Iya Yang, nanti kamu capek, kan dirumah mu dan rumah Dad Mom pakai lift, kalo disini naik tangga nanti istriku lelah bagaimana?"
"Uluh-uluh, cuami cayang istli bingit cih!"
"Nah ini Yang kamar kamar kita. Masih kosong. Nanti kamu pilih mau model dan warna apa terserah kamu. Aku ikut aja yang penting tidurnya sama kamu! Mau dilantai juga aku sih Yes!"
"Aku ogah Yang, bisa remuk tubuhku kalau dilantai. Dikasur saja pegelnya belum ilang coba!"
"Maafin Yang! Habis kalau lihat kamu tuh bawaannya aku khilaf, pinginnya ngajak sparing aja!"
"Huh! Kenapa suamiku jadi mesum begini ya!"
"Yang kamu denger ga? Kayaknya ada suara deh?"
Mikha yang segera menuju balkon kamarnya melihat ada 4 mobil yang datang ke rumah mereka.
"Assalamualaikum Sayang!"
"Mommy! Daddy!" Mikha melambaikan tangan menyala kedua keluarganya.
Mikha senang melihat kedua keluarganya datang bersamaan.
"Iya, aku mengabari keluarga kita. Kejutan Yang!"
Darren paham maksud tatapan istrinya yang terkejut karena kedatangan keluarga mereka.
"Uh suamiku yang paling baik sejagat raya!" Mikha reflek mencium pipi Darren tanpa sadar mereka masih di balkon tentu saja pemandangan itu sukses membuat semua keluarga tersenyum melihat kemesraan keduanya.
"Hei Kak, jangan bikin jiwa jomblo kami menangis gitu sih! Teriak Devano saat melihat Mikha mencium pipi Darren dan tak mau kalah Darren membalas ciuman mesra dibibir istrinya.
"Ih, kesel deh Kak Darren bikin aku semakin galau, pingin nyusul cepet nikah!" protes Divya.
"Ah, kalian ini tidak menghargai kakak kalian yang baru patah hati!" teriak Naka tak kalah kencang.
Tentu saja semua menatap Naka heran sedangkan Naka tampak cuek bebek.
"Kalian tidak membukakan pintu untum Mom and Dad?" senyum Mommy Tasya yang sedang di gandeng mesra Daddy Abimana.
"Perlu Mom dan Dad bali pulang? Kalian sepertinya sibuk bikin cucu unthk kami!" tak kalah frontal Mommy Syahla dengan ucapannya membuat Daddy Daniel canggung memilih menenggelamkan wajahnya dibahu sang istri.
"Ah tidak pengantin baru, tidak pengantin lama, kalian semua bikin aku envy!" protes Divya kembali.
Tentu saja 3 pasangan suami istri yang berbeda generasi kompak menertawakan ketiga jomblo yang kini salah tingkah kompak menggaruk kepala mereka masing-masing yang tidak gatal.
"Aku ingin menghabiskan sisa waktu hidupku hanya bersama dirimu, karena ku tahu ada di sampingmu adalah kebahagiaan yang besar untukku." - Darren Harold -
"Ketika kita berdua bersama, tidak ada hal lain di dunia ini yang penting bagiku. Kebahagiaan terbesar dalam hidup adalah bersamamu dan mengetahui bahwa aku milikmu selamanya." - Mikhayla Zalindra Permana -
- THE END -
Share this novel