Bulan Madu

Romance Series 4504

Menapaki kehidupan baru sebagai sepasang suami istri, membuat kedua insan yang sedang dimabuk kepayang oleh manisnya madu pernikahan kini masih terasa begitu hangat membara.

Darren dan Mikhayla tak menyiakan kesempatan yang ada, tentu saja hadiah honeymoon dari kakak tercinta dipergunakan dalam rangka mencetak Darren dan Mikha Junior.

Tidak hanya keduanya yang berbahagia, namun kedua keluarga belah pihak tampak sangat antusias memberikan hal-hal istimewa sebagai bekal kedua putra putri mereka saat berangkat bulan madu.

Tentu saja kedua Mommy yang super duper heboh tak sabar ingin segera menimang cucu dari keduanya turut andil memberikan bekal-bekal "khusus" yang wajib keduanya bawa kala berbulan madu.

"Sayang, sedang melamun apa?" Darren menggenggam jemari istrinya, wanita yang semula begitu galak namun mampu membuatnya jatuh cinta.

"Aku hanya tidak menyangka kita sampai dititik ini Yang. Jika ku ingat saat pertama kali bertemu denganmu, kamu sungguh sangat menyebalkan honey!" Mikha mencubit pinggang suaminya.

"Aww, jangan cubit disitu dong, disini!" Darren balik menjahili Mikha dengan membawa tangan istrinya kearah DJ.

"Sayang! Kau ini! Omes!" Mokha membelalakkan matanya.

"Walaupun menyebalkan tapi sayangku ini sanhat khawatirkan saat aku koma dulu? Ya ga?" Darren menaikkan kedua alisnya.

"Khawatir ga ya?" Mokha malah sengaja menggantung jawabannya.

"Uh, istriku yang cantik ini gengsi betul sih! Jadi makin cinta!"

Hilang sudah Darren si Es Balok berganti Darren "Bucin" Harold.

"Yang, aku kok merasa ada sesuatu yang disembunyikan kak Naka ya?" Mikha sedikit terpikir mengenai Naka yang seolah ada sesuatu yang kakaknya sembunyikan.

"Maksudmu?" Darren menatap Mikha.

"Ya ga tahu juga sih. Kak Naka kan sedikit tertutup kalau soal yang sifatnya pribadi." Mikha menerawang apakah ada yang ia lewatkan.

"Ya semoga bukan hal buruk, Aku takin Naka lebih paham dan tahu akan kondisinya, jadi kita doakan apapun yang sekaranh sedang ia hadapi semoga berjalan dengan baik."

Bukan tidak menyadari, Darren bahkan sedikit menduga ada kaitan dengan hubungan Naka dengan sang kekasih. Namun Darren tidak mau ikut campur terlebih Naka sendiri tidak mengatakannya.

"Ya, semoga saja begitu ya Yang." Mikha menyandarkan kepalanya di bahi Darren.

"Sayang, nanti sampai disana kita mau kemana saja?"

"Nanti kita cari saja mana yang enak dikunjungi. Aku melihat beberapa review youtuber, beberapa tempat sepertinya menarik kita datangi."

"Sayang, apakah setelah ini aku masih kamu izinkan untuk praktek?" Mikha seakan memastikan betul apakah Darren selaku suaminya masih memberikan izin dirinya praktek.

"Aku tidak akan pernah melarang kamu melakukan aktivitas apapun selama kamu bisa mengaturnya dan tahu skala prioritas kamu sebagai istri. Aku menikahimu bukan untuk menjadikan sayangku ini burunh dalam sangkar, tapi sebagai bidadari surgaku." gombal Darren.

"Anjay!" Mikha layaknya pasangan artis yang baru saja pacaran dan mempopulerkan jargon Anjay.

"Sayang, boleh ga aku tanya sesuatu?"

"Apa? Kok pake izin dulu?"

"Apa kamu masih ada perasaan dengan Kak Andrew?" Darren hati-hati.

"Memang boleh?" canda Mikha.

"Ya enggak lah! Coba saja kalau berani!" wajah jutek yang sering Mikha lihat dulu kini kembali.

"Uluh, Uluh, kok aku seneng ya bisa lihat wajah jutek dan menyebalkan ini!" Mikha mencubit kedua pipi Darren.

"Habis kamu jawabnya begitu! Aku ga sula kalo kamu suka sama laki-laki selain suami tampanmu ini Darren Harold, Pria Ganteng dengan sejuta pesona!" Jawab Darren dengan tingkat kepedean 1000%.

"Astaga! Sejak kapan suamiku jadi narsis begini!" Mikha menepuk dahinya.

"Sejak dalam kandungan aku sudah jadi buah bibir Sayang! Tanya saja pada Mommy!" Darren semakin bangga.

"Baiklah Tuan Darren Harold, suamiku, pria ganteng dengan sejuta pesona, yang narsis." Mikha tertawa menirukan kata-kata Darren.

"Dulu memang benar aku memiliki perasaan terhadap Kak Andrew, tapi entah racun dari mana aku kini semakin mencintai suamiku ini!"

"Ah kamu harus aku hukum Sayang!"

"Enak saja! Aku kan hanya menjawab pertanyaanmu Sayang!"

Ya begitulah Darren dan Mikha keduanya selalu saja punya cara untuk membuat suasana hubungan mereka selalu berwarna.

Hampir 20 jam menempuh perjalanan udara Darren dan Mikha sampai juga di New Zealand.

Menapaki tangga pesawat kini keduanya siap menjelajah, mengukir cerita indah yang kelak menjadi kenangan manis yang tak terlupakan.

Tentu saja meski menggunakan PJ Darren dan Mikha memutuskan rehat sejenak yang tentunya dapat mengembalikan kondisi tubuh lelah mereka selama perjalanan ditambah Mikha yang mendapat "hukuman" dari Darren rasanya ingin segera bobo cantik tanpa gangguan sang suami omesnya.

Memasuki sebuah lodge dengan pemandangan asri dengan bentuk bangunan begitu khas dan unik membuat Mikha tak sabar segera masuk dan menjelajah setiap sudut bangunan tersebut.

"Bagus sekali ya Sayang, aku harus berterima kasih banyak pada kakak iparku yang sudab baik hati memberikan kita hadiah ini." Darren memeluk Mikha dari belakang menenggelamkan wajahnua diceruk leher Mikha.

"Iya bagus banget. Duh memang kak Naka paling tahi deh segala yang romantis-romantis gini. Pasti Kak Naya senang punya pacar Kak Naka!" Mikha masih menelisik setiap sudut ruangan.

"Kamu bahagia ga punya suami aku?" membalik tubuh Mikha kini keduanya saling berhadapan.

"Aku bahagia, akhirnya Es Balok yang menyebalkan ini, sekarang sudah mulai bucin!" Mikha mencubit pinggang Darren setelahnya lari menghindari Darren yang belum sempat menangkapnya.

"Kena kamu Sayang!"

Tentu saja Darren berhasil menangkap istri rampingnya yang kini sudah dalam dekapannya.

"Ok. Ampun. Aku nyerah!"

Darren membelai lembut wajah Mikha, menatap teduh menyatukan dahi mereka.

"I love you Sayang!"

"I love you too Darling!"

Darren menggendong Mikha ala bridle membawanya ke kamar dan merwbahkan perlahan tubuh Mikha di ranjang berukuran besar.

"Aku mau mandi Sayang!" Mikha merengek dalam kungkungan tubuh Darren.

"Kalau begitu kita mandi bersama!"

Tanpa menunggu jawaban Darren membawa Mikha, keduanya masuk dalam kamar mandi dan tentunya tidak hanya sebatas mandi.

Hangatnya air dalam bathup seolah kalah hangat oleh aktivitas keduanya yang sungguh bergelora.

Entah berapa putaran hingga dinding kamar mandi menjadi saksi bisu keduanya saling menciptakan suara-suara indah penuh cinta.

"Sayang, aku sudah dingin! Ayo!"

"Baiklah. Aku akan kembali menghangatkan istriku!"

"Kau mau membunuhku, pinggangku hampir encok karena mu!"

"Baiklah Sayang. Kita istirahat dulu. Biarkan aku menepuk-nepuk punggungmu, bukankah Mommy bilang kamu lebih lelap jika ditepuk-tepuk punggungnya?"

"Asal kamu benar hanya menepuk-nepuk ga jahil kemana-mana tangan nakalmu!" Mikha dengan mata sudah 5 watt namun masih waspada dengan kemesuman sang suami.

"Gapap dong nakal sama istriku sendiri!" alis Darren terangkat membuat Mikha segera mencubit pipi Darren.

"Tidur! Aku ngantuk Darl!"

"Ok,Ok. Kita tidur."

Kedua suami istri yang baru saja berpetualang dalam surga dunia kini tidur lelap saling berpelukan dalam selimut yang membungkus tubuh polos keduanya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience