Dinner Bersama Calon Mertua

Romance Series 4579

Sore ini Mikhayla akan berkunjung kerumah Calon Mertuanya.

Tentu saja semua atas permintaan Mommy Syahla yang katanya sudah rindu dengan sang calon menantu.

Darren menjemput Mikha di Rumah Sakit selesai praktek.

"Divya dan Devano ada dirumah kan?" Mikhayla saat diperjalanan menuju kediaman Darren.

"Iya, Mereka ingin bertemu denganmu. Ada apa?"

"Aku ingin membawakan sesuatu, tolong nanti berhenti di outlet cake di depan ya Dar."

"Kenapa harus repot, pasti Mom sudah heboh menyiapkan ini itu untuk kedatangan calon menantunya."

"Ya ga bisa gitu dong Dar, Aku pertama kali kerumah Mommy masa ga bawa apa-apa. Turuti saja permintaan calon istrimu! Ups!" Mikhayla tanpa sadar mengucapkannya.

"Duh jadi gemes deh, pingin cepet bukan kata calonnya, jadi tinggal Istri aja!"

"Dasar Es Balok Gombal!"

Darren tertawa hatinya bahagia melihat Mikhayla mengerucutkan bibirnya kesal.

Mikhayla melihat cake apa yang akan ia beli dan bertanya pada Darren.

"Devano suka apa?"

"Kenapa Devano yang kamu tanya?"

"Kalau Daddy, Mommy dan Divya aku memang tidak tahu persis tapi mereka kan pernah jadi pasien Rumah Sakit dan Divya temanku jadi sedikit banyak Aku tahu mereka boleh dan tidak makan sesuatu, sedangkan Devano Aku tidak tahu sama sekali."

Mikha hanya geleng kepala saat sikap posesif Darren makin terlihat.

"Kalau seleraku Kamu tahu tidak?" Darren harap-harap cemas mendengar jawaban Mikha.

"Tidak tahu! Yang Aku tahu kau takut jarum suntik dan minum obat!" Mikha sengaja menggoda Darren senang sekali memancing keribut diantara keduanya.

Benar saja dugaan Mikha wajah jutek Darren terlihat seakan Mikha tidak tahu apa yang menjadi kesukaan Darren.

"Kau itu sebetulnya tidak suka makan gula dan tepung kan? Karena Mau sangat menjaga asupan makananmu. Makanya Aku sengaja membawa mu kesini karena toko cake ini membuat semua cake yang Mereka jual No Sugar and Gluten Free." jelas Mikha panjang lebar.

"Aku lupa calon istriku seorang Dokter. Jadi makin cinta Kamu Sayang."

Layaknya anak kecil yang selesai menangis dan dibujuk dapat permen kini wajah jutek itu berubah seketika menjadi semanis madu.

Mikha memutuskan memilih cake dengan varian berbeda yang pastinya aman dikonsumsi bagi semua kalangan usia dan pelaku diet keto khususnya.

Kamu tak akan menyangka kue serba cokelat ini bebas gluten. Kue dan bubuk cokelat pekatnya terasa padu dengan manis madu yang pas, diikuti jejak rasa kacang dari tepung almon. Teksturnya yang padat terasa lembut di mulut tanpa meninggalkan rasa lengket. Hidangan penutup yang layak menemanimu

Ambil sepotong Super Key Lime, dan Kamu akan merasakan kejutan asam-manis custard yoghurt jeruk nipis yang melimpah berpadu dengan rasa whipped cream dari yoghurt dan madu. Kelembutan custard dan whipped cream-nya terasa serasi saat bertemu dengan Ann's signature crust yang lembut dari tepung almond. Spesialnya lagi, Super Key Lime dari Ann's Bakehouse & Creamery ini juga bebas gluten.

Super Carrot dibuat menggunakan tepung almon, menjadikannya kue yang keto-friendly. Di atasnya, terdapat lapisan cream cheese yang lembut dan parutan wortel melimpah. Kue bebas gluten ini mampu memuaskan hasratmu menikmati kue manis dengan tekstur moist di lidah!

"Sayang, banyak sekali Kamu membeli cake. Kami jadi merepotkanmu."

Darren yang tak enak hati terlebih Mikha memaksa untuk membayar sendiri karena ia memang ingin memberikan buah tangan kepada keluarga Darren.

"Aku senang malah, semoga Mereka menyukainya."

"Terima kasih ya Sayang!"

*

"Assalamualaikum." ucap Darren dan Mikhayla saat memasuki ruang keluarga dimana semua keluarga Darren sudah berkumpul.

"Waalaikumsalam." jawab serentak.

"Sayang, ayo kesini!" Mommy Syahla berbinar kedatangan calon menantunya.

Darren dan Mikha mencium tangan kedua orang tua Darren.

"Mommy Aku bawa ini, semoga semuanya suka." Mikhayla menyerahkan cake yang ia beli diperjalanan.

"Terima kasih Sayang. Kamu repot-repot segala."

"Mikha!" Divya segera memeluk sahabat yang Ia rindukan.

"Apa kabar Div?" Mikhayla memeluk Divya erat ya keduanya memang belum berjumpa lagi setelah acara lamaran, meskipun chat dan interaksi via sosial media masih sering Mereka lakukan.

"Halo Kakak Ipar, apa kabar? Wah bawa apa nih?" Devano dengan pembawaannya yang ramai tentu membuat suasana menjadi ceria.

"Baik Dev, btw congrats ya, keren! Mikhayla mengacungkan jempol terhadap kemenangan Devano dalam ajang pertandingannya di Italia.

"Maacuiwww Sista in Law Aqu!" jawab Devano yang memang rada alay tapi Devano alay yang tampan dan rupawan. Gimana Dong!

"Bagaimana kabar Daddy Abi Mikha?" Daddy Daniel sepertinya laki-laki paling normal dikeluarganya yang segala tingkah lakunya pas dalam segala hal.

"Alhamdulillah Daddy sehat Dad. Daddy bagaimana? Ada yang dirasakan?" Mikhayla tentu tahu persis dengan riwayat medis sang calon Ayah mertuanya.

"Alhamdulillah Dad sehat."

"Aduh Mom seneng sekali, kita akan punya 2 Dokter yang akan mengingatkan kita Dad." Mommy Syahla dengan tawa renyahnya.

"Btw Kita kapan makan malam nya ya, apa semuanya tidak lapar?" Devano memberikan kode agar Mereka segera menuju meja makan karena ia sendiri sudah ditagih cacing dalam perutnya yang sudah mulai konser musik.

"Ayo, Mikha Kita makan sama-sama." Mommy Syahla mengajak Mikha menyantap hidangan yang sudah tersedia di meja makan.

Makan malam kali ini begitu hangat ditambah Mikhayla yang begitu luwes berinteraksi dengan keluarga Darren.

Divya dan Devano seakan memiliki new member yakni calon Kakak Ipar Mereka untuk urusan membully Darren.

"Puas sekali Kalian membongkar aib Kakakmu sendiri!" Darren kesal dengan kedua adiknya yang menceritakan pengalaman aneh, lucu dan konyol semasa kecil Mereka.

Tentu saja beberapa hal baru Mikha ketahui tentang Darren.

"Sayang, weekend ini Mom sudah janjian bersama Mommy Tasya untuk kebutik untuk mengukur gaun pengantin dan jas pernikahan Kalian. Sekalian mengukur seragam keluarga." Mommy Syahla memberitahukan pada Mikha.

"Iya Mom, Mommy juga sudah mengatakan."

Selesai makan malam, Mikhayla masih duduk santai diruang keluarga bersama semua anggota keluarga Darren.

"Nah ini foto waktu Darren usia 6 tahun. Waktu Darren masih TK." Mommy Syahla memperlihatkan foto-foto Darren sewaktu kecil.

"Kak Darren sejak dulu memang sudah jutek ya Mom, beda sekali dengan Devano si tampan yang murah senyum ini." Devano ikut nimbrung saat Mommynya dan Mikahyla melihat foto di album kenangan.

Tentu saja ucapan Devano membuat raut wajah bete di wajah Darren.

"Nah ini, Kamu Div? Kenapa menangis?" Mikhayla melihat foto gadis kecil sedang menangis.

"Ceritakan Mom, Kamu perlu tahu Mikha betapa Kak Darren sangat menyebalkan saat dulu ya kan Dek?" Divya meminta dukungan Devano.

"Oh ini waktu itu, Mom sendiri bingung Mereka berebut sebuah ikat rambut. Divya mau memakai ikat rambut dan Darren dengan teguh tidak memperbolehkan Divya meminta ikat rambut itu. Ya jadilah nangis kejer begini!" Mommy Syahla tertawa memory nya mengingat kejadian belasan tahun lalu saat anak-anaknya masih kecil.

"Aneh sekali Kakak, masa cowok menyimpan ikat rambut cewek? Kakak tidak begini kan?" Devano melentikan jemarinya seakan menyiratkan komunitas tertentu.

Tanpa aba-aba Darren menimpuk Devano dengan bantal kursi namun berhasil ditangkis.

"Ye, ga kena!" ledek Devano pada Darren.

"Kamu harus tahan ya Sayang, Mereka itu sejak dulu begitu! Kalau tidak ada saling rindu, sekalinya kumpul ya begini ribut terus! Kalau orang Sunda bilangnya Awet Rajet!" Mommy Syahla sudah tak heran karena begitulah saudara kandung ada berantem, jauh ditanyain.

"Rindu? Uwekkkkk!" kompak ketiganya seakan gengsi untuk saling mengakui.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience