Es Balok VS Bar - Bar

Romance Series 4504

Kedua pengusaha muda yang kini cukup populer dikelasnya tampak berjabat tangan, menggunting pita dan meresmikan pembangunan proyek kerjasama kedua perusahaan besar.

Aura ketampanan keduanya membuat mata kaum hawa terpesona, rahim menghangat bahkan jika tak malu saliva menetes terpana Mahakarya Makhluk Tuhan Paling Hot.

Mainaka Zalindra Permana dan Darren Harold.

Siapa tak ingin menjadi wanita terpilih mendampingi menjadi Istri bahkan tak jarang rela jika memang hanya sebatas penghangat ranjang.

Dua pria lajang, mapan, tampan, dan pastinya idaman semua wanita diseluruh jagat raya. Kekayaan dan Kekuasaan tak terelakkan membuat wanita-wanita haus hidup mapan dan nyaman beelomba mencuri perhatian keduanya

"Bro, semoga proyek yang Kita kerjakan berjalan dengan lancar. Btw, nanti malam bisakan ikut bergabung ga? Ya, Ck, ada party kecil-kecilan untuk merayakannya. Bagaimana?" Mainaka saat selesai acara peresmian.

"Sepertinya Aku tidak bisa hadir. Besok Daddy akan operasi." Darren yang memang tak menyukai acara-acara seperi itu bisa beralasan terutama memang Daddy Daniel besok akan menjalani operasi.

"I'm so sorry Brada. Aku doakan semoga operasi Tuan Daniel bisa berjalan dengan lancar. Next time, jangan tolak ajakanku ya." Mainaka menepuk bahu rekan bisnisnya memberikan semangat menghadapi cobaan yang Kita sedang dihadapi.

Acara berlangsung dengan baik, undangan menikmati alunan lagu dari suara merdu penyanyi terkenal Shafira Savio Prabowo.

Darren fokus melihat ponsel nya mengecek sejumlah pekerjaannya.

Mainaka yang memperhatikan sikap rekan bisnisnya mengerutkan dahi.

"Dia ini straight atau,,," batin Mainaka dalam hati. Meski sebetulnya merasa semakin dekat namun Mainaka belum bisa meraba seperti apa Darren sesungguhnya.

"Darren, mari Kita diminta foto bersama dengan penyanyi cantik itu." Mainaka mengajak Darren yang tak memperhatikan perkataan MC untuk maju berfoto dengan sang penyanyi.

Mainaka bercipika cipiki dengan sang penyanyi.

"Selalu cantik dan suara indahmu tak pernah gagal." puji Mainaka pada sang penyanyi cantik.

"Terima kasih." dengan senyum ceria sang penyanyi merangkul lengan Mainaka.

"Playboy!" batin Darren melihat sikap Mainaka sekilas melirik Naka yang begitu akrab dengan sang Diva.

"Oh iya Bro Darren, perkenalkan ini Shafira si cantik yang memiliki suara merdu sekaligus Kakak sepupuku. Mbak ini Darren Harold ia rekan bisnisku." Naka memperkenalkan keduanya.

Darren terkejut karena sesaat lalu ia sudah buruk sangka oleh rekan bisnisnya.

"Hai panggil saja Fira. Kamu temannya Naka ya? Jangan dekat-dekat dengan Naka si Playboy cap botol ini! Dia ini seperti Virus! Menular!" pembawaan Shafira yang lucu dan ceria memang membuatnya dicintai oleh semua orang termasuk para fans nya.

"Mbak, Aku sudah mentok loh! Cintaku hanya untuk the one and only Kanya." Mainaka memegang dadanya.

"Hahaha. Iyain aja deh! Memang udah dapat restu nih dari Uncle dan Aunty?" Shafira sambil menaikan sebelah alisnya tahu persis seperti apa kondisi hubungan Naka dengan Sang Pacar.

"Ah kenapa kesana sih harus dibahas." Naka mengerucutkan bibirnya sebal. " Itu on prosess lah. Makanya Mbak bantuin Aku dong!" Mainaka tampak tak suka diingatkan soal restu kedua orang tuanya soal Kanaya.

"Berjuang Sendiri!" Shafira semakin senang meledek Naka.

"Hai Sayang. Maaf Aku baru sampe. Uh, biasa Sayang mengurus ini dan itu jadinya telat." Fadli yang merupakan tim lawyer Darren terkejut saat melihat pria itu memeluk Shafira.

"Kalian?" Darren dengan wajah bingung. Sepertinya hari ini Darren diberi banyak kejutan.

"Ini pacarku Dar." Fadli masih merangkul pinggang Shafira.

"Wow! jadi kapan nih resminya?" Mainaka menepuk lengan Fadli.

"ASAP! ya kan Honey?" Fadli dengan tatapan penuh cinta.

"Setelah Mas Saga dan Mbak Kila baru Aku mau!" Shafira yang memang ingin kedua kakak kembarnya menikah lebih dulu.

"Come On Mbak, Mas Saga dan Mbak Kila masih betah sendiri, Kamulah maju duluan." Mainaka menyenggol lengan sepupunya.

"Darren, Apa Kamu mau Kami kenalkan dengan Kakaknya Fira. Gimana pendapatmu honey?" Fadli menaikan alisnya pada Fira.

"Aku sih Yes!" Fira tersenyum.

"Sikat Bro. Kakaknya yang bernama Shakila cantik loh. Kita bisa jadi sepupu nanti!" Mainaka menepuk lengan Darren.

Seperti biasa Darren hanya tersenyum tak menjawab atau mengiyakan.

Darren juga tak mengetahui mengapa ia tidak bergeming.

Darren juga tak ada keinginan dan hasrat jika dijodohkan.

Bukan berarti Darren tidak normal, hanya belum ada wanita yang mampu membuat hatinya tergetar dan terusik.

"Oh iya, Aku dengar Mikha kini sudah di Indonesia? Bagaimana Rumah Sakit di Amerika? Sekarang dimana Mikha Praktek?" tanya Shafira yang mengetahui Adik Sepupunya Mikhayla sudah kembali.

Belum sempat Mainaka menjawab yang dibicarakan menelpon.

"Panjang umur Mbak. Nih. Aku jawab dulu ya." Mainaka memperlihatkan panggilan Mikha.

"Ya Adikku yang cantik yang bawel. Kenapa tidak kesini. Ada Mbak Fira nih sama pacarnya. Kamu dimana huh!" Mainaka menanyakan keberadaan Adiknya.

"Aku baru sampai parkiran Kak. Kakak dimana?" Mikha yang memang diminta sang Kakak untuk datang sejak awal tapi ia ada jadwal praktek mendadak dan telat.

Mainaka melihat sang Adik yang sedang mencari dirinya.

Mainaka melambaikan tangan.

Mikhyla juga melihat lambaian tangan Kakaknya.

Posisi Darren membelakangi Mikha hingga ia tidak melihat siapa yang datang.

"Duh aAikku yang cantik tapi bawel. Capek?" saat Mikha mendekat dipeluknya Adik tersayangnya.

"Mbak Fira. Ah aku kangen. Sebel deh Aku ga bisa lihat Mbak Fira perform, kangen lihat Mbak nyanyi." Mikha memeluk kakak sepupunya. Keduanya memang dekat karena sama-sama memiliki sifat yang heboh dan asik.

Posisi Mikha membelakangi Darren yang saat itu sedang menerima telpon hingga agak berdiri sedikit jauh dari Mereka.

"Mbak juga Kangen sama Kamu, Adiknya Mbak yang cantik dan hebat banget! Mikhayla, ululu!" Shafira mencubit gemas Adik Sepupunya.

"Kenalkan ini Fadli, Fadli ini Adik sepupuku Mikhayla, dia Dokter loh!" Shafira mengenalkan Mikha pada Fadli.

"Senang bertemu Kamu Mikha. Wah Bu Dokter sudah ada pendamping belum? Aku punya kembaran Loh, ya walau tampannya lebih tampan Aku sih!" Fadli pribadi yang humoris.

"Mikha, Kakak akan kenalkan dengan rekan bisnis kakak. Brada kesini!" Mainaka memanggil Darren yang sedang menelpon.

Darren baru saja selesai menerima telepon dari kantor kembali bergabung.

Tentu saja keduanya kini saling berhadapan.

"Si Bar-Bar!"

"Es Balok!"

Baik Mikha maupun Darren saling memberikan respon.

Tentu saja Mainaka, Shafira dan Fadli melihat keduanya dengan saling melirik. Heran saja. Baru pertama kali melihat orang berkenalan malah sudah punya julukan masing-masing. Dan aneh sekali nama yang keduanya sematkan.

"Wait, Kalian saling kenal?" Mainaka menunjukkan bergantian kearah Darren dan Mikha, mencoba memahami situasi.

"Tidak!" Jawaban keduanya yang kompak membuat semua yang ada disana menjadi penasaran meski sama-sama mengatakan tidak.

"Bro Darren kenalkan ini Adikku satu-satunya. Mikhayla. Mikha, ini rekan bisnis Kakak namanya Darren Harold." Mainaka mengenalkan keduanya.

"Sudah Kenal!" Kembali jawaban keduanya kompak.

Mainaka, Shafira dan Fadli kompak tertawa melihat kejadian dihadapan matanya. Mereka entah mengapa merasakan ada chemistry antara Darren dan Mikhayla.

"Bro Darren, Mikha ini Dokter di Rumah Sakit." Mainaka ingin memancing keduanya.

"Dokter Mikha yang merawat Daddy Saya." Darren memilih angkat suara menetralkan segala rasa canggung.

"Iya Kak Tuan Daniel Pasienku." jawab Mikha.

"Jadi besok Kamu yang akan mengoperasi Tuan Daniel, Daddynya Darren?" Mainaka menanyakan.

"Aku mendampingi Dokter Arjuna Kak." Mikha menjelaskan posisinya.

Mainaka manggut-manggut. Kini ia sudah bisa mengurai seperti apa hubungan keduanya hingga saling mengenal.

"Mikha, Aku kembali bertanya padamu, bagaimana mau tidak Aku kenalkan dengan kembaranku?" Fadli kembali menanyakan.

"Apakah kembaranmu akan tahan dengan sikap bawelnya? Adikku ini bawel sekali! Galak pula!" Mainaka sengaja meledek sang Adik.

"Betul!" Darren reflek menjawab saat Mainaka menyebut kata "Galak" Darren menyadari keceplosannya membuat semua menatapnya.

Tapi ia pasang wajah cool seolah tiada yang mendengar ucapannya.

Mikhayla tentu saja kesal dengan spontanitas Darren membenarkan perkataan kakaknya yang menyebut ia galak.

"Justru Aku rasa Mereka akan cocok Naka." Fadli dengan senyuman menjawab.

"Btw, Darren bagaimana mau ga Aku kenalkan dengan kembaranku?" Shafira menanyakan.

"Kak Kila mana suka sama modelan Es Balok! Kakak Sepupuku itu sudah cantik, baik, ramah kasihan sekali jika harus dekat Beruang Kutub!" Kini Mikha mencelos tanpa menyadari akan jadi perhatian semua Kakak-Kakaknya.

"Siapa Es Balok?" Mainaka menatap kearah Mikha dan Darren.

Darren tentu saja kesal dikatai Es Balok oleh Mikha.

"Tidak Kak. Aku cuma bilang mau minum es, soalnya disini panas!" Mikha mengalihkan.

"Ada-ada saja Kamu!" Mari kita masuk.

Mainaka mengajak semuanya untuk menuju buffet yang telah disediakan.

"Sepertinya, ada sesuatu antara Mereka?" batin Mainaka saat melihat adik dan rekan bisnisnya saling melempar tatapan sengit. Senyum di bibir Naka mengembang sambil terus memperhatikan sikap Mikhayla dan Darren yang kini seolah bagai musuh tampak saling acuh namun malah menggemaskan bagi yang melihat.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience