Karena Ulet Keket

Romance Series 4504

Darren merenggangkan dasi di lehernya, lelah baru saja selesai merting dan sedikit alot dengan Klien barunya yang memiliki sifat perfectionis.

Sejak pagi Darren mencoba menghubungi Mikhayla namun tak ada jawaban dari wanita yang nanti malam akan Ia naikan status jadi calon Istri.

"Boss, ada-" Lukman belum selesai menjelaskan apapun tampak sudah ada yang menerobos masuk dalam ruang kerja Darren.

"Hai Darren, kenapa chat dan telpon ku tak pernah Kamu balas."

Tanpa permisi dan main langsung masuk saja Si Ulet Keket siapa lagi kalau bukan Chaterine Grey dengan pakaian yang sangat menggundang syahwat kaum Adam kini melangkah mendekati Darren yang sedang duduk dikursi pimpinannya.

"Tolong jaga sikap Anda Nona Grey!" Darren kini tegas pada Chaterine saat tanpa punya malu Chaterine duduk di meja kerja Darren.

"Ups! Sorry."Bukannya menjauh kini Chaterine justru mendekat pada Darren dan mendekatkan wajahnya.

"Kamu itu menggemaskan Baby!" tanpa sopan santun Chaterine mencium cepat Darren untung saja segera Darren menghindar jadi bukan bibirnya yang terkena meski pipi kiri Darren naas menjadi landasan tempat bibir sensual Chaterine.

"Dasar Bajingan!"

Brak!

Suara bantingan kasar pintu kantor Darren.

Tanpa mereka sadari ternyata tanpa diduga wanita yang sudah berhasil bertahta di hati Darren kini melihat adegan yang bisa membuat semua orang salah paham.

"Mikha tunggu!"

"Kamu sebaiknya pergi dari sini, karena Aku akan membatalkan kerjasama Kita!" bentak Darren sambil menunjuk dengan marah pada Chaterine.

"Tidak semudah itu Darren Harold!"

Chaterine dengan mata jahatnya tersenyum puas saat Darren mengejar Mikhayla yang sudah salah paham dengan apa yang baru saja ia lihat.

Kedatangan Mikha bukan tanpa alasan.

Awalnya ia akan menghubungi Darren namun tanpa sadar ponsel Mikha tertinggal dan Mikha ingat dirinya tak memiliki nomor ponsel Darren.

Mikha memutuskan mendatangi Darren untuk menyelesaikan persoalan semalam yang telah membuat heboh dan geger karena ucapan dadakan Darren yang tiba-tiba mengajak menikah.

Namun saat Mikhayla masuk apa yang Ia lihat tentu saja membuat hatinya terbakar bagaikan dipenuhi kobaran api menyala saat melihat Darren tampak berciuman dengan perempuan bertubuh sexy dengan pakaian yang kurang bahan dengan posisi begitu intim.

Mikhayla keluar dari ruangan Darren dengan berlari, entah mengapa dadanya bergemuruh, deru nafas kian memburu, amarah dan sesak memenuhi relung hati wanita berparas cantik itu.

Suara panggilan Darren tak dihiraukannya memilih berlari sekuat tenaga segera keluar dari gedung pencakar langit milih Harold Coorporation.

"Mikhayla, tunggu! Aku bisa jelsaskan!"

Mikhayla terus berlari tak menghiraukan panggilan Darren hanya kecewa meski Darren belum berstatus apapun baginya melihat kejadian itu ada sakit di hati Mikhayla yang tidak mampu terjelaskan.

"Brak!"

Mikhayla yang baru saja keluar dari gedung yang menjulang tinggi tersebut tanpa mawas diri ia nyaris tertabrak untung saja mobil di hadapannya sigap mengerem dadakan meski menabrak tempat sampah di depan pintu masuk hingga hancur.

Perlahan Mikhayla membuka tangannya memastikan dirinya aman dan ternyata mobil itu tidak menabrak dirinya dan terlihat tempat sampah yang hancur.

"Are you ok?" seorang pria pemilik mobil yang hampir saja menabrak Mikha langsung menghampiri Mikha menepuk bahu wanita yang nyaris tertabrak mobilnya.

Mikhayla yang menyadari dirinya selamat bernafas lega. Sesaat ia melihat kearah suara yang menyapanya terlebih sentuhan tangan dibahunya menyadarkan Mikha ada seseorang yang berbicara padanya.

"Mikhayla!"

"Suga!"

Tanpa pikir panjang dan Darren terlihat semakin dekat, Mikhayla menarik tangan Suga mengajaknya segera pergi dari kantor Darren.

"Ayo cepat!" Mikhayla menarik tangan Suga yang tak mengerti.

Mikha dan Suga berhasil naik mobil Suga dan segera melaju cepat meninggalkan kantor Darren.

"Sial! Siapa pria itu! Bawa kesini cepat mobilku!" bentak Darren pada pegawainya.

Dan kini yang terjadi adalah adegan kejar kejaran antara Mobil Darren dan Mobil Suga.

"Lebih cepat lagi Suga!" Mikhayla tanpa sadar memerintah Suga yang masih bingung dengan situasi yang tak ia tahu sebab musababnya.

"Sebenarnya ada apa ini Mikha! Kamu ada masalah apa dengan Darren Harold? Aku akan meminggirkan mobilku!"

"Kalau berani aku pastikan akan membocorkan rahasiamu Suga! Cepat lebih kencang lagi!" ancaman Mikha membuat Suga menelan salivanya dan menuruti kata-kata Mikhayla.

"Sial! Siapa pria itu? Bisa-bisa dia bawa kabur calon Istriku!" Darren mengumpat kesal sambil memukul kasar kemudinya.

Tampak 2 mobil sport kini sedang kejar kejaran layaknya adegan film Fast and Farious di jembatan.

Darren melihat panggilan dari Chaterine,

"Semua gara-gara si Ulet Keket menjijikan itu!" Darren memilih mereject nya dengan kesal.

"Kau berhutang padaku Mikha, Aku seharusnya akan segera meeting dengan Darren Harold! Karena ku yakin kini Aku menjadi salah satu urutan dari sekian banyak musuhnya!" Suga melihat kesal pada Mikha.

"Kau itu masih bawel saja sejak dulu Suga! Atau mau aku panggil Siska huh!" Mikha dengan nada mengintimidasi pada Pria Tampan berparas Timur Tengah.

"Hei sudah kubilang jangan panggil Aku begitu! Menyebalkan! Kau tidak lihat Aku sudah setampan pangeran Arab sekarang!" Suga tak terima Mikhayla masih saja senang membullynya.

"Sudah makanya Kau ikuti saja perintahku Siska!"

"Kalau bukan Adik Mainaka Kau sudah habis kujadikan makanan buaya Mikha!"

"Uh, Siska, eh Suga Kamu ga cocok galak! Aku janji akan mengenalkanmu pada seseorang! Sudah jangan malu, Aku tahu seleramu masih sama kan?" Mikhayla menaikkan kedua alisnya meski sebenarnya ia berkata bohong tak ada orang yang dimaksud.

"Tapi jaga mulut embermu itu Mikha, Kau tidak lihat betapa Aku sempurna dalam stelan ini. Jadi berpura-puralah tidak tahu! Kau sama Naka sama saja, senang sekali membuliku sejak dulu!" Suga mendengus kesal.

Darren melajukan mobilnya dengan kecepatan lebih kencang.

Namun tanpa diduga perlintasan kereta yang ada di hadapannya menutup sempurna menandakan kereta akan lewat.

Tentu saja membuat Darren kehilangan kesempatan mengejar mobil yang membawa Mikhayla.

"Sepertinya Kita sudah aman. Es Balok tidak berhasil mengejar Kita Suga!" Mikha melihat kebelakang tertawa lepas saat lintasan kereta yang telah ia lewati kini tertutup menandakan si pemilik lintasan akan segera melewatinya.

"Sial! Kereta kurang ajar! Aku kehilangan jejak Mereka!" Darren memukul kembali kemudinya kasar.

"Sekarang Kita mau kemana? Kau hutang penjelasan Mikha! Setiap bertemu denganmu pasti saja ada kejadian yang membuatku susah!" keluh Suga dengan lancar dari mulut bawelnya untuk ukuran seorang Pria.

"Kau sendiri ada keperluan apa tiba-tiba balik ke Indonesia, huh!" Mikha balik bertanya.

"Aku sekarang menetap disini, sejak Abu telah wafat." Suga seketika raut wajahnya berbeda.

"Innalillahi wainna ilahi rojiun. Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu. Kapan Abu tiada?"

Mikha tentu saja mengenal Ayah dari Suga, saat kecil Suga adalah sahabat Naka dan sering main kerumah begitupun Naka juga sering mengajak Mikha kerumah Suga dari sanalah Mikha mengenal Suga dan Abu, Ayah Suga.

Saat Mikha SMP Suga pindah ke Dubai karena Abu Suga berbisnis disana.

Sejak saat itu Mikhayla tidak pernah tahu begitupun sang Kakak tak pernah lagi berkomunikasi dengan Suga.

"Sebulan Lalu. Abu terkena serangan jantung saat melihatku bersama dengan Matthew di Apartemen. Aku menyesal Mikha, jika saja Abu tak melihatku pasti Abu akan baik-baik saja." Suga memukul kemudinya kasar.

"Kita bicara ditempat yang nyaman. Aku siap mendengarkanmu. Atau Kamu mau ke kantor Kak Mainaka?" Mikhayla memberikan saran.

"Aku takut Mainaka masih tidak mau bertemu denganku." ada wajah sendu yang Suga tampilkan.

"Jangan bilang Kau masih ada hati dengan Kakakku Suga! Awas saja, akan kucincang habis pesut mahakam milikmu!" ancaman Mikha sejak dulu hingga kini masih membuat Suga merinding dan takut.

"Entah apa hubunganmu dengan Darren Harold, namun Aku kasihan padanya karena Kau gadis bar bar!" Suga meledek dan cekikikan pada Mikha.

Keduanya tertawa dan menuju tempat nyaman untuk mengobrol.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience