Dimanapun Indah Asal Bersamamu

Romance Series 4504

Betapa indah menjadi pengantin baru, seakan dunia milik berdua yang lain dianggap figuran.

Tawa keduanya tak pernah lepas dari parah cantik dan tampan pasangan pengantin baru yang kini menikmati waktu berbulan madu di New Zealand.

"Sayang, indah banget ya pemandangan disini kalau malam?" Mikha memandang takjub sekitar sky tower di Auckland."

Darren yang selalu tertarik magnet cinta sang istri memeluk posesif pinggang ramping Mikha membenamkan wajah nya diceruk leher jenjang puttih nan mulus sang istri tercinta.

"Yang, geli ih" Mikha menggeliat akibat ulah Darren yang senang menciumi leher putih mulus yang kini dihiasi tanda cinta dari pak suami omesnya.

"Sayang, kamu suka kalau kita jalan-jalan menghabiskan waktu berdua?" Darren menumpangkan dagunya dibahu Mikha.

"Suka banget!" Mikha mengusap pipi suaminya yang kini ditumbuhi bulu-bulu halus.

"Kalau begitu kita harus sering-sering jalan-jalan berdua." Darren mengecup pipi Mikha seolah hanya ada mereka.

"Ya aku setuju! Tapi liburan bersamamu aku harus ekstra tenaga karena capek lahir batin!" bibir Mikha mengerucut mengingat betapa suami bulenya memang memiliki semangat 45 soal urusan perkasuran.

"Ya kamu kan juga menikmatinya Sayang, buktinya tadi sore siapa yang minta tambah?"

"Ga ada ya!Ih!" Mikha tentu saja malu mengingat kejadian sore tadi dimana entah angin apa ia tak ingin melakukannya hanya sekali.

"Kenapa malu sih Honey, aku suka kalau kamu inisiatif! Apalagi suara sek,,," ucapan Darren terhenti oleh bekapan tangan Mikha di mulutnya.

"Seneng banget sih ngomong begitu! Huh omes! Makan yuk aku laper nih!"

Sejumlah hidangan sudah tersedia didepan mata menggugah selera keduanya.

Suasana romantis begitu kental terlebih keduanya kini berada di ketinggian sambil menikmatinya kala dinner.

"Sayang a,," Darren menyuapi Mikha makanan miliknya.

"Enak Sayang, gantian sekarang ayang coba punya aku."

Mikha balik menyuapi Darren dan pria bule yang kini menkadi suaminya tampak senang menikmati makanan suapan istrinya.

"Makanan apapun bila disuapi olehmu sayang, semua terasa enak."

"Aih, si Bapak sekarang makin pinter gombal!" Mikha meledek Darren meaki ia sebenarnya tersipu juga dengan gombalan Darren.

"Yang, kalau pulang bulan madu boleh ga kita langsung lerumah kita? Atau kamu mau pulang kerumah Mommy Tasya dan Daddy Abi dulu?"

"Sebaiknya kita pulang kerumah kedua orang tua kita dulu Sayang. Lagi pula baju-baju aku juga masih ada dirumah loh!"

"Ah kalau soal baju mah gampang Sayang, lagi pula aku sekarang lebih senang kamu tak pakai apapun!"

Tentu saja ucapan Darren mendapat lemparan napkin dari Mikha.

"Yang ada aku masul angin. Masa Dokter masuk angin, terus pasienku gimana?"

"Hehehe,,, aku gantian jadi dokternya kalau kamu sakit. Seru juga Sayang, sekali waktu kayaknya seru deh kalo kamu pakai sneli saat kita mokacino dinh dong! Kayak pakai kostum begitu Sayang!" Darren dengan segala fantasi dan perkelanaan pikirannya.

"Itu otakmu harus disapu Sayang, piktor trus!"

"Ya gapapa kan Yang, kan aku imajinasinya membayangkan istriku yang cantik dan seksi ini!"

"Sudah makan, kamu semakin diladeni semakin omes Sayang!"

Melihat istrinya bergerutu Darren malah semakin gemas.

"Yang itu disini ada saus." Darren menunjuk ke bibir Mikha.

"Mana? Sudah belum?" Mikha mencoba membersihkan namjn tak kena dan masih ada saus di bibir nya.

"Sini aku bantu, kamu deketan deh!"

Mikha tentu saja menurut, memajukan wajahnya dengan.pikiran Darren akan membantu mengelap dan membersihkannya.

CUP!

"Nah sekarang sudah bersih Sayang, sausnya sudah ga ada." senyum puas Darren setelah berhasil mencuri ciuman dari bibir istrinya.

"Astaga Suamiku ampun deh banyak saja akal bulusnya. Aku tak akan tertipu lagi nanti!"

"Sayang, kamu jangan manyun-manyun begitu, memang ingin dicium lagi? Sini aku dengan senang hati melakukannya!"

Begitulah Darren yang kini sudah menjadi mantan Es Balok yang menjelma sehangat cokelat hangat.

"Yang kamu tahu ga? Sky Tower, menara megah setinggi 328 meter yang juga menjadi ikon kota dengan populasi terbesar di Negeri Kiwi.

Menara itu telah berdiri kokoh selama 20 tahun dan menawarkan ragam aktraksi dan aktivitas seru, mulai dari berburu sunset dan sunrise, bersantap di restoran mewah sambil menikmati pemandangan kota Auckland dari atas langit dan menantang adrenalin dengan skyjump serta skywalk. Besok kita coba yuk Yang?"

"Sepertinya seru Yang, oke besok bangun pagi, kalau begitu!"

"Nah itu dia aku ga bisa janji, soalnya sekarang DJ kalau pagi ga bisa tenang sebelum masuk sarang Yang!"

"Ish! Itu sih mau kamu Yang!"

Darren tertawa melihat wajah istrinya sedangkan ia sendiri pasca menikah semakin senang menggoda istrinya, ekspresi manyun Mikha menjadi candu dan hiburan tersendiri bagi Darren.

"Yang kapan-kapan aku mau dong melihat Devano balap secara langsung! Aku bangga deh punya adik ipar sepopuler Devano! Adikmu itu yang banyak fans nya loh!"

"Tetap saja lebih tampan aku yang! Aku saja ga suka tebar pesona, kalau aku seperti Devano pastinya dia kalah populer dibanding aku!" Darren tak suka istri memuji pria lain meski itu adik ya sendiri.

"Ih, kok kesel sendiri Pak Suami! Cemburu ya?"

"Cemburu itu untuk orang yang tidak percaya diri!"

"Hahahaha, kenapa ucapanmu meniru Dillan Yang? Jangan-jangan kamu nonton ya filmnya?"

"Mana mungkin! Divya tuh ngefans sama pemeran Dillan."

"Duh gengsinya selangit suamiku!"

Bercanda, Tertawa, Bahagia milik kedua insan yang sedang dimabuk cinta.

Mikha dan Darren, dua sejoli terikat janji suci sehidup semati tidak akan terganti hingga maut memisahkan.

Mikha duduk sambil membersihkan wajahnya dan tak lupa skincare menjadi andalan sebelum beranjak tidur.

Darren yang kini terlihat segar dengan rambut yang masih basah menatap tak berkedip melihat bidadari surganya begitu menggugah jiwa kelaki-lakiannya dengan lingerie berbahan satin yang digunakan Mikha.

"Sayang, sengaja ya?" tangan kekar tak lagi diam mulai berkelana menyusuri leher jenjang bak batu pualam.

"Aku hanya memakai hadiah Mommy Syahla. Bagus tidak?" tentu saja Mikha menahan senyum dan tawanya melihat Darren yang sudah kebakaran jenggot dengan apa yang ia pakai.

"Ah Mommy memang paling tahu apa yang aku sukai!"

"Yang, aku mai tidur, sudah ngantuk!" Mikha semakin menggoda sengaja beranjak ke ranjang besar dengan akting mengantuknya.

"Jangan tidur dulu dong Yang, DJ gimana?" Darren memeluk dari belakang sambil berbisik pada Mikha.

"Ya suruh tidur juga Yang!" Mikha menahan tawanya.

"Kalo kamu ngantuk tidur aja, biar aku yang kerja!"

Tanpa babibu Darren layaknya panglima perang dimedan laga menerjang setelah doa terlafazkan dalam hati.

"Sayang! Pelan dong!"

Malam panjang kembali penuh gelora asmara kembali tercipta.

Menyatukan raga, Meresapi perasaan hingga menuju puncak kebahagiaan menembuh nirwana.

Tiada kata lelah, meski suara-suara cinta saling bersahutan seakan tak malu pada dinding yang tak berbicara.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience