Denpasar moon, shining on an empty street
I returned to the place we used to meet
Denpasar moon, shine your light and let me see
That my love is still waiting there for me
Bulan Denpasar, menyinari jalanan kosong
Aku kembali ke tempat Kita dulu bertemu
Bulan Denpasar, terang sinarmu dan membiarkanku melihat
Bahwa cintaku masih menunggu di sana untukku.
Kini dua keluarga yang sebentar lagi akan menjadi satu bersama menapakkan kaki di Pulau Dewata Bali.
Schedule foto prewedding Mikhayla dan Darren turut di meriahkan oleh keluarga kedua belah pihak sekaligus liburan bersama.
Duo Mommy sudah sangat sibuk mempersiapkan segala keperluan kedua putra putri mereka dari mulai lokasi, wardrobe, make up, aksesoris, shoes, fotografer dan videografer semua sudah siap untuk mensukseskan sesi pemotretan kedua calon mempelai kini didampingi keluarga masing-masing.
Lokasi Pertama yang mereka tuju adalah Pantai Pandawa.
Pantai Pandawa meski namanya yang belum sepopuler Pantai Kuta atau Dreamland menjadikan pantai ini cocok dijadikan lokasi pemotretan pre-wedding
Terletak di Desa Kutuh di bagian selatan Bali, Pantai Pandawa tersembunyi di balik dinding-dinding batu kapur yang menjulang tinggi.
Hanya ada satu akses untuk menuju ke pantai ini, yaitu melalui jalan yang membelah dinding batu kapur.
Tak dapat dipungkiri bahwa pantai tersembunyi ini sungguh menawan dengan pasir putihnya serta gulungan ombak berwarna biru.
Dan yang membuat tambah unik, pada dinding-dinding tebing kapurnya terdapat pahatan berupa 5 patung tokoh pewayangan berukuran besar yaitu : Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula, serta Sadewa – lima bersaudara yang dikenal dengan sebutan Pandawa Lima.
Tapi bagian paling menarik dari pantai ini sudah pasti akses masuknya yang berada di antara dua dinding batu kapur raksasa. Melakukan pemotretan di sini tentu akan menghasilkan foto-foto yang sangat epik.
Destinasi kedua Nusa Penida.
Terletak di Nusa Penida (sebuah pulau di lepas pantai tenggara Bali), Bukit Teletubbies merupakan dataran luas dengan bukit-bukit kecil yang tertutup oleh hamparan rumput hijau, tanaman pakis, serta lavender.
Bagi sebagian orang, pemandangan ini mengingatkan mereka akan bentang alam New Zealand, namun tempat ajaib ini dinamakan Bukit Teletubbies karena sekilas menyerupai bukit-bukit tempat tinggal para Teletubbies di serial TV anak-anak.
Selain cahaya matahari, panorama perbukitan, pepohonan, yang diperlukan untuk mendapatkan foto prewedding yang indah di sini tentu saja pasangan serta fotografer handal.
Hasil foto prewedding calon pengantin pasti akan sangat menakjubkan dengan cahaya matahari yang keemasan.
Agar hasil fotonya maksimal, kalau bisa jangan mengunjungi tempat ini saat musim kemarau (antara bulan Mei sampai September), karena rerumputannya akan mengering dan berwarna kecokelatan.
Dan satu hal lagi yang perlu dicatat, mengingat bahwa kawasan ini belum terlalu dikembangkan dan dikomersilkan layaknya Pulau Bali, jangan harap dapat menemukan perlengkapan modern atau barang-barang mahal dijual di sini, jadi sebaiknya persiapkan semua kebutuhan sendiri.
Semua bagian AYANA seolah-olah mengembuskan nuansa romantis yang menarik hati siapapun yang datang.
Menyusuri setiap penjuru Ayana, Anda bakal disuguhkan berbagai pemandangan indah yang layak jadi lokasi pemotretan pre-wedding Anda. Dan keindahan tersebut tak cuma ada di bagian resornya saja, tapi juga bagian-bagian lain di seluruh area ini.
Pertama, AYANA Jetty. Dek kayu yang sederhana namun elegan ini tampak sangat kontras berpadu dengan panorama laut lepas, sehingga menyajikan latar pemotretan pre-wedding yang sungguh elok.
Ada juga kapel-kapel berdinding kaca, serta beberapa paviliun cantik, yang salah satunya berwujud sebuah bangunan Joglo berusia 350 tahun. Semuanya bisa dijadikan lokasi pemotretan dengan background desain-desain arsitektur unik.
Kalau mau lebih seru dan unik lagi, bagaimana kalau melakukan pemotretan menggunakan mobil buggy atau kereta kuda antik?
Masih belum yakin? Well, AYANA Resort memiliki tiga pilihan resor terbaik bagi Anda, yaitu AYANA Resort & Spa Bali, The Villas at AYANA Resort, serta RIMBA Jimbaran Bali by AYANA, menjadikan AYANA sebagai satu-satunya penyedia resor terintegrasi di Bali.
Dan Anda dapat melakukan pemotretan pre-wedding di semua tempat tersebut – termasuk di Pantai Kubu yang sangat private. Pantai yang hanya bisa diakses dari RIMBA ini memiliki pemandangan yang cukup dramatis untuk lokasi pemotretan.
Untuk menuju ke sana, Anda harus menuruni 197 anak tangga terlebih dahulu, dan pastikan untuk berfoto dengan latar-belakang Samudera India yang begitu spektakuler.
Setibanya di Pantai Kubu, barulah keseruan yang sesungguhnya dimulai – ketika Anda, pasangan serta fotografer mengeksplor batu-batu karang untuk mencari spot pemotretan yang tak akan terlupakan.
Terlalu banyak areal romantis di AYANA yang harus Anda lihat sendiri saat melakukan survei lokasi pemotretan pre-wedding.
Moment-moment kecanggungan masih terasa bagi Darren dan Mikha.
Tentu saja pose-pose arahan fotografer membuat kedua harus berinteraksi sangat dekat.
Darren tampak tersenyum mengingat saat ia diminta memeluk pinggang ramping Mikha.
"Ah pikiranku, Aku tak suka! Mengapa jadi traveling kemana-mana!" batin Darren.
Mikhayla juga merasakan debaran jantungnya masih tidak terkondisi.
Saat Darren dan dirinya diminta untuk berpose seintim itu tentu saja sekujur tubuh Mikha terasa kaku dan canggung.
"Kok terasa nyaman sih! Ga beres nih otak!" umpat Mikha dalam hati.
Melanjutkan sesi poto prewedding yang masih tersisa, Darren dan Mikha kali ini diminta untuk berakting oleh videografer membuat video yang akan mereka tampilkan saat resepsi pernikahan keduanya.
Adegan pertama dimulai saat keduanya berjalan bergandengan tangan sambil saling memandang satu sama lain.
Berlanjut Mikha dan Darren kini saling memandang, Darren menautkan rambut Mikha di telinga saling menatap mesra.
Berlanjut keduanya menyatukan dahi mereka sambil kedua tangan saling menggenggam erat.
Tentu saja semua terasa begitu menyenangkan meski debaran denyut jantung seakan berlari dan melompat keluar.
Scene demi scene awalnya terasa kaku berlarut menjadi rasa nyaman yang membuat keduanya terbuai suasana romantis pulau dewata Bali.
Hingga tak terdengar suara CUT dari sang videografer keduanya masih asik mahsyuk dalam romansa yang mulai terajut menciptakan hamparan cinta dalam perasaan mulai saling memiliki.
Entah bisikan apa membuat kedua larut dalam situasi yang mampu mengikis jarak hingga hembusan hangat nafas keduanya menyapu wajah satu sama lain.
Mikhayla menatap netra biru yang mulai sendu menatap bibir sensual miliknya seakan mendamba ingin dikecup sementara Darren tersenyum tak ada penolakan dari wanita si pemilik manik cokelat yang berhasil bertahta dalam hati seolah siap menerima kecupan hangatnya.
Kala mata Mikhayla mulai terpejam dan Darren siap mendaratkan sentuhan disaat bersamaan,
"Hei! Kalian, Mau Apa!"
Teriakan Daddy Abimana membuat keduanya sontak menjauh dan Mikhayla yang mendengar kaget suara Daddy Abimana tanpa sadar mendorong Darren hingga tersungkur di pasir.
Betapa bodoh dan malu kedua calon pengantin layaknya terjaring razia satpol PP.
Wajah merah bak kepiting rebus membuat Mikhayla jadi bahan ledekan Mainaka dan Mommy Tasya.
Sementara Darren yang pastinya menjadi bahan bullyan kedua adik ga ada akhlaknya.
"Sabar Kak, slow aja!" Devano memberikan tangannya membantu Darren bangun.
"Huh, Kak Darren udah main nyosor aja! Tuh calon ayah mertua kakak horor banget!" Divya meledek.
Benar saja wajah sangar Abimana dengan mata yang sepenuhnya melotot tertuju pada Darren.
Share this novel