Kejujuran

Romance Series 4580

Setelah Darren pamit berangkat ke kantor, Daddy Daniel meminta kedua Putra dan Putrinya Divya dan Devano datang ke ruang kerjanya.

"Dad, Mom. Maaf semalam Divya tak membangunkan Mom karena Daddy dan Mom sudah istirahat. Jadi bagaimana ceritanya?" Divya seolah meminta penjelasan kepada kedua orang tua Mereka mengenai Kakak Sulungnya mendadak ingin menikah dengan Mikhayla.

"Morning Dad, Mom. Duh maafin putra tampanmu ini baru sampai. Lagi pula ada angin apa sih tiba-tiba Kak Darren minta kawin, eh maksudnya nikah deh! Kayak tahu bulat di goreng dadakan!" Devano mencium tangan Daddy dan Mommynya ia baru sampai dari Milan, Itali sedang masa persiapan pertandingannya.

Kedua kakak beradik ini begitu penasaran dengan cerita di balik mendadak Darren mau nikah.

Lalu Mommy Syahla menceritakan pada kedua anak-anaknya.

"Kalian lihat saja sendiri ini rekaman CCTV hotel yang Lukman berikan pada Daddy." Mommy Syahla memberikan ponsel Daniel kepada kedua anak-anaknya.

"Ini bener Kak Darren? Wow I'm so proud of you Brada!" Devano justru terlihat bangga kepada Darren saat melihat adegan di CCTV tersebut.

"Sumpah, Dek, Kakak Kita cool banget! Duh kok bisa kompak ya sama, " Divya untung saja bisa menahan ucapannya tidak bocor persoalan Arjuna juga melakukan hal yang tak jauh beda hanya tak sefrontal Darren main langsung ngajak nikah.

"Sama siapa?" Mommy Syahla merasa Divya menggantungkan ucapannya.

"Sama film yang Divya tonton Mom! Iya gitu!" Divya dengan cepat mencari alasan yang sekiranya masuk akal.

"Daddy bangga pada Darren, sebagai laki-laki memang seharusnya seperti itu, hanya saja cara dan waktunya kurang tepat. Terlebih kalian lihat kan diawal, Darren menyangka Mikhayla akan tunangan dengan pria itu. Jujur, Daddy sedikit janggal cemburu Darren tersulut itu yang masih menjadi tanda tanya."

"Nah benar tuh Dad! Kok bisa Darren berpikir hari itu Mikhayla tunangan. Terus melihat ekspresi Darren di CCTV awal datang terlihat tergesa-gesa. Kira-kira siapa yang bisa memicu amarah dan cemburu putraku hingga lupa diri sampai ia tak menyadari tulisan dengan nama lain disana. Bukankah Kakakmu harusnya sedang di Korea bersamamu Divya?" Mommy Syahla menunjuk sebuah ucapan pernikahan bukan atas nama Mikha dan menanyakan pada Divya sebagai orang yang terakhir bertemu Darren.

"Mom, Dad, sebenarnya, tapi Kalian jangan marah, justru baguskan kalau Kak Darren akhirnya bisa mengutarakan isi hatinya itu. Tapi sebenarnya Kak Darren sendiri juga salah kenapa tidak konfirmasi dulu malah langsung datang dan berbicara didepan keluarga besar Mikhayla." dengan awal terbata lama kelamaan Divya enteng menjelaskannya, tanpa sadar ia mendapat tatapan tajam dari ketiga keluarganya.

"Bukan seperti yang Mommy, Daddy dan Kamu bayangkan Dek! Divya ga sengaja kok!" Akhirnya Divya keceplosan.

"Maksud Kamu apa Div! Ceritakan yang jelas kepada Kami semua." Mommy Syahla memajukan wajahnya meminta Divya menceritakan tanpa ada yang ia tutupi.

Divya pun dengan rinci menjelaskan dari awal detail mengenai Darren dan Mikhayla.

Dari Divya asal ngomong soal perjodohan hingga postingan di sosial media Mikhayla yang membuat Darren salah paham.

Daddy Daniel, Mommy Syahla dan Devano manggut-manggut mendengarkan penjelasan Divya.

Divya juga memberitahukan bahwa saat Darren koma, Mikhayla setiap hari mengajak Darren berbicara hingga kakaknya kembali sadar.

Wajah-wajah tegang ketiga orang yang tak lain adalah Daddy Daniel, Mommy Syahla dan Devano kini justru tertawa puas mendengar penjelasan rinci Divya.

"Kakak itu memang jahilnya ga ketulungan! Tapi sukses sih!" Devano mengacungkan jempol pada Divya seakan mengakui tindakan Kakaknya unik tapi sukses bikin si Sulung yang paling cool sedingin Es Balok jadi Api yang berkobar.

"Makanya kalau Kamu mengikuti Kakakmu ini, pasti Kanara juga akan mau! Percaya deh!" Divya menepuk bahu Devano sambil menepuk dirinya bangga.

"Wait, Kamu tahu dari mana kalau Mikhayla bahkan berbicara saat Darren koma, sementara kamu tidak ada disini Divya? Dokter Kanara pasca Darren operasi tidak terlibat dalam proses Darren hingga siuman." Mommy Syahla menyelidiki Divya yang tahi begitu detail mengenai keseharian Mikhayla dan Darren.

Tentu saja Divya tahu semalam saat Divya mendapat kabar mengenai Darren, Arjuna menemani Divya kembali ke Jakarta.

Sepanjang perjalanan menuju Jakarta dalam PJ milik Keluarga Abimanyu Ayah Arjuna, Arjuna yang menjadi dokter penanggung jawab Darren tahu persis bahkan melebihi pihak keluarga yang ada di Rumah Sakit saat itu karena Darren belum boleh dikunjungi saat masih tak sadarkan diri.

"Ah itu dari para rekan ku di Rumah Sakit Mom, dan beberapa perawat yang melihat Mikha saat berkomunikasi pada saat Kakak tak sadarkan diri." kilah Divya.

Devano melirik Kakaknya tersenyum kecil seakan ada yang luput dari sepengetahuan Devano tentang apa yang terjadi dengan Kakak perempuannya.

"Jadi bagaimana Dad, Mom, nanti malam Kita tetap ke rumah Mikhayla menemui kedua orang tuanya? Alasannya apa?" Divya mengalihkan topik karena kini adalah moment Darren urusan ia pribadi masih abu-abu monyet.

"Bagaimana Dad?" Mommy Syahla tentu meminta persetujuan suaminya yang notabene Ayah Darren.

"Kita tetap akan datang, untuk bersilahturahmi dan menyampaikan maksud Darren kepada Tuan Abimana dan keluarganya." Daniel santai menjawab sesuai dengan alur yang sudah terlanjur begini.

"Kalau ditolak bagaimana Dad?" Devano tak bisa membayangkan bagaimana jika tak sesuai harapan.

"Ya berarti bukan jodoh Kakakmu. Simple kan?" Daddy Daniel mengangkat kedua tangannya.

"Justru Aku penasaran jika diterima. Bagaimana Dad?"

Seakan kuis teka - teki persoalan Darren layaknya strategi perang yang disiapkan plan A dan plan B.

"Alhamdulillah. Kalian akan segera punya Kakak ipar." Daniel tersenyum.

"Dad, Mom jadi deg degan deh, ih Darren bener-bener deh bikin Mom jantungan kalau begini! Biasanya sedingin Es Balok, tapi semalam berubah seperti Banjir Bandang! Duh Allah Gusti!" Mommy Syahla menepuk dahinya geleng kepala ternyata Darren si cool dan tanpa ekspresi saat sudah bergerak kelar kelar hidup Lo guys!

"Sudah Kalian tak perlu pusing, sisanya urusan Daddy. Lebih baik sekarang Mommy, Divya dan Devano persiapkan apa yang akan Kita bawa sebagai buah tangan untuk calon besan dan calon menantu Daddy!"

Daddy Daniel menepuk bahu ketiga anggota tim sukses Darren.

"Loh memang langsung lamaran Dad?" Divya panik karena waktunya kurang dari 7 jam dari sekarang.

"Ya bukan Sayangnya Daddy yang bikin Kakaknya mendadak kebakaran jenggot! Silahturahmi tapi tentu kita tetap wajib menghargai Tuan rumah kan? Sudah dibikin kaget sama anaknya, ya sebagai Daddynya, Daddy mengajak kalian untuk bersama mensukseskan apa yang sudah Kakak Kalian katakan. Ok?" Daddy Daniel menatap Divya dan Devano bergantian.

"Siap Dad! Wah semoga Kak Darren ga ditolak sama Calon mertuanya ya Kak!" Devano cekikikan.

"Kalian belum mandi kan? Sekarang mandi, terus antar Mom. Banyak yang harus Kita kerjakan Divya, Devano!" Mommy Syahla menyuruh Divya dan Devano bersiap.

"Siap Mom! Laksanakan!" Divya dan Devano kompak menjawab.

"Sayang Aku siapkan makan siang dulu ya untukmu. Karena setelah ini Mom dan anak-anak akan menyiapkan ini itu untuk nanti malam."

"Iya Sayang. Kamu memang Ibu terbaik. Aku tak pernah salah pilih sejak pertama aku melihatmu di supermarket walaupun benjol, Aku yakin Kamu wanita terakhir yang memang Allah ciptakan untukku dan menjadi Ibu dari anak-anak Kita."

So Sweet Daddy Daniel emang paling SABI bikin hati Mommy Syahla kebat kebit seperti lampu 17 Agustusan di Kantor Kelurahan.

"Uh, Gombal Jamu Honey! Aku jadi makin cinta sama Kamu Beib!" Mommy Syahla memeluk serta mengecup pipi Daddy Daniel.

"Kok disitu Honey, di sini!" Daddy Daniel menunjuk pada bibirnya.

"Ya Allah Dad, udah tua, mau punya mantu masih mesum aja!"

Puluhan tahun hidup bersama dengan Daniel tetap saja pipi merona Mommy Syahla selalu berhasil tercipta, tersipu akan rayuan manis Daniel Harold, Uncle Bule Tampan si Kembar Andrew dan Angel.

"I Love you Darling. Thank you so much to everythink. I still loving you. Stay with me, be my soulmate, together, forever."

Sebuah pernyataan dari lubuk hati paling dalam seorang Daniel Harold kepada Syahla Humaira, Istri sekaligus Ibu dari 3 orang anak yang luar biasa.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience