> 87

Action Completed 10887

Semasa hal itu berlaku ada sepasang mata tua yang melihat, ibarat kejutan yang dia terima dan berasal hal itu 'salah .

Pada malam itu juga adalah hal buruk buat Atiqah. Sejak seorang lelaki mati ditangan Atiqah, Atiqah sudah menjadi seorang pembunuh. Malang sekali.

Atiqah baru sahaja sampai dirumah, rumah sangat terang, Eh.. Seharusnya gelap.

' kakak tunggu aku ? Wait tapi kenapa ada kereta detektif semalam ni ? . mereka Soal selidik malam ni ke ? Esok tak boleh ke ? Datang malam malam. Ganggu orang tidur ! ' Batin Atiqah tak puas hati dan berjalan masuk ke rumah. Atiqah tak memperdulikan orang orang dalam rumah, terus ingin bergerak naik ke bilik.

" Cik Nurul Amrihsha Natiqah ? Sila duduk sebentar. " Panggil seorang Detektif yang sama ketika mengiktrograsi kakaknya pagi tadi.

" ya ? " Atiqah dengan malas jalan kearah sofa.

" Dek dari mana ? " Soal Nurul dengan suara yang perlahan agar hanya terdengar oleh dirinya dan Atiqah

" luar " Ujar Atiqah singkat

" erhm ! " Detektif itu dehem membuat Nurul yang masih ingin bertanya terus menutup mulut.

" Cik Atiqah, tadi kami dapat laporan dari cik Najihah Fatonim iaitu adik cik sendiri dan kawan cik yang bernama Dellia bahwa cik yang kerahkan kawan cik untuk- " Perkataan Si Detektif yang panjang itu dipotong Atiqah

" to the point. " Ujar Atiqah datar

" Adik. " tegur Nurul dan Nurin bersamaan.

" terlalu banyak ' cik. Rimas. " Ujar Atiqah pada kakak kakaknya.

Detektif itu cuba sabar agar tidak humban Atiqah dalam lokap kerana terlalu berani memotong perkataan Si Detektif.

" kami sebagai anggota- " lagi lagi terpotong Atiqah

" Cakap jela ! Apa hal nya ? Kenapa. Aku kacau kerja kau ke ? Takkan. Aku cuma cari adik aku ? Aku buat kawan aku dalam bahaya ke ? Tak. Dia kembali dengan selamat ? Ohh nanti kawan aku pula yang diicar macam tu ? Kalau aku tunggu kalian yang bawak adik saya balik, bukan hidup hidup ! Saya sangat yakin hanya tubuh tanpa nyawa ! " Ujar Atiqah dengan emosi. Tapi sebenarnya kata kata Atiqah ada benarnya. " Lagipula bukankah kalian semua terlalu sebuk dengan hal lain ? Kan nanti terbahagi untuk mencari adik aku juga hal lain nya. Aku hanya mudahkan. " sambung Atiqah dengan suara tidak seperti tadi. Namun sang detektif emosi bila perkataannya terpotong, bahkan Atiqah meninggikan suaranya. Bercakap juga tidak sopan. Untungnya sahabat sang detektif di sebelah menenangkan Si Detektif, kalau tak. Malam ni juga Atiqah tidur balai.namun tiada takda peduli dari riak wajah Atiqah.

" Na'Am sayang. Minyak maaf pada encik ni. " Ucap Pual Alia yang duduk di sebelah Nurul.

Atiqah bangun dari duduk nya. Dan menghadap sang detektif

" maafkan saya encik detektif yang kurang bijak. Hehh " dengan sindir Atiqah memintak maaf, dan berlalu pergi ke bilik dengan menaiki tangga meninggalkan mereka yang berada di bawah.

" Kamu !- " Detektif itu sungguh emosi dengan Atiqah. Tapi sebagai sang polis, kalau tak boleh jaga emosi nya. Tak bagus. Itu yang dibisikkan sang sahabat yang membuat sang detektif bertambah emosi, memandang tajam sahabat itu.

" maafkan adik saya. Dia lelah baru sahaja balik dari luar. Maaf kan dia. "ujar Nurin

' ni bukan model ke ? Jarang aku tengok model perempuan yang boleh bertindak dan bercakap baik. ' batin detektif itu

Seorang Detektif dari belakang berbisik pada detektif itu setelah menelifon tadi. Setelah itu semua detektif mintak diri kerana mempunyai hal yang perlu diurus.

> AFIQ <

Ada beberapa kereta hitam yang tadinya didepan rumah Atiqah datang ke Taman dimana Afiq dan Timnya juga Jakyi dan Amron disitu.

" Tuan, kami datang membantu. " Ujar Detektif yang menyoal jawab Atiqah tadi

" Alias ? Bawa mereka ke lokap. Esok pindahkan ke KL. " Ujar Afiq

" Baik Tuan. Bawa mereka masuk ! " Ujar Detektif itu yang dipanggil Alias. Dan memerintah bawahannya. Mereka memanggil Tuan, kerana berbeza jabatan.

" Hei. Kau harus menangkap At- " Mulut Amron ditutup Nawi

" Masuk ! " Potong Nawi

Alias tak dapat berkata kata. Terus memandang Afiq

" Tuan ? Siapa yang berjaya perangkap mereka ? Saya kira untuk menangkap mereka sangat susah. " Soal Alias " dan yang jatuh kan mereka , siapa tuan ? " sambung Alias menunjuk timbunan orang mati di sekeliling nya.

" mereka dah jadi mayat. Urus mereka semua. Jangan tinggalkan bukti Faham ? " Soal Afiq tegas.

" Eh Faham tuan. " Setelah mendapat jawapan dari Alias, Afiq bergerak meninggalkan Alias

" Tapi Tuan .. " Lagi lagi ucapannya terpotong

" Sudah ! Urus mereka semua. " Ujar Afiq dan terus pergi

" kenapa dari tadi ucapan ku terpotong ? " Soal kesal Alias. Sementara mata yang memandang setiap mayat, otaknya sebuk memikir ' betul ke Tuan Afiq yang menumpaskan ? Pembunuh nya kejam. Tapi tak teruk. ' Fikir Alias

> AFIQ <

Afiq tak ke balai, maupun kerumahnya. Yang ada Afiq ikut pertunjuk yang ditinggalkan Atiqah pada 3 orang yang dilepasnya barusan.

' pintar betul Atiqah, macam mana boleh sebijak ini ? Aku yang bertahun jadi detektif tak sebijak itu ? Dari siapa dia belajar sebenarnya ? ' batin Afiq tertanya tanya, ketika melihat darah dari tangan 3 orang itu meninggalkan jejak.

Dirumah Atiqah, Rafail baru sahaja masuk ke dalam rumah.

> ATIQAH <

Atiqah sendiri di biliknya tanpa rasa peduli hal lain. Setelah mandi, dia terus bobo cantik. Walau sebenarnya sangat terlentang tidurnya.

Siang menjelang, cahaya pagi menyapa bilik Atiqah . Tetapi Atiqah sudah tiada di biliknya

> ATIQAH/ AFIQ <

Atiqah menyapa rumah Afiq dipagi hari. Dengan sepaket bunga mawar merah ditangannya.

Tok tok tok

Atiqah dengan sabar menunggu Tuan rumah keluar

" ye adik manis ? Perlu bantuan abang ke ? " Soal Foza yang baru keluar dari rumah. Namun Atiqah menonong masuk tanpa seizin tuan rumah.

" Hei ! " dengan kesal Foza memanggil Atiqah.

Diruang tamu

' buat apa pulak la Budak ni siap bawak bunga pulak tu. ' Batin Joho

" kenapa Atiqah ? Bawa bunga ? " Soal Afiq

" Ohh.. Ni Atiqah nak bagi pada kalian semua. Ambik la. Tanda memberi kalian semua semangat dan berani menghadapi bahaya. " Ujar Atiqah

" berani ? Hei ! Kau maksud kan kami tak berani ke hah ?! " Soal kesal Joho

" anda yang cakap sendiri " Ucap Atiqah tanpa peduli orang itu.

" kenapa Atiqah ? Tiba tiba datang . kata sebuk harini . " Soal Afiq yang mengambil bunga dari tangan Atiqah.

" nak bagi bunga je. Atiqah balik. " Ujar Atiqah menada pergi

" kamu nak cakap pasal Ikwan ke ? " Soal Afiq sebelum Atiqah melangkah pergi. Atiqah berhentu dari jalannya. Senyum misteri digambar dibibirnya. Memadang Afiq dan berkata

" Em. Atiqah dah tolong tangkap semalam, hebat bukan ? Dia melihat Atiqah dari semalam dengan mata helangnya hingga Atiqah sampai dibilik. Mungkin mendengar Atiqah diingtrograsi juga. Harini dia tak ikut Atiqah sebab Atiqah bergerak terlalu awal. Mungkin karang dia ada. Atiqah nak pinjam senjata. " Ujar Atiqah tanpa bohong.

" senjata ? Maksud kamu ? " Soal Afiq tak faham. Padahal Tim yang lain langsung tak faham ucapan mereka.

" Pistol. Atiqah akan hancurkan dia dalam waktu cepat. " Ujar Atiqah tanpa peduli lagi.

" semalam kamu dah jadi pembunuh. Kita plan tanda bunuh membunuh bukan. Harini kamu nak bunuh Ikwan pula ? Kamu nak cuba dapat hukuman mati ke ?! " Soal Afiq menaikkan suaranya

" Hanya balas dendam. Semalam Atiqah ada beli pistol _Desert Eagly_ dari seseorang, dengar dengar sekali tembak dapat meledakkan seseorang bahkan sangat hebat. Bunyi yang mantap. Tapi rasanya pistol yang dimiliki Tuan Afiq sangat hebat. Mengapa tidak diberi pinjam ? Kalau begitu, Akan ku guna Pistol yang sudah dibeli. Syukur sudah sampai sejak awal. " Ujar Atiqah dah berbalik pergi dengan senyum misterius.

' sepertinya Atiqah dah tahu siapa Ikwan sebenarnya. Sebab tu dengan berani dia cakap macam tu kat depan aku. ' Batin Afiq. ' tapi dia tak boleh bunuh Ikwan ! ' sambung Afiq , Afiq naik ke biliknya dan mengambil sesuatu dilaci kerjanya.

> ATIQAH <

Tak tak tak ~ satu persatu tangga dinaiki Atiqah, Atiqah di biliknya. Mengambil jaket jingga dan berhoodie hitam. Atiqah membuka sebuah kotak kecil yang berada disebelah almari pakaiannya. Benar saja, pistol yang dinyatakan hebat itu dan memiliki daya tembak 2000 joule yang akan menghasilkan bunyi tembakan yang kuat.

Atiqah memasukkan ke dalam poket jaketnya kerana tadi pagi sudah Atiqah spotcek tanpa tertinggal sedikit pun kelonggaran.

Buku Kung Fu Journal diambil dan dibawa keluar.

Tak tak tak ~ Atiqah berjalan menuju dapur dimana semua sudah berkumpul

" Kak, Ibu, uncle. Atiqah keluar. " Ujar Atiqah.

" kemana dek ? " Soal sang kakak lagi. " dari semalam keluar. Kakak risau. " sambung Nurul.

" Takda yang perlu dirisaukan. Dell nanti terus balik. " Ujar Atiqah datar. " aku tak boleh jumpa kau harini. Nanti aku chat kau. " sambung Atiqah dan melangkah pergi.

Semua mata tertuju pada Dellia " Ohh.. Semalam, Atiqah kata nak ke sungai. " ucap Dellia yang tahu maksud pandangan tu.

> ATIQAH <

Atiqah memang niat nak akhirkan semuanya di Perak. Dan nanti balik KL, Atiqah dengan senang hati mengejar cita citanya tanpa gangguan.

> AFIQ <

Afiq sampai di ruang tamu dimana masih ada Timnya yang berkerja.

" Eh Fiq ? Kemana ? Kau bukan kena ikut kepolisian Perak untuk hantar penjenayah ke KL ke ? " Soal Aris bila melihat Afiq yang berpakaian hitam turun kebawah.

" kau gantikan aku. " Afiq terus pergi tanpa tunggu balasan Aris.

" Tapi kan, aku kena memimpin menyiasat kat sini ? " Perlahan suara Aris membantah.

" Kalau macam tu, aku la yang pimping, kau ke KL je. " Ujar Nawi menolong sahabatnya.

" Tapi, aku taknak ke KL lagi. Kau la ke KL. " Ujar Aris yang tahu pasti bila disana dia akan kena jawab semua soalan orang Atasan.

" aku ? Aku tak boleh handle hal itu ? Jabatan aku masih kosong untuk itu " alasan Nawi.

> ATIQAH <

Tentu saja Atiqah sudah sampai di sungai. Seperti yang sudah dikatakan. Ikwan mengikutinya. Mereka sedang berhadapan sekarang ni. Atiqah dengan lakonan takut. Dan Ikwan dengan sombong dan bangga akan bunuh Atiqah.

" Akhirnya hari yang ditunggu tiba. Pembalasan akhirnya berakhir ! Ahahaha. Kau ingat, selepas kau selamatkan adik kau semalam, aku akan diam hah ! Hahaha " Ujar Ikwan dengan gelak tawanya

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience