> pagi / Atiqah <
Setelah Atiqah dan Dellia memakai seragam sekolah , mereka segera turun ke meja makan. Memang mereka sering ke Sekolah lebih awal dari yang lain
" selamat pagi Na'Am, Dell " Kak Nurin menyapa mereka berdua
" Selamat pagi kak.. "
" Kamu berdua pergi awal lagi ke ? " Kak Nurul yang dari dapur itu keluar membawa mangkuk tingkat decoupage
" Em macam tu la kak. Harini nak bagi kat sapa pulak kak makan pagi nya ? " Kak Nurul atau kak Nurin sering memberi makan pada jiran jiran. Kadang dekat pakcik pengawal dekat pondok keselamatan tu
" Akak dapat khabar dari group perumahan.. kita ada jiran.. Cikgu Aris punya kawan kan. Mereka tentu nak cepat pergi kerja harini, jadi Na'Am dan Dell tolong sedekahkan makanan ni ye. Oh dengan pakcik Ali sekali.. kesiann dia dari malam jaga, tentu penat " kak Nurul memang mudah kasihan kan orang lain
" Ye la.. adik mana kak ? "
" tido lagi, karang ada kelas dia tu.. " sahut kak Nurin
" Kalau gitu, kami pegi dulu ye kak.. jum Dell "
setelah menyalam kak Nurul dan Kak Nurin, Atiqah dan Dellia singgah ke rumah cikgu Aris
" Qa, aku baru nak mencicipi nabemono kak Nurul " Memang tabiat kak Nurul membuat makanan negara bila waktu luang
" Nanti balik pon boleh.. sekolah lebih penting "
" Qa, ni awal lagi la. tengok jam, baru pukul 5:45 pagi Qa " Ucap Dellia sambil menunjukkan jam tangan Guess putih pembelian encik Darfin pada Atiqah
" Kau lupa plan kita semalam ke ? "setelah melihat waktu di jam itu, Atiqah membosankan diri dengan bertanya pada Dellia
" Tapi Qa.. haaaa yela.. jum " setelah mengingat janji sebelum tidur semalam, ia pun bersetuju
" Jap, aku letak makanan dulu, kau pergi ambik topeng nya.. " Atiqah meletakkan makanan itu di Taman depan rumah nya
Dellia datang membawa 2 topeng halloween
" Qa, kat mana nak mula ? "
" Semalam aku tengok ada jalan masuk, nak kedalam rumah cikgu Aris "
" Eh, bukan perangkap ke ? "
" kenapa perangkap pula, bukan ada yang tahu ni kerja kita pun "
" Eh kau ingat semalam, kawan cikgu Aris tu cuba memojok kita "
" ohh tu mungkin sebab dia syak kita sebab kita keluar lewat malam, atau juga sebab pendik akai.. Biar je la.. cepat la.. nanti lambat ke sekolah "
Atiqah dan Dellia cepat cepat memakai topeng itu, dan berjalan kearah pintu rumah cikgu Aris itu
Diam diam mereka masuk ikut tingkap yang berada di sebelah kanan pintu kayu indodoor
Ketika sampai didalam rumah itu keliling sudah terang dengan lottefors lampu
" Qa, ni terang. Nampaknya mereka dah bangun " Bisikan Dellia itu mengejutkan Atiqah yang sedang fokus mencari port
" Delll kan kita nak terkejutkan mereka.. bagus la mereka dah bangun "
" ehehehe lupa "
Mereka jalan dengan hati hati sambil mengangkat tumit. Sehingga mereka tiba di ruang tamu. Kelihatan ada Afiq dan Aris yang sedang berbincang
> AFIQ <
" Jadi, kau nak bagitahu yang kita incar sekarang ni ada kat SMK Kamil. " Afiq membetulkan perkataan Aris barusan
" Iya, aku dapat laporan dari KL 3 orang Tim pengintip sedang menyamar masuk ke tempat Geng Marbo sekarang "
" Aku dapat tahu, Jakyi yang dilepaskan 5 tahun lalu sekarang jadi cikgu jugak kat SMK Kamil. Right ? "
Ikwan datang sambil sudah siap mengenakan jaket adidas black, Zip yang tidak ditarik habis, terlihat baju tshirt putih yang dipakai
" Nawi mana ? Haa budak ni, dia je lambat dia je lambat " Aris bertanya sambil mencapai jaket uniqlo biru dan kelabu di atas sofa didepan nya. Jaket biru dicampak dan disambut Afiq
Nawi pun turun " Ngumpat aku ke woii " Nawi melalui tempat yang ditinggal Atiqah dan Dellia tadi .
> ATIQAH <
" Qa, Apa maksud cikgu Aris dan kawan nya tadi ? " Soal Dellia setiba di taman depan rumah
Atiqah diam ' pengintip ? Incar ? Jakyi ? maksudnya mereka....' fikiran Atiqah tergantung akibat libasan tangan Dellia
" Qa.. dengar tak.. "
" Mungkin mereka macam Arwah bapak aku.. "
" Maksud kau berkerja sama dengan anggota polis ? Atau bodyguard ? " Dellia cuba meneka neka
" Dah la Dell.. jum bagi makanan.. Sepertinya cikgu Aris dan kawan nya nak keluar tu.. "
" Aa okay.. jum "
Setelah mengambil bekal di taman, mereka terus menuju ke rumah Cikgu Aris, pintu di ketuk
Tuk tuk tuk ' clek pintu dibuka Nawi
" ohh Jiran.. "Nawi segera menyapa dua orang itu
Atiqah memadang menyelidik Nawi seperti seseorang syak wasangka pada seseorang ' Sebenarnya mereka seperti abang Asyid ke atau seperti arwah papa ? Ini lah sebabnya arwah papa bisik pada aku untuk menjadi seperti arwah papa '
" Qa.. Qa.. Atiqahh " Dellia terus menepuk nepuk bahu Atiqah sehingga Atiqah sedar
" Aa ye.. Ni kakak saya bagi makan pagi.. "
" ohh terima kasih.. Ni nak pergi mana awal pagi ni ? " Nawi bertanya setelah meneliti pakaian yang diguna Atiqah dan Dellia
" Kami nak pergi sekolah la.. Tapi sebelum tu menghantar makanan pagi dulu " Dellia senyum setelah berkata begitu
" Kalau begitu kami pergi dulu " Atiqah menarik Dellia setelah melihat cikgu dan dan 2 orang menuju ke depan
" Okay, terima kasih makanan nya " Nawi sedikit pelik dengan tindakan Atiqah
" Qa, kau kenapa ? "
" Seeloknya jangan rapat sangat lah selagi kita tak tahu sapa mereka sebenarnya . "
" Qa, kau teringat pasal Abang Asyad dulu ke ? Qa, tak mungkin cikgu Aris jahat. Tengok la.. aku tengok cara dia mengajar, bercakap, berjalan. Tak macam perompak la "
" setenang tenang air, jangan disangka ada buaya " peribahasa yang Atiqah petik cukup membuat Dellia faham
Share this novel