_Halo Salam comeback dari aku yuyuns_
_______
12:03 AM dimana beberapa orang penghuni rumah keluarga Tengku sudah tidur.
Di bilik yang sudah gelap hanya diterangi dua lampu diantara katil, ada dua pasangan berusia yang sudah tidur sambil berpeluk seorang anak lelaki berada di antara mereka berdua.
Dibilik lain dimana masih terang tapi seorang gadis tidak bertudung sudah pun tidur dengan tumbukan buku didepannya. Dia adalah Rlia yang baru saja habis study.
Dibilik satu lagi juga sudah gelap dan tidak ada tanda tanda hidup. Dua 1 pasangan dengan penuh cinta dan bakal harmoni sedang tidur dengan suaminya yang memeluk isterinya, namun kepala isterinya diatas dada suaminya.
Lain pula dengan seorang jejaka yang masih muda malah tiada tanda tanda ingin berpacaran. Sebuk dengan kerja dan bisnes yang tidak henti nya.
Clekk ~ pemuda itu baru sahaja keluar dari bilik air, dengan handuk masih di bahu kanannya , tanpa memakai baju juga terlihatlah badan six pack dan hanya memakai seluar T hitam, mata yang tajam dan tiada bentuk oanda dibawah matanya. Dia adalah Rafi yang baru sahaja balik dari officenya yang sedang naik daun.
Begitu juga dengan seorang gadis yang sebuk dengan buku bela diri, dirinya sedang sebuk berlatih dan belajar.
" Kenapa bidang ni aku lambat kuasai eh ? Arghh!! Esok nak sekolah.. Macam mana laaa aku boleh lupa " Ujar gadis itu sambil membebel ketika melirik jam di dinding pinknya.
Atiqah masih tak bergerak dari sofa didepan katilnya. Sambil membebel, sambil itu juga buku pemberian Arumi dibacanya. Buku yang tebal tiada tanda tanda akan habis bila dibaca. Tapi lain bila ditangan Atiqah, baru 5 jam dibuka sudah 101 muka surat dibaca.
" Eh.. Ni maksudnya apa ey ? Tendangan kedepan menurut kaki panjang ? Tendangan kebelakang jika bahaya ? Maksudnya ? " Atiqah sebentar berfikir fikir, sebentar dia bangun dari sofa dan mempraktikkan caranya
' Tendangan kedepan menurut kaki panjang, ' Atiqah menyepak kedepan kaki kanannya ' dan tendangan kebelakang jika bahaya. '
Bushh ~ Atiqah menyepak kembali kearah belakang menggunakan kaki yang sama.
??? " kenapa tak sama ? Ten dan gan ke de pan jika bah ha ya , Tendangan kebelakang jika kaki panjang " Atiqah mencuba mempraktikkan dengan menyebut satu persatu perkataannya
" Eh silap, Tendangan ke.... " Atiqah terus menerus ulang apa yang sedang ia lakukan.
Disisi lain dimana tempat tiada satu lampu yang menerangi ruangan ini kecuali cahaya dari bulan yang menembus masuk dan menerangi lelaki muda yang masih terkurung di sebuah ruang
Diwajah lelaki muda ini penuh luka lama. Tanpa menghiraukan wajahnya, lelaki itu terus mengetuk pintu berharap ada yang membukanya.
Tok tok tok Tok tok ~ sudah banyak kali diketuk lelaki itu namun akhirnya dia menyerah
" Aku harap Atiqah baik baik je. Sorry Zack. Aku tak dapat bantu lebih jauh. Semoga Atiqah faham dan dengar petunjuk aku. " Ujar lelaki itu, mata lelaki itu menghadap cahaya dari tingkap.
' cara aku, seperti aku tidak boleh terima kematian Zack. Tapi salah. Aku cuma bersalah kerana masih takdapat membalas kebaikan Zack. ' Batin orang itu
> AFIQ <
Begitu juga Afiq yang masih belum tidur bersama 4 orang lagi.
Nawi dan Aris yang sedang didepan laptop. Joho dan Foza masih dengan beberapa gambar pengenal.
Afiq ? Dia bersama dengan beberapa kertas A4 menyusun sesuatu di atasnya. Tangannya tak berhenti menggambar sesuatu yang takdapat dibaca dengan mata lain kecuali Tim Brown
Joho lihat Afiq dan 3 orang Timnya lagi saling melirik. Entah apa yang ada didalam kepala mereka sehingga bersama sama mereka berhenti mengerjakan tugas.
Afiq yang terasa diperhatikan melihat Timnya benar saja, keempat Timnya melihat Afiq dengan wajah memohon dan wajah sedih
" Sangat buruk " Ujar Afiq, Namun wajah mereka tetap sama " Aihhh " Afiq mengeluh dengan cara mereka
" Aku tak cakap kan korang tak boleh makan atau rehat. Tapi ikut turn. Jangan terburu buru bila makan. Dan jangan terlalu lama rehat. " Ujar Afiq sambil meneruskan kerjanya
" Err Afiq.. Boleh beri kami 3 jam masing masing tak untukk- " Perkataan Joho yang masih memakai kaca mata itu terpotong Afiq
" Kalau nak tidur, silakan. Tak perlu minyak izin. Aku boleh buat sendiri. Tapi ingat. Esok semua kena bangun sebelum jam 6. Ingat tu ! " Ujar Afiq yang tidak melihat mereka.
" Thanks Bos. Bos jangan lupa tidur juga ye " Ucap Nawi. Dan mereka bertiga bergerak naik ke bilik, kecuali Aris.
" kenapa kau tak naik ? " Soal Afiq tapi masih tak melihat kearah Aris
" Ah ? Aku tak ngantuk, tapi aku dah tidur 2 jam. Lapar je. Aku keluar jap eh ? Beli makan. Lapar. " Ujar Aris sambil memegang perutnya..
" emm.. Pergilah.. Oh ye Ris. Memandangkan kau nak keluar, aku kirim kopi panas tak terlalu pekat tau " Ucap Afiq memandang Aris
" okay. Thanks bos. " Ujar Aris berlari menyapa jaket diatas sofa dan berlari keluar. Namun berbeza dengan Afiq yang heran dengan Tim nya
" Ada apa dengan mereka ? Tak biasa formal macam tu . " Ucap Afiq pelik. Dan Afiq tetap meneruskan kerjanya
Disisi lain Aris, Foza dan Joho sedang mempersiapkan sesuatu,
" Takpa ke weh ? Kerja pun tak settel lagi ? Afiq tak marah ke ? " Soal Foza pada 2 orang lagi
" Aku yakin Afiq faham. Kau dah buat videocall ke dengan Tuan Hussein ? " Soal Nawi pada Joho
Clekk ~ Joho angguk pada Nawi ketika sudah mencapai rangkaian
" bagaimana ? Jadi ke plan kamu tu ? " Soal Tuan Hussein di Videocall
" Jadi Tuan " Ujar Joho.
Tlen tlen ~ mesej whatsApp dari Aris untuk Nawi pun sudah mereka dapat.
Mereka sama sama turun dengan pakaian parti dari kepala sampai kaki
Dibawah Afiq masih dengan kerja, tiba tiba
HAPPY BIRTH DAY TOO YOU
HAPPY BIRTH DAY TOO YOU
HAPPY BIRTH DAY TOO BOS
HAPPY HAPPY, HAPPY HAPPY, HAPPY BIRTH DAY TOO BOS.
Ujar mereka semua dari Aris, Nawi, Foza, Joho, Tuan Hussein dan Isteri buat Afiq.
Aris yang membawa kek, Joho yang membawa handfone yang sedang Videocall bersama Tuan Hussein, Foza yang sedang memegang hadiah dan Nawi yang sedang membawa samurai mercun.
....
Afiq tentu saja terkejut. Afiq memandang satu persatu Timnya.
Sampai Aris bersuara
" Bos. Buat hajat dan tiup lilin nya bos " Ujar Aris yang tahu bosnya sedang terkejut bercampur sedih.
Afiq bangun dari duduknya, dan mendekati Aris.
Wushhh ~ lilin ditiup.
" terima kasih. " Ujar Afiq. Afiq memandang handfone Joho " Terima kasih Mama , terima kasih Ayah. " Ujar Afiq dengan senyumannya
" Ahh anak ku sudah besar.. " Ujar Mamanya didalam layar
" Jangan stres stres Afiq. " Ujar Ayahnya pula
" SEMOGA BAHAGIA BOS, DAN CEPAT KAHWIN " Ujar 4 orang Timnya itu.
> ATIQAH <
Atiqah sedang berada diluar pintu biliknya, sambil menghendap hendap, Atiqah turun tangga.
Ditingkat dua, lagi Atiqah menghendap hendap. ' jangan sampai bertemu bang Rafi, mati aku... ' batin Atiqah.
" Atiqah " Tegur seseorang dibelakang Atiqah sambil memegang bahu Atiqah
" OI MAK KAU MELETOP !! " Ujar Atiqah sambil menjerit kaget
" Shh.. " Rafi menutup mulut Atiqah. Sampai Atiqah reda dari terkejutnya, Baru Rafi melepaskan tangannya
" bang.. " Atiqah diam seketika
" kenapa tak tidur lagi ? Dah malam Atiqah, esok kan sekolah. " Soal Rafi dengan sedikit memarahi Atiqah
" tau.. Emm bang.. Tu.. Atiqah nak minum tadi. Oh ye bang, esokk... Siapa yang hantar ? Ye la.. Kan selalu bang Fuzel yang...- " Perkataan Atiqah dipotong Rafi
" abang yang hantar esok.. Dah pergi minum, lepas ni kembali tidur. " Ujar Rafi
" abang sendiri pun tak tidur. " Ucap Atiqah sebelum berbalik kembali turun tangga
DIPERAK, HAL TAK TERDUGA SUDAH TERJADI.
" aghhh !! tolongg !! " Suara seorang kanak kanak terdengar di dalam rumah Atiqah di Perak.
> ATIQAH <
Atiqah sedang berada di dapur, tiba tiba Atiqah memegang dibahagian jantungnya.
" Apa yang terjadi ? mengapa seolah hal buruk baru tertimpa pada orang terdekat aku. Tapi siapa ? " Soal Atiqah bertubi tubi pada dirinya
rasa cemas dan risau menghuni dirinya saat itu. Wajahnya terlihat serius.
Share this novel