KEMBALI GUYS. SORRY 2 HARI TIDAK AKU UPDATE. KESIHATAN KU TIDAK MENENTU. TAPI HARINI MEMBAIK.
KALIAN THE BEST KERANA MASIH MENUNGGU AKU.
LANJUT ~~
***
__________ _____ ____ _____________ ______________ ______
Disisi Jakyi , dirinya mendapat telefon dari bos besarnya.
" Aku nak kau ke KL harini jugak !! Dan bunuh seorang gadis bernama ' Nurul Amrihsha Natiqah. Gambar dihantar ! " Ujar seorang lelaki 50an diseberang telefon. Setelah itu panggilan dimatikan.
Klenn ~ Gambar dihantar dan Jakyi terkejut sungguh
" Maaf Zack. Aku tak dapat lindungi adik kau. Perintah bos harus selesai. " Ucap Jakyi setelah melihat gambar itu adalah Atiqah. Tanpa tahu sebab kenapa bos besar ingin membunuh Atiqah. Jakyi menerima tugas yang diberi dan terus bergerak ke KL setelah memberitahu anak buahnya.
> AFIQ <
Afiq juga sedang di perjalanan mengurus 2 kerjanya. Satu kasus Atiqah dan satu lagi menyakinkan Atasan agar Tim Brown dapat meneruskan penyelidikan itu.
Disisi Ikwan. Dirinya masih tidak dapat dijejaki meski Author sendiri ^_^
> ATIQAH <
Atiqah berada di gym. Melakukan segala yang diperintahkan oleh Arumi.
" Kenapa susah sekali suruh kamu buat latihan Fitness. Bukan susah pun. Lagipula Fitness boleh menjadikan kekuatan pada otot kaki kamu. Buat sekali lagi. " Ucap Arumi pada Atiqah
" Atiqah nak belajar menumbuk la. Kalau yang ini Atiqah dah boleh. Jum kesana. "
" Kamu dah berlatih otot tangan ke ? " Soal Arumi sebelum menuruti Atiqah
" Mesti la dah. Cuma belum cukup kuat. Kita berlatih tu dulu. Kalau tak bang Arumi yang Atiqah tumbuk " Ujar Atiqah dengan pandangan tajam
Namun perkataan Atiqah belum dapat meyakinkan Arumi malah pandangan Atiqah juga belum dapat mengetarkan Arumi. Arumi menarik tangan Atiqah dan menuju ke arah alat Gym Barbell.
" untuk menumbuk, otot tangan kamu mesti kuat, dan kaki kamu mesti kukuh. Latih ni " Dengan tegas Arumi memerintah Atiqah melakukan Barbell shoulder press.
" benar kah ? Baiklah. Akan Atiqah lakukan. Lepas ni tentu kena buat squat untuk otot kaki kan ? Adakah setelah itu Bench Press untuk melatih otot dada ? " Soal Atiqah dengan sindir.
" Lakukan. " Ucap Arumi yang tidak termakan dengan sindiran Atiqah ' hebat ! Anak ini tahu semua nama dan kegunaan alatan gym. Untung abang dia dah bagi memulai melatih semua ni. Aku rasa tentu sekarang Taha sangat risau dengan Na'Am ' batin Arumi
Atiqah dengan tekat yang kuat melatih otot tangannya. Dimata nya penuh hasrat dendam pada Ikwan. Kalau Ikwan dendam kerana Zack. Atiqah dendam kerana hutang darah !! Batin Atiqah dari matanya .
> AFIQ <
Afiq baru sahaja turun dari kereta. Dirinya baru sahaja sampai di depan rumah banglo milik keluarga Tengku.
Guard di depan pagar sudah sangat kenal dengan Afiq, kerana Afiq adalah salah seorang anggota polis . bukan sahaja anggota polis malah kawan kepada anak anak keluarga Tengku. Lagi lagi Tuan Hussein sahabat dari kecil Tengku Rafail.
Beruntung sangat.
Atiqah yang dipanggil terus sahaja dipaksa ke ruang tamu. Atiqah bersandar di dinding yang sama ketika Atiqah datang kerumah ini. Bukan tak sopan atau sombong. Tapi Atiqah sangat malas untuk hal ini. Afiq sudah berada didepan polis itu. Rafi juga ditempat yang sama sebagai orang yang akan menyoal siasat mereka. Ada juga 2 orang lagi detektif didepan Afiq.
Tengku, Arumi dan Taha berada sedikit jauh dari mereka atau lebih tepat nya diruang keluarga bersama keluarga lain. Kecuali Raja, Lulu , Rlia, Niel.
" Atiqah, kenapa berdiri. Sini duduk " Panggil Rafi
" Takmahu . " tegas Atiqah.
' Atiqah boleh je terangkan sendiri. Kenapa panggil aku ? ' Batin Afiq yang masih tak faham kenapa dipanggil untuk dibantu
Terdengar hembusan nafas kasar dari Rafi dengan perangai adik tirinya itu
> ATIQAH <
Atiqah masih ingat lagi masa kali pertama dia datang diruang tamu ini. Saat itu sudah ada Rafi dan beberapa polis. Sedang beberapa saat Afiq pun masuk dan disisinya ada seorang detektif anggota Rafi juga.
"Salam Tuan ! Maaf menganggu waktu anda " Ujar kedua detektif yang berada disebelah Rafi
Tapi pertanyaan dari Atiqah adalah
" Kenapa mereka sangat menghormati cikgu Afiq. Seperti jabatan Afiq lebih tinggi. Siapa cikgu Afiq sebenarnya ? " batin Atiqah tertanya tanya
Soalan dimulai dari Rafi. Mereka bicara sangat Formal . Tapi masalah dari tadi Atiqah memotong perkataan Afiq hingga tiada celah untuk Afiq bercakap. Tapi bila anggota detektif sendiri tanya pada Atiqah
" Baiklah kita akan mulakan pertanyaan. Mohon jawab dari perlihatan Tuan sendiri " Ucap Rafi, dan seorang Detektif disebelah nya mula menulis catatan di buku kecil
" sedia " Ucap Afiq. Tapi Atiqah yang melihat jengah
" mari kita lihat, dia jujur atau tidak. Entah kenapa aku sangat rasa dia banyak bohong " gumam gumam kecik Atiqah
" bagaimana ciri ciri pembunuh itu ? Adakah dia- " Soalan Rafi tidak dihabiskan lagi
" dia seorang pembohong dan penuh drama " Ujar Atiqah " ketinggian 166 sentimeter , berat normal lelaki dewasa. Badan yang tegap dan berwajah imut ketika drama baik dan berwajah kasar ketika drama Killer. " Ujar Atiqah dan melihat Afiq ' biar aku tengok bagaimana kejujuran dia pulak ' batin Atiqah
Afiq tahu Atiqah sedang melihat nya ' Apa dia nak sebenar. Dia boleh jawab sendiri. Kenapa panggil aku dengan tergesa gesa datang ke sini ' Batin Afiq pula. Tapi Rafi yang menyoal bersabar dengan Atiqah yang tidak sopan.
Detektif disebelah menulis catatan
" Tuan Afiq ada yang perlu ditambah ? " Soal detektif lain disebelah detektif yang menulis catatan
Atiqah melihat Afiq
" tidak. Semua yang diujar benar belaka. "
" maknanya maksud Tuan Afiq, pembunuh itu imut jugakan ? " Soal Atiqah dengan sindir
Afiq melihat Atiqah tanpa mengubah reaksi yang ditunjukkan.
" ye " Ucap Afiq
" Atiqah, duduk sini. " Sekali lagi Rafi memanggil Atiqah yang degil
" takmahu " tolak Atiqah
" kita teruskan " Ucap Rafi lagi
" Apakah Tuan Afiq kenal dengan pembunuh itu ? " Mendengar soalan itu yang diaju, Atiqah berjalan dan duduk tepat disebelah Afiq , padahal sofa ditempat Rafi masih kosong
" saya tid- " Jawapan Afiq dipotong Atiqah
" tentu saja Tuan Afiq kenal. Bukan pernah tinggal sekali ke ? Berkenalan. Berlawan. Bercakap. Makan. Kerja. Gembira. Bukan ? " Soal Atiqah lagi dengan penuh kesindiran.
Namun soalan Atiqah membuat Afiq terlihat marah
" Err Tuan Afiq, boleh terangkan maksud Atiqah ? " Soal Rafi mintak keterangan. Diruang itu bukan hanya mereka berlima. Namun ada juga 3 lagi detektif yang berdiri di belakang Afiq. Turut memperhatikan Afiq dan Atiqah
" saya tak yakin siapa yang dimaksudkan Atiqah. Tapi mungkin wajah yang serupa. " Ujar Afiq lagi
' Sia*l ' Atiqah tak dapat membendung rasa marahnya. Jadi dia mengepal tangannya yang kuat. Mungkin Setelah sesi soal jawab ni akan ada tumbuk bertumbuk diluar rumah.
" Kalau boleh tahu, apakah Atiqah masih ingat wajah pembunuh itu ? Bolehkah kamu memberitahu bagaimana bentuk wajah orang itu ? Agar boleh dilukiskan " Ucap seorang Detektif yang sedang berdiri di belakang Afiq
" Tuan Afiq tahu . Suruh saja dia " Ujar Atiqah lagi.
" Atiqah, soalan yang diaju sangat penting. Kalau kamu tahu Jawab. Kalau tak, diam " Ucap Rafi yang tak tahan dengan ketidaksopanan Atiqah
" Atiqah jawab untuk seseorang yang sedang melindungi persalah " Sindir Atiqah.
" Err Tuan Afiq- " Lagi lagi detektif dibelakang Afiq dipotong dengan suara Afiq
" Saya perlu bercakap dengan saksi pertama . Izinkan " Ucap Afiq pada Rafi
" Baiklah. Silakan " Rafi memberi izin. Setelah dapat keizinan. Afiq terus menarik lengan Atiqah untuk mengikutinya.
Dan Atiqah pun tertarik.
> AFIQ 3 ATIQAH <
Taman belakang rumah yang luas nan damai.
" ye, saksi seterusnya . ada apa apa yang perlu ditanya ke ? Atau nak suap saksi pertama agar didiamkan ? " Dengan berani Atiqah menyoal
" Cikgu tahu ? Seseorang yang berkerjasama sembunyi kan penjenayah tu hukumannya berat tau . " Ucap Atiqah lagi.
" Atiqah, biar cikgu yang cakap. Apa pun yang cikgu cakap, kamu diam je. Kamu tak tahu kamu berurusan dengan siapa. Dan bahaya apa lagi yang akan berlaku . " Ucap Afiq dengan sabar
Atiqah yang dari tadi sabar akan kemarahannya. Menyepak perut Afiq sebelum Afiq mengelak.
" Aduhh. Atiqah ! " Dengan lantang Afiq memanggil Atiqah
" Apa ! Ohh jadi betul, cikgu nak tolong pembunuh tu. Fine fine.. Atiqah akan ikut permainan cikgu. Lagi pula Atiqah juga ingin bunuh terus pembunuh itu yang telah mempermainkan Atiqah " Ucap Atiqah. Sambil berjalan pergi.
Afiq yang melihat Atiqah yang begitu, hanya mampu diam
Kembali di sesi soal jawab
" boleh kami tahu, bagaimana suara pembunuh itu ? " Soal detektif dibelakang Atiqah
" Ahaha ha.. Tentu saja boleh. " Ujar Atiqah. " suaranya sungguh merdu bak nyanyian syair yang indah..setiap butiran katanya sangat bermakna dan menusuk ke hati , rasanya sangat manis seperti memakan kek keju yang lembut. Ketika marah pula, perkataannya seperti pisau yang memotong daging. Dan setiap semburan air dari mulutnya pula, seperti darah yang merecik dibahu baju dan dimuka. Dan bila suara bisikannya tepat ditelinga, sepert air hujan bersama bunyi kilat kilatan terikut . seperti itulah. Bukan begitu Tuan Afiq ? " Soal Atiqah dengan jengah
" suaranya seperti lelaki dewasa dan bernada mengancam. " Jujur Afiq yang tak terikut dengan kebohongan Atiqah yang bermain main.
Rafi mengusap wajahnya kasar dengan perangai Atiqah itu
" bla bla bla bla. Sekarang Atiqah pula nak tanya . " Ucap Atiqah serius.
Mereka yang disana bersedia mendapat soalan dari Atiqah, walau jauh dari lubuk hati mereka berkata ' dia ni tentu bermain main lagi
" akhir akhir ni Atiqah sering ditemukan oleh orang orang yang ngaku ngaku dari Tunzos. Padahal Atiqah tak tahu siapa mereka. Aa.. Sepertinya mereka sangat popular,- " Sekarang perkataan Atiqah yang dipotong Rafi.
Setelah dengar perkataan Tunzos semua terkejut dan melihat Atiqah
" dimana kamu jumpa ? Apa mereka mencari mu ? Bercakap dengan kamu ? Atau mencelakai kamu ? " Soal Rafi bertubi tubi
" kan Atiqah tanya yang lain. Kenapa Atiqah yang disoal ? " Soal Atiqah pula
" jadi betul mereka jumpa kamu ? Mereka cakap apa ? Bagitahu kami. " Ucap Seorang detektif yang dari tadi menulis catatan
" Atiqah akan bagitahu kalau bagitahu Atiqah juga siapa mereka " Ujar Atiqah
Afiq menyentuh bahu Atiqah " Mereka diincar oleh semua jabatan polis. Seeloknya jika kamu jumpa lagi, larikan diri. Mereka bukan orang baik baik. " Ujar Afiq dengan serius
" bukan orang baik baik. Tapi... Mereka nak lindungi Atiqah laaa.. Walaupun cara kedatangan dia tu sedikit aneh dan mengejutkan. Tapi ni bukan pertama kali. Abang long Atiqah dulu pun pernah nak lindungi Atiqah. Mereka semua berasal dari Tunzos. Kalau dengar nama Tunzos tu memang la bunyi nya kasar. Tapi bila menghadapi orang orang tu, terlihat mereka baik je. " Ucap Atiqah yang tanpa sedar menyebut tentang Zack
" abang long kamu dari Tunzos ? " Soal detektif di belakang Atiqah
Dan Atiqah baru sedar ucapannya
" Ha ? Apa ? Atiqah ada cakap itu ke ? Dah la.. Rasanya sah takda apa apa lagi.. Atiqah naik dulu. Penat " setelah itu Atiqah segera berlari naik ke atas.
Rafi dan Afiq saling melirik. .
Semua detektif masih didalam rumah. Rafi dan Afiq diluar sedang bercakap
" orang yang kau cari dalam diam pergi jumpa Atiqah, dan kata nak lindungi dia. Tapi aku rasa tadi Atiqah ada sebut pasal abang long dia. Apa itu Zack ? Sekarang kau nak buat apa ? " Soal Rafi
" Aku pun terkejut. Ternyata selama aku melakukan penyelidikan, Orang orang Tunzos jumpa Atiqah. Aku kena cari bukti dari Atiqah. " Ujar Afiq
" kau nak aku tolong dapatkan maklumat dari dia ke ? " Soal Rafi lagi
Afiq memandang Rafi begitu juga Rafi. tanda persahabatan mereka sangat erat, sampai mengetahui isi hati dan masalah satu sama lain
Share this novel