Disebuah bilik ,lagu 'Adlina Marie dari Haqiem Rusli terdengar kuat dari radio disisi televisyen .
Di katil, seorang gadis yang selalu bertudung kini sedang telentang sambil rambut yang diikat bergaya Ekoran Belalang .
Dari tadi gadis itu menekan nekan perutnya padahal dari tadi perutnya berbunyi bunyi menahan lapar
krukk krukk ~ perutnya berbunyi lagi
" Laparnyaa " Suara Atiqah sangat perlahan bukan lembut, tapi lemah kerana selepas latihan tadi, ia langsung tak makan kecuali minum air mineral yang sudah tersedia di biliknya
Jam terus bergerak,
Tik Tok Tik Tokk Tik Tok ~ Jam di dinding di bilik Atiqah terus berbunyi bunyi
Mata Atiqah melihat jam ' 11 malam '
Atiqah yang sangat lapar, segera bangun dari baringnya. Ia sangat yakin keluarganya serta tetamu tak diundang itu sudah makan.
°°°°° °°° °°° °°°°°
Setelah turun tangga, Atiqah segera menuju ke dapur. Dapur pertama sangat kecil hanya disisi tangga sahaja. Dapur dirumah ada 2. Dapur satu lagi adalah dapur yang tersambung dengan ruang makan tapi harus lalui ruang tamu.
Semakin Atiqah mendekat ke ruang tamu, makin ia mendengar gelak tawa beberapa suara. Atiqah yang tahu siapa, Atiqah langsung tak peduli.
Atiqah terus melalui ruang tamu itu yang menghentikan gelak tawa Taha, Hussein, Arumi, Nurin, Nurin dan Jihah.
" Eh kak Na'Am ? Nak kemana tu ? " Jihah berlari mendapatkan kakaknya yang mengabaikan soalannya bahkan tidak berhenti dari jalannya
" Hett " Tangan Jihah menghadang Atiqah yang sedang kelaparan itu untuk berjalan
Atiqah terus berhenti
" Kakak nak kemana ? " Jihah tanya lagi " Ehhhhh " Jihah yang melihat kepucatan wajah kakaknya itu terkejut...
" Kak.. Kenapa wajah kakak pucat ni ? Kak Na'Am tak sehat ke " Wajah polos adik kecilnya itu malah buat dia makin ingin pergi makan.
soalan yang keluar dari mulut Jihah itu malah mengejutkan Kak Nurul dan Kak Nurin. Baru mereka sedar, bahawa mereka tidak memperhatikan Atiqah sejak Hussein datang.
Kak Nurin dan Nurul bangun " Na'Am kenapa ? " Nurul memegang kedua dua pipi Atiqah yang pucat
" Na'Am tak apa apa. " Atiqah yang perasan Taha ingin bangun segera ia pergi dapur.
Saat didapur , Atiqah takdapat menahan hasrat kelaparan itu, segera ia duduk dan makan nasi goreng omelet yang terhidang itu.
Atiqah makan dengan gelojoh. Sehingga mata dia tersalah pandang dan melihat seseorang yang tepat didepan matanya. Iris mata orang itu berwarna biru. Pakaian orang itu sangat gelap.
Sehingga Atiqah tersedar sesuatu
" Si..si..siapa kau ? " Atiqah sangat gementar bila orang itu tiba tepat di sebelahnya. Sekeliling Atiqah sepertinya sangat gelap ketika satu pisau kecil yang boleh dikatakan pisau tersembunyi tepat dileher Atiqah
Atiqah reflek menjatuhkan sudu di tangannya, tapi garfu masih ditangan. Atiqah sangat gugup, hingga Atiqah dengan laju melukakan lengan orang itu yang mengacungkan pisau dileher Atiqah menggunakan garfu yang dipegangnya.
Share this novel