> AFIQ <
DI WAKTU TENGAH MALAM BEGITU. SUASANA SANGAT SEJUK ,AKAN SANGAT LENA SAAT TIDUR.
DARI CCTV DI LUAR RUMAH ARIS KELIP KELIP MERAH MENUNJUKKAN IA MENYALA. PINTU RUMAH DIBUKA OLEH SESEORANG DARI LUAR. MELOSORI RUMAH ITU, LAMPU DEPAN SUDAH DITUTUP. SEPERTINYA SANGAT GELAP TIADA SEDIKIT CAHAYA PUN.
DARI DAPUR SEPERTI TERDENGAR SESUATU JATUH DARI MEJA KE LANTAI
Gedebukkk ~
DI RUANG TAMU, CAHAYA DATANG DARI TV YANG MENYALA. TERDENGAR SESEORANG BATUK DARI ATAS INGIN KE BAWAH. SEPERTINYA SESEORANG DARI ATAS INGIN TURUN MELALUI TANGGA
DARI TANGGA YANG GELAP ITU. SAMAR SAMAR TERLIHAT WAJAH NYA DENGAN CAHAYA TV DARI RUANG TAMU. IKWAN MUNCUL DARI TANGGA . IKWAN PANDANG KE DEPAN
" Eh Afiq. Kau mengejutkan. Dari mana ? " Ikwan bertanya sambil melihat Afiq yang sedang melihat kiri dan kanan
" Dari luar . " Pendek sahaja Afiq jawab
" Ha ? sejuk sejuk ni dari luar ? buat apa ? Dah pukul 2 dah ni. Tak seram ke ? " Ikwan bertanya lagi sambil membuat wajah seram
" Jangan jadi pengecut . " Afiq memang pemberani. Mungkin ikut cara ayahnya yang tegas
AFIQ BERJALAN KEARAH RUANG TAMU. IKWAN JUGA IKUT KE RUANG TAMU. DILIHAT AFIQ, TV TERBUKA. DI DEPAN TV PULA ADA ARIS. SAMA SEKALI TIDAK MELIHAT TV .
" Kau membazir elektrik Ris. Kalau tak guna tutup je la. " Afiq memarahi Aris yang sedang tangan mengetik sesuatu di komputernya. Kiri kanannya bertimbun beberapa fail dan borang borang. Ada juga beberapa lakaran wajah di satu kertas. Disisinya ada pensel yang ujungnya tajam
" Eh.. ye sorry. Tapi Nawi nak tengok. cerita yang nak ditengoknya akan mula 5 minit lagi. " Aris sedikit tersentak bila tiba tiba kena marah dari kesalahan Nawi
" Nawi mana ! " Tidak tahu kenapa Afiq tiba tiba marah. Sepertinya ada yang terjadi menyebabkan moodnya begitu
" Aku kat sini !! " Nawi sahut dari dapur. Ia pun berlari sambil membawa cawan ditangannya. Dalam cawan itu sepertinya ada air kopi tapi tak terlalu pekat sebab baunya yang tenang
" Jangan berlari la ! Kalau air tumpah dekat borang laporan laporan ni kau nak buat sekali lagi ke !! " Nawi yang berlari itu berhenti mendadak membuat air yang ditangan hampir tumpah
' Erggg sepertinya ada yang terjadi. Marahnya.. seremmm ' Nawi berasa seram
" Sorry.. " Nawi mendekat. Nawi melihat Ikwan yang dibelakang sofa sambil memegang sofa itu terkekeh ketawa diam diam melihat Aris dan Nawi kena marah
" Aku ada benda nak cakap. BERKUMPUL !! " Afiq berjalan kearah TV dan menutupnya menggunakan remot disisi TV
ARIS IKWAN DAN NAWI DENGAR AFIQ INGIN BERCAKAP. MEREKA BERFIKIR ITU HAL PENTING HINGGA BUAT AFIQ MARAH. MEREKA PUN SEGERA MENGHAMPIRI AFIQ YANG SEDANG DUDUK DI SOFA SINGLE ITU.
ARIS IKWAN DAN NAWI DUDUK SOFA SOFA ITU JUGA. IKWAN DAN NAWI DI DEPAN DENGAN SOFA PANJANG TAKEN. DAN ARIS DISISI AFIQ SAMBIL MEMANDANG WAJAH AFIQ LEKAT
" Tim B bagitahu tadi geng Tunzos mula bergerak dan mencari mangsa. Pagi tadi Kes culik terjadi kat kawasan ni. 4 penculik ditumpaskan oleh seseorang. Dan diketahui mereka budak Jakyi. " Afiw bercakap sambil memandang wajah satu persatu Tim nya
" Siapa yang menumpaskan 4 orang itu ? Siapa mangsanya ? " Nawi bertanya sambil menatap wajah Afiq balik
" Seharusnya aku tanya korang. APA YANG KORANG BUAT HAH ! Kau Aris ! Aku suruh kau Menyadap telefonnya. Kau dah buat belum ?! " Afiq betul betul marah sekarang
" Aku masih takda kesempatan untuk buat hal itu. Aku akan melakukan itu. Maaf " Aris tahu dia salah. Kecuaiannya membuat kesalahan pada waktu yang tidak tepat
" Dan Ikwan ! Nawi ! Jangan buat hal. Nawi aku serahkan satu lagi tugas pada kau " Afiq memandang Nawi tepat
" Aku akan mengintai Jakyi lebih dekat " Nawi menembak apa yang bakal disuruh Afiq
" Serahkan itu pada aku. Aku nak kau jaga Atiqah dan Lian Kailii. " Afiq meminta perjagaan Atiqah dan Lian Kailii diketatkan
" Hah ? Kenapa perlu ? ada kena mengena ke dengan tugas kita ? " Nawi tak faham termasuk Aris. Tapi sepertinya Ikwan faham
" Antara mereka ada yang jadi mangsa ke? Sepertinya Atiqah tak mungkin jadi mangsa . Lian Kailii ? " Ikwan bertanya pada Afiq
Afiq angguk " Atiqah tolong Kailii.. dan menumpaskan 4 orang itu. Jaga dorang. Aku fikir, Geng Tunzos tambah tambah Marbo tidak akan melepaskan saksi. " Afiq memberi sasarannya. Dan Nawi menerimanya. Lagipun Nawi peramah dan suka bercakap dan mengarut. Jadi takda salah untuk mendekati Atiqah dan Kailii.
Share this novel