Explore
- WASIAT II -
Drama
Completed
30112
MAURA HANYA duduk termenung sahaja di luar banglo.
Surat yang dibaca kelmarin masih terlayar di ruang mata...
Tak sangka selama ini...
Arwah papanya sedang berusaha untuk mencari pembunuh mamanya... Dan berusaha untuk membuka kes itu walaupun sudah 10 tahun berlalu...
Tapi mendiang Mr. Allan sepertinya sudah tahu yang ajalnya kian hampir dan mengamanahkan dirinya untuk mencari pembunuh itu dan di bawa ke muka pengadilan.
Maura mengeluh kasar.
Berat sekali amanah yang di beri oleh mendiang Mr. Allan ini...
Tapi... Kalau tak di ikut... Dia takkan tahu siapa pembunuh mamanya malam itu... Dan siapa yang memecah masuk rumah mereka ketika arwah papa dan mama bergaduh waktu itu...
Dia termenung sejenak...
Tiba - tiba wajah Raymie terlintas di matanya...
Malah kata - kata Raymie pada dirinya kelmarin masih terngiang di cuping telinganya...
Sejenak perbualan nya dengan Raymie kelmarin terlayar di ruang minda...
IMBAS KEMBALI...
"Abang tak setuju kalau Ara nak bukak kes ni balik... Ara tahu kan kalau Ara bukak kes semula... Nyawa Ara dalam bahaya..." Bantah Raymie keras.
Mati - mati dia membantah kalau Maura mahu membuka balik kes pembunuhan mendiang Puan Mida 10 tahun lalu...
"Abang... Ara tahu... Tapi... Kalau kita tak bukak balik kes ni... Kita takkan tahu siapa pembunuh arwah mama..." Balas Maura semula.
Raymie yang mendengar ayat isterinya itu pantas memegang kedua - dua belah bahu Maura.
"Look Ara... Walau apa pun terjadi... Abang tetap takkan setuju kalau Ara nak bukak kes ni.... Abang tak nak Ara dalam bahaya... Ara kena ingat... Abang terlalu sayangkan Ara..." Ujar Raymie sebelum membawa wanita itu dalam pelukannya.
Ya... Dia tahu isi hati Maura...
Wanita itu mahu membuka kes itu semula kerana mahu mengetahui pembunuh arwah mamanya... Tetapi... Dia tak sanggup kalau jadi apa - apa dekat wanita kesayangannya ini...
TITISAN AIR mata yang jatuh di pipi membuatkan Maura kembali ke alam nyata.
Antara wasiat arwah papa dan larangan Raymie, Maura buntu tidak tahu yang mana satu mahu diikuti...
Ibarat ditelan mati emak, diluah mati bapak...
Itu lah situasi yang dia hadapi sekarang...
Tapi kalau dia buat tidak mengerti dengan amanah arwah papanya, selamanya dia takkan tahu kebenarannya...
Dan orang pernah berkata...
Bila seseorang itu di saat ajal nya hampir menjemput, dan mengamanahkan sesuatu untuk di lakukan... Harus di lakukan segera...
Dan situasi itu terjadi pada Maura sekarang...
Dan amanah dan wasiat dari mendiang Mr. Allan harus ditunaikan...
Maura meraup wajahnya...
Maafkan Ara, abang...
Ara harus lakukan ini juga...
Sebab amanah orang yang meninggal tak boleh dibuat main...
Ara minta maaf sebab dah langgar larangan abang... Maafkan Ara... Bisik Maura di dalam hati...
Ya... Dia sudah tekad...
Dia harus membuka semula kes pembunuhan mamanya...
Dan harus mengetahui kebenarannya... Dan siapa pembunuhnya...
Doakan Ara semoga berjaya...
Dah hbis Di Sebalik Dendam kan... Sekarang meh kita layan penantian pulak... Enjoy...
Share this novel
Guest User
