episode 58

Romance Completed 76642

Rangga berlari melewati setiap ruangan rumah sakit, dirinya yang sangat berantakan tidak peduli lagi dengan orang orang yang berada di dekatnya.

Sedikitpun tidak keluar kata maaf dari mulutnya ketika menabrak seseorang saat berlari, bukan tidak perduli tapi karena pikirannya hanya fokus pada satu arah yaitu Ran.

Semua orang telah berkumpul di depan ruang operasi. Rangga adalah orang terakhir yang datang karena ibunya sendiri yang memberi tahu. Kalau bukan ibunya yang memberikan informasi mungkin saja Rangga tidak akan tahu kabar Ran saat ini.

"Dasar kamu lelaki tidak bertanggung jawab" teriak Hendra yang melayangkan tonjokan pada Rangga hingga tergeletak di lantai.

"Kalau aku tahu akhirnya seperti ini, aku tidak akan pernah mengizinkan adikku bersamamu!" teriak Hendra memegang kerah bajuRangga.

"Berhenti Hendra, saat ini keadaan adikmu yang paling penting" kata ibunya.

"Aku minta maaf mah, ini semua salahku. Aku pantas menerima semua ini"ucap Rangga berlutut dihadapan mama Ran

"Ini semua sudah kehendak tuhan Rangga kita hanya bisa berdoa demi keselamatan Ran"kata mama Ran

Mereka yang masih menunggu hasil dari ruang operasi merasa sangat khawatir hampir semua orang yang berada di depan ruangan itu meneteskan air mata. Rangga hanya diam tanpa sepatah kata dari mulutnya, berlutut di depan ruang operasi karena merasa bersalah, menanti kabar dari seseorang yang sangat diharapkannya.

Beberapa jam kemudian Dokter yang melakukan operasi bergegas memberikan kabar pada orang orang yang menunggu di luar

"kami sudah melakukan yang terbaik demi keselamatan pasien, jika beberapa jam ini pasien tidak sadar maka kita harus menerima kenyataan dia mengalami koma dan akan"

Belum sempat Dokter menyelesaikan apa yang dikatakannya Rangga berlari masuk ke dalam ruang operasi, istri tercintanya itu terbaring seperti orang yang sudah tidak berdaya.

"Ran"panggil Rangga lirih, mencoba mendekati Ran.

Dokter memberikan kode yang berarti"biarkan dia" suster itu akhirnya meninggalkan mereka.

"Kamu berbohong padaku Ran,kamu berjanji tidak akan meninggalkan aku. Kenapa kamu menyiksaku seperti ini?"Keluh Rangga memaksa Ran siuman, dia memeluk dan mencium istrinya yang sudah tak berdaya.

"Sayang, hiks hiks kita pulang yuk... kamu bangun ya... aku berjanji! Aku akan menuruti semua kemauan mu. Sayang!! Ran!!! Bangun..." panggil Rangga

Suara Rangga yang menangis tersedu-sedu memanggil manggil istrinya seolah menolak takdir tuhan.

"Sudah cukup! Kamu hanya akan membuatnya makin tersiksa Rangga! Kalau bukan karena cinta nya kepadamu aku sudah membunuhku sejak lama. Dia dan janin nya yang jadi korban akibat ulah mu" Rizki menyeret Rangga ke luar ruang operasi dengan sangat marah.

"Apa katamu? Janin?"tanya Rangga kaku.

"Apa kamu tidak tahu? Berhenti menjadi orang yang bodoh Rangga!"jawab Rizki sangat membenci Rangga,bahkan tatapannya pun sangat dingin.

"Beritahu aku Rizki!"teriak Rangga sangat berharap.

Namun apa daya, tatapan Rizki hanya menuju pada ruang operasi yang didalamnya terdapat orang yang sudah tidak berdaya bahkan bisa saja tuhan akan mengambilnya

"tanya sendiri pada istrimu yang telah kamu khianati Rangga, aku sudah tidak sanggup menjawab setiap pertanyaan mu" jawab Rizki dengan tatapan yang sangat kehilangan.

Rangga berjalan seperti orang yang sempoyongan, dia kembali lagi menuju ruang operasi.

"Berhenti!!! jangan pernah menyentuh adikku lagi" kata Hendra menahan Rangga di depan ruang operasi.

"Ran!!! sayang!! Maafkan aku..."
teriak Rangga di depan ruangan itu, membuat kegaduhan yang membuat orang orang yang berada di ruang itu terusik.

"Ya Allah jika ini adalah hukuman yang engkau berikan kepadaku, tolong tumpahkan lah semuanya kepadaku, jangan biarkan istriku yang menanggung semua ini. Pertemukan kembali aku dan istriku ya Allah, aku ingin menebus semua kesalahanku padanya. Tolonglah aku ya Allah. Aku percaya akan keajaiban-Mu. Aku percaya..."doa Rangga di sela-sela waktunya yang terpuruk ini.

"Ran! Aku mencintaimu selamanya" teriak Rangga yang berusaha keras masuk ke ruang operasi itu namun tetap saja dia tidak bisa.

Keajaiban pun terjadi....

"Dokter! tangan pasien bergerak"kata suster yang melihat tangan Ran bergerak juga sudah mulai membuka mata dengan perlahan.

"Apa kamu bisa melihat jariku?"pinta dokter itu mengarahkan mata ku mengikuti gerakan tangan dokter.

"Syukurlah,pasien sudah sadar tapi kami masih harus melakukan pemeriksaan pada pasien, akan ada komplikasi pada operasi yang telah kami lakukan"pesan dokter pada Hendra.

Semua orang yang berada di ruangan itu sangat lega mendengar kabar dari dokter, khususnya Rangga yang segera sujud syukur kepada Allah SWT karena doanya telah dikabulkan.

Dengan segera Rangga masuk memastikan ku yang sudah siuman tetap saja dua orang pria yang sangat menyayangi ku menjadi tembok pembatas bagi Rangga.

Kedua orang tua Rangga pun tidak berkutik karena mereka tahu ini adalah kesalahan anak mereka sendiri.

"Akhiri hubunganmu dengan Adikku sekarang juga" pinta Hendra tegas

"Nggak kak, aku tidak akan pernah melepaskannya seumur hidupku"jawab Rangga.

"Kalau begitu pergi dari tempat ini, jangan pernah memperlihatkan batang hidung mu di hadapanku"perintah Hendra mengusir Rangga.

"Kamu ingin membuatnya berada di sisimu?" Kata Vina berada di luar menghampiri Rangga yang sedang memberontak. Ketika mendengar hal itu, mata Rangga menatap Vina

"Kenapa? Apa arti dia untukmu?" Tanya Vina sangat ingin memukuli Rangga. Tapi pukulan itu tidaklah sepadan dari apa yang Ran rasakan selama ini.

"Vin, jaga ucapan mu" kata Rangga ingin tak menghiraukan perkataan itu

"Kamu keliru Rangga" kata Reza yang sedari dulu tidak ingin ikut campur dalam hubungan sahabat nya. Tapi kali ini sudah sangat kacau.

Mereka yang menyaksikan termasuk orang tua Rangga tidak perduli lagi pada anak mereka yang sudah keterlaluan.

"Kamu itu seperti anak kecil, tidak ada bedanya dengan anak kecil yang tidak ingin kehilangan barang kesayangan di tangannya" kata Rizki.

"BARANG?" mata Rangga membesar marah pada orang-orang di depannya.

"Beraninya kamu menyebut Ran sebagai barang. Kalian tidak pernah tahu sebesar apa cintaku padanya" gumam Rangga hanya bisa menatap mereka.

"Enyalah dari sini" kata Rangga tidak ingin mendengarkan semua orang

"Kenapa kamu tidak tahu? Apa ucapan ku ini tidak bisa dimengerti?" Kata Rizki dengan nada tinggi nya.

"Kalau jadi kamu, aku tidak akan menganggap rasa posesif itu sebagai cinta. Kamu hanya tidak ingin melepaskan apa yang ada digenggaman mu" ucap Rizki menunjuk Rangga tegas dengan jarinya mengarah pada satu titik yaitu Rangga.

"Entah rasa balas budi atau cinta yang kamu berikan kepada Ran karena masa lalumu yang kelam Rangga" kata Rizki masih mengintimidasi Rangga.

Bugh

"BRENGSEK Lo Rizki" teriak Rangga sangat marah hingga akhirnya mereka melakukan pertarungan di rumah sakit itu

"Bagaimana Rizki bisa tahu rahasia yang kita simpan selama ini" pikir Rachel dan Aditya melalui tatapan mata mereka berdua.

Pasangan yang sudah mengetahui hal itu sebisa mungkin diam akan masa lalu mereka.

"CUKUP! saya mohon. Kak Ran sedang berjuang demi hidupnya di dalam sana tapi di sini kalian bertengkar demi seorang wanita yang tidak pernah menginginkan semua ini terjadi"

Ucapan Muti seperti sebuah bom yang membuat semuanya hancur tak tersisa. Mereka yang sedari tadi ribut kini menjadi diam tak bersuara.

menurut kalian guys aku lanjut part 2 cerita Rangga sama Ran atau tidak?? dan kalau lanjut pengennya happy ending atau sad ending?? jangan lupa comment. love you guys

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience