5 tahun kemudian...
Aku jadi semakin tinggi karena setiap hari Rangga mengajakku berolahraga dan dia masih memanggilku si mungil.Hubungan Sinta dan Fauzan kini sudah semakin dalam,kata ibuku, mereka menikah satu bulan yang lalu dan mereka akan melanjutkan study mereka di kampung halaman Sinta yaitu di Makassar,sulawesi selatan dan Anak supir angkot itu sekarang udah jadi tangan kanan kedua orang tuaku mengolah usaha ayam di Bandung.
Kini,aku telah menjadi seorang Mahasiswi UI di jakarta aku mengambil jurusan HI(hubungan internasional) sedangkan Rangga berkuliah di Harfard setelah lulus SMA aku dan Rangga bertunangan kami akan melangsungkan pernikahan ketika lulus kuliah,sekarang Rangga berada di luar negeri aku hanya berhubungan denganya melalui video call sedangkan itu pun jarang aku menghubunginya karena dia sangat sibuk.LDR membuat ku tersiksa.
"Rangga, aku sangat merindukanmu kapan kamu akan kembali? Libur semester telah tiba" Kataku yang memegang handphone sedang videocall dengan Rangga.
"Lusa aku akan kembali ke Jakarta, aku juga sangat merindukanmu Ran" Kata Rangga yang menatapku dengan kasih sayang.
Aku sebenarnya tidak rela Rangga berkuliah di luar negeri, tapi karena dia adalah penerus satu satunya perusahaan ayahnya jadi dia harus bekerja keras demi masa depannya cerah.
"Kalau begitu aku akan menjemputmu di bandara besok" Kataku sangat bahagia.
"Sebaiknya jangan Rasya, ada sesuatu yang harus aku urus dulu" Kata Rangga menyembunyikan sesuatu dariku.
"Kalau begitu aku akan mengunjungi rumah kamu besok malam" Kataku yang sudah tidak sabar untuk bertemu dengan nya.
"Iya, aku akan menunggumu besok" Kata Rangga bahagia.
Aku berada di kamar menunggu hingga besok datang, aku tidak bisa tertidur aku berharap waktu berjalan sangat cepat agar bertemu dengan orang yang sangat aku rindukan.
Pada pagi hari di kampus
"Vina temenin aku sebentar ya, aku mau ke mall beli hadiah untuk Rangga, hari ini dia akan kembali ke Jakarta" Kataku pada Vina sahabat dekat di kelas.
"Rangga balik ke Jakarta ya, selamat yang LDR nya bakalan berakhir" Kata Vina sangat bahagia.
Akhirnya aku berangkat ke mall bersama Vina, aku membeli sebuah gaun berwarna putih da. memakai hak tinggi, aku membelikan Rangga sebuah kue dan baju couple. Aku mampir di salon untuk make up dan mencoba gaya rambut baru untuk membuat Rangga terpukau padaku.
Ini pertama kalinya aku berdandan ibuku sebenarnya melarang kita untuk berdandan kata ibuku "Ran, kalau kamu make up banyak orang yang akan menghampiri kamu, mama saja pangling kalau lihat anak mama yang sangat cantik ini" Kata ibuku.
Sepanjang perjalanan menuju tempat parkir, banyak orang yang melihatku aku merasa malu dan tak nyaman akan keberadaan mereka. Tiba-tiba seorang lelaki mendekatiku.
"Halo, perkenalkan saya Rizki, saya seorang fotografer maukah kamu menjadi model saya" Kata orang itu yang berkenalan denganku dia memberikan sebuah kartu nama miliknya.
"Maaf, tapi aku tidak bisa" Aku menolak nya tetapi dia tetap bersih keras untuk membujuk ku.
"Aku akan tetap menunggu kamu, hubungi saja nomor ini jika kamu berubah pikiran" Kata lelaki itu.
"Baiklah kalau begitu aku akan pergi, aku sangat buru buru" Kataku beranjak pergi meninggalkan lelaki itu.
"Nama kamu siapa" Teriak lelaki itu padaku dari kejauhan.
"Aku Ran" Kataku yang semakin menjauh bersama Vina.
"Ran, cowok itu ganteng baget dari gerak geriknya dia sepertinya naksir sama kamu, enggak ada niat buat jadi pelampiasan Ran" Kata Vina terpikat pada lelaki itu.
"Dia memang tampan, tapi aku sudah mempunyai seseorang yang lebih tampan" Kataku pada Vina.
"Susah ya kalau sudah cinta mati" Kata Vina yang meledekku.
"Biarkan saja lelaki itu, sekarang kita ke rumah Rangga yuk" Aku mengajak Vina menuju rumah Rangga menggunakan mobilku.
Saat tiba di rumah Rangga...
"Assalamualaikum bunda, Ran datang" Kataku yang langsung masuk ke dalam rumah Rangga bersama Vina karena aku sudah menganggap rumah ini adalah rumah ku.
"Waalaikumsalam, Ran kamu sudah tiba tadi Rangga baru saja keluar, bunda pikir dia ketemu sama kamu" Kata ibu Rangga padaku.
Aku sedikit sedih melihat persiapan ku yang begitu sempurna ini, demi dia aku berpenampilan seperti ini tapi dia tidak berada di rumah, sepenting apa sih urusan itu sampai melupakan aku.
"Kalau begitu aku balik dulu ya bunda" Kataku pada ibu Rangga.
Aku bersama Vina menuju ke luar rumah saat berada di halaman Rumah Rangga aku melihat mobil mewah dan seseorang keluar dari mobil itu. Ternyata Rangga, aku berlari menuju Rangga dan segera memeluknya.
"Rangga, aku sangat merindukanmu" Kataku menangis bahagia.
"Sayang, kamu sangat cantik malam ini" Kata Rangga yang menghapus air mataku dan memberiku buket bunga mawar merah.
Tiba-tiba seorang wanita keluar dari mobil Rangga, seketika wajahku berubah ketika melihat wanita itu, mataku mengarah pada Rangga dengan curiga.
"Kenalkan Ran, dia adalah temanku namanya Jessica" Kata Rangga padaku.
Aku melemparkan bunga itu di hadapan Rangga, aku merasa seperti sedang dipermainkan oleh nya, aku beranjak pergi meninggalkan mereka sedangkan Vina hanya diam melihat kami
"Apakah wanita itu lebih penting daripada aku" Kataku meninggalkan Rangga.
"Ran, jangan marah dulu Jessica itu cuma teman aku, cuma aku yang dia punya di jakarta Ran" Kata Rangga menahan ku pergi.
"Cuma kamu yang dia punya, lalu aku punya siapa" Kataku dengan sangat marah "aku pergi ke salon dan mempersiapkan kado special untuk kamu, dan kamu hanya menghabiskan waktu bersama wanita ini, jangan jangan kamu ke Indonesia sama dia juga? Jawab aku Rangga" Kataku yang mencoba menahan amarah dan air mataku.
"Ran, ini tidak seperti yang kamu fikirkan"kata Rangga padaku. Wanita itu hanya diam melihat kami bertengkar Vina pergi memanggil ibu Rangga karena aku dan Rangga sudah sangat kacau.
"Ran, kamu kenapa sayang"tanya ibu Rangga padaku.
"Bunda, aku sudah mempersiapkan semua ini demi Rangga dan dia hanya menghabiskan waktu bersama orang lain" Kataku mengadu pada bunda dan sudah berlinang air mata.
"Rangga, kamu apa apaan sih, lihat ni anak kesayangan bunda nangis gara-gara kamu" Kata bunda pada Rangga.
"Ran, sekarang kamu pulang dulu biar bunda yang mengurus ini semua, tenangkan diri kamu dulu ya. Vina antar Ran pulang ya" Kata bunda
"Biar aku saja yang antar Ran mah" Kata Rangga menahan Vina.
"Aku enggak mau di antar sama kamu" Kataku sangat marah dan segera menuju mobil.
Aku berfikir Vina yang mengikutiku dari belakang dan ternyata...
"Kenapa kamu yang antar aku" Kataku yang sudah berada dalam mobil dan Rangga tiba-tiba masuk ke dalam mobil.
"Aku yang anterin kamu pulang" Kata Rangga yang mengunci pintu mobil karena melihat ku ingin keluar dari mobil.
"Aku enggak mau diantar sama orang brengsek kaya kamu!"kataku yang masih sangat marah.
"Dengerin aku dulu sayang" Kata Rangga memeluk ku "2 bulan yang lalu aku menabrak seorang wanita hamil, dia keguguran dan anaknya tidak bisa diselamatkan, aku merasa bersalah atas kejadian itu jadi aku bertanggung jawab pada wanita itu"
"Apakah wanita itu Jessica?"tanyaku pada Rangga.
" Iya, dia adalah Jessica"jawab Rangga. Aku terdiam dan merasa bersalah pada Rangga.
"Maafkan aku sudah salah paham padamu"kataku merasa bersalah.
" Tidak apa apa"ucap Rangga yang mendekat kan wajahnya dan ingin menciumku
"Jangan macam macam, meskipun kita udah tunangan bukan berarti kamu seenaknya sama aku" Kataku yang menahan bibir Rangga dengan tanganku.
"Kalau begitu besok kita ke KUA" Ucap Rangga sangat serius padaku.
Aku terkejut mendengar perkataan Rangga hingga tak bisa berkata kata.
"Akad nikahnya di KUA saja dan resepsi nya setelah aku wisuda dan kembali ke sini, aku tidak ingin membiarkanmu dimiliki oleh lelaki lain, aku tidak ingin kamu berbicara dengan laki-laki lain, kalau kamu sudah sah sebagai istriku tidak akan ada yang mengganggu mu lagi" Ucap Rangga sangat mengharapkan persetujuan ku.
"Mmm aku harus bicara sama mama dan papa dulu" Kataku pada Rangga.
"Aku sudah meminta izin dari orang tuamu dan mereka menyetujuinya,semua berkasnya sudah aku urus, besok kita menikah ya" Ucap Rangga memohon padaku.
"Baiklah kalau begitu" Kata ku sangat senang.
Akhirnya perasaan marah pada diriku lenyap begitu saja, besok aku akan menjadi seorang istri yang sah di mata hukum, Rangga mengantarkan ku pulang dan saat sampai di halaman rumah..
"Enggak mau mampir dulu ketemu mama sama ayah aku? "Tanyaku pada Rangga yang masih berada dalam mobil.
"Enggak, aku harus siap siap dulu untuk besok pernikahan kita"Jawab Rangga malu malu.
"Baiklah sampai jumpa" Kataku yang mendekatkan wajahku pada Rangga dan mengatakan "Hati-hati ya suamiku"aku mengecup pipi Rangga dan segera berlari ke rumah karena malu.
"Ran,kamu selalu saja menggodaku" Kata Rangga yang berada dalam mobil wajahnya merona dan tergoda akan kecantikan Ran.
Share this novel