Pertemuan

Romance Completed 76642

Tibalah aku depan salah satu sekolah elit dan terfavorit,begitu banyak siswa siswi yang mendaftar di sekolah ini,bahkan aku mendengar ada salah satu siswa baru yang berasal dari Jakarta,begitu banyak yang menggosipkan siswa itu katanya,dia orangnya tampan dan ayahnya merupakan Direktur dari salah satu perusahaan terbesar di indonesia,kata siswi-siswi di sekolah ini, dia disekolahkan di sini karena anak itu begitu nakal maklum,karena pergaulan di jakarta sangat bebas juga dia merupakan anak satu satunya dan sangat di sayangi oleh orang tuanya.

Mereka juga mengatakan kalau nantinya siswa baru itu akan bersaing dengan kakak kelas yang tak kala tampanya,kakak kelas itu adalah ketua Tim Basket di sekolah ini yang merupakan idola para siswi-siswi di sini namun,dia dikenal dingin kepada setiap wanita,begitu banyak siswi yang menembak dia,tapi dia menolak semuanya.

Tanpa sadar aku jadi orang yang kepo dan biasanya aku tak memperdulikan gosip-gosip apalagi tentang lelaki dan entah mengapa aku jadi penasaran sama kakak kelas itu karena aku sangat menyukai permainan Basket,bagiku seseorang yang bermain Basket itu seperti malaikat tak bersayap yang membuat hati seseorang bergetar dan akan terpana olehnya.

Aku mendengar bahwa kakak kelas itu bernama Fauzan.Akhirnya aku lupa bahwa aku sedang mencari pengumuman tentang kelas yang akan aku tempati dan aku segera mencari papan pengumuman di sekolah ini.Aku telah berdiri di depan papan pengumuman dan segera mencari kelas yang akan aku tempati nantinya.Dan ternyata aku terletak di kelas X IPA 3,aku segera mencari kelas itu dengan mengelilingi dan bertanya kepada kakak kelas.

Tanpa sengaja aku bertabrakan dengan siswi baru yang ternyata teman SMP ku yang bernama Sinta,aku menyapanya dan bertanya
”Sin,kamu tau di mana kelas X IPA 3..?”

dia menjawab “berarti kita sekelas,aku juga sedang mencari kelas itu”saat kami sedang asik berbincang bincang rupanya kami sudah berada di depan kelas X IPA 3.

Kami segera masuk ke kelas itu dan ternyata di kelas itu sudah banyak siswa siswi yang mengambil tempat duduk dan mengambil tempat.Beruntung aku dan temanku segera mengambil tempat dan berada di depan papan tulis.
Aku mengambil barisan ke dua bagian pertama bersama Sinta.Pada saat aku sedang mengambil kursi itu, tiba-tiba tangan seseorang juga sedang meraih kursi yang sedang aku pegangi, rupanya seorang siswa baru di kelas itu juga.

Aku tak mengenal siswa itu dan langsung berkata “ini kursiku, aku yang lebih dulu memegang kursi ini“

Dia menatapku dengan tatapan yang santai dan mengatakan “ohh.. maaf tapi sebelum kamu masuk ke kelas ini, aku sudah lebih dulu menduduki kursi ini,lebih baik kamu cari kursi baru aja deh“

Aku berfikir dalam hati “kenapa kamu tidak mengambilya dari tadi”
aku merasa bahwa aku sedang dipermainkan oleh anak ini, kemudian aku mengatakan “baiklah, ambil saja kursi ini“. Aku mengalah demi meghidari konflik yang terjadi dan aku ingin hari ini mempuyai kesan yang indah dalam hari pertamaku di sekolah.

Tiba-tiba seorang guru datang yang bernama Ibu Efriana dan mengatakan “baiklah,.. selamat datang di sekolah ini,saya berharap adik-adik sekalian mampu menyesuaikan diri di sekolah ini”

kami pun serentak menjawab “baik bu”.

Kami di perintahkan untuk memperkenalkan diri.Tibalah di mana aku maju ke depan dan memperkenalkan diri
“assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu...nama saya Ran,saya berasal dari sekolah SMP N 1 BANDUNG” aku tidak banyak memperkenalkan diri karena perasaan bete yang masih ada dalam pikiran ini.

Aku kembali duduk karena pria yang tadi cekcok denganku maju dan memperkenalkan diri “Nama saya Rangga,saya berasal dari SMP 1 JAKARTA,semoga kita semua menjadi teman akrab”.

Pada saat dia memperkenalkan diri,dia selalu melihatku dan tersenyum ke arahku.Namun,aku hanya memalingkan wajahku dan tak menghiraukanya.

Pada saat ibu Efriana meninggalkan kelas kami,dia mengatakan “hari ini kita belum melangsungkan pelajaran,jadi kalian bersantai santai saja dan lebih akrab dengan teman baru kalian”.

Aku merasa bosan,karena teman-teman lain sibuk dengan urusan meraka,aku hanya duduk dan menyandarkan dagu di atas meja bersama dengan tanganku dan bersantai.Aku merasa ngantuk dan tertidur diantara kebisingan siswa siswi yang berkenalan.

Saking enaknya tertidur aku bermimpi bahwa bayak siswi-siswi yang bergsip tentang kaka kelas yang tampan yang bernama Fauzan,banyak gadis-gadis yang menginginkan dia untuk menjadi pacarnya namun,dia dikenal karena sifat dinginya kepada para siswi-siswi yang ingin dekat dengan dia.Tapi anehnya dia selalu peduli denganku,dekat denganku,dan selalu ada untukku tapi,mungkin ini hanya dalam mimipi saja.

Aku merasa ada yang menggerakkan meja tempat aku menyandarkan daguku.Perlahan aku membuka mataku aku melihat seseorang yang sedang menatapku tetapi pandanganku masih terasa kabur sehingga aku tak melihatnya dengan jelas.Aku mengusap mataku dengan tanganku,tapi ternyata tanganku terasa keram,jadi aku hanya duduk dan menutup mataku membiarkan rasa kabur mataku mereda,aku merasa orang itu tak mau pergi dan duduk di depan mejaku sambil menatapku.
Aku pun merasa bahwa siswa siswi sangat ribut membicarakan sesuatu dan aku rasa orang yang mereka bicarakan itu aku.Aku membuka mataku dan ternyata siswa itu adalah rangga yang sedang menatapku dan memperhatikanku sambil tersenyum kepadaku.
Mungkin itu yang membuatku di gosipkan oleh siswa siswi di kelasku,berhubung rangga adalah salah satu anak yang sangat terkenal di kalangan siswa siswi sejak dia masuk di sekolah ini.

Aku mengatakan “kamu ngapain di depan aku liat-liat aku lagi,gara-gara kamu aku jadi di gosipin sama teman-teman kamu tuh”.

Dia hanya tersenyum dan berkata “kamu kalau tidur imut juga ya”.Aku kaget ketika dia mengeluarkan kata-kata itu,aku berfikir dia ini adalah seorang playboy karena dengan mudah dia mengeluarkan kata itu pada wanita yang baru dia kenal yaitu aku.

Aku mengatakan kepadanya “kamu ini kenapa sih,pergi sana,aku nggak mau mereka nantinya berfikiran kalau kita itu pacaran”.

Dengan santai dia menjawab “ohh...jadi kamu mau kalau kita pacaran,aku sih mau-mau aja”.

Ini orang pikiranya apa sih,aku merasa mulai sebel sama anak ini,ditambah lagi banyak siswa siswi berkumpul dan makin ramai di kelasku menyaksikan kami bertengkar.

Datanglah temanku Sinta “Ran, kamu kenapa ?”.Dia langsung menarikku di kerumunan siswa siswi yang berkumpul di depanku tapi,pada saat Sinta menarikku Rangga langsung menahanku dan mengatakan “kamu mau ke mana,urusan kita belum selesai ”.

Sinta mengatakan “apa urusanmu dengan Ran,dia ini temanku jadi aku berhak bawa dia kemana saja asalkan dia tidak menolak”.

Rangga menatapku dan berkata "teman....? Ran kamu lupa sama aku..?kamu nggak kenal sama aku..?demi kamu aku masuk ke sekolah ini apa kamu lupa sama semua kenangan kita..?“

Aku dan Sinta keheranan .Kami baru pertama kali melihat wajah seserius itu.

Aku mengatakan”Rangga maaf,aku tak mengenalmu,dan kenagan masa lalu aku tak mengingatnya..”.

Rangga membalasnya”baiklah...,aku akan membantumu mengingat semuanya”.

Aku sebenarnya tak yakin apakah semua itu benar akhirnya aku mengatakan “Baiklah...lakukan semaumu”.

Rangga tersenyum “Oke aku akan membuktikannya...aku tau kalau kamu berfikir ini semua bohong,tapi aku akan meyakinkanmu bahwa semua itu benar adanya”.

Tiba-tiba bel berbunyi yang menandakan akan pulang. Aku segera meninggalkan tempat pertikaian itu dan mengambil tas yang berada di dalam lokerku,aku sudah tak menghiraukan Rangga lagi.

Seperti biasanya aku pulang naik angkot karena jarak rumahku agak jauh dari sekolah,kadang-kadang aku berjalan kaki dikalau pagi hari,hitung-hitung olah raga dan biasanya saat sedang mengirit keuanganku.
Dan sesuatu yang sangat menyebalkan adalah menunggu angkot yang tak kunjung datang dan itu menguras banyak waktuku.Kadang juga aku naik Bus bersama sinta.

Disaat aku sedang berjalan menuju halte,tiba-tiba hujan deras turun,aku segera berlari lari kecil menuju halte.Saat tiba di halte aku berpapasan dengan seorang laki-laki yang bersandar di tiang halte dan sedang membaca buku dengan gaya yang sangat keren,sebelah tangannya memegang buku dan sebelahnya lagi dimasukkan ke dalam saku celananya.

Rupanya dia adalah kakak kelasku yang di dalam mimipiku tadi wajahnya sangat persis di mimpi itu dan hanya kami berdua di halte itu.Sesekali aku meliriknya dan terasa sangat canggung,untunglah angkotnya sudah datang dan aku segera masuk ke angkot itu.

Pada saat angkot itu sudah mendekati rumahku aku segera megambil dompet yang terdapat di dalam tasku.Tiba-tiba dompetku hilang “Astaga...apa yang harus aku lakukan”aku berkata dalam hatiku.

Aku segera menghentikan angkot tepat di depan rumahku “bang,bang....kiri bang”.

Angkot itu berhenti pas di depan rumahku."bang...tunggu bentar ya...aku ambil uang dulu”.

”Loh neng enggak bawa uang ke sekolah”tanya bang angkot padaku.

Jawabku dangan nada sedih”bawa bang,Cuma tadi dompet saya hilang enggak tau hilang ke mana”.

Bang angkot bilang”Astagfirullah kasian skali kamu neng,ya sudah saya ngasih gratis deh,eggak usah bayar neng”.

Aku merasa tersentuh dan mengatakan”aduh bang jadi eggak enak gini”.

”udah enggak apa-apa neng,sekali-kali sedekah”kata bang angkot itu tersenyum

Aku megatakan”Makasih banyak bang” .Angkot itu segera pergi dan aku juga menuju rumahku.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience