episode38

Romance Completed 76642

Malam saat Rangga terjaga dari tidurnya, dia segera sholat tahajjud di ruangan VIP terdapat Jessica sedang istirahat.

Jessica melihat Rangga pasrah pada Allah SWT, di dalam doa nya yang lirih terdengar

"Ya Allah ... Maafkan aku atas kesalahan yang ku perbuat hingga membuat seseorang kehilangan bayi nya, aku telah memisahkan seorang ibu pada anak nya, sampaikan maaf ku pada bayi itu Ya Allah aku sangat sangat menyesal, berilah ketabahan dan kesehatan pada wanita yang saat ini terbaring lemah tak berdaya akibat kecerobohan ku. Ya Allah... aku rela menerima semua keputusan yang Engkau berikan kepadaku tapi, jangan pernah kau biarkan kesalahan ku ini menimpa orang yang sangat aku cintai. Biarkan aku saja yang menerima hukuman nya"

Suara lirih itu membuat seorang wanita tersentuh hingga membuat nya menangis

"Aku tidak menginginkan bayi itu, selama ini aku berusaha untuk menggugurkan nya. tapi kenapa saat ini aku merasa sedih dan kehilangan?" gumam Jessica

Setelah berdoa Rangga melanjutkan membaca Al-Quran ukuran kecil yang selalu mendampingi nya di mana pun dia berada

Suara merdu Rangga merebak di dalam Ruangan itu, mata Jessica tidak hentinya memandang seorang lelaki tampan yang baik hati.

"Maafkan aku, apakah kamu terusik mendengar suara ku? " tanya Rangga menghentikan bacaannya ketika melihat Jessica menatapnya

"Lanjutkan saja, aku merasa tenang mendengar nya" jawab Jessica.

Rangga melanjutkan bacaannya hingga menjelang shubuh di atas sofa yang tidak jauh dari Jessica.

Suara yang damai itu membawa Jessica terlelap dalam ketenangan.

Saat pagi Rangga masih terlelap dalam tidurnya di atas sofa yang berukuran kecil atau karena Rangga yang terlalu tinggi hingga sofa itu tidak muat bagi seluruh tubuhnya.

Dokter bersama suster yang menangani Jessica datang untuk check up.Rangga belum menyadari kedatangan mereka dan masih hanyut dalam tidurnya.

"he looked for me last night doctor" kata Jessica tersadar dari tidurnya.

"Your husband worried about you" kata Dokter itu sambil melihat Rangga.

"He is not my husband" jelas Jessica.

"So, who is he?" tanya Dokter penasaran pada lelaki yang menjaga Jessica seperti seorang suami

"I don't know" balas Jessica menatap Rangga penuh makna.

"He's good person" kata Dokter itu masih mengecek kondisi Jessica.

"Impossible! Your recovery is very fast, what happened last night?" kata dokter itu tidak percaya pada keadaan Jessica yang pulih begitu cepat.

Suara Dokter membuat Rangga kaget dan menghampiri dokter di depan Jessica.

"Is she okay dokter?" tanya Rangga cemas

Dokter itu tersenyum pada Rangga dan menjelaskan kondisi Jessica yang sudah membaik

"Alhamdulillah Ya Allah" ucap syukur Rangga tiada tara.

Saat ini Jessica dalam masa pemulihan dan tidak ada kerusakan dalam organ pada Jessica. Hanya rahim Jessica mengalami sedikit kerusakan yang mungkin membuat nya sulit untuk mendapatkan keturunan tapi semua itu masih bisa ditangani dengan pengobatan secara berkala.

"Apa yang sedang kamu lakukan?" tanya Jessica melihat Rangga sedang fokus melihat laptop miliknya.

"Aku sedang mengerjakan thesis milikku" jawab Rangga sangat serius mengerjakan nya di sofa ruangan itu

"Kamu seorang seorang mahasiswa?" tanya Jessica melihat penampilan Rangga seperti seorang model

"Iya, kalau kamu?" tanya Rangga penasaran juga.

"Aku seorang mahasiswa di universitas of Chicago. Saat ini aku juga sedang mengerjakan nya" jawab Jessica merasa akrab.

"Kamu pasti akan lulus, fokus saja pada proses pemulihan mu" tutur Rangga menghampiri dan membenahi selimut Jessica yang sudah tidak sejajar.

Tep

Jessica memegang tangan Rangga

"Ada apa?" tanya Rangga menoleh Jessica saat ingin beranjak pergi

"Aku belum tahu nama mu" kata Jessica menatap Rangga

Rangga tersenyum lalu berkata"aku Rangga"

"Aku Jessica" kata Jessica memperkenalkan dirinya.

"Senang bertemu denganmu... Ah maaf kita bertemu di situasi yang tidak menyenangkan" kata Rangga memperbaiki ucapannya dan melepaskan dengan lembut tangan Jessica

Jessica hanya tertawa melihat sifat Rangga yang sangat menjaga perasaan nya agar tetap bahagia.

Tep

Jessica memegang tangan Rangga lagi

"Kamu perlu sesuatu?" tanya Rangga menawarkan

"Emmm... Aku mau ke toilet" kata Jessica canggung pada Rangga.

"Ini pertama kalinya di dalam hidupku merasakan kecanggungan seperti ini" gumam Jessica.

"Tunggu sebentar" pinta Rangga ke luar ruangan itu memanggil suster dan membawa sebuah kursi roda.

Rangga menggendong Jessica dengan hati-hati dan memindahkan nya ke kursi roda.

Suster itu saja jatuh hati pada kelembutan Rangga pada seseorang bagaimana Jessica?

"Jangan lupa pakai sendal, lantainya dingin" pinta Rangga memakaikan Jessica sendal

Dengan sigap Rangga menunggu Jessica keluar dari kamar mandi dan memindahkan nya kembali ke kasur pasien.

Rangga menepati janjinya untuk selalu merawat dan menjaga nya hingga pulih.

Saat saat di mana Rangga kesulitan untuk menghubungi Ran juga kesibukan mengurus seorang wanita yang dianggap nya sebagai adik ditambah lagi thesis yang tidak bisa ditinggalkan nya. Itu semua dilakukan oleh Rangga sendiri tanpa keluhan sama sekali

Dia selalu baik baik saja di hadapan papa Aditya dan mama Rachel jika mereka menanyakan kabar

Beberapa hari berlalu saat dokter mengizinkan Jessica untuk kembali ke rumah nya tapi masih melakukan pengecekan setiap minggu nya.

Rangga tidak pernah menanyakan hal pribadi pada Jessica karena tidak ada satu pun keluarga atau sanak saudara yang mengunjungi nya selama di rumah sakit.

Rangga menemani Jessica hingga selamat ke rumah nya.

Baru saja di depan pintu mereka berpapasan dengan Ayah Jessica yang tidak pernah menghawatirkan anaknya.

"Siapa lagi lelaki ini?" tanya Ayah Jessica seolah bosan melihat lelaki yang berbeda setiap harinya jika mengunjungi rumah anaknya

"Dia orang baik" jawab Jessica membuat Ayahnya terdiam dengan jawabannya.

"kalau begitu saya pergi" kata Rangga meninggalkan mereka di sana.

"Sampai bertemu lagi" kata Jessica melambaikan tangannya.

~~~~~

Beberapa hari setelah nya Rangga mengunjungi Jessica untuk check up setiap minggunya.

Belum sempat Rangga memencet bel, terdengar suara teriakan dari dalam rumah itu

"I don't want to do it anymore!!!" teriak Jessica

"Bitch!!" kata seorang lelaki

"No

"Stop it!

Rangga segera mengambil kursi besi yang berada di teras dan menghempaskan nya ke pintu rumah Jessica

Bangkkk

Akhirnya terbuka ...

Rangga berlari menghampiri Jessica dengan pakaian compang-camping, sebuah luka yang berada di bibir juga tangannya.

"Rangga!" teriak Jessica sangat ketakutan dan berlari masuk ke dalam pelukan Rangga

"Jefri ... ?" panggil Rangga yang mengenal teman kampus nya itu.

"Rangga? Apa yang kamu lakukan di sini?" tanya Jefri kebingungan.

"Apa hubungan mu dengan dia?" Tanya Rangga lembut melepaskan pelukan Jessica.

"Dia ... Pacarku" jawab Jessica

"Kenapa dia memukulmu?" tanya Rangga merasa kesal melihat luka di tubuh Jessica

"Dia ingin aku melayaninya" jawab Jessica mengadu

"Apa urusan mu ikut campur Rangga!" kata Jefri marah

"Kalau kamu memang mencintai dia, jangan melakukan kekerasan seperti ini" ujar Rangga sangat kesal

"Heh! Dia adalah seorang pelacur yang menjual dirinya ke semua pria dan sekarang dia menolak ku" keluh Jefri

Jessica hanya menunduk diam dan tidak menyanggah perkataan Jefri

"Apa yang dia katakan itu benar?" tanya Rangga dengan hati-hati agar tidak melukai perasaan Jessica.

"Aku ... akan menjelaskan nya" jawab Jessica pelan

"Apa lagi yang perlu di jelaskan Jessica, kamu memanfaatkan kecantikan juga ketenaran mu di kampus untuk menggoda pria demi kepuasan seksual mu. WANITA MURAHAN! jangan sok suci! Bitch" hina Jefri pada Jessica.

"JEFRI! JAGA MULUTMU! Apa seperti ini caramu memperlakukan seorang wanita" teriak Rangga sudah tidak tahan.

Jessica menampakkan wajah ketakutan juga malu pada Rangga

"Rangga, jangan mudah tertipu pada wajah iblis nya itu. Dia akan menghancurkan hidupmu. Menjauh lah dari wanita bermuka dua itu" saran Jefri pada Rangga.

Bukk

Rangga memegang erat kerak Jefri, menekannya di dinding hingga membuat nya sesak

"Sudah kubilang jaga mulutmu Jefri, sekali lagi kamu menghina nya aku tidak segan segan untuk meremukkan semua tulang mu" ancam Rangga beranjak pergi bersama Jessica

"Rangga! Dia adalah rubah menjauh lah sebelum kamu kehilangan orang yang paling kamu cintai. Ingat itu Rangga" teriak Jefri dari kejauhan.

"Kamu cari masalah rupanya!" kata Rangga sudah geram dengan kata-kata teman nya.

"Lebih baik kita tinggalkan tempat ini" saran Jessica tidak ingin Rangga mendengar semua kejahatan tentang dia.

Rangga pun menuruti saran Jessica yang sudah terlihat tidak berdaya.

"Terimakasih telah menolong ku" kata Jessica pada Rangga.

Kini mereka sudah berada di mobil dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Selama perjalanan Rangga hanya fokus menyetir mobilnya tanpa sedikit pun mengajak Jessica berbicara.

"Ku akui aku adalah seorang pelacur, tidur dengan banyak pria demi kepuasan batin juga biaya hidup" kata Jessica membuat Rangga terhenti saat ingin keluar dari mobil

"Banyak pria yang ku kencani tapi mereka tidak pernah menghargai dan menghormati aku malah melakukan kekerasan. Jefri adalah seorang lelaki yang menjalin hubungan paling lama bersama ku hingga dia tahu kalau aku hamil, semua berubah menjadi kebencian dan kekejaman terhadap ku saat aku memutuskan nya" curhat Jessica bercucuran air mata.

Rangga mendengarkan derita yang Jessica katakan, lagi-lagi Rangga termakan akan tipu daya Jessica.

"Akhirnya dia melihat ku" batin Jessica merasa lega.

"Aku menyesali semua perbuatan ku, aku tidak akan melakukan nya lagi" kata Jessica merendah diri.

"Aku ingin terlepas dari belenggu ini" Jessica mulai mendalami peran nya.

"Aku tahu kamu tidak ingin terus menerus berada di lubang hitam ini, kini saatnya kamu membuka lembaran baru" kata Rangga

"Tapi bagaimana jika mereka menyakiti aku lagi?" tanya Jessica menatap Rangga penuh harap

"Aku akan melindungi mu dan membantu mu menemukan lelaki yang mencintai juga menghargai kamu apa adanya" bantu Rangga ikhlas menolong nya

"Tapi aku sudah jatuh hati padamu" batin Jessica tersenyum jahat.

"Kamu harus janji untuk membantuku ku" bujuk Jessica memasang wajah sedih.

"Aku akan membantu mu Jessica" jawab Rangga.

"Jika kamu memang bersungguh- sungguh berubah menjadi lebih baik Allah pasti akan membukakan jalan untukmu di masa depan" gumam Rangga menyerahkan semuanya pada sang Maha Kuasa.

Setelah check up Rangga berpamitan pada Jessica untuk mengunjungi keluarga juga calon istri yang sangat dia rindukan.

"Jessica aku akan pulang ke Indonesia" kata Rangga mengantarkan Jessica di rumahnya

"Apa kamu akan lama di sana?" tanya Jessica menyembunyikan kekesalan nya.

"Aku ke sana untuk melangsungkan akad nikah bersama dengan orang yang sangat aku cintai. Aku tidak ingin lagi kekasihku di ganggu oleh banyak pria" kata Rangga menceritakan nya sangat bahagia.

"Kamu ... sudah punya kekasih?" tanya Jessica dingin.

"Iya, dia gadis yang sangat cerdas dan sangat menggemaskan" jelas Rangga matanya berbinar.

"Lantas bagaimana dengan perasaan ku padamu. Apa aku harus berhenti sampai di sini?" gumam Jessica menahan kecemburuan nya.

"Apa aku boleh ikut?" tanya Jessica penasaran pada calon istri pria yang sangat dia cintai

"Tentu saja boleh, dia pasti akan senang bertemu denganmu" kata Rangga bersemangat memuji Ran.

"Terimakasih" kata Jessica.

"Aku tidak akan melepaskan lelaki langka seperti mu Rangga meski aku rela menjadi wanita kedua dalam hidupmu" batin Jessica ingin berteriak akan kekesalan yang dia rasakan saat ini

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience