siap siap yaa...

Romance Completed 76642

Aku yang masih polos ini tentu saja bingung bagaimana mempersiapkan diri malam ini.

Membayangkan nya pun sudah membuat tubuhku panas, bagaimana dengan Rangga ya..

Apakah aku harus menanyakan nya pada mama?

Tapi kalau sampai mama mengetahui hal ini, pasti seluruh pelayan di rumah ini tahu.

Ahhh, bodo amat aku harus menanyakan ini pada mama.

"Mama"panggilku lirih di sampingnya.

"Ada apa sayang?"tanya mama yang sedang melihat majalah di ruang tamu

Pertanyaan apa yang harus aku keluarkan di siang yang panas ini. Aku sangat bingung bagaimana memberikan pertanyaan yang membuat mama peka.

"Mmmmm.... Ran mau tanya sesuatu sama mama, tapi bingung harus bagaimana"

Mama melihat wajahku merona juga bekas kissmark di leherku yang tidak ku sadari sudah membuatnya mengerti apa yang harus dilakukan.

Mama membawaku menuju kamarnya dan sangat antusias pada diriku.

"Kamu sudah melakukan itu dengan Rangga?"tanya mama penasaran

Aku hanya menggelengkan kepalaku,

"Astagaaa.....jadi selama ini kalian melakukan apa?"tanya mama tidak percaya.

"mmmmm.... Belum sampai ke situ mah"

"Aku kira Rangga yang tiap harinya berseri kalau pagi itu karena kamu. Wahh anakku sangat hebat bertahan hingga saat ini"pikir mama.

"Mama, apa yang harus aku lakukan?"tanya ku

"Mmm, lakukan saja dan ikuti alur nya"jawab mama.

Mama menjelaskan semuanya secara detail padaku, hari ini aku sangat sangat menyimak dengan serius.

"Serahkan semuanya sama Rangga"kata mama

"Mmm, jangan kasih tahu Rangga ya mah kalau aku nanyain itu sama mama"pesanku berharap.

"Iya, mama mengerti kamu menanyakan ini demi menjadi istri yang bisa melayani suami dengan baik. Semoga berhasil ya"kata mama.

"Makasih mah"ucap ku memeluk nya.

Sementara di perusahaan....

Rangga mempercepat pekerjaan nya di kantor agar bisa pulang tanpa lembur.

"Mmmm pak Rangga pulang cepat malam ini?"tanya Jessica

"Iya, ada apa Jessica?"tanya Rangga

"ada yang ingin saya katakan pada bapak"pinta Jessica

"Kamu sakit? Lebih baik pulang saja dan kembali ke rumahmu. Pekerjaan di sini sudah selesai. Aku juga akan pulang malam ini"kata Rangga yang sudah mengambil jas nya persiapan untuk pulang ke rumah.

Jessica hanya diam membatu dihadapan Rangga yang mau keluar ruangan

"Saya mencintai kamu Rangga!"ucap Jessica memeluk Rangga dari belakang.

Rangga menghela nafas panjangnya, dia memegang kepalanya seolah sangat pusing pada situasi saat ini.

"Jessica!,ini yang kesekian kalinya kamu mengatakan cinta padaku, aku harap ini hanya gurauan mu saja. Tolong lepaskan pelukanmu aku tidak ingin karyawan melihat kita"kata Rangga dengan sopan.

"Saya rela menjadi wanita kedua di kehidupan mu Rangga, tolong berikan sedikit ruang di hatimu untukku"jawab Jessica makin memeluknya erat

"Ruang itu sudah penuh dengan cinta istriku, aku menganggap mu hanya sebagai adik, camkan itu Jessica"ucap Rangga tegas.

"Saya tidak akan melepaskan kamu Rangga. Aku cinta sama kamu"kata Jessica sangat keras kepala.

"Aku tidak ingin mendengar kata itu lagi Jessica! Apakah tidak cukup dengan pemberian ku selama ini"kata Rangga marah.

Jessica menangis demi membuat Rangga luluh dengan sifat polosnya itu, tapi Rangga tidak tergoda dan pergi meninggalkan Jessica sendirian.

"Aku akan melakukan ini setiap hari nya hingga kamu menerima ku sebagai orang yang berharga seperti Ran istrimu"gumam Jessica cemburu.

Rangga bergegas tanpa membuang waktu menuju ke rumah untuk bertemu istri tercinta yang mungkin saat ini sedang mempersiapkan diri.

Aku memilih baju tidur yang digunakan pada saat malam pertama yang gagal dari Sinta.

Memakai parfum, lotion dan make up yang sempurna.

Deg,deg,deg....

Suara jantung ku berdetak begitu keras,

Tin tin

Pertanda mobil Rangga sudah sampai di bagasi. Aku yang segera merapikan diri menyambutnya di depan pintu kamar.

"Lohh, Rangga! Biasanya kamu pulang larut kok hari ini cepat banget!"tanya mama berpapasan dengan Rangga di ruang tamu.

Rangga tidak menghiraukan ibunya yang bertanya, dia hanya berlari menuju ke atas tanpa sepata kata.

Tak....Rangga membuka pintu dan masuk ke kamar.

Cup

"Selamat datang"sapa ku memberikan kecupan.

Rangga melihat ku dari atas sampai bawah dengan pakaian yang seksi dan transparan membuatnya terdiam.

"Mandi dulu gih"pinta ku mengambil tas juga jas yang masih menempel di tubuh six pack nya itu.

Rangga tersenyum melihatku dan segera mandi, sepertinya ini adalah hari yang bersejarah bagi kami

Ceklek...

Aku yang sudah berada di atas kasur melihatnya hanya memakai handuk kecil menutupi miliknya itu. Rambutnya yang masih basah juga tubuhnya yang begitu indah membuat ku tergoda.

"Kok gak pakai baju sih?"tanyaku sadar dari pandangan yang sangat indah itu.

"Biar buka nya gak ribet"jawab Rangga menuju ke arahku.

Cup

"Kamu sangat cantik dan seksi berpakaian seperti ini"puji Rangga masuk ke dalam selimut.

"Apakah ini adalah harinya"tanya Rangga.

Cup

"Lakukan semaumu"pintaku merangkul leher jenjangnya.

"Serius?"tanya Rangga berbinar

Aku hanya mengangguk sambil menyentuh wajahnya.

"Bersiaplah..."kata Rangga

Wajah yang seketika menjadi hewan buas memberikan aku kiss tanpa jeda..

"Rangga....emhh....aku gak bisa nafas"keluhku.

"Aku melakukan apapun semauku atas izinmu jadi ikuti saja alurnya"jawab Rangga.

"Kenapa di tutupi, semua yang ada pada dirimu itu milikku"kata Rangga.

Saking tidak sadarnya aku menutup dadaku dengan kedua tangan.

"Aku yang baru mulai mencium mu sudah menutupi diri seperti ini"keluh Rangga.

"Kamu sih gak dengerin aku, gimana kalau aku mati karena gak bisa nafas?"ucapku asal.

"Hah, gadis ini. Yasudah kalau begitu aku akan lembut"kata Rangga menghela nafas melihat tingkahku.

Dia perlahan mulai mendekat menuju ke arahku. Ciuman yang sangat dalam membuatku mengikuti alurnya.

Tangannya yang mulai menjalar di sekujur tubuhku memberikan reaksi yang membuatku tersentak.

Saat dia mulai menjalan kan misinya....

Brukkk...

Pangk!!!!!

"Akkhhh"teriak seorang wanita dari luar kamar kami.

"sayang, berhenti!!"ucapku menahannya.

"Sepertinya itu suara mama"pikir Rangga yang masih dalam pelukanku.

"sayang!!! itu suara MAMA"teriakku beranjak dari kasur dan mengambil sebuah juba untuk menutupi diriku.

"Terus aku gimana?"tanya Rangga yang sedikit lagi mendapatkan kenikmatan.

"NANTI!, mama lebih penting"pikirku berlari ke luar.

"Aaahhhhhh! Sedikit lagi aku hampir mendapatkan nya. Mama menganggu rencana ku malam ini"gumam Rangga teriak dalam hati.

"Astagfirullah hal adzim, Rangga! Mama jatuh dari tangga"teriakku melihat mama yang sudah bangkit sambil memegang lengan nya.

Rangga panik hingga berlari melihat mama yang sudah kesakitan.

Entah seperti apa posisi mama ketika jatuh dari tangga hingga menimpa sebuah Gucci besar di samping tangga.

"Mamah, kita ke rumah sakit sekarang"kata Rangga yang melihat lengan mama berdarah.

Kami terpaksa membawa mama malam ini ke rumah sakit karena luka yang lumayan parah karena tersayat pecahan guci.

Ketika aku menelfon papa yang saat ini masih dalam perjalanan pulang langsung belok arah menuju ke rumah sakit.

"Mama kenapa bisa jatuh dari tangga, lihat nih kepala mama benjol"ucapku khawatir.

"Sayang! cepetan bawa mobilnya mama udah kesakitan nih"keluh ku memaksa Rangga.

"Mama gak apa apa kok, tadi cuma kesalahan teknis saja"kata mama.

"Jujur deh sama aku, mama ke lantai atas mau intip aku sama Ran kan?"tanya Rangga yang masih kesal.

"Mmmmm, mama cuma mau pastiin kalian udah bobo apa enggak"jawab mama malu malu.

"Kualat itu namanya mah, akhirnya dapat karma kan"ucap Rangga asalan.

Plakkk....

"Aww, sakit mah"keluh Rangga memegang belakang kepala nya dipukul mama.

"Dasar anak nakal, mama bakalan laporin kamu sama papa"keluh mama.

"Laporin aja, pasti papa belain aku"jawab Rangga bangga.

Aku hanya diam menyaksikan pertengkaran ibu dan anak itu sambil tertawa.

"Ran sayang, kamu mau ngabulin permintaan mama kan?"bujuk mama padaku.

"Aapa.. Itu mah?"

"Jangan mau layani suami kamu di ranjang, biarin aja dia tersiksa secara batin dan lahir"kata mama kesal.

"Mama kok jahat banget sih"jawab Rangga menjadi patuh yang tadinya keras kepala.

"Iya, aku terima nasihat mama"jawabku ingin melihat reaksi Rangga

"Jadi kamu bela mama Ran, terus aku siapa nya kamu"tanya Rangga layu.

"Kamu kan satu tim sama papa, aku sama gadis cantik ini"kata mama mempermainkan Rangga.

"Iya, iya. Aku minta maaf ya Ratuku yang paling cantik sedunia"kata Rangga memuji mama agar tidak marah lagi.

"Malam ini temani mama ya Ran"bujuk mama lagi mempermainkan Rangga.

"Enggak, pokoknya enggak!"kata Rangga yang malam itu diuji kesabaran nya oleh mama sepanjang perjalanan.

Saat tiba di rumah sakit mama segera di bawa ke ruangan untuk diobati, aku menemani mama masuk ke ruangan sementara Rangga menunggu di luar

"Ran, ini kedua kalinya mama di jahit, mama takut"kata mama.

"Ran di sini kok temani mama. Kalau sakit genggam tangan aku saja atau teriak yang kencang"saran ku.

"Mama kuat kok, kan udah ada penghilang sakit"kata mama yang masih bercanda di situasi serius ini.

"Mama...."panggil papa menerobos masuk.

"Mas.... Hiks, hiks,hiks... Sakit banget nih"manja mama melihat papa masuk.

Dokter itu keheranan melihat mama yang sakit tidak tertahankan padahal sudah di suntik penghilang rasa sakit.

"Maafin papa datang lambat"kata papa khawatir.

Mereka lebih romantis daripada kami yang masih muda ini.

"Alhamdulillah,Mama ceria lagi deh"
Ucapku pada Rangga di samping ku.

"Aku yang kehilangan waktu berharga, sepertinya malam ini hal itu tidak akan terjadi"keluh Rangga.

Dia menganggap serius perkataan mama di mobil hingga wajahnya menjadi lesu..

"Masih bisa kok, kita ke hotel saja yuk"bisik ku
pada Rangga

Hai reader......
bersyukur banget aku udah nulis episode ini beberapa hari yang lalu jadi belum ada beban buat mikir.
aku pasti menepati janji untuk unggah 2 episode dalam sepekan meskipun saat ini aku lagi kurang sehat demam,kurang darah,batuk, hidung tersumbat dan lebih parahnya nyonya besar (mama) saya itu melarang untuk main hp lama-lama juga gak boleh begadang. jadi untuk beberapa hari hp akan disita dan pengurangan waktu pemakaian.
love you all....
jadi

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience