Tiba di malam pertama ku dengan Rangga, aku baru saja membersihkan make up tebal yang berada di wajahku sekaligus membersihkan diri karena seharian bertemu dengan keluarga dekat, meskipun hanya ijab kabul ternyata teman temanku menyiapkan resepsi kecil yang berada di taman rumah Rangga, aku sangat bahagia dengan hadiah kecil yang mereka siapkan padaku.
"Kamu sudah mandi Ran" Kata Rangga yang baru saja masuk ke kamar kami. Kini aku sudah berada di rumah Rangga.
Wajah Rangga memerah melihat ku masih memakai baju mandi, aku sangat gugup hingga jantung ku berdegup sangat kencang.
"Iya" Kataku yang sangat canggung pada suasana saat ini.
"Hmm ha haa, tidak perlu canggung seperti itu Ran, wajah kamu tuh liat aku seperti mau nyerang kamu" Rangga tertawa lepas melihat tingkahku.
"Apa sih, mandi sana kamu udah bau asem" Kataku sangat malu dan mendorong Rangga masuk ke dalam kamar mandi. Saat aku sedang mendorongnya dia tiba-tiba memelukku.
"Kamu tuh gemes banget sayang, aku itu selalu luluh sama sifat kamu ini" Ucap Rangga yang mencubit pipiku.
"Sakit Rangga"Rangga mencubit pipiku dengan kuat. Aku mencoba untuk melepaskan tangannya dari pipiku, tiba-tiba dia mengecup pipiku.
Cupp
"Tunggu aku ya sayang" Rangga segera meninggalkan ku masuk ke dalam kamar mandi.
"Astaga bagaimana ini" Gumam Ku yang menjatuhkan tubuhku di atas Ranjang.
Bunyi gemercik air terdengar dari kamar mandi Rangga yang sedang mandi membuat ku makin gelisah, belum lagi aku belum mengganti baju mandi ini.
Aku teringat kado dari Sinta dia mengatakan "Ran, sebentar malam kado ini di buka ya jangan lupa dipakai"Sinta menggodaku seolah memberiku kode yang tidak aku mengerti. Aku segera bangun dari tempat tidur dan mengambil kado dari Sinta yang berada di dalam lemari.
"Ini kan... "Aku membuka kado dari Sinta ternyata isinya adalah baju tidur dengan satu tali, sangat seksi membuat ku merona melihanya " Aku belum pernah memakai pakaian yang terbuka seperti ini ".
Tanpa berfikir panjang aku segera memakai baju itu, karena aku sudah tidak mendengar gemercik air dari kamar mandi yang berarti Rangga sudah selesai mandi.
Aku segera berlari ke ranjang dan menutupi seluruh tubuhku dengan selimut.
"Ran, kamu sudah tidur? " Tanya Rangga yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Karena suasana sangat hening aku mencoba untuk mengintip dan membuka sedikit selimut yang berada di tubuhku, ternyata Rangga sedang menatap ku diam diam dan masuk ke dalam selimut dengan sigap dia menarik ku ke pelukannya.
"Ran, tidak perlu malu sekarang aku suamimu" Ucap Rangga yang mencoba membuat ku nyaman.
Aku langsung beranjak dan duduk sambil memandang wajah Rangga. "Kenapa bangun sayang,sini aku peluk lagi" Tanya Rangga yang masih berbaring.
"Apa kamu mencintai aku Rangga? " Tanya ku pada Rangga.
"Aku sangat mencintai kamu Ran" Kata Rangga yang bangun dan menatapku.
"Kalau suatu saat aku pergi menjauh dari kamu? " Tanya ku lagi.
"Aku akan mencari kamu, dan tidak akan pernah melepaskan kamu Ran" Ucap Rangga memelukku dengan lembut.
"Kalau aku...
"Ssttt, sudah tidak perlu ngomong lagi, di dunia ini cuma kamu satu satunya istriku pendamping hidupku selamanya, cuma kamu yang bisa mengisi hari hari ku Ran, jangan tinggalkan aku ya, berjanjilah kamu tidak akan pernah meninggalkan aku dan disisiku selamanya "ucap Rangga yang menundukkan Kepalanya di hadapanku.
"Iya sayang aku berjanji "ucap ku bahagia memandang wajahnya dan tanpa sadar aku mengecup bibirnya .
"Apa aku boleh melakukannya? "Tanya Rangga padaku.aku mengangguk tersenyum malu padanya.
perlahan dia mendekati wajahku, ciuman pertama ku dengan orang yang sangat aku cintai. Aku pun ciuman dengan Rangga, ciuman yang sangat dalam, Rangga menarik tengkuk ku sambil membelai punggung ku. Rangga membaringkan ku dengan lembut dan mengurung ku dengan tubuh kekarnya. Perlahan Rangga mulai menyentuh bagian bagian yang membuat ku geli.
Tiba-tiba...
"Sayang, tunggu... "Kataku yang menghentikan Rangga yang sedang melaksanakan tugasnya.
"Kenapa sayang? "Rangga keheranan.
"Perut aku sakit "aku merasa ad yang keluar dari area v ku" Aku datang bulan!!"kataku melihat Rangga yang merasa kecewa.
Dia menarik nafas berat dan merasa sedih "apa boleh buat" Ucap Rangga yang pasrah akan keadaan. Malam pertama ku kini batal karena datang bulan.
"Aku minta maaf ya suamiku" Kataku yang menghibur Rangga karena sedih..
"Sebagai gantinya, peluk aku selama kita tidur" Ucap Rangga yang melihat ku sedih.
"Iya, sini sayang"aku langsung memeluk Rangga dengan erat.
"Selamat malam sayang"aku mengecup bibir Rangga dan segera masuk dalam pelukannya.
"Rangga, kamu masih punya banyak waktu" Gumam Rangga yang menahan dirinya untuk tidak menyerang Ran.
Akhirnya aku tertidur di dalam pelukan hangatnya, sepanjang malam Rangga memelukku tanpa melepaskan aku sedikit pun.
Pada pukul 05:00 aku terbangun mata yang masih belum sepenuhnya sadar melihat ke arah tempat suamiku tidur yaitu Rangga, aku melihat dia sudah tidak ada di kasur.
Aku melihat sekeliling ternyata seorang lelaki tampan sedang sujud menghadap Tuhan nya, setelah itu dia sedang berdoa, berdoa yang sangat lama aku hanya melihatnya dari kasur sambil tersenyum "Terima kasih Ya Allah engkau telah memberikan aku seorang pendamping yang sangat hebat" Kataku dalam hati yang sangat takjub melihat Rangga.
"Kamu sudah bangun sayang"tanya Rangga yang sedang melipat sajadah dan segera menghampiriku
"Selamat pagi" Kataku.
"Kecupan selamat paginya mana? " Tanya Rangga yang menggodaku.
Cup, aku mengecupnya dan mengatakan "mas, kamu ganteng banget"
Wajah Rangga merona dia tersenyum dan menutup wajahnya "huhh,kamu selalu menggodaku sayang, semalam aku mencoba menahan semuanya karena kamu, tolong bekerja samalah dengan ku sayang, jangan menggodaku lagi" Rangga menarik nafas berat karena mencoba menahan perasaan yang membara di dalam dirinya.
"Memangnya kenapa mas ku sayang" Tanyaku yang pura-pura polos dan menggodanya lagi.
"Ya Allah tolong aku" Kata Rangga yang menahan diri untuk menyerang ku.
Aku tertawa lepas melihat Rangga yang sangat kasihan karena belum mendapatkan jatah malam pertama ditambah lagi aku yang menggodanya.
"Iya, iya. Aku tidak akan menggoda mu lagi" Kataku yang memeluk Rangga dari belakang.
"Mau makan apa?"tawar ku yang masih memeluk punggungnya.
"Makan kamu!"kata Rangga dengan tegas.
"Aku mandi dulu ya, Habis itu kita masak bareng.oke"kataku yang masih memeluk nya erat dari belakang.
"Iya,jangan lama-lama. Perut aku keroncongan"kata Rangga dengan lugas.
Aku pun melepas pelukan ku dan segera menuju kamar mandi."mau aku bantu enggak mandinya"tawar Rangga yang mengikuti ku menuju kamar mandi.
"Enggak boleh mas, kamu nanti lepas kendali. Aku enggak mau ambil resiko"kataku dengan lembut pada Rangga.
"Tapi kan....
"Enggak boleh sayang"kataku langsung menutup pintu kamar mandi.
Wajah Rangga sangat kasihan begitu aku menutup pintu kamar mandi. Sebenarnya aku bisa saja membiarkan nya masuk, tetapi aku tidak ingin Rangga menjadi orang yang tidak bisa mengontrol dirinya. Akan tiba waktu di mana dia bisa memiliki aku seutuhnya.
salam kenal teman teman... ????
ini adalah novel pertama yang aku buat jadi mohon maaf bila ada kata kata yang tidak dimengerti atau penyusunan kalimatnya yang masih belum benar saya mohon maaf.
untuk itu komentar dan saran sangat saya butuhkan demi kelanjutan dan kelancaran dalam penulisan novel ini.... ??????
Share this novel