Saat aku kembali ke rumah mama dan papa sudah menunggu ku di ruang tamu. Mereka sangat bahagia karena aku sudah sarjana . Aku belum memberitahukan mereka kalau aku mendapatkan penghargaan prestasi cumlaude, karena aku ingin memberikan mereka kejutan nanti pada saat wisuda ku.
Aku mendapatkan ucapan selamat dari semua orang yang berada di rumah Rangga. Apalagi keluarga ku yang mengucapkan selamat padaku. Keluarga ku kini berada di Bandung kampung halaman, kakak dan adikku yang berada di bandung sekarang Ikut bebahagia. Kakak ku menjadi Dosen di ITB (institut Teknologi Bandung ) dan adikku masih di bangku SMA. Rencananya mereka akan datang saat aku wisuda nanti.
Aku tidak sabar untuk memberitahukan nya pada Rangga jadi aku segera melakukan Video call dengan Rangga dan ingin memberitahukan padanya kabar yang sangat bahagia ini.
"Sayang, akhirnya aku jadi sarjana" Teriak bahagia ku pada Rangga.
"Ohh ya! Selamat sayang" Kata Rangga yang ikut bahagia.
"Rangga, siapa di samping mu? " Tanyaku melihat seseorang yang duduk di samping Rangga di sofa apartemen nya.
"Dia Jessica, masa kamu lupa sama dia sih sayang" Kata Rangga yang mengingatkanku.
"Kenapa dia berada di apartemen mu? " Tanyaku pada Rangga dengan nada dingin.
"Jessica tadi mau minta tolong untuk membantunya menyiapkan ujian skripsi nya juga padaku" Kata Rangga yang mencoba untuk menjelaskan semuanya agar aku tidak salah paham.
"Apa kamu dosen pembimbing dia, dan lagi mengerjakannya apa harus di apartemen berduaan. Gitu Rangga! " Kataku ketus.
"Jangan marah dong sayang" Bujuk Rangga padaku.
"Aku gak marah ya Rangga. Bukan berarti kamu berada di negeri orang, kamu mengikuti budaya mereka. Apalagi seorang wanita yang berpakaian seperti itu, bikin aku salah faham aja" Kataku kesal pada Rangga karena melihat Jessica berpakaian yang sangat terbuka dan lagi hanya mereka berdua di apartemen itu.
"Ran, jaga mulut kamu ya"bentak Rangga yang membuat suasana menjadi panas.
"Aku pulang dulu ya Rangga. Sepertinya kamu sangat sibuk"kata Jessica berpamitan pada Rangga dengan memperlihatkan wajah polos nya.
"Mau aku antar? " Tawar Rangga pada Jessica dan tak menghiraukan aku.
"Gak usah, bye Rangga" Kata Jessica yang sudah keluar dari apartemen Rangga.
"Hebat ya kamu Ran, dia itu tamu aku seharusnya kamu hargai dia, bukan malah curiga sama dia" Kata Rangga mulai marah.
"Apa kamu bilang, aku gak hargai dia!!!, kamu yang harusnya hargai aku Rangga. Kamu itu sudah punya istri jaga dong sikap kamu ke cewek lain."Kataku yang sangat marah padanya.
"Kok kamu gitu sih Ran,dia itu adalah seseorang yang hampir kehilangan nyawanya karena aku. Dan lagi aku hanya ingin membantunya tidak ada maksud lain" Kata Rangga mencoba bicara baik baik padaku.
"Itu menurut kamu, tapi kalau dia baper sama kamu gimana. Terus dia godain kamu gimana?. Pokoknya aku gak mau lihat dia lagi di apartemen kamu apalagi kalau hanya berduaan sama dia" Kataku yang masih marahin dia.
"Kamu percaya sama aku Ran? " Tanya Rangga sangat serius padaku.
"Kamu udah bikin aku kehilangan 20 persen kepercayaan ku sama kamu Rangga. Udah cukup!! Jangan menambah rasa yang membuatku tersiksa karena terus memikirkan kamu yang aku tidak pernah tahu apa yang kamu lakukan di sana" Kataku dengan dingin.
"Aku kecewa sama kamu, kenapa kamu gak percaya sama aku. Demi apapun di dunia ini aku tidak pernah berpaling darimu Ran, cuma kamu wanita yang aku cintai" Kata Rangga yang mencoba mencairkan suasana.
"Kalau kamu mau aku sepenuhnya percaya sama kamu, jangan pernah membiarkan wanita itu masuk ke apartemen mu tanpa sepengetahuan ku. Aku selalu melaporkan semua kegianku pada kamu agar hubungan kita ini tetap harmonis dan saling percaya satu sama lain. Tapi kamu sendiri yang berbuat seenaknya dan tidak pernah melaporkan kegiatanmu padaku, itu semua karena aku percaya sama kamu meskipun tidak mengatakan apa apa. Wanita mana yang tidak marah melihat suaminya bersama dengan seorang wanita di apartemen. Jawab aku Rangga" Teriakk ku yang mulai meneteskan air mata karena kecewa pada Rangga.
"Sayang, maafin aku" Kata Rangga merasa bersalah padaku.
"Kalau kamu mau bikin aku cemburu, tidak seperti itu caranya. Aku gak suka! "Kataku yang sangat marah pada Rangga.
"Aku janji gak akan biarkan seseorang masuk ke apartemen aku"kata Rangga dengan lembut.
"Aku gak butuh janji kamu Rangga, aku butuh bukti"kataku yang yang masih kesal padanya.
"Iya, iya, aku buktikan kalau Jessica gak akan pernah masuk ke apartement aku lagi"kata Rangga dengan serius padaku."Jangan nangis lagi ya, aku memang salah. Maafkan aku Ran" Kata Rangga yang berulang ulang kali meminta maaf padaku.
"Aku capek Rangga. Aku mau istirahat"ucapku dingin padanya.
"Yasudah, selamat malam sayang. jangan nangis lagi ya nanti mata kamu bengkak. Kamu adalah seseorang yang sangat berharga bagiku. Hubungi aku kapanpun kamu mau" Kata Rangga dengan lembut.
Akupun mematikan handphone ku dan mulai berfikir,"apakah aku terlalu berlebihan ya memarahi Rangga? "pikir ku dalam hati. Tiba-tiba handphone ku berdering.
Ternyata pesan dari Rangga dia mengatakan
"Mulai hari ini aku akan melaporkan semua kegiatanku padamu Ran, maafkan aku. Aku sangat takut melihatmu menangis karena perbuatan ku, aku sangat takut kehilangan mu"
Dia memang selalu menimbulkan masalah tetapi selalu menyesali perbuatannya. Itulah aku tidak pernah marah berkepanjangan pada Rangga.
Ini adalah pertengkaran pertama kami setelah menjadi suami istri. Aku berharap ini adalah pertengkaran terakhir ku bersama nya.
Share this novel