episode 43 ~hilang~

Romance Completed 76642

Sebuah mobil tiba di kediaman Aditya, mobil itu terparkir di halaman depan rumah di susul dengan beberapa mobil sirine yang berbunyi.

Seorang wanita kesakitan memegang punggung kepalanya.
Rambut acakan dan jalan sempoyongan berusaha untuk menyampaikan pesan yang sangat penting.

Rangga berlari menuju ke halaman rumah menjemput istrinya yang sudah dia tunggu-tunggu sejak tadi.

"Istriku pasti sudah sampai" batin Rangga berlari melintasi tangga yang masih memakai sarung sehabis sholat maghrib, tanpa sadar Rangga belum melepaskan songkok di kepalanya karena kerinduan pada istrinya.

"Vina...?"

Rangga terhenti melihat Vina masuk ke ruang tamu dengan keadaan gemetar di papah oleh polisi di samping nya

"Ran... diculik" kata Vina sangat ketakutan.

"Hah!... Vin, jangan ngaco kamu!" seru Rangga berlari mencari keberadaan Ran di mobil tanpa menghiraukan polisi di depannya

"Rangga... Ran diculik" kata Vina sudah tidak tahan lagi.

"Kamu janji jagain dia Vin! Jangan bohong!" teriak Rangga di depan Vina bercucuran air mata.

"Maafkan aku Rangga" kata Vina tidak sadarkan diri.

"Vina! Vina! Vin! Istri aku di mana?" teriak Rangga.

"Ada apa ini Rangga? Kenapa kamu teriak-teriak?" tanya mama Rangga keluar karena mendengar keributan di lantai bawah

"Bapak ibu tenang dulu, saat ini kami sedang melakukan pencarian pada korban" tutur polisi itu memerintahkan pasukan nya mencari Ran

"Siapa yang di culik? Ada apa sebenarnya?" tanya papa Rangga kebingungan.

"Kami menerima panggilan darurat dari saudari Ran yang saat ini tidak diketahui keberadaan nya" kata polisi itu.

"Astagfirullah, Vina!" kata mama Rangga menghampiri Vina terbaring lemah di atas sofa.

"Tante... maafin aku gak bisa jaga Ran" kata Vina sedang di periksa oleh dokter.

"Kamu baik-baik saja kan?" tanya mama Rangga pada Vina.

"Dia mengalami syok dan benturan akibat sebuah pukulan di bagian punggung kepalanya, kami akan melakukan pemeriksaan lebih lanjut di rumah sakit" kata dokter itu.

"Aku gak mau ke rumah sakit, aku di sini aja sampai Ran ketemu" tolak Vina mencoba beranjak memohon pada mama Rangga.

Sedangkan Rangga baru saja turun dari kamar mengganti pakaian nya.

"Kamu mau ke mana Rangga?" tanya Reza baru saja tiba di kediaman Aditya.

"aku mau cari Ran" jawab Rangga mencari kunci mobilnya.

"Ke mana?" tanya Reza.

"Ke ujung dunia pun akan aku cari" kata Rangga asalan.

"Lebih baik kita tunggu perkembangan dari polisi. Rangga, kamu sendiri tidak tahu harus ke mana. Dia pasti sedang disembunyikan di tempat yang sangat sulit untuk ditemukan" saran Reza.

"Dia pasti sangat ketakutan Za, dia pasti memanggil namaku, dia pasti berharap aku menemukan nya" kata Rangga sangat terpukul.

"Tenang dulu Rangga, polisi sedang melacak lelaki itu" kata Reza menahan Rangga.

"Za, apa kamu melihat kondisi Vina? Lelaki itu melakukan kekerasan pada Vina. Bagaimana dengan istri ku? Aku tidak bisa tenang Reza" teriak Rangga menahan air mata nya.

"Istighfar Rangga! Istighfar"

"Astagfirullah, astagfirullah, astagfirullah... Ya Allah lindungi istriku, lindungi istriku" keluh Rangga berusaha tenang.

Saat itu Rangga yang mengerahkan semua polisi juga teman teman yang mencari informasi tentang keberadaan Ran saat ini.

"Apakah ada kabar tentang istriku?" tanya Rangga pada polisi yang sedang mencari.

"Kami masih belum menemukan informasi tentang istri bapak, kami masih terus berusaha mencari nya malam ini juga"kata polisi itu.

"Maafkan aku Rangga, aku tidak bisa menjaga Ran" kata Vina merasa bersalah.

"Vina, kalau sampai istriku kenapa-napa aku tidak perduli kamu sahabatnya atau bukan aku akan memasukkan kamu ke penjara" ancam Rangga sangat marah.

Vina hanya bisa menangis menerima keadaannya saat itu dan tidak bisa berkomentar apapun.

"Vin, jangan nangis lagi. Ran pasti ditemukan secepatnya"kata Reza yang juga sudah berada di kediaman Aditya.

"Ini semua gara gara aku hiks hiks, aku maksain Ran hiks hiks temenin aku untuk jalan-jalan sama dia huuuuu Ran kamu di mana" kata Vina sangat sedih.

"Udah jangan nangis lagi" bujuk Reza memeluk sahabat bawelnya itu

"Kamu sudah menghubungi mama Ran di bandung?" tanya mama Rachel pada Rangga.

"Aku sudah menghubungi Hendra ma" jawab papa Aditya.

"Aku di sini tante" kata Hendra masuk di kediaman Rangga bersama dengan Rizki.

"Aku membawa beberapa petunjuk yang sangat mencurigakan, saat Ran sedang mengadakan kegiatan bersama Vina salah satu pria yang menatap Ran dengan cara yang berbeda" kata Rizki.

Saat mereka bersama-sama menyaksikan video rekaman cctv di cafe salah satu dari sosok pria yang berada di video itu memang sangat mencurigakan dan kini menjadi tersangka.

"Ini kan.....Dirga" kata Reza mengenali teman nya.

"Dirga?" tanya Rangga berfikir keras tentang lelaki itu

"Iya, dia memohon padaku menginginkan nomor ponsel Ran tapi aku tidak memberikan nya" jawab Reza.

"Dia tinggal di mana?" tanya Hendra

"Aku tidak tahu di mana dia tinggal, yang jelas aku juga baru kenal dengan dia saat di cafe" pikir Reza.

"Kami sudah mendapatkan identitas mobil pelaku namanya adalah Dirga berumur 25 tahun. Kami juga baru mendapatkan perintah kalau pelaku ini salah satu tersangka mengonsumsi narkoba yaitu shabu-shabu" kata pak polisi yang baru saja menerima perintah dari ajudan nya.

Mendengar hal itu pikiran Rangga makin tak karuan memikirkan Ran yang saat ini entah berada di mana.

"Ran bertahanlah, aku akan segera menemukan mu" batin Rangga yang sangat kacau takut terjadi sesuatu yang buruk pada Ran.

Sekarang sudah pukul 04:00 mereka masih sangat sibuk mencari alamat yang belum juga ditemukan.

"kami sudah mendapatkan alamat Dirga saat ini" kata polisi itu menggunakan alat canggih mereka melalui nomor handphone Ran yang tiba-tiba aktif kembali.

Mereka segera menuju ke sana dengan pasukan yang lengkap

"Aku akan membunuh mu Dirga" batin Rangga yang membara

kadang aku buat chapter nya menggunakan penulisan orang pertama dan orang ke tiga, agar kalian bisa tahu apa yang terjadi secara rinci. kalian pasti bingung, tapi aku harap kalian ngerti ceritanya..^~^

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience