Aku pun akhirnya tiba di rumah
”Assalamualaikum...mah aku pulang”
ibuku menjawab”walaikumsalam..bagaimana hari pertamamu di sekolah, seru tidak ?”
Aku menjawabnya dengan nada yang seakan menandakan rasa kesal”apaya yang seru,hari ini aku dapat banyak masalah,aku ketemu sama cowo namanya Rangga,dia itu mah ngaku-ngaku jadi teman aku waktu kecil .Mah memangnya aku dulu punya teman namanya rangga...?”
ibuku agak sedikit bingung”mmm...setahu mama sih,kamu itu dulunya banyak teman,bahkan kamu jadi ketua geng dari semua teman kamu”.
Aku mengatakan”aduh mahh...kalau itu aku juga tau yang lain deh,plis mah...mama kan tau kalau masalah ingat megingat aku itu susah banget, nanti mamah yang bantuin baru aku bisa ingat,nanti mamah yang jelasin baru aku bisa ingat,mamah kaya enggak ngerti aja deh".
Ibuku hanya tersenyum”oke deh mamah coba ingat tapi selesaikan dulu tugasmu”.
Dengan keheranan aku menjawab “tugas apa mah...?”.
ibuku”loohh...masa kamu lupa sama janji kamu tadi pagi.”
Aku baru mengigatnya, aku ada janji membantu mama memperbaiki jemuran yang aku jatuhkan”oke,mah beres aku akan memperbaikinya sendiri,mamah tidak perlu membantu.”
ibuku tersenyum dan berkata”baguslah kalau begitu.”
Aku langsung mengganti pakaianku dan segera memperbaiki jemuran itu.
Tiba-tiba saat aku baru memulai memperbaiki jemuran itu ibuku memaggilku “Ran,ada cowo tampan di depan,anak mama hebat ya...baru hari pertama sekolah sudah dapat pacar,tampan lagi “
Aku berkata “apaan sih mamah aku aja enggak kenal di bilang pacar.Gimana kalau sampai di dengar sama cowo di depan,kan malu”.
Aku segera menuju halaman rumah dan ternyata orang di depan itu adalah kakak kelasku yaitu Fauzan.
”Oh my god....apa yang harus aku lakukan “
Dia melihatku dengan tatapan yang dingin dan itu membuatku merasa sangat kaku untuk berbicara.
Dia mengatakan “Apakah ini dompet kamu...?”.
Aku melihat dompetku berada di tangannya dan mengatakan “ahh...iya,ini dompet aku,kakak nemuin di mana dompet ini...?”
“aku menemukannya di halte pada saat kamu naik angkot tadi,sebenarnya aku ingin memanggilmu tapi angkot itu keburu pergi”.
Aku tersenyum “syukurlah dompet ini di temukan”aku menarik nafas yang dalam seolah kecemasanku telah hilang.
“ka...sebagai tanda terima kasihku ini ada uang sedikit buat ongkos kaka pulang,rumah kaka kan sangat jauh”.
Dia mengangkat kepalanya dan melihatku “kenapa kamu bisa tau kalau rumahku jauh dari sini..?.
Aku langsung mengatakan “siapa sih yang enggak kenal sama ketua tim Basket yang orangnya dingin banget sama cewe”.tak sengaja aku refleks,malu banget sama dia.
Dia tersenyum tapi tak mengeluarkan suara dan berkata “kamu lucu juga ya..”.
Aku tak menyangka,berfikir bahwa dia sebenarnya bukan orang dingin.
Ibuku datang dan mengatakan “lohh...Ran kok tamunya enggak di suruh masuk”
"ohh iya mah aku lupa,kak ayo masuk lanjut ngobrolnya di dalam aja”.kataku mengajaknya masuk
Dengan sopan dia mengatakan “enggak usah tante takut ngerepotin”.
Ibuku tersenyum dan mengatakan “enggak ngereptin kok,malah tante senang,Ran udah punya temen baru masuk sekolah,ganteng lagi...”.
Aku melihat ibuku dan mengatakan “mahh.. jangan ngomong gitu,orangnya malu nanti mah”.
Ditambah lagi adikku datang,dia melihat kak Fauzan dari kepala hingga kaki dan mengatakan”bihhh.. kaka punya pacar, ganteng lagi dapat dari mana...?”.
Aku merasa sangat malu dan canggung di hadapanya.Aku memberikan kode kepada ibuku dengan gerakan mata yang berarti menyuruh adikku pergi dan ibuku mengerti
”Muti sana pergi mandi,kamu itu bau banget enggak tau habis main di mana dan lagi jangan ganggu kakak kamu “.(ibuku masuk bersama dengan adikku ke dalam rumah)
“iya,iya, mama aku mandi”jawab adikku dengan kesal.
Aku pun lupa kalau dari tadi kak Fauzan hanya berdiri di depan,jadi aku mengatakan “enggak usah malu kak ayo masuk dulu”.
“enggak usah,lain kali saja aku masuk ke rumahmu soalnya udah kesorean banget dan sebentar malam aku mau latihan Basket”kata dia dengan lembut.
Dia melihatku tersenyum dan berkata”kok,kamu senyum, ada yang lucu...?“
"rupanya gosip itu enggak bener yaaa...”kataku.
Dia melihatku dengan keheranan “gosip apa....?kok aku enggak tau..”
“makanya....kalau ada cewe yang dekat sama kakak di ladenin dong...”kataku dengan meledeknya sambil tertawa kelepasan.
”aku serius gosip apa sihh...?katanya dengan semakin kebingungan.”
Gini...kakak itu digosipin orangnya dingin kalau sama cewe...tapi aku merasa enggak tuh”.kataku tertawa
Tiba-tiba dia mengatakan “sebenarnya itu benar kalau aku bersifat dingin kalau sama cewe,tapi entah mengapa kalau sama kamu aku merasa nyaman”.
”OMG...ini cowok bikin hati aku mau copot”kataku dalam hati.
Asiknya kami ngobrol tak sadar kalau aku jadi merasa akrab dengan nya dan waktu berjalan begitu cepat akhirnya
“Kalau gitu aku pulang dulu salam sama mamah kamu”katanya dengan sopan.
”ohh... iya kak hati-hati di jalan”jawabku dengan lembut.
Dia berjalan keluar dari pagar rumahku,pada saat aku ingin menutup pintuku,dia berteriak “nama kamu siapa....?”.
Aku membalasnya dan mengatakan “Aku Ran”.dia melambaiakan tanganya dari kejauhan dan aku segera menutup pintu rumahku.
Aku merasa senang karena bisa dekat dengan ketua Tim basket terhebat di sekolahku hanya karena dompet yang sedang kupegangi ini.
Share this novel