Dari Ragga Aditya...
Untuk si Mungil..
Saat itu pun aku berlari keluar dari gedung olahraga dan Fauzan melihatku “Lohh..mau ke mana..? pertandingan udah mau di mulai”
“Maaf kak,aku harus pergi ada masalah yang sangat penting”.Seketika aku langsung mencari taxi dan menuju ke Bandara.Di dalam taksi aku melanjutkan membaca surat itu
“Mungil,aku minta maaf karna tak memberitahumu kalau hari ini aku akan kembali ke jakarta.....
“Entah apa yang yang harus aku tulis dalam surat ini...
Aku merindukanmu......
Aku sangat ingin bertemu denganmu tapi aku takut tak bisa menahan diri ini untuk memelukmu dan itu pasti akan membuatmu semakin benci kepadaku....
Jujur,saat aku melihatmu bersama cucunguk itu aku sakit hati,aku takut kamu melupakan janji kita berdua saat masih kecil,kalau kamu akan menjadi pacarku saat aku kembali ke sini.Atau kamu sudah melupakan janji itu dan sudah jadian dengan anak itu....
Pada saat hari pertama sekolah,sore itu aku ke rumahmu berniat ingin membuatmu mengingat masa lalu kita tapi,aku melihatmu sedang asik ngobrol dengan anak itu dan akhirnya aku kembali ke rumah dengan perasaan sakit dan keesokan paginya,aku ingin mengajakmu jalan setelah pulang sekolah,tapi aku melihatmu menangis di hadapan anak itu,aku berfikir kalau anak itu menyakitimu tanpa berfikir panjang aku langsung memukulinya,tolong sampaikan maaf ku padanya...
Sekarang,aku sudah melupakan semuanya......masih ingat kata-kataku
Hidup seperti ini....
Jika kamu tawar menawar
Atas segalanya,kamu akan
Merasa sulit untuk hidup...
Aku akan pergi dengan Rangga Aditya yang baru.....
Mungil apa sekarang kamu mengingatku......
Aku Menyayangimu Ran
Aditya
(teman kecilmu).
Saat aku membaca surat ini,air mataku meluncur dengan deras.Aku merasa sangat bodoh melepaskan seseorang yang selama ini aku tunggu.
Tibalah aku di bandara dengan hujan yang begitu deras lebih deras dari air mataku.
Aku langsung masuk dan bertanya kepada staf bandara “permisi”kataku dengan keadaan basah kuyup karena terkena hujan.
”iya,ada yang bisa saya bantu”kata staf itu dengan lembut.
”aa..mbak kapan penerbangan menuju ke jakarta..? kataku sambil membawa surat yang setengahnya telah basah.
”mbak penerbangannya sudah berangkat 20 menit yang lalu”kata staf itu.
Aku mencari ke seluruh tempat di bandara sambil memanggil nama Rangga dan hasilnya pun nihil.Aku berjalan keluar dari bandara sampai pada tempat aku turun dari taksi.Tubuhku sudah lemah dan tak berdaya aku pun duduk diatas trotoar sambil menangis tiada hentinya di bawah derasnya hujan.Sesekali aku berteriak memanggi namanya
”Rangga,kamu di mana...?aku rindu sama kamu Rangga,kamu denger nggak hah...”
“RANGGA....”
Dari arah jalan,aku melihat seseorang yang berjalan ke arahku,akupun berdiri dan menghampirinya dengan yakin dalam hatiku bahwa orang itu adalah Rangga aku berlari ke arahnya langsung memeluknya dan mengatakan “Aku tau ini kamu Rangga,aku minta maaf karena tak mengenalmu saat pertama kali lihat kamu,aku minta maaf telah membuatmu sakit hati,aku suka sama kamu Rangga,aku cinta sama kamu jangan pergi Rangga,jangan pergi”.
Dia hanya tersenyum dan menatapku “Aku enggak akan pergi,aku akan selalu ada di sini untuk kamu,karena aku mencintaimu”.
pada saat itupun aku tak sadarkan diri dan terjatuh di pelukan Rangga.”Loh....Ran kamu kenapa...?”kata Rangga dengan wajah kecemasan.Rangga segera membawaku ke rumah sakit terdekat.
Aku terbaring di rumah sakit,saat aku membuka mataku,aku melihat banyak orang Ibuku,Adikku,Sinta,Kak Fauzan dan si dia,pacarku.
Mereka semua tersenyum dengan bahagia.”Rangga...”kataku dengan nada suara yang lemah.
”Ran..ada apa..”kata Rangga dengan penuh perhatian sambil memegang tanganku.
”Kamu enggak akan tinggalin aku kan...”kataku dengan penuh kecemasan.
“Aku nggak akan ninggalin kamu,aku akan selalu di sini bersama kamu selamanya Ran”.Katanya sambil mencium keningku.
“Hei anak muda yang di mabuk cinta,jangan keterusan sama anak saya....awas saja kalau kamu nyakitin anak saya”kata ibuku dengan dengan wajah yang mengancam kepada Rangga.
“iya...mah...eehh tante..”kata Rangga kecoplosan.
(kami semua tertawa melihat sifat Rangga)
“Yaudah...tante yuk kita pergi...takut gangguin mereka yang lagi lepasin sayang-sayangnya,kan baru ketemu”.Kata Fauzan yang menarik Sinta dan ibuku keluar.
“Ran...kami keluar dulu ya cepat sembuh...”kata Sinta di depan pintu ruanganku.
“iya Sin....makasih ya selama ini kamu selalu ada buat aku dan kak Fauzan makasih ya udah peduli sama aku...Rangga juga minta maaf soal masalah beberapa hari yang lalu..”
“Aku udah maafin kok....asal kamu mau terima aku jadi pacar kamu...”kata Fauzan dengan wajah yang serius.
“Mau cari mati yaaa...”kata Rangga dengan wajah yang marah.
“Bercanda kok...biasa aja kali,nggak usah kasih wajah yang kayak gitu”Fauzan hanya tertawa dan akhirnya meniggalkan kami berdua.
“kamu kenapa kamu enggak jadi berangkat ke Jakarta...?”tanyaku pada Rangga.
“Pada saat di bandara,hatiku begitu berat melangkah pergi meninggalkan tempat ini,aku seperti terikat oleh sesuatu yang seolah menahanku dan memintaku untuk tinggal.Jadi aku memutuskan untuk tidak pergi...”
“Tapi kenapa saat aku mencarimu di bandara kamu enggak ada”
“Pada saat itu turun hujan,jadi aku masuk ke dalam mobil hingga hujanya reda tapi semakin lama hujanya semakin deras.Kata sopirku ada seorang wanita sedang duduk di trotoar dan memanggil namaku,pada saat itu aku tau bahwa itu kamu,jadi aku segera berlari dan mencarimu”
“Aku seperti orang bodoh saat itu duduk di trotoar, berteriak memanggil namamu yang mungkin kamu sudah pergi meninggalkanku”kataku dengan sedih.
“Maafkan aku telah membuatmu sedih dan terluka seperti ini,aku janji nggak akan buat kamu menangis dan sedih,aku akan buat kamu bahagia selamanya”katanya sambil memelukku dengan erat.
“Iya..aku maafin kamu kok....Rangga...”aku memanggilnya.
“apa Ran”
“Aku mencintaimu "
“Aku lebih mencintaimu”kata Rangga yang memelukku sangat erat.
Akhirnya aku berangkat ke sekolah bersama dengan Rangga setiap harinya,tentunya aku masih sangat akrab dengan kak Fauzan dan kini dia sudah bukan orang yang dingin lagi,dia sudah banyak berteman dengan siswi-siswi dan bahkan dia mempumyai pacar yaitu sinta,sahabat baikku......
Share this novel