05 Kiss

Romance Series 9660

Seminggu telah berlalu. Fiona sibuk dengan tugasnya sebagai seorang Dokter umum dan selalu menghindari seseorang yang selalu meminta penjelasan yang sama, sedangkan Jordan selalu berada di apartemen dalam masa pemulihan.

“bagaimana?”

“semua informasi belum sepenuhnya lengkap Master”

“masalahnya?”

“masa kecilnya. Tak ada satu pun yang tahu dari mana wanita ini berasal”

“kirim semuanya sekarang!” perintah seseorang dengan sangat tegas dan berwibawa

“apa Master akan segera kembali?”

“ada hal yang harus aku selesaikan, tetap fokus pada pengawasan” perintahnya dengan dingin

“siap Master!”

Ting tong...

Ting tong...

Bel berbunyi, Jordan melihat dari lubang kecil memeriksa di luar.

“woiii! Buka pintunya!” teriak seorang gadis menggedor-gedor dengan kuat.

“Fiona! Buka!” ucapnya lagi memaksa

Kening Jordan berkerut, “dilihat dari penampilannya saja, dia bukan perempuan yang baik-baik” gumam Jordan merasa jijik dan tidak suka. Dengan sekali kedipan mata, gadis di depannya ini akan melakukan apa saja demi dia

“Natalia?” ujar Fiona berlari menghampiri sang adik, dengan kondisinya yang sangat berantakan membuat Jordan yang melihat dari dalam merasa kesal.

“kenapa lama banget sih! Waktu gue habis nungguin lo di sini!” oceh nya penuh kekesalan

Ucapan Natalia membuat Jordan mengepal tangannya dengan erat. Fiona yang ngos-ngosan berlari dari rumah sakit demi sang adik agar tidak berulah lagi di apartemen miliknya.

“kenapa? Kamu butuh uang lagi? Nanti kakak transfer” ucap Fiona dengan lembut.

“tumben lo nggak ngajak masuk ke dalam apart lo” beo Natalia dengan ketus

Fiona menghela nafas, “kakak transfer sekarang” ucap Fiona mengeluarkan handphone nya untuk mentransfer uangnya.

“Ahh, bodo amat!” Natalia merebut paksa kunci apart dari jas putih Fiona dan memaksa masuk ke dalam. Gadis itu langsung menuju ke kamar mencari sesuatu dengan mengacak-acak pakaian di dalam lemari. Melihat ada beberapa pakaian pria membuat Natalia semakin marah.

“jadi selama ini kak Pandu tinggal bareng lo?” tanya Natalia berprasangka kalau pakaian ini milik Pandu kekasih kakaknya yang sangat dia sukai.

“Natalia, ini bukan..”

“AAHHH! Persetan dengan semua ini!” teriak Natalia mengobrak abrik pakaian dalam lemari itu. Fiona ingin menahan, tapi semua itu malah membuat Natalia semakin memberontak.

“Natalia!” ucap Fiona meninggikan suaranya. Gadis itu terdiam, dia menoleh dengan tatapan tajam mencekam ke arah Fiona.

“lo udah berani ya bentak gue!?” kata Natalia mendekat dan memelototi kakaknya. Menyudutkan Fiona dalam keterpurukan

“aku kakak mu Natalia! Sudah cukup!” kata Fiona sudah tidak sanggup menghadapi sikap adiknya selama ini.

“hahah, kakak? Lo?” gadis berusia 22 tahun itu tertawa dengan lepas “you’re not my sister! Kamu hanya mesin penghasil uangku dan boneka mama. Hahahaha...” ejek Natalia membuat Fiona terdiam. Semua itu benar adanya

Gadis itu kembali mencari sesuatu di dalam lemari Fiona. Akhirnya dia menemukan sebuah kotak berwarna lavender terbungkus dengan sebuah pita. Fiona tahu arti dari tatapan adiknya yang sudah tersenyum cerah melihat kotak itu.

“No Natalia! Ini milikku!” ucap Fiona langsung merampas kotak itu dengan sigap.

Terjadi rebut-merebut antara Fiona dan Natalia. “Natalia, please...Cuma ini barang berharga yang aku punya. Aku bisa memberikan apa saja asal bukan benda ini” ucap Fiona memohon sambil memeluk kotak yang berisikan gaun dan sepasang high heels yang di berikan oleh Pandu untuknya. Bahkan dia belum pernah memakainya karena gaun itu adalah hadia anniversary hubungan mereka beberapa hari lagi

Brughhh

Natalia terjatuh di lantai, Fiona yang tidak sengaja mendorongnya hingga gadis itu terbentur di sudut kasur. “aghhhh!” keluh Natalia memegang jidatnya yang tergores hingga berdarah.

Sontak Fiona yang cemas langsung memeriksa adiknya yang mengeluh kesakitan “maafkan aku Natalia, aku tidak sengaja” ucap Fiona merasa bersalah pada adiknya.

Sikap Fiona yang seperti sangat memuakkan sang adik yang merasa jijik ketika menatap kakaknya. Mata Natalia seperti ingin menerkam sang kakak yang mencoba memeriksa lukanya

Plakkk

Tamparan keras tanpa Fiona sadari mendarat di pipinya “jangan sentuh gue! Gue jijik sama lo!” Fiona terdiam kaku, tangannya yang gemetar memastikan rasa sakit dan panas di area pipinya.

“gue akan merebut semuanya dari lo Fiona! Termasuk lelaki yang sangat lo cintai! gue akan memastikan hidup lo akan sengsara dan menderita! Lo akan selalu hidup di bawah kaki gue!” ucap sang adik langsung mengambil kotak yang sudah tergeletak di lantai.

Fiona diam terpaku dalam lamunannya. Nafasnya yang sesak menahan tangis karena ada seorang lelaki yang menyaksikan dari kejauhan. Bercak darah yang berada di sudut bibirnya tidaklah terasa sakit. Justru rasa malu karena tidak ingin menunjukkan keterpurukan nya di hadapan seorang lelaki

Klek

“terimakasih” ucap Fiona tepat berhadapan dengan kamar mandi yang baru saja terbuka. Bola mata berwarna hazel itu menatapnya dengan penuh beban.

Wajah Jordan terlihat sangat kesal “untuk apa terimaksihmu? Hah!” Jordan sangat marah menghampiri dengan posisi yang sangat dekat. Mata biru itu terlihat jelas menatap Fiona dengan amarah, tapi bukan untuknya

“terima kasih karena kamu tidak melakukan hal yang seharusnya kamu lakukan sebagai manusia” ucap Fiona dengan tatapan kosong. Dia bangkit kembali dan merapikan semua pakaian yang berhamburan di setiap sudut kamarnya.

Seluruh tubuh Fiona gemetar, dia terlihat linglung, begitu banyak pertanyaan yang ingin Jordan tanyakan, tapi wanita di hadapannya mencoba menghindarinya.

Tep, Jordan meraih jemari yang gemetar itu dengan lembut “apa yang...” sruk.

Cup

Dengan cepat Jordan meraup bibir Fiona. Mata itu melebar kaget, saat ini bibirnya sedang diakses paksa oleh seorang lelaki yang hilang akal memeluknya erat. Bahkan tubuhnya sudah terangkat dalam pelukan seorang lelaki yang begitu ringan menggendongnya.

“ugh! Lepas...”

Mencoba memberontak, tapi kekuatannya bukanlah apa-apa bagi lelaki yang sangat menikmati ciuman nya. Mata biru itu seketika menyipit menatap Fiona yang sudah lengah tidak berdaya dalam dirinya merasa.

Mencoba menggeliat dengan kedua tangannya yang memukul dada keras Jordan. Namun bagi lelaki itu hanya seperti sentuhan yang semakin menaikkan rasa panas di tubuhnya. Dengan lahap Jordan mencium bibir itu seperti menikmati desert manis yang tidak bisa dia lewatkan, bahkan dia menjilat sampai mengigit bibir yang sudah mati rasa itu dengan rakus, lalu menghisap semuanya sampai tiada yang tersisa
Dirinya di lahap habis oleh lelaki yang mulai mengakses titik sensitif Fiona dengan jemarinya. Jemari itu sudah masuk ke dalam baju Fiona tanpa dia sadari. Otak Fiona membeku, rasa panas yang mengalir di kepalanya seperti tersedot oleh permainan yang tidak pernah dia dapatkan sebelumnya, bahkan bernafas pun terasa sulit sampai membuatnya ingin pingsan

Bugh! Plakk!

Jordan mendapatkan tendangan di bagian inti kehidupannya, juga sebuah tamparan renyah mengenai pipinya.

“Jordan!” teriak Fiona sangat marah.

Fiona dengan terengah-engah menutupi bibirnya dengan lengannya seolah tidak ingin menunjukkan betapa merahnya wajah itu. Sudah pasti bibirnya berkedut karena apa yang dilakukan itu sangatlah berlebihan dan kasar.

Anehnya Jordan tersenyum mendengar namanya pertama kali terucap di bibir itu. “kenapa kamu tidak menatap mata adikmu dengan tatapanmu saat ini?”

“pergi!” serunya

“apa kamu selalu diam diperlakukan seperti ini oleh mereka?” tanya Jordan

“bukan urusanmu! Pergi dari sini!”

“biar aku yang mengurusnya Ana”

Deg

Bagaimana bisa lelaki di depannya memanggilnya dengan sebutan itu. Sebuah panggilan sayang dari orang-orang yang sangat dia cintai

“jaga batasanmu Jordan! berhenti ikut campur! Kamu bukan siapa-siapa!”

“tapi-“

“cukup! Kalau kamu masih ingin berada di sini, diam dan jangan pernah ikut campur dengan semua masalahku!” tatapan Fiona sangat marah pada lelaki di depan nya.

Tentu saja Jordan terdiam, dia pun merasa sangat marah mendapatkan perlakuan berbeda dari Fiona “bukan siapa-siapa? Jadi selama ini aku...” Ya Jordan harus tahu posisinya di tempat ini. Demi menghabiskan waktu lebih lama di tempat ini, dia harus mengikuti semua keinginan Fiona.

Don't forget to follow me, share and rate my novel. love you guys

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience