18 Aku Menyukainya

Romance Series 7177

Waktu menunjukkan pukul 9 pagi, matahari bersinar dengan cerah menyinari jendela yang sudah terbuka lebar di dalam kamar mewah itu.

Fiona termenung dalam lamunan sembari menunggu seseorang datang menghampiri nya setiap pagi, memberikan sarapan juga sapaan hangat bersama dengan senyuman tulus yang hanya untuknya

Tok tok tok

"Ana.." panggil Jordan mengetuk pintu untuk masuk

Ya, sahutan hangat selalu membuat nya bertahan kalau dia masih bernafas dengan lega.

"Waktunya sarapan" ucap Jordan membawa sepiring makanan sehat untuknya. Sarapan itu berikan bubur yang dipenuhi oleh banyak sayuran juga daging bersama dengan susu seperti biasanya dan makanan manis lainnya.

Tentu saja Fiona tersenyum menyambut dengan hangat, tapi sungguh membosankan berada di atas kasur setiap harinya. Jordan memang menemani, tapi ada kala dia meninggalkan Fiona seorang diri karena banyak hal yang harus dia urus meskipun tidak pernah menjelaskan nya pada Fiona

"Jordan" lirih nya memanggil

"Hm? Apa kamu ingin melihat laut?" Tanya Jordan mencoba membaca apa yang ada di benak Fiona, selalu melirik ke balkon yang berhadapan dengan laut, matanya sedikit terkesima melihat pemandangan indah.

"Bolehkah?" Tanyanya hanya bisa melihat laut dari kejauhan

"Aku akan membawamu keluar, dengan syarat.."

Fiona menoleh, "latihan hari ini harus lebih bagus lagi dari sebelumnya" ucap Jordan dengan santai.

Fiona mengangguk semangat. Setelah dia menghabiskan semua sarapannya dan meminum pilnya, Fiona langsung meminta Jordan untuk melakukan latihan demi pergelangan kakinya

"Masih sakit?" Tanya Jordan membantu menurunkan kaki Fiona ke lantai.

Anggukan kepala dari Fiona semakin membuat Jordan lebih hati-hati dengan perlakuan nya.

"Siap?"

Fiona mengambil nafas yang panjang lalu menghembuskan nya dengan tenang. Jemari itu langsung merangkul pundak kokoh yang siap menopang nya untuk berdiri. Sedikit kesulitan karena tempatnya berpijak adalah seorang lelaki yang sangat tinggi darinya.

"Ugh!"

"Jangan lepas!" Lirih Fiona dengan nada yang suara sedikit gemetar

Jordan cemas memastikan raut wajah yang sangat bersemangat sembari menahan rasa sakit di kakinya

Pinggang itu selalu dipeluknya erat-erat sebagai penopang, "kamu pasti bisa Ana" ucap Jordan memberi semangat

"Aku ingin melangkah" lirih Fiona memberikan kode pada Jordan

"Yakin?"

"Em"

Perlahan Fiona menggerakkan kakinya dengan sekuat tenaga, di sisi lain Jordan yang sangat khawatir apabila dia lengah sampai membuat wanita di hadapannya jatuh

"Sruk!"

"Sudah cukup!" Ucap Jordan berhasil menangkapnya dengan cepat. Bukan Fiona yang tegang, tapi Jordan yang merasa ngeri melihat semangat Fiona yang berapi-api

"Haha..aku bisa Jordan!" Dia tertawa sangat bahagia mendapatkan perkembangan kaki nya dengan cepat.

Dia langsung menggendong Fiona menuju ke kasur dan segera memeriksa kaki mulus itu dengan detail "masih sakit?"

"Sedikit" jawab Fiona mendapatkan pijatan lembut lagi seperti biasa.

"Jangan lupa dengan janjimu Jordan" peringat Fiona sangat bersemangat

"Aku tidak pernah lupa dengan janjiku"

Waktu menunjukkan pukul 11 siang, matahari hampir tepat di kepala mereka, beberapa pelayan langsung masuk ke kamar Fiona membantunya membersihkan diri dan memakaikannya pakaian.

Anehnya setiap kali para pelayan melayani nya, tidak ada yang berani berbicara ataupun menjawab setiap pertanyaan Fiona, mereka seperti bisu tapi melakukan tugasnya dengan sangat baik.

Bahkan hari ini pun pakaian yang dia kenakan adalah sebuah bikini karena dia akan ke pantai bersama Jordan, mereka tidak menanyakan apakah Fiona nyaman memakainya mereka tetap melakukan sesuai dengan perintah

"Mmm... saya hanya ingin melihat pantai, bukan mandi ataupun berjemur lama-lama" ucapnya pada pelayan yang sedang mengatur rambutnya

"Bolehkah saya meminta pakaian yang panjang yang bisa menutupi tubuh saya?"

Pelayan itu memberikan cardigan berwarna putih panjang tapi masih bisa menerawang meskipun tidak terlalu nampak

"Terimakasih" ucapnya

Fiona di bawa menggunakan kursi roda sepanjang perjalanan menuju ke pantai. Melihat sebuah alas dan beberapa makanan terlihat seperti piknik yang sangat indah, sudah pasti Jordan yang menyiapkan semuanya saat Fiona sedang bersiap-siap.

Lelaki yang hanya memakai celana longgar sebatas paha itu menghampirinya. Menatap Fiona dari atas sampai bawah, sungguh pemandangan yang sangat indah.

Sruk

Fiona di gendong ala bridal style menuju ke pantai oleh Jordan. "Jo"

"Hm?"

"Turunkan aku di sini boleh?"

Jordan menatap penuh tanya "aku ingin merasakan pasir putih yang indah ini" lirih Fiona dengan wajah memelas memohon. Tatapan mata itu sedikit menggelitik hatinya yang berdebar

Perlahan Jordan menurunkan Fiona, kaki itu mulai meraih pasir putih yang sangat bersih di bawahnya

Tep

Tiupan angin pantai semakin menebar wangi seorang wanita cantik yang sedang merasakan pasir pantai pertama kalinya.

"Cantik" gumam Jordan terpana melihat senyuman Fiona yang sangat menawan, apalagi tiupan angin yang membuat rambut yang terurai panjang itu bergerak tak menentu menutupi wajah mulus Fiona yang sedang tersenyum

Srek

Tangan itu tidak sengaja merapikan helaian rambut yang menutupi wajahnya agar kembali jelas.

"Sejak lama aku penasaran..." Ucap pria itu memerhatikan rambut hitam yang beterbangan di sela-sela jemarinya

Kepala itu mendongak diikuti oleh mata hazel terang yang menunggu rasa penasaran lelaki di hadapannya

"Kamu mengecat rambut?"

"Em, warna rambut asliku adalah warna yang cerah seperti matahari pagi" jawabnya tapi menunjukkan raut wajah yang pilu

Beberapa bulan terbaring, nampak tersembunyi di akar rambutnya terlihat warna asli yang begitu indah, rambut emas yang sudah mulai mengambil peran terlihat mulai merambat dan semakin panjang.

Entah bagaimana tapi sepertinya wajah tegas itu tersenyum mendengarnya.

"Ana..."

"Hm?" Fiona mendongak kembali menatap lelaki yang sangat tinggi di depannya

Tep

Jemari Jordan menarik pinggang itu merapat ke tubuhnya. Menarik beberapa helai rambut lalu mengecupnya. "Aku menyukainya" tatapan itu seolah melahap habis keberanian Fiona untuk kembali menatapnya. Apalagi tangan kekar itu mengelus kepala kecilnya dengan gemas.

Tubuh keduanya hanya di halangi oleh kain tipis yang berterbangan hingga tidak bisa menutupi seluruh tubuh Fiona. Belahan dada yang terpampang jelas, tubuh sexy yang tertutupi oleh dada bidang yang saat ini sedang menahan diri untuk tidak menerkam kelinci kecil di hadapannya

Guk! Guk!

"Sky! Alpha!" Ucap Fiona mendengar suara anjing yang datang menuju ke arahnya.

Fiona berbalik ingin menghampiri keduanya, tapi dia lupa kalau saat ini kakinya yang sedang bermasalah hingga akhirnya

Sruk, tep. "Ah!"

Fiona hampir saja terjungkal ke depan, untuk saja Jordan langsung menariknya dari belakang. Pinggang itu dipeluk dengan erat

Tubuh keduanya kembali bersentuhan, detak jantung yang tiba-tiba berdebar kencang karena kejadian yang hampir saja mencelakai Fiona.

"Are you okay?"

"Hah...thank you" ucap Fiona dengan nafas yang terengah.

"Be careful" peringat Jordan ketika kedua anjing itu menghampiri Fiona dengan ceria

Fiona perlahan berjalan dengan kaki yang tertatih-tatih di bantu oleh kedua anjing yang sudah berada di kedua sisinya, tubuh kedua anjing itu memang lebih besar dari ukuran normal, Fiona seperti memakai tongkat karena ukuran mereka yang hampir setara. Jordan hanya bisa menjaga dari belakang karena kecanggungan yang baru saja terjadi.

Entah bagaimana bisa bibirnya mengatakan hal yang tidak dia sadari sampai suasana jadi canggung. Bagaimana tidak, membayangkan rambut emas yang terurai panjang itu sudah pasti Fiona akan terlihat cantik berkali-kali lipat

Fiona langsung duduk di tempat yang sudah di alasi dengan kain dan beberapa makanan sudah tertata rapi di sana.

Setelah kedua anjing itu memastikan Fiona sudah duduk dengan tenang berulah mereka berlari dan bermain di sepanjang pantai.

Jordan sudah membawa dua bola mainan yang siap dia lemparkan sejauh mungkin lalu kedua anjing nya berlari mengambilnya. Fiona sangat menikmati pemandangan indah itu bersama dengan senyuman yang selalu mengembang. Dia juga menikmati beberapa jenis buah yang sudah terpotong dan beberapa cookies yang sangat lezat

Pelayan datang memberikan sunblock lalu pergi begitu saja tanpa sepatah kata. Dalam benak Fiona mungkin ini diberikan untuk dirinya. Tentu saja dia langsung mengoleksinya di seluruh tubuhnya, matahari juga semakin menyengat di siang hari ini.

Melihat Jordan yang masih asik bermain dengan kedua anjing nya, paparan sinar matahari yang menembus kulitnya yang memerah sudah pasti Fiona merasa tidak nyaman hanya diam begitu saja.

"Jordan!" Panggil Fiona

Lelaki itu hanya membalikkan badannya melihat Fiona "apa kamu membutuhkan ini?" Tanyanya menunjukkan sunblock itu sembari menggoyangkan nya

Jordan memberikan perintah pada kedua anjingnya untuk bermain lalu menghampiri Fiona dan mengambil benda itu lalu menggosoknya asalan ke seluruh tubuh nya.

Melihat hal itu, Fiona ingin membantu "sini. Bagian punggung mu belum di olesi" panggil Fiona menepuk tempat di sampingnya.

Jordan tersenyum miring, dia segera duduk di samping Fiona dengan semangat. Memberikan sunblock itu di tangan Fiona "berbalik" perintah nya dengan nada dingin

Jordan tersenyum, menatapnya beberapa detik menunggu mata itu menatapnya dengan dingin karena mencoba menolak perintah. Benar saja, Fiona mulai kesal melihat tingkah lelaki di sampingnya ini.

Sruk

"Eh!" Fiona tersentak

"Kalau ingin membantu jangan setengah-setengah" ucap Jordan langsung berbaring tengkurap di paha Fiona.

Fiona menghela nafasnya jengah, dengan lembut jemari itu mengolesi sunblock di punggung Jordan yang menikmati suasana ini. Tidak ada satupun yang terlewati dari jangkauan Fiona.

"Sudah selesai" singkatnya.

Tapi Jordan tidak ingin beranjak dari tempatnya, dia semakin nyaman memeluk paha mulus yang dijadikan nya sebagai bantal.

"Aku ingin seperti ini sebentar saja" ucap Jordan membalikkan badannya lalu menutup kedua matanya seolah perkataan Fiona tidak berarti apa-apa

Fiona hanya bisa pasrah pahanya dijadikan sebagai tempat peristirahatan pria yang tidak tahu diri.

"Sangat dekat" gumamnya dalam hati.

Postur tubuh yang sangat sexy bagi seorang lelaki. Otot-otot yang tersusun rapi itu terlihat mengkilap terkena sinar matahari. Kulit yang sudah kecoklatan itu menjadi nilai lebih bagi Jordan yang semakin hot

Wajah tegas itu terlihat sangat menawan. Fiona dengan bebasnya bisa melihatnya tanpa harus saling bertemu pandang, karena saat ini lelaki itu sedang tertidur pulas.

Bulu mata yang lentik, alis tebal, hidung mancung yang tidak diragukan lagi semakin membuat Fiona penasaran ingin melihat dengan jelas setiap titik wajah yang tidak bisa di bilang biasa saja, tapi sangat luar biasa.

Mata Fiona terhenti pada bibir sexy yang terbelah memerah pada bagian bawahnya. Fiona merona hanya dengan melihat secara intens, bagaimana dengan perempuan lain? Pasti tidak akan ada wanita yang menolaknya.

Raut wajah yang menunjukkan rasa terganggu oleh cahaya terang, Fiona peka sampai mengangkat kedua tangannya menutupi wajah yang tengah diterpa oleh matahari.

Jordan membuka sedikit matanya memastikan, dengan sangat teliti Fiona memasang tangannya sebagai perisai agar lelaki di bawahnya tidak terbangun, sungguh pemandangan yang sangat manis.

Tangan kekar itu langsung menangkap tangan Fiona lalu mengecupnya.

"Ternyata kamu punya sisi seperti ini" gumam Jordan melihat perempuannya yang kembali merona karena mendapatkan kejutan

"Berhenti bermain-main Jordan. Sudah cukup" ucap Fiona dengan datar.

"Kita pasti menjadi pasangan yang sangat bahagia Ana" gumam Jordan

"Maksud mu?"

"Nothing" Jordan lupa kalau Fiona juga merupakan orang yang menyebalkan dan tidak bisa melihat situasi saat dia mencoba untuk menggoda Fiona.

"Mandi laut?" Ajak Jordan menaik turunkan keningnya menatap Fiona

Fiona menggeleng cepat, dia saja masih sangat kesulitan berjalan apalagi menggerakkan tubuh lainnya

"Tenang saja, aku tidak akan melepaskan mu" ucap Jordan dengan senyum jahilnya

"Sebaiknya aku kembali ke kastil" ucap Fiona mencari alasan.

Bukan Jordan namanya kalau tidak keras kepala. Dia langsung menggendong Fiona lalu berlari masuk ke dalam laut.

"Jordan!" Teriak Fiona masih dalam pelukan Jordan

"Trust me Ana. I will never let you go of me" ucap Jordan masih menggendong Fiona dalam dekapannya

Tentu saja Fiona dengan sangat ketat merangkul pundak kokoh Jordan agar tidak tenggelam.

"Air laut baik untuk kesehatan Ana. Seorang dokter pasti tahu manfaat air laut" kata Jordan dengan santai

"Sebentar saja, lalu kita kembali ke kastil" ucap Fiona tidak bisa berkutik karena memang dia tidak berdaya saat ini.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience