56 Keputusan

Romance Series 8479

Desa yang hangat dipenuhi oleh canda tawa anak-anak. Fiona sangat bahagia dengan kehidupan sederhananya.

Di sini lain, kini di tempatnya tinggal seorang lelaki yang tidak bisa pisah dari dirinya bahkan sedetik pun, tersimpan trauma yang membuatnya berfikir akan menghilang seperti dulu lagi.

Wajah Jordan yang cemas terlihat dari kejauhan saat Fiona bersama anak-anak bermain di taman bunga beralasan tikar sembari menikmati danau yang indah.

Beberapa hari berlalu, Jordan tidak pernah melangkahkan kaki keluar dari rumah itu, melainkan menjaga Fiona dari sana. Dia tidak ingin ada mata-mata lain yang tinggal di sana dan membuat orang-orang datang menghampirinya. Meskipun Fiona sudah memastikan bahwasanya mereka semua adalah penduduk lokal yang baik dan ramah. Tidak ada satupun dari mereka yang mencurigakan selama Fiona tinggal di sana.

Tapi pada saat yang bersamaan, beberapa mobil mewah datang memasuki wilayahnya. Jordan dengan sigapnya menarik Fiona di belakangnya.

Para ajudan dengan seragam jas hitam langsung mengambil posisi melindungi seseorang yang berada di dalam mobil itu.

Para anak-anak berlarian menghampiri sosok yang ada di dalamnya tanpa rasa takut, mereka tersenyum sembari memanggil sebuah sebutan "granny!"

Nyonya Elizabeth Mathilde datang dengan senyuman ramahnya sebagai seorang nenek.

Melihat kondisi Fiona yang baik-baik saja, keduanya saling menatap dengan penuh kehangatan.

Para pengawal segera memberikan anak-anak itu makanan, permainan dan beberapa candy. Kebiasaan yang membuat anak-anak sangat bahagia saat kedatangannya.

Pakaian santai ala nenek-nenek penyayang langsung menatap Jordan dengan datar.

Tanpa basa basi Elizabeth Mathilde masuk ke rumah Fiona dan para pengawalnya membawa barang makanan kebutuhan untuk Fiona.

"Sepertinya ada yang ingin dia sampaikan Jordan" ucap Fiona melepaskan rangkulan tangan nya.

Fiona berlalu masuk ke dalam rumah sederhana itu, sementara Jordan di cegat oleh para pengawal di halaman rumah. Meskipun demikian, dia masih bisa bersabar dan menunggu Fiona.

"Nenek. Aku baik-baik saja, dia tidak pernah melukai ku" tutur Fiona melihat kecemasan di wajah nyonya Elizabeth.

"Tidak. Dia masih sama Fiona, dia sangat buas seperti binatang. Kamu akan menjadi korban jika bersamanya"

"Dia punya hati. Dia manusia seutuhnya nenek. Dia seperti kita"

"Janin mu?"

"Dia baik-baik saja, dan sangat bahagia saat bertemu dengan ayahnya"

Wanita lembut yang tutur katanya selalu baik dan tidak pernah menyakiti perasaan orang, tidak ada yang mampu membencinya.

"Jadi, biarkan dia masuk"

"Fiona, aku menghargai keputusan mu tapi biarkan ini menjadi usaha terakhir ku memberikan yang terbaik untuk masa depan mu"

Fiona tersenyum, dia menerima tawaran itu.

Suasana menjadi sesak saat masuk ke dalam rumah itu, apalagi tatapan nyonya Elizabeth pada Jordan sangat teliti dan cermat.

"Kamu mau ke mana?" Tanya Jordan saat melihat Fiona beranjak dari tempat duduknya di sebelah nya.

"Bermain bersama anak-anak" jawabnya

Suasana semakin mencekam, apalagi tiada kabar maupun informasi kalau Jordan berhasil menemukan Fiona di tempat ini, sudah pasti Hendry sedang menjalani hukuman.

Jordan semakin cemas, keringat bercucuran mengitari wajahnya. Kakinya yang tidak bisa diam selalu ingin beranjak mencari keberadaan Fiona yang tidak bisa dia lihat.

"Fiona adalah cucuku" ucapnya.

Jordan seperti membeku, apa dia sengaja menyembunyikan Fiona karena tidak ingin cucu nya bersamanya.

"Ya. Aku tidak mengizinkan kamu bersama dengan cucuku"

Jordan segera memperbaiki cara duduknya. Mendapatkan restu dari seseorang yang memberikan dia kehidupan adalah hal yang paling mustahil. Harus ada keuntungan yang di dapatkan demi sebuah kesepakatan.

"Aku sangat berambisi ingin menguasai dunia dan menjadi yang terkuat. Tiada belas kasih, aku berjalan di lautan darah manusia demi berada di tahap ini. Hingga aku melakukan segala cara jika ada penghalang bagi masa depanku termasuk anakku, ibu Fiona Anastasia"

"Anak perempuan yang ingin ku nikahkan dengan seorang lelaki bangsawan tapi dia menjalin hubungan gelap dengan seorang profesor di kampus nya. Dia tergila-gila akan ketampanan dan kecerdasan yang dimiliki. Sayangnya lelaki itu tidak memiliki apa-apa selain cinta nya pada anakku"

"Anakku memilih cinta sejatinya dan pergi meninggalkan ku. Tapi sangat mudah bagiku menemukan mereka dengan sebuah perintah. Tepat saat aku menemukan keberadaan mereka, ternyata rencana pembunuhan keluarga mu bertepatan pada malam itu. Hingga akhirnya kecelakaan terjadi yang menewaskan orang tuamu dan anakku"

"Kejadian malam itu adalah murni kecelakaan yang sudah direncanakan tapi anakku juga ikut menjadi korbannya. Alasan aku menolong mu demi mencari informasi lebih dalam mengenai kecelakaan itu. Ternyata anakku memiliki seorang putri yang tidak ditemukan"

"Mungkinkah?"

"Ya Jordan. Kamu menyelamatkan nyawa nya dari kecelakaan mobil itu. Tapi kalian masih sangat kecil dan lemah, pamanmu berhasil membawanya pergi" jawabnya

"Aku menjadi lebih kuat demi mencari satu-satunya keluargaku yang tersisa. Fiona pernah menjadi salah satu lelang di tempat kita, dunia bawah. Tapi lagi-lagi aku tidak berhasil menemukan nya. Dia dijual dengan harga 1 dollar dan Nugroho telah membelinya"

Fiona mengalami syok berat atas apa yang telah dia dapatkan, juga ingatan masa lalu nya yang sangat menakutkan. Akhirnya Nugroho memilih untuk menghapus semua ingatan masa kecilnya.

"Aku merasa tenang melihat cucuku di akhir hidupku, tapi setidaknya dia bersama dengan seseorang yang sangat mencintai nya dan menyayangi nya dengan setulus hati"

"Seseorang dengan ambisi seperti mu. Aku tidak ingin mengulang kesalahan yang sama Jordan. Bagaimana jika semua yang kulakukan dulu terjadi lagi pada cucuku melalui dirimu?"

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience