Amarah Yang Nyata

Romance Completed 1318

Plak! Satu tamparan mendarat di pipi Josep. Gadis kecil itu sudah berkali—kali memanggil suaminya dengan sebutan seperti itu.

Dan Martha tidaklah tuli.

“Dasar pria br3 n9 53k. Kau benar—benar kurang 4 j4r! Kau menghianatiku, hah! Katakan dengan jujur, Josep. Kau berselingkuh dengan wanita murahan ini dan melahirkan anak!” teriak Martha murka.

Dia menjerit dan menampar wajah suaminya berkali—kali. Sepertinya luapan kemarahan tidak cukup dengan menampar wajah suaminya.

“Diam, Martha. Kau sudah gila!” Josep malah gantian berteriak. Eratan giginya terdengar dengan jelas.

“Kau yang gila, Josep. Bisa—bisanya kau berselingkuh dengan wanita yang seumuran dengan putrimu. Kau benar—benar gila, Josep!” Martha tak mau kalah dia berteriak dan menuding wanita itu.

Dia terlihat ketakutan dan syok di tengah ruangan. Apalagi tangis anak kecil tadi semakin keras.

Telinga wanita itu seakan berdengung. Dia tidak percaya dengan ucapan yang barusan di dengarnya.

Melihat reaksinya. Dia sepertinya juga korban dari kebohongan suaminya Martha.
“Hentikan Martha. Kau hanya membuat Anna ketakutan!” ucap Josep membuat istrinya menggelengkan kepala.

Bagaimana dia bisa mendapatkan perlakuan seperti itu. Martha mendorong tubuh suaminya. Dan saat suaminya tersungkur, tatapannya sekarang beralih pada wanita itu.

Langkah Martha begitu cepat dan tamparan langsung mendarat di pipi wanita itu. Amarahnya benar—benar nyata.

Wanita tadi tersungkur dan anak kecil tadi ikut terjatuh. Dia menangis semakin histeris.

“Dasar wanita murahan. Kau penggoda dan perebut suami orang. Kau memangnya buta, hah!” jerit Martha.

Dia sudah seperti banteng betina. Menyeruduk lawan hingga benar—benar tersungkur di lantai.

Martha menduduki tubuh wanita itu dan menyerangnya dengan tamparan dan jambakan. Bahkan dia tidak segan membenturkan kepala wanita itu berkali—kali.

“Huhuhu … Mama … Mama … jangan pukul Mama ku … huhuhu … Papa … tolong Mama, huhuhu ….”

Gadis kecil itu menangis semakin keras. Melihat ibunya yang sudah dipukuli dan di serang habis—habisan oleh Martha.

“Lepaskan dia, Martha! Lepaskan!” Josep menarik tubuh istrinya dan menariknya dengan kasar.

Kembali Martha tersungkur akibat suaminya. Dan matanya benar—benar tidak percaya. Suaminya malah menolong wanita itu lebih dulu.

“Kamu, baik—baik saja, Mirna,” ucap Josep terlihat khawatir dengan kondisi wanita muda tadi.

“Huhuhu … Mama, Mama, kita harus bawa Mama ke rumah sakit, Pa, kasihan Mama … huhuhu …,” tangis gadis kecil bernama Anna tadi dan Josep segera mengangkat tubuh wanita muda tadi.

“Ambilkan kunci mobil sayang di kamar,” ucap Josep lembut pada gadis kecil itu dan gadis itu berlari ke kamar mengambil kunci mobil.

Martha benar—benar menyaksikan pemandangan itu di depan matanya. Dia seolah dejavu pada dirinya sendiri. Dulu, demi merebut semua perhatian Josep, dia bahkan pura—pura terluka.

Hingga Josep lebih memilih tetap berada disisinya dibandingkan dengan istri pertama dan anaknya.

“Josep. Josep. Kau sudah gila. Kau benar—benar menghianatiku dengan wanita itu. Agghh!! Josep!!” jerit Martha sudah seperti orang kesurupan. Menyaksikan suaminya pergi dengan wanita yang lebih muda.

“Aku nggak boleh membiarkan semua ini. Tunggu saja. Dasar wanita licik dan penggoda. Aku pasti akan membunuhmu!” jerit Martha, tapi ruangan itu sudah benar—benar kosong.

Matanya berkeliling di ruangan. Sebuah pigura besar terpajang di tembok. Foto suaminya dengan wanita muda tadi juga gadis kecil itu berada di dalamnya.

Martha sudah benar—benar kehilangan cinta suaminya. Suaminya berkhianat dengan wanita lain. Itu sama seperti dirinya dulu, mengambil Josep dari istri juga anaknya dengan kejam.

***

“Agh! To—tolong hentikan, Nick! Sa—sakit, Nick. Huhuhu!” Minna sedang menangis merasakan sakitnya lagi.

Di apartemen Nicholas sedang meluapkan kegagalannya menikahiku.

“Hah Huh! Ini semua gara—gara kebodohanmu. Kau nggak bisa membujuk kakak bodohmu itu. Dia sampai lepas dari genggaman ku itu semua karena kamu!” Nicholas masih mencambuk tubuh Minna.

Sekujur tubuh Minna sudah dipenuhi luka. Sejak diputuskan olehku sikap Nick berubah drastis. Dia mudah emosi dan memukuli Minna.

Seolah tidak peduli dengan perasaan cinta besar mereka. Bagi Nick yang utama adalah memenuhi semua ambisinya. Dia ingin sekali mengendalikanku dan semua harta kekayaan.

Dia ingin menikmati semua tanpa ada kegagalan. Minna bahkan baru tahu sikap buruk Nick seperti itu.

Dia merasa Nick sangat mencintainya, jadi sikap buruk ini tidak akan mungkin dia tunjukkan padanya.

“Huhuhu, aku akan membujuknya lagi, Nick, huhuhu, tenanglah, aku pasti bisa membujuknya lagi!” ucap Minna dengan bibirnya yang bergetar.

“Bujuk? Kau bilang baru akan membujuknya, hah!” eratan gigi Nick sambil dia menarik rambut Minna dengan kasar.

Wajahnya sudah dipenuhi luka dan lebam akibat pukulan Nick.

“Dasar wanita tidak berguna. Dia itu sudah dimiliki oleh laki—laki br3 n9 53k itu bagaimana kau membujuknya. Semua karena kecerobohan mu. Harusnya kau selalu mengawasinya!”

Nick masih mencengkram kasar rambut Minna dengan tatapan bengis. Dia seperti sudah bukan Nick yang selalu tersenyum dan mencintainya.

Nick berubah menjadi monster bengis dan menakutkan. Minna sudah tidak mengenalnya lagi.

Nick membenturkan kembali wajah Minna ke lantai. Dia berdiri dan mulai menendang tubuh Minna. Minna sudah tidak bergerak. Menahan sakit dan membuatnya pingsan.

“Dasar wanita menyebalkan dan tidak berguna. Kalau tahu dari awal akan seperti ini, seharusnya dulu aku langsung memintanya menikah denganku agar seluruh hartanya jatuh ke tanganku.”

“Dia dulu masih sangat penurut dan mencintaiku. Tatapannya begitu lembut padaku. Ini semua karena laki—laki itu. Aku yakin dia yang sudah mencuci otak pacar kesayanganku.”

“Regina yang sekarang memang lebih cantik dan 53k si. Dibandingkan dulu, aku lebih suka dia yang sekarang. Aku merasa tertantang. Dan sepertinya dengan penampilannya yang sekarang, dia memang layak menjadi wanitaku.”

“Regina, Regina, tunggulah. Aku pasti bisa menaklukanmu lagi. Aku yakin, kamu pasti akan kembali padaku!” ucap Nicholas di depan cermin dengan satu fotoku yang tertempel di sana.

Nicholas sudah seperti orang gila yang terobsesi denganku.

***

“Jadi, kamu mau pilih yang mana, sayang?” ucap Axel memeluk pinggangku dari belakang.

Aku sedang serius mencari cincin yang dia sukai.

“Sepertinya bagus semua. Aku bingung pilih yang mana?” ucapku ketika pelayan toko permata memberikanku sederet cincin dengan model yang berbeda.

“Kalau begitu, beli saja semuanya!” Axel menjawab tanpa ragu. Kepalanya sudah berada di pundak dan tangannya tetap memeluk pinggangku.

“Nggak bisa gitu dong. Harus ada yang spesial biar menjadi sakral!” kataku nggak menyetujui keinginan gila Axel.

Aku memang tidak tahu seberapa banyak harta kekayaan Axel. Tapi, aku juga bukan wanita mata duitan. Aku juga punya uang.

Tapi, tetap saja, syaratnya untuk men sakral kan pernikahan dadakan kami harus ada yang istimewa.

“Hmm, yang ini saja!” kataku setelah yakin dengan cincin berlian putih dengan satu batu bertengger disana. Ukuran batunya tidak terlalu besar. Sangat cocok dengan karakterku.

Aku mengambil dan memakainya di jari manisku. Pas sekali ukurannya dengan jariku. Seperti jodoh yang memang sudah kunantikan sejak lama.

“Bagaimana menurutmu, Rena? Ini cantik kan?” kataku berbalik bukan meminta pendapat Axel lebih dulu malah menunjukkannya pada Rena.

“Uhm! Cantik dan sederhana. Itu cocok denganmu,” ucap Renata berkomentar. Dia tersenyum saat melihat aku tersenyum bahagia.

“Baiklah, aku pilih yang ini!” kataku. Sekarang, aku berbalik pada Axel. Tapi, wajahnya kecut.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience