Dipaksa Menikah

Romance Completed 1318

“Bawa yang lainnya!” Suara bariton Axel memberikan perintah.

Billy menekan ponsel dan memerintahkan empat mobil mengikuti mereka.

Rena hanya mengernyit. Dia sedikit kesakitan saat tangan Billy menyeretnya masuk mobil.

Tidak ada yang bicara. Apalagi, Rena merasa terjebak. Dia bingung menghadapi situasi.

Belum pernah dia berada di situasi ini. Bagi Rena, Axel dan Billy masih dikategorikan orang asing.

Kemudian Axel menyalakan GPS yang sudah ditaruh di ponselku. Aku juga tidak tahu sejak kapan dia memasangnya.

Jadi, tanpa harus bertanya dengan Rena. Dia bisa tahu lokasinya saat ini.

Sepertinya Nick tidak membawaku ke rumah. Dia sedang menuju kantor catatan sipil.

“Lakukan lebih cepat, Billy. Kalau aku sampai terlambat, aku tembak kau!” dengus nya. Rena bergidik.

Dia tidak menyangka akan mendengar kata-kata tersebut secara frontal.

“Lepaskan Aku, Nick! Agh!” Nick dan Minna masih menyeret ku.

Saat ini kami sudah tiba di kantor catatan sipil.

Mataku membulat. Di kehidupan lalu, aku sangat bahagia bisa menikah dengan Nick. Kalau diingat lagi, dulu kami juga menikah di catatan sipil.

Aku yang bodoh dan percaya kalau menikah dengannya harus sederhana. Padahal dia sebenarnya tidak benar-benar ingin menikah denganku.

“Aku nggak akan melepaskanmu. Aku akan memaafkan semua. Aku anggap kemarin kamu hanya sedang main-main saja. Sekarang, kita nggak bisa menunda lagi. Aku ingin kamu segera menikah denganmu,” kata Nick, cengkraman tangannya semakin erat.

“Lepas, aku nggak mau. Aku nggak mau nikah denganmu!” Aku terus menyikut, tapi tetap saja, Nick seperti tidak merasakannya.

“Sudahlah Kak Regi, jangan terus membuat Kak Nick marah lagi. Kakak baik-baik saja ya. Seperti kakak yang sangat mencintai Kak Nick. Kak Nick juga sudah memaafkan kakak kok,” oceh si ulet Keket Minna tanpa peduli aku setuju atau tidak.

Ocehan semakin tidak jelas dan membuat kepalaku pusing.

Aku harus mencari cara agar kabur darinya.

“Bagaimana persiapan nya, Om, Tante?” ucap Nick.

Ternyata papa dan ibu tiriku sudah menunggu di depan kantor catatan sipil.

“Tenanglah, ini sudah kami siapkan. Jangan tunda lagi waktunya. Kamu harus segera menikahi nya,” kata Martha si ibu tiriku.

Dia segera mengambil alih cengkraman ketika dia memberikan berkas pada Nick.

“Sudah jangan bertindak bodoh lagi, Regi. Papa ingin semua seperti rencana awalmu. Kamu dan Nick menikah,” tukasnya berusaha membujuk.

“Papa, kenapa Papa tega. Malah membantu orang luar. Aku ini anakmu, lepaskan!” rontaku.

Aku benar-benar tak menyangka, di kehidupan lalu mereka memang gak memaksa. Karena aku yang sukarela dan dibutakan cinta.

Sekarang, sepertinya mereka malah memaksaku.

“Sudahlah kak, di dunia ini, gak ada lagi laki-laki sebaik KaK Nick!” Minna dan ibu tiriku terus memaksa aku masuk karena Nick dan ayahku lebih dulu masuk ke dalam kantor catatan sipil.

“Kalau dia memang yang baik, kamu saja yang menikah dengannya. Lepaskan!”

Aku menyikut ibu tiriku. Dia terlihat sedikit kesulitan dengan gerakan ku.

“Agh!” Jeritnya.

Aku berhasil mendorong ibu tiri hingga tersungkur dan kemudian Minna yang lengah karena kaget. Segera aku dorong hingga mereka berdua tersungkur.

Ini kesempatan, aku tidak menoleh lagi dan segera berlari.

Bruk! Aku menabrak seseorang. Aku tidak ingin meminta maaf dan ingin segera pergi.

“Agh!” Aku terkejut, tanganku ditarik. Saat aku menoleh ternyata Axel.

“Axel!” ucapku. Langsung memeluknya dengan erat.

“Kamu nggak apa-apa, sayang?” Nada suara Axel terdengar khawatir.

“Iya, aku nggak apa-apa. Untungnya Aku berhasil kabur!” kataku.

Dan tidak lama aku melihat mereka mengejarku.

“Regina, kemarilah, kita akan segera menikah!” kata Nick dengan jarak sudah berada dihadapan ku.

“Lepaskan putriku. Dia itu sudah punya tunangan dan akan segera menikah,” papa yang selalu memihak mulai ngelantur lagi.

“Iya, Regi, sayang, kemarilah, kamu jangan terpengaruh. Ini kan sudah sesuai dengan rencana kalian. Kalian akan menikah!” Paksa si ibu tiriku mencoba menggapai tanganku.

Tapi, aku menepisnya.

“Iya, kak Regi. Kakak jangan terpengaruh dengan orang yang baru di kenal. Dia itu hanya memanfaatkan kakak. Kami ini yang paling tahu dan sayang sama kakak!” Si Minna semakin nggak tahu diri dengan ucapannya.

“Diam. Kalian ini komplotan nggak tau diri ya. Aku sudah bilang, aku nggak suka lagi sama dia. Aku sudah nggak ada hubungan lagi sama.”

“Apa masih perlu aku jelaskan. Dengarkan, aku semalam sengaja nggak pulang. Asalkan kalian tahu, aku dan pacarku sudah menikmati malam panjang dan itu nggak bisa digantikan oleh siapapun.”

“Kalau aku akan menikah, aku hanya akan menikah dengan Axel. Cuma dia yang akan bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan padaku.”

“Aku melakukannya karena cinta. Apakah perlu bukti lagi hah?!” Hardikku.

Aku sengaja mengeluarkan semua agar mereka tetap nggak memaksa aku menikah.

“Nggak. Aku nggak percaya, Regi. Kamu pasti sedang berbohong kan?” Nick masih nggak percaya.

Minna, ibu tiriku juga papaku ikut melotot.

“Apa yang mau kamu buktikan? Apa perlu kita sekarang ke rumah sakit dan memeriksanya? Hah!” Jawabku tidak kalah tegas.

“Atau apa perlu sekarang aku dan Axel menikah?!” ucapku semakin keras.

Axel cukup terkejut dengan kalimat terakhir. Dia sebenarnya tidak begitu yakin dengan ucapanku.

Mungkin Axel hanya menganggap aku sedang menjadikan dirinya tameng.

“Nggak. Nggak boleh. Kamu hanya bisa menikah denganku. Aku nggak setuju!” cerca Nick semakin melantur dan merasa frustasi.

Aku menoleh dan segera menarik tangan Axel.

“Kamu mau menikah denganku kan?” ucapku seperti bom dadakan. Axel pasti juga belum ada persiapan.

Dan dia tidak menyangka akan menjadi seperti ini.

“Kapanpun, kamu mau menikah, aku bersedia!” Meskipun dadakan, tentu saja Axel tidak akan memberikan jawaban yang mengecewakan.

Rena membekap mulutnya. Dia merasa ini suatu hal yang luar biasa dan juga diluar nalarnya.

Karena aku yang dipaksa menikah, sekarang malah minta Axel untuk menikahi ku.

Aku pasti nggak akan mengulangi kesalahan. Meskipun dadakan tanpa rencana sekalipun. Yang mau aku nikahi hanya Axel.

“Baiklah, Ayo kita menikah hari ini. Aku sudah bilang kan, Aku hanya ingin kamu yang menjadi suamiku,” ucapku tanpa ragu dan membuat semua orang melongo.

Aku melangkah maju diikuti Rena dan Billy sebagai saksi. Juga para pengawal yang dibawa Axel.

Mereka semua menghalangi jalan Nick, Minna, papa dan ibu tiriku.

“Nggak, Regi. Kamu nggak boleh menikah dengannya. Kamu hanya boleh menikah denganku!” teriak Nick seperti orang kesurupan.

Dia geram dan terus melawan. Aku menghentikan langkahku dan berbalik.

“Axel, berkasku ada di tangannya tadi. Sepertinya sudah didalam. Kamu bisa mengurus nya kan?” Axel mengangguk.

Aku kembali menggenggam tangannya penuh percaya diri. Hari ini karena mereka yang membuat rencana, aku pastikan rencana mereka gagal.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience