Rate

Pertunangan Kilat

Drama Series 31931

Tanpa sebab, hubungan dua sahabat Nyonya Zubaedah dan nyonya Nur Jennah menjadi jauh. Dua orang itu saling merasa tidak nyaman dan bersalah.
Nyonya Zubaedah tidak tahu harus berkata apa dengan sahabatnya itu, dia sendiri yang melamarkan putranya kepada putri nyonya Nur Jennah. Nah sekarang Yanuar mau menikah dengan wanita lain.
Sebenarnya dia sangat senang putranya dengan cepat move on melupakan Revaline. Dia tidak respek dengan mantan menantunya itu.

Revaline menganggap remeh lembaga pernikahan. Selingkuh dan gugat cerai. Tidak bersyukur punya suami sebaik Yanuar. Mestinya Revalina berterima kasih kebaikan Yanuar, tetap setiap setia walaupun dia lumpuh dan berubah jelek. Revaline tidak secantik dulu. Mana ada wanita stroke bisa cantik. Ngangkat tangan aja sudah, mengutus dirinya sendiri aja sudah apalagi sampai melayani suami. Tetapi kelakuan Revaline sungguh buruk daripada keadaannya. Dia pantas menerima azab seperti itu. Nyonya Zubaedah tidak bisa menghilangkan kemarahannya kepada Revaline begitu saja.

Sekarang bukan Revaline yang membuatnya gundah, melainkan Yanuar. Bisa-bisanya dia mau menikah lagi tanpa meminta pertimbangannya.

......

Sementara di kediaman Nyonya Nur Jennah, dia menerima kabar telepon dari Gina, putrinya. "Hah baru ingat ibu kamu sekarang ya?" kata Nyonya Nur Jennah kesalB
"Ibu maaf!"
"Kamu serius menikah dengan pria itu?" dia tidak setuju pilihan putrinya.
"Ibu...nanti ku kenalkan dia dengan ibu!"
"Baguslah itu!"
"Kami nanti ke Singapura bertemu ibu setelah ini! "
"Singapura? Memangnya kamu dimana?' tanyaNyonya Nur Jennah heran campur kesal. Gina telah merusak hubungan persahabatannya dengan Nyonya Zubaedah, sahabat setianya itu. Gina bikin masalah aja!' Nyonya Nur Jennah mengembuskan nafas berat.
"Ibu...ibu..kok diam sih?'
"Kamu dimana sekarang?"
"Masih di Bali!"
"Bali? Sejak kapan kamu di sana? Ada acara apa?"
"Acara...!"
Kenapa berhenti kerja ngga bilang sama ibu?" potong Nyonya Nur Jennah. Dia punya alasan untuk marah. Gina ke Bali nggak bilang-bilang.
"Maaf ibu... saya tidak bermaksud begitu....sebenarnya...ah panjang ceritanya!"
"Kamu ngapain di sana?"
"Ke Gunung...!"
"Jangan bilang kamu bergabung lagi dengan grup pecinta alam itu?!"
"Maaf ibu...".Nyonya Nur Jennah semakin kesal. Anak gadisnya tidak berubah. Tetap suka kelayapan ke gunung dan hutan.

Di seberang sana, Regina merasa bersalah. Dia kabur ke Bali karena menghindari perjodohan ibunya. Setiba di Bali, teman-teman lamanya itu malah menjodohkan dia dengan Yanuar. Pada mulanya mereka menolak karena malu. Tetapi seiring kebersamaan mereka selama dua bulan ini di Bali dan NTB, pasangan ini menjadi dekat satu sama lain
Club' pecinta alam ini malah mengadakan pertunangan menggunakan adat setempat.
Jadi ketika mereka sedang berada di sebuah desa di kaki gunung Agung, masyarakat setempat sedang melaksanan pesta pernikaham adat. Bali. Para pecinta alam itu di undang karena mereka telah memberikan bantuan alat tulis dan keperluan sekolah bagi masyarakat tidak mampu. Mereka semua diwajibkan memakai baju adat Bali.
Saat itulah ketua Club mereka meminta kepala adat mereka untuk meresmikan pertunangan Yanuar dan Gina dengan adat setempat. Mulanya mereka hanya ingin bercanda, tetapi kepala adat itu malah serius dan mengingatkan agar mereka tidak mempermainkan adat istiadat dan menganggap remeh. Akhirnya mereka semua minta maaf. Dan pertunangan Yanuar dan Regina dilaksanakan secara sederhana menurut adat setempat. Yanuar menyerahkan cincin dan jam tangan miliknya sebagai seserahan. Acara itu terbilang unik. Karena mendadak dan tanpa direncanakan.

Gina terdiam mengingat pertunangan ajaib yang telah terjadi.
"Sama siapa kamu di sana?" Regina terkejut mendengar pertanyaan ibunya. Dia tadi sempat melamun. "Eh... itu sana-sama teman waktu kuliah Bu!"jawab Gina gugup. Ibunya tak percaya.
"Jangan bilang kamu di sana dengan pacarmu itu?"
"Itu...eh...Kam...kami...i bertemu di Bali bu!"
"Hah...benarkan?!" Nyonya Nur Jennah tambah emosi. Menurutnya putrinya itu sudah kelewat batas.
"Ibu dengar dulu...kami ngga sengaja ketemu!"
"Nggak sengaja kok mau nikah!"
"Ibu dengar dulu...Yanuar itu teman kuliahku!"
"Apa...siapa namanya?" Nyonya Nur Jennah sepert salah dengar.
"Yanuar...!"
"Yanuar Abdullah!"
"Lho...ibu kenal dia?"
"Dia orang mana?"
"Batam!"
"Apa? ulangi?"
"Orang Sumatera...tinggal di Batam !" Deg. Jantung Nur Jennah seakan berhenti. Dia jadi lemas. Apa mereka orang yang sama?"
"Gina...segera pulang...kamu pulang sekarang!"
"Ibu...acara di sini belum selesai... kami masih punya acara!"
"Ngga alasan...pulang... pokoknya kamu harus pulang!!"
"Ibu...!"
"Pulang...ajak calon suamimu itu ketemu ibu...besok pagi kamu sudah ada di rumah!!"
Telepon di tutup. Regina menghampiri Yanuar dengan wajah bingung.
"Ada apa...kok mukamu pucat gitu?"
"Ibu memintaku pulang...bersamamu!"
Yanuar tersenyum. "Ya sudah kita pulang!"
"Hah!"
"Kok bengong gitu?!"
"Kamu mau ketemu ibuku?"
"Tentu saja...aku kan belum melamarmu secara adat Melayu!" Regina tak mampu berucap. Dia jadi takut bertemu ibunya. Bagaimana menjelaskan hal ini ke ibunya.

.....

Sementara nyonya Nur Jennah tidak tahu harus bagaimana. Dia mesti bahagia atau menangis. Yanuar Abdullah. Pacar Regina itu putra sahabatnya.

.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience