Rate

Di Kejar Hantu Revaline

Drama Series 31931

Tidak sulit menemukan Revaline, ponsel lama yang digunakan Revaline pemberian Johannes, dan sudah terpasang GPS. Johannes tinggal mengikuti arah yang diberikan Google map. Tiba di lokasi, rumah Revaline, pagarnya terbuka, mobil Revaline ada di garasi Rumah berbeda dari yang biasa Johannes kunjungi. "Revaline punya rumah berapa di Jakarta?" benak Johannes.
Rumah yang ditempati Revaline sekarang, adalah rumah hadiah dari Yanuar, ketika Revaline melahirkan si kembar. Rumah ini jarang di tempati. Revaline telah menjual rumahnya sendiri, dan Yanuar menjual rumah yang biasa ditempati mereka berdua. Tentu saja Johannes ataupun Andy tidak pernah tahu rumah ketiga Revaline.

Pendingin rumah itu tetap hidup, meskipun tampaknya tidak ada orang di rumah. Johannes mengitari sekeliling rumah untuk memastikan, ada atau tidaknya Revalibe di rumah.

Seseorang datang dan menghampiri Johannes. Security komplek perumahan itu. "Halo...maaf ada yang perlu saya bantu?" sapanya ramah.
"Halo...saya Johannes...ibu Revaline ada di rumah?"
"Maaf pak...ibu Revaline dan keluarganya 2 jam lalu ke Bandara. Saya datang untuk mematikan listriknya. Mereka lupa mematikan AC dan menutup pagar rumah!" jawab security itu, dua lalu menarik tombol pemadaman listrik di rumah itu.
Johannes pergi dari sana. Dia melihat security itu menutup pagar rumah Revaline dari luar. Di balik gorden, Revaline menarik nafas lega. Untunglah dia berinisiatif menghubungi keamanan pihak perumahan. Revaline mengambil kipas angin battary. Dia harus menunggu beberapa saat dulu hingga sepi, lalu menghidupkan listrik kembali. Tubuh Revaline basah oleh keringat karena AC kamar itu mati.

Johannes tidak putus asa dia tetap menunggur di luar pagar rumah Revaline. Dia yakin Revaline akan pulang ke rumah itu.
"Pak Johannes masih di sini?"
"Iya pak...saya menunggu Revaline pulang!"
"Maaf...pak Johannes apanya ibu Revaline?"
"Saya saudara jauhnya pak!"
"Oh begitu...permisi pak...saya mau patroli lagi!"
"Silahkan!"
Hingga petang, tidak ada terlihat mobil yang masuk.
Revaline belum pulang juga ke rumah. Revaline menghubungi security tadi. "Pak Teguh...tolong listriknya di hidupkan lagi...saya takut makanan di kulkas busuk karena listriknya mati!"
"AC nya Bu?"
"Tidak apa-apa...nanti juga kami kembali!"
"Bu...saudara ibu datang mencari ibu!"
"Oya! Pria atau wanita pak?" tanya Revaline pura-pura.
"Pria... namanya Johannes!'
"Pak...tolong bilang ke pak Johannes....saya dan keluarga tidak pulang...kami masih di luar kota!
"Baikl Bu."

Pak Teguh kembali ke rumah Revaline. Menghidupkan listrik dan menutup pagar kembali. Dia menghampiri Johannes kembali.
Tok tok tok. Johannes membuka kaca jendela mobil.
"Maaf pak Johannes... sepertinya mereka tidak pulang!"
"Oya! Dapat informasi dari mana?"
"Tadi ibu Revaline menghubungi saya".
"Boleh saya minta nomor ponsel nya pak!"
"Boleh...ini pak".
Johannes menelpon nomor tersebut. Tidak aktif.
Revaline sudah mematikan ponsel itu. Itu adalah nomor ponsel ibunya
Johannes menghubungi nomor ponsel yang lama. Tidak aktif juga.

"Pak Teguh... ini saya ibu Revaline!"
"Iya bu...lho nomor ponselnya banyak ya Bu?!" tanya pak Teguh lugu. Revaline tertawa. "Tadi ponselnya mati...kehabisan baterai...pak Teguh...bapak lihat kan kotak surat?"
"Ada Bu?"
"Nah...bapak buka deh...di situ ada saya letakkan uang keamanan...bapak ambil ya...untuk bapak beli pulsa!" kata Ravaline.
Pak Teguh kembali ke rumah Revaline, membuka kotak surat, ada amplop putih. Pak Teguh membukanya. "500 ribu...banyak banget...orang kaya Baro duit sembarangan...uangnya banyak kali ya...gak takut habis!" pak Teguh tersenyum senang, uang itu bisa dibelikan susu anaknya
Ponsel Revaline berdering, dari pak Teguh.
"Bu...terima kasih ya..!" pak Teguh terharu.
"Sama-sama pak! Oya pak tamu saya masih ada?"
"Sudah pergi Bu!"
Revaline mengusap dadanya. Lega. Dia belum siap bertemu Johannaes. Wajahnya kusam tak terawat. Rambutnya rontok tak terurus. Dia tidak ingin Johannes melihatnya dalam keadaan jelek. Tetapi dia tidak selamanya bisa menghindar dari Johannes. Dia tidak tahu apa yang dilakukan Johannes terhadapnya, dia pasrah saja.

Di rumahnya Johannes gelisah. Dia berada di posisi marah, kecewa, menyesal, sakit hati, Relina mempermainkannya. "Untuk apa dia menyamar menjadi Revaline? Apa tujuannya? Siapa dia sebenarnya? Apa hubungannya dengan Revaline?"
Banyak pertanyaan memenuhi otak Johannes. Kepalanya pusing dan tertidur. Dia bermimpi di kejar-kejar Revaline dengan payudara yang membusuk. Jo terbangun dengan tubuh basah oleh keringat.
Sejak dia tahu Revaline meninggal. Dia selalu bermimpi buruk. Mimpi di kejar Hantu Revaline.
Mungkin roh Revaline tidak ikhlas, karena dia telah ditelantarkan Johannes dan meninggal dengan cara yang menyedihkan

.....

Malam itu, Revaline pergi dari rumahnya naik taksi on-line. Tidak pulang ke rumahnya. Dia menyewa apartemen mewah. Kehidupan barunya segera di mulai.

Share this novel

Mari Samarinda
2020-06-01 07:06:13 

Far Dy
2020-05-31 11:31:36 

♥️♥️♥️♥️


NovelPlus Premium

The best ads free experience