Rate

Tamu Spesial

Drama Series 31931

Percintaan Andy dan Revaline hanya berlangsung singkat, hari berikutnya Yanuar membawa istrinya pulang ke Batam, dan menetap disana hingga 2 minggu. Andy merasa seperti orang hilang, dia merindukan Revaline, hanya saja dia menyadari Revaline milik orang lain, dan dia tidak ingin meneruskan hubungan yang penuh resiko itu. Revaline meskipun menikmati hubungan singkat dengan Andy, tetapi dia tidak bisa meneruskan permainan itu, masa depannya lebih penting dari sebuah hasrat yang menggebu, lagi pula nona Xi sudah mengklaim Andy adalah miliknya. Dia tidak ingin ribut dengan sahabatnya itu hanya masalah kekasih. Sepeninggal Revaline, Andy kembali fokus dengan rencana awalnya datang ke Singapura, studi pustaka. Baik Noba Xi ataupun Yulia kehilangan jejak pria itu. Andy menyelesaikan kajian pustaka di kampus Singapore Institute of Management (SIM) dan Singapore Management University (SMU) lebih cepat dari rencananya semula. Segera dia kembali ke Jakarta setelah itu.

...

Hidayat memperlihatkan sebuah kotak perhiasan kepada Realita. "Apa itu?" Realita heran. "Ini perhiasan yang kubelikan untuk Relina, tetapi dia menggadaikannya, baru sekarang barang ini bisa kutebus", Jelas Hidayat. Realita tidak begitu tertarik melihatnya. "Sayang...aku minta persetujuanmu?". Hidayat memeluk pinggang istrinya. Realita setelah melahirkan semakin cantik, tubuhnya padat dan sexy.
"Mengenai apa?" Realita berbalik menggantungkan kedua tangannya ke leher Hidayat. Suaminya itu selalu terbuka padanya dan meminta pendapatnya sebelum mengambil keputusan Meski ingatannya sudah kembali, Realita mencintai Hidayat dengan tulus. Dia suami yang baik dan perhatian. "Aku tak memiliki hadiah pernikahan yang pantas untuk Mr. Yanuar Abdullah dan istrinya, aku bermaksud memberikan perhiasan itu untuk mereka, kamu tidak keberatan kan?". Realita tersenyum. "Kenapa tidak? Lagipula barang itu bukan milikku?" Realita memeluknya. Hidayat seperti tersengat listrik ribuan watt, cara Realita memeluknya membuatnta selalu bergairah. Ia mengeluarkan sebuah kotak kecil dari balik jaketnya. Sebuah kalung cantik dengan permata berlian hitam. Hidayat mengalungkannya ke leher Realita. Perhiasaan itu sangat serasi di leher jenjang Realita. "Perhiasan ini milik almarhum ibuku, sekarang jadi milikmu", Realita memegang kalung permata itu menatap dirinya di cermin, Hidayat berdiri di belakangnya. Realita tersenyum memandang suaminya dari cermin dengan terharu. "Terima kasih, sayang...ini sangat indah!" Realita memberikan ciuman mesra ke bibir Hidayat. Seketika Hidayat menjadi bergairah. Hidayat membalas dengan ciuman yang dalam. Mereka larut dalam cinta yang menggairahkan. Tetapi kemesraan mereka menjadi buyar oleh tangisan si kembar.
...

Revaline tidak menemani suaminya Yanuar menemui mitra suaminya, ketika Yanuar mengadakan pertemuan di Bogor. Revaline memilih tinggal di Hotel, Revaline beralasan di Jakarta adalah rumahnya, dia hapal sudut jalan dimanapun, jadi Yanuar tidak perlu merasa takut kalau Revaline tidak bakalan tersesat. Dia tidak ingin menghabiskan waktu menunggu suaminya di kamar saja. "Aku ingin berbelanja", Revaline memberikan ciuman mesra ke Yanuar. Suaminya tak berdaya menolaknya. "Hati-hati jaga dirimu baik-baik", pesannya sebelum pergi. Revaline segera pergi ketika mobil suaminya meninggalkan hotel. Tetapi sebelum meninggalkan hotel ia malah melihat Andy di lobby hotel seperti menunggu seseorang. Andy memang menunggu Prof. Zain, dosen pembimbingnya. Andy melamun, dia teringat kembali satu hari yang menggairahkan bersama Revaline. Andy terkejut. Dia melompat dari kursinya. Revaline tiba-tiba berdiri di hadapannya seperti baru turun dari langit. Revaline tersenyum manis, senyum yang mirip dengan Realita. Dia menyambar Revaline kepelukannya. Dia lupa tujuannya bertemu Prof. Zain. Menit berikutnya dua orang itu menghabiskan waktu seharian di salah satu kamar di hotel itu.
Andy mencium tiap inci tubuh Revaline. Wanita ini memiliki postur tubuh yang sama dengan Realita. Dalam benak Andy Revaline adalah Realita. Dia seakan-akan bercinta dengan wanita yang sama. Saat itu ia tak peduli kalau Revaline bukan Realita. Yang ada adalah Revaline rasa Realita. Andy tidak tahu yang sebenarnya adalah Revaline sama dengan Relina.

Selama tiga hari Yanuar di Jakarta dan selama itu ia sibuk meeting dengan rekan bisnisnya. Tiga hari pula Andy dan Revaline bercinta. Tidak tanggung-tanggung Andy mengambil kamar berseberangan dengan Revaline. Dan begitu Yanuar pergi. Dua orang itu segera bergabung dengan penuh tenaga. Andy tidak pernah melakukan kegilaan seperti ini. Bercinta tak kenal waktu. Cinta gila. Penuh gairah dan memabukkan. Dua orang ini bercinta seperti kelaparan. Seperti takut kehilangan kesempatan.

Yanuar heran, setiap kali dia datang, dia menemukan istrinya Revaline tidur pulas tak bergerak. Ia tetap tertidur meski tubuhnya di goyang-goyangkan. Ia tetap tertidur pulas dan tak terbangun meskipun suaminya melampiaskan hasrat biologisnya. Keesokan harinya Revaline terbangun kaget dengan tubuh telanjangnya. Suaminya Yanuar tertidur pulas disisinya. Revaline jengkel. Entah mengapa tidak suka suaminya menyentuhnya.

Malamnya Yanuar mengajak istrinya dalam acara mengadiri dinner spesial bersama mitra bisnisnya dan juga sahabat lamanya dari Kalimantan. Revaline berdandan sangat cantik dengan gaun hitam panjang yang sangat indah. Leher jenjangngnya dihiasi perhiasan berlian yang sangat indah. Menambah kecantikan dan keangunannya sebagai seorang istri pengusaha kaya dari keluarga bangsawan Melayu Deli. Revaline tidak menyangka kalau nalam ini dia bakalan tak mampu berkutik dan berdiri dari tempat duduknya ketika mengetahui siapa tamu spesial itu.

Mitra bisnis yang ingin mereka temui malam ini adalah Tengku Hidayat dan istrinya Realita, mantan suaminya dan saudara kembar Revaline alias Relina.
Malam luar biasa, Revaline bukan hanya bertemu mantan suami dan kakak kandungnya yang menjadi musuh sejatinya. Relina juga bertemu ibu kandungnya Yasmin.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience