Rate

Biarkan Mereka Bertobat!

Drama Series 31931

"Apa rencanamu?" tanya Sandra pada Julia."Apa kamu ingin menghukum mereka berdua?" Julia menarik nafas berat. "Aku bukanlah orang yang adil dan bukan orang baik pula, aku tak berhak memberikan hukuman. Karena itu tugas seorang yang adil, dan karena aku bukan orang baik, jadi bukan tugasku berbuat baik kepada mereka", Sandra tersenyum. "Mari kita tunggu berita!"

Di Jakarta.
Johannes sungguh putus asa. Hidupnya serasa hancur. Dunianya runtuh. Kiamat ada di dalam hatinya. Impiannya musnah. Semua harta yang telah diperolehnya secara ilegal sudah tak berguna lagi. Semua karena Roberta. Wanita palsu itu telah menipunya. Meskipun menurut pengakuan Roberta, dirinya telah diserang Penyakit Menular Seksual (PMS), tetapi menurut Jo, Roberta telah berbohong. Penyakitnya lebih parah dari itu.
Jo mengamuk di telpon. Telinga Roberta serasa hangus oleh amukan Jo. Mulut pria itu ternyata lebih keji dari seorang pembunuh.
Tapi bukankah Jo memang seorang pembunuh. Jo dicurigai telah dengan sengaja membuat kecelakaan gang telah mengakibatkan kedua orang tuanya meninggal. Meskipun kecurigaan itu tidak terbukti. Tapi suami Julia itu memang berhati kejam. Dia menipu banyak wanita, menikahi janda-janda kaya lalu menguras hartanya.

Hukuman dengan penyakit palsu cukup menyakiti Jo hingga membuat pasangan selingkuh ini cukup membuat rambut memutih dengan cepat.

Tanpa sengaja Reva mendengar bahwa ternyata Roberta adalah kekasih Johannes. Roberta menderita PMS atau sejenisnya yang lebih mengerikan. Roberta berhubungan dengan Jo. Berarti dirinya?! Reva jatuh terkulai lumpuh. Kiamat terjadi di pelupuk matanya. Revaline akan akan segera mati dengan cara menakutkan.
Reva tak tahu harus berbuat apa.

Di London Julia dan Sandra mendengarkan percakapan Roberta dengan Jo di telpon yang di loudspeaker.
"Apa kita sangat kejam?" tanya Sandra setelah Roberta selesai melakukan percakapan di telpon dengan Jo.
'Kita tidak membunuhnya, hanya saja Jo serasa terbunuh meskipun dia masih hidup. Ketika dia sadar kalau dirinya ternyata baik-baik saja, saat itu dia sudah menjalani proses pertobatan, tentu saja kekejaan itu akan terlihat baik nantinya", Kata Julia bijak. Sandra lega, dia orang paling tidak tegaan. Roberta tertawa. "Ini baru awal, aku hanya meletakan bom ketakutan, bom itu tidak meledak, mereka sendiri yang akan menjinakkan bom itu nantinya. Siapa yang salah, biarkan mereka bertobat!" Roberta meskipun dia merasa paling banyak dosanya, tetapi ia punya moral yang baik membuat orang lain bertobat.

Jo jelas sakit hati dan mengamuk. Paling tidak dia shock dulu sebelum memastikan dirinya terjangkit penyakit yang mematikan atau tidak ke dokter atau rumah sakit tertentu. Meskipun Roberta tidak memastikan dirinya terkjangkit virus HIV tetapi Jo punya kesimpulan sendiri tentang penyakit yang bakal di deritanya.
Tetapi di benaknya sudah tertanam kalau dirinya juga sudah terjangkit virus yang sama, hanya menunggu waktu saja.

Di tempat yang berbeda. Revaline menelpon ibunya. "Ibu aku sakit, bisakah ibu menemaniku?'" Revaline terisak tak sanggup bicara lagi. Dia jatuh pingsan di rumahnya. Ketika Yanuar datang, dia menemukan Revaline tergeletak di lantai tubuhnya dingin.

.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience