Rate

Hati Seorang Ibu

Drama Series 31931

Pada akhirnya kesempatan yang di tunggu-tunggu oleh Revaline alias Relina bertemu dengan ibunya kembali, Yasmin, menjadi kenyataan. Takdir baik berpihak kepadanya.

Jauh sebelumnya Revaline berpikir bagaimana caranya bisa pulang ke Kalimantan setelah pelariannya ke Singapura dengan menjadi orang lain. Dia berpikir pasti sangat sulit baginya untuk kembali. Tetapi ternyata ia bisa pulang kembali secara terhormat dan menjadi orang yang berbeda. Semua terjadi dengan mudah.

Seandainya dia seorang yang beriman tentulah dia banyak bersyukur atas karunia hidup dengan kesempurnaan rencana. Rencana Tuhan.

Menikah dengan Yanuar adalah bagian rencananya untuk bertahan hidup dengan mewah dan menyenangkan, tanpa pernah menduga kalau Yanuar berteman baik dengan Hidayat, malah mereka menjadi rekan bisnis. Sempurna sekali.

Pertemuan kembali dengan Andy bahkan diluar skenario hidupnya. Andy adalah bonus. Bagaimanapun Relina yang berubah wujud menjadi Revaline, adalah wanita yang di benci setengah mati oleh Andy. Relina penyebab kerusakan hidupnya, rumah tangganya.

Kenyataannya sekarang mereka menjadi pasangan kekasih gelap yang saling membutuhkan. Andy membutuhkan Revaline sebagai bayangan cintanya kepada Realita. Mantan istrinya yang sekarang menjadi istri dari mantan suami adik kembarnya, Relina.

Revaline membutuhkan Andy untuk memenuhi kebutuhan m
biologis yang tidak didapatkannya dari Yanuar. Suaminya itu tidak hebat di ranjang. Revaline benci kenapa kehidupan rumah tangganya dengan Yanuar tidak sempurna. Tidak seindah impiannya.

Sekarang ia berada disini. Di rumah Hidayat dan Realita. Rumah ini tidak semewah rumah yang dimiliki Yanuar di tiga negara. Rumah ini terlalu sederhana untuk Hidayat yang sekarang pengusaha batubara dan kelapa sawit. Rumah ulin yang besar dan klasik. Di sekitar rumah ditanami aneka sayuran hidropolik dan kebun anggrek yang memikat hati bagi pecinta tanaman hias tersebut. Hidayat memang hobi berkebun.

Rumah yang teduh dan nyaman. Revaline membenci kenyataan, Hidayat hidup tenang dan bahagia dengan kakaknya. Sedangkan dirinya dulu, ketika hidup sebagai istri Hidayat, dia sengsara dengan kemiskinan, Hidayat berpura-pura bangkrut.
Kurang ajar kamu Hidayat!! Revaline menyimpan kebenciannya. Mukanya memerah menahan marah.

"Ada apa kok wajahmu merah begitu?" Suaminya menegurnya. Revaline tergagap. "Panas!" Yanuar tersenyum. "Iya Kalimantan udaranya memang panas, sebentar lagi hujan. Alam tropis memang begitu", suaminya mengambil kertas map di meja, membuatnya jadi kipas. Dia mengipasi wajah istrinya yang merah seperti kepiting rebus.Dia tidak tahu kalau Revaline sedang terbakar emosinya karena iri dengan kebahagiaan Hidayat dan Realita.

Hidayat keluar dari dalam kamar. Melihat Yanuar mengipasi wajah Revaline dia segera nengambil remote AC, menghidupkan pendingin di ruangan itu. "Maaf lupa menghidupkan AC, kasihan nyonya Yanuar jadi kepanasan. Saya jadi malu", Hidayat menyalami tamunya.

Ketika ia bersalaman dengan Revaline, wajahnya sesaat berubah hatinya berdesir. Tangan ini seperti tangan seseorang....! Seperti Dia! Hidayat membuang jauh perasaannya.
Revaline tersenyum misterius melihatnya. Dia mengerti. Hidayat sangat menyukai tangan dan jari jemarinya yang lembut dan halus seperti bayi. Karena itulah Hidayat tidak membolehkannya memasak dan mencuci. Hidayat sebenatnys sangat memanjakannya. Relina saja yang tak sabaran. Dia ingin hidup enak Dulu Hidayat rela melakukan semuanya agar tangan istrinya tetap lembut enak di sentuh. Hidayat suka di belai wajahnya oleh tangan lembut Relina.

Realita keluar dari dapur. Wajahnya polos tanpa riasan. Ia hanya mengenakan baju daster batik rumahan ala ibu-ibu Indonesia. Dia terlihat cantik dan sedergana dan lugu. Dia tidak secantik dan seanggun seperti saat makan malam itu. Revaline mencibir dalam hati. Kampungan, Ga kelas. Realita tidak menunjukkan dirinya istri orang kaya. Ia terlihat seperti pembantu rumah tangga di mata Revaline.

"Oh ada tamu, maaf tadi saya dari kebun belakang, maaf saya permisi dulu" Realita mengatupkan kedua tangannya di dada. Ia buru-buru masuk kembali ke dalam. Yanuar memang tidak memberii tahukan kedatangannya ke rumah Hidayat. Ini memang kunjungan mendadak Yanuar ingin sekali berkunjung ke rumah Hidayat. Rumah asli Kalimantan. Rumah ulin yang dingin saat panas dan hangat saat hujan. Rumah ini sebenarnya tidak menerlukan AC karena sejuk oleh pepohanan buah-buahan di sekitar rumahnya. Hidayat menanam banyak jenis buah-buahan di sekitar rumahnya. Rambutan, Mangga, Nangka, Pisang, Durian. Rumah kebun yang nyaman. Saat ini semua pohon-pohon itu berbuah. Sekitar rumah Hidayat wangi buah durian. Menyenangkan, Yanuar menyukainya.

Realita muncul kembali dengan dandanan cantik dan rapi. Kecantikannya lebih terlihat nyata sekarang. Hidayat tersenyum mesra ke istrinya, menarik Realita duduk disisinya, tangannya tidak jauh dari bahu istrinya. Terlihat romantis. Yanuar tertawa melihat kemesraan tuan rumah itu. Dia memberikan pujian. "Kalian berdua pasangan serasi!" katanya. Hidayat tertawa. "Biasa aja!" Ia menepuk-nepuk pundak istrinya lembut. Realita tertawa malu. Hati Revaline panas mendidih. Dia terbakar iri dan cemburu. Dia benci Hidayat. Dia benci Realita. Ia ingin sekali melenyapkan Realita. Mengambil kembali miliknya. Hidayat.

Wajah Revaline berubah merah kembali. Panas terbakar di dalam. Suhu udara dingin di ruangan itu tidak mampu mendinginkan suhu panas di hatinya.

Pintu rumah terbuka. Ibu Yasmin masuk membawa kereta bayi. Di dalam kereta dua bayi kembar montok tertidur pulas.
"Ada tamu...kalian berdua....tamu dari Singapura itu kan? Selamat Datang!" Yanuar dan Revaline berdiri. Mereka bersalaman. Yasmin memeluk Revaline erat dan lama. Revaline hampir menangis. Ia merasakan pelukan hangat ibunya yang dirindukannya. Mereka berpelukan lama. Membuat Yanuar dan yang lainnya heran. Mereka saling pandang. Yasmin melepas pelukannya. Ia sedikit menangis. Di dalam batinnya merasakan, Revaline adalah Relina. Perasaan seorang ibu memang tidak pernah Salah!!!

Share this novel

Dariah ning
2020-06-01 22:53:33 


NovelPlus Premium

The best ads free experience