Rate

Hijrah 2

Drama Series 31931

Mata Yasmin berkaca-kaca. Dia tidak gagal sebagai ibu. Tidak ada kebahagiaan yang lebih besar dari hal ini, selain melihat anak-anaknya berjalan di tempat yang benar.
"Ibu....dosa-dosaku sangat banyak!" Relina tak mampu bicara. Air matanya jatuh membasahi tangan ibunya yang masih duduk bersimpuh di atas sajadah.

'Allah maha pengampun, tidak ada dosa yang tak bisa di ampuni selain syirik!" Relina menangis. "Ibu...aku ingin mengakui dosa-dosaku!"
"Katakanlah kepada Allah. Allah maha mendengar! Allah akan menutup aibmu!"
"Ibu... bagaimana caranya!"
"Sholat...kamu sudah sholat?"
"Ibu...aku lupa caranya sholat!"
"Astagfirullah! Mari kita belajar lagi!" Yasmin terpukul. Kesalahan Relina itu karena dirinya. Dia tidak membimbing anaknya itu.

Dia membiarkan Relina berkelana sejak berumur 16 tahun. Dia telah lalai.
"Relina kamu masih bisa mengaji kan?"
"Ibu...sudah lama aku tak membaca Qur'an!"
"Astagfirullah!" Yasmin menangis.

"Kita mulai dengan berwudhu...sholatnya ikutin ibu!". Relina mengangguk.
Yasmin membimbing Relina berwudhu, lalu memakai mukena. Mereka sholat berjamaah.
"Ibu...aku mau masuk pesantren aja!"
Yasmin sudah mengajak Relina masuk pesantren, tapi dia menolak secara halus.

Sekarang dia mau masuk pesantren atas kemauannya sendiri
"Pesantren mana yang kamu inginkan?"
"Yang sepi...jauh dari hingar bingar!"
"Kamu bisa memilih lokasi, Jawa, Kalimantan, Jakarta!"
"Di Jawa gimana Bu?"
"Terserah kamu aja!"
"Ibu suka di mana?"
"Dimana pun tidak masalah!"
Relina memeluk ibunya. Sekarang dia seperti anak-anak kembali yang perlu bimbingan orang tua.

......

Keesokan harinya, ketika Johannes berkunjung.
"Di sini saja!" kata Yasmin menahan Johannes di kursi teras. Dia melarang Johannes masuk rumah.
"Mulai hari ini... Relina tidak bisa ditemui lagi!" kata Yasmin.
Johannes bingung. "Revaline kemana?" Dia heran mengapa Reva tidak bisa ditemui.
"Ada di dalam!"
"Boleh saya bertemu dengannya?" Johannes memohon." Baiklah!"
Yasmin menelpon Relina.
Relina keluar. Johannes melompat dari kursinya.

"Reva!? Kamu?!"
Tubuh Revaline terbungkus rapat dengan Abaya Hitam dan Khimar. Wajahnya tertutup.
Relina berdiri di hadapan Johannes yang terpaku diam bagai tersambar petir.
Dua hari yang lalu dia melihat Relina tergolek tanpa busana di ranjang bersamanya.
Hari ini Relina menjadi seseorang yang tidak bisa disentuhnya.

"Selamat tinggal kak Jo...mulai besok kami hijrah ke kota lain...maafkan atas kesalahanku!" suara Relina terdengar lirih. Hampir tak terdengar.
Johannes merasa kehilangan.
Dirinya seperti di tampar rasa malu.
Kemaren dia telah melecehkan wanita itu.
Tapi justru dia yang meminta maaf.
"Kami pamit pergi! Rumah ini telah diwakafkan Relina menjadi rumah tahfid!" kata Yasmin ibunya.

Lidah Johannes kelu. Tubuhnya bergetar karena malu ."Kak ikhlaskan saya!" Relina hampir menangis. Johannes belum puas membalas dendam kepadanya. Dia tak ingin Jo mengejar dirinya atau Realita karena sakit hati dan dendam dengan yang telah dilakukannya
Mata Jo berkaca-kaca. Entah apa yang ada dibenaknya. Urusan Relina dan Johannaes sudah selesai.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience