Rate

Rahim 10 Milyar!

Drama Series 31931

Satu bulan kemudian ;

"Sepertinya sulit mengumpulkan teman-teman mereka punya kesibukan masing-masing, selain itu juga mereka sudah berkeluarga dan memiliki anak!" kata Julia.
"Mungkin kamu saja yang punya anak tidak sibuk!" kata Roberta.

*Vivine anak yang pengertian...selain itu...ibuku memberikan kasih sayang yang lebih besar dari pada aku...sepertinya Vivine itu anaknya bukan anakku!" jawab Julia.
"Kamu beruntung...tidak semua grand mother di negeri ini bersedia memelihara cucu!" kata Sandra.
Sandra menatap perutnya.
"Kenapa?" tanya Roberta.
"Sepertinya...aku juga pengen punya anak!" kata Sandra.
"Kamu tidak sayang dengan perut cantikmu?" tanya Julia.

"Kalau aku tidak punya anak...siapa pewaris kekayaanku!"
"Aku dan anakku bersedia!" jawab Roberta.
"Sandra...kamu mau kan hamil anakku!,Please!" Roberta memohon.
"Cari orang lain aja...aku mau. punya anak dari pria yang ku cintai...kalau kamu punya anak...aku tidak keberatan dia juga jadi pewarisku!" kata Sandra.

"Kamu sudah punya satu pewaris!" kata Julia.
"Siapa?" Sandra heran. Dia tidak punya keluarga yang punya anak.
"Vivine...anakku...hahaha!" Julia tertawa.
"Aku tidak keberatan! Sampai kemanapun Vivine sekolah....aku bersedia jadi ibu asuhnya!"
"Terima kasih....kamu baik sekali!"
"Setidaknya...aku merasa berarti!" Sandra menatap lurus ke depan.

"Aku ingin menikah!" kata Roberta.
"Haaah....serius....sudah ada orangnya?" tanya Sandra
"Belum...masih ku cari!"
"Kamu mengurangi jatah ku!" kata Julia.
"Jatah apanya...?" Roberta bingung.
"Pria baik dan ganteng!" Julia tertawa.
"Yang suka denganku...memang orientasinya sudah kesitu!" Roberta tertawa.
Dia bersyukur. Dua orang temannya ini menerimanya dengan tulus.
"Sayang sekali!' kata Roberta.

"Sayang... apanya?!" kata Sandra dan Julia bersamaan.
"Johanbes... dia hanya tertarik dengan wanita yang punya rahim!" kata Roberta. Sandra jadi ingat Johanbes.
"Apa kabar Johannes?" tanya Sandra
"Dia menghilang...ku dengar dia menjual kapalnya dan membeli gedung apartemen!" kata Julia lagi.
"Setidaknya dia punya penghasilan untuk biaya anakmu!" kata Roberta.
"Aku tidak membutuhkannya!"
"Kamu tidak....tapi suatu saat anakmu memerlukannya?"
"Yaah....aku tidak khawatir ke depannya! Orang tua Johannes sangat kaya...dia juga....tapi aku tidak menginginkan hartanya....dulu aku ingin mengamankan aset dia untuk Vivine... tapi sekarang...tidak perlu dikhawatirkan... Johannaes menyadari dengan sendirinya!"
'Dia sudah berubah...kembalilah padanya!" kata Sandra bijak.

"Aku sudah terluka...sulit untuk sembuh!" Julia tersenyum pahit.
"Aku akan mengikuti jejakmu!" kata Julia pada Roberta.
",Jejak apa?"
"Menikah!"
"Jangan coba-coba nengambil priaku!" kata Roberta.
"Pria yang menikahiku...punya ketertarikan terhadap rahim!"Julia tertawa.
Roberta tersenyum. Pria yang menikahiku ingin punya anak. Aku bisa memberinya anak... tapi tentu saja ..anak itu punyaku!"
"Kamu sudah dapat rahim?" tanya Sandra
"Kamu mendapat kannya?" tanya Julia.
"Dia minta 10 milyar!"
"Ambil saja...aku yang bayar!"
"Are u serius!"
"Tentu saja!"
"Sialan!" Roberta meletakkan gelas dengan keras.
"Kenapa?"
"Wanita itu kaya karena aku!" Roberta menyumpah. Sandra tertawa
"Rahim wanita lebih mahal dari itu!"
"Putriku kelak jadi pewaris kerajaan!" kata Sandra
"Kamu hamil!?" Julia dan Roberta berteriak.
"Kalau berhasil lahir!"
"Kamu akan menikah?"
"Akan ku pikirkan!"
"Jangan kaget nantinya?"
"Kenapa?"
"Kalau aku pakai hijab!"
"Hah!"
"Dia pria Arab!"
"Mampus gue!" Roberta berteriak.
"Kenapa!"
"Kalau aku menikah dg pria arab..aku juga berhijab!"
"Hahahaha! Tidak mungkin !hahaha!"
"Why not!"
'Hahaha!"
"Sandra...kamu harus belajar bahasa Arab!" kata Julia.
"Aku cari guet aja!"
"Kita bakal kehilangan putri kaya-raya ini! Kata Roberta. "Siapa bilang...kalian temanku!"
Oh So sweet love!" kata Roberta dan Julia. mereka berpelukan.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience