Rate

Rencana Reuni Club Sosialita

Drama Series 31931

Club Sosialita beranggotakan 9 orang, Shiza atau Nona Xi, Revaline alias Relina Julia, Sandra White, Roberta, Rosaline, Monica, Linda dan Leonora. Tetapi dari 9 prang itu hanya 3 orang yang selalu aktif bertemu, Julia, Roberta dan Sandra. Mereka sekarang tinggal di negeri yang sama, Inggris.

9 wanita itu merupakan kelompok wanita mapan, yang berasal dari kelompok masyarakat kelas atas dan kaya raya. Revaline tidak berada di status itu kalau saja tidak di peristri oleh Yanuar.

Pada saat itu, tak satupun diantara mereka mengetahui latar belakang Revaline yang sebenarnya.
Belakangan baru mereka tahu riwayat Revaline yang ternyata adalah adik angkat Johannes Paila.

Siang itu, tiga wanita itu bertemu di Yacht mewah milik Sandra White, mereka akan berlayar berkeliling ke beberapa negara, Spanyol, Italia dan Prancis.

Sandra Whit, sangat kaya, dia merupakan ahli waris perusahaan minyak terbesar di dunia. Kekayaannya konon menyamai putri kerajaan Saudi.
.
"Ada kabar tentang Revaline!" kata Julia kepada para sahabatnya yang berjemur di atas kapal mewah itu.
"Kabar apa?" Roberta bangkit dari tempatnya. Wanita transgender ini memiliki tubuh yang indah. Luar biasa. Meja operasi dan tekhnologi kecantikan bisa merubahnya menjadi wanita bertubuh sempurna.

Roberta berjalan menghampiri Julia. Wanita ini tidak mau berjemur, kulitnya cantik eksotis, maklum dia wanita Inggris campuran Indonesia dan India. "Kabar apa?" tanya Julia, suara serak seksi.
"Revaline yang sebenarnya!" Kata Julia.
"Maksudmu?" tanya Roberta
"Revaline bukan Revaline!"
"Aih...aku tidak mengerti maksudmu?" Roberta pusing dia mengambil wine yang disediakan pelayan di kapal itu. "Apa maksudmu?" Roberta mengulang pertanyaannya.

"Nama Revaline Paila yang sebenarnya adalah Relina Yusuf, dia bukan adik Johannes, Relina mempunyai saudara bernama Realita orang Kalimantan!"
"Oh ya! kok jadi kacau begini ceritanya!"
"Itu yang sebenarnya?" Julia mengambil wine dingin untuk dirinya sendiri.
"Dia memalsukan identitas dirinya begitu?" tanya Sandra. Wanita ini setengah telanjang dengan bikini yang hanya menutupi titik penting di tubuhnya.
"Kurang paham juga aku!" sahut Julia. Nyonya Zubaedah bercerita tak banyak.

"Kamu masih berkomunikasi dengan mereka....maksudku nyonya Zubaidah dan Yanuar?" tanya Sandra lagi. Julia mengangguk. Dia lumaysn akrab dengan Nyonya Zubaedah sewaktu di Singapura..
"Nyonya Zubaedah menghubungiku!"
"Untuk apa?" tanya Sandra heran.
"Untuk bergosip lah!" Roberta tertawa. Nyonya Zubaedah jauh sekali bergosipnya sampai ke Inggris.
"Dia cerita Revaline sudah hijrah!"
"Hijrah kemana?" tanya Sandra White tidak paham.
"Hijrah maksudnya dia bertobat dan memakai hijab sekarang?"
"Apa itu Hihab?" tanya Roberta, dia asing dengan istilah itu.

"Hijab menutupi sesuatu yang dituntut untuk ditutupi atau terlarang untuk di lihat. Menutup tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki!" Julia menjawab semampunya
"Maksudmu tertutup semua?" Roberta menggerakkan tangan dari atas kepala ke bawah. 'Dia menutup mukanya juga? Bercadar begitu?" tanya Roberta . "Mungkin juga!" sahut Julia. Dia juga kurang paham.

Roberta tertawa.
"Berarti yang seperti Sandra gak boleh dong...haram!?" Roberta menunjuk Sandra White sambil tertawa. " Ada Apa?!' Sandra bingung. Roberta masih tertawa, dia membayangkan Sandra dan Revaline betsamaan. Dua wanita ini adalah berbanding terbalik dalam 2 kebudayaan. Revaline 90 % tertutup, sedang Sandra White 90% terbuka.

"Apa orang Islam kalau bertobat harus. berhijab tertutup semua begitu?" tanya Sandra.
"Tergantung keyakinannya!" sahut Julia.
"Dalam Islam banyak keyakinan juga?" tanya Sandra.
"Tidak begitu lah!" kata Julia .
"Revaline pasti memiliki keyakinan kalau pilihannya berbusana tertutup rapat begitu sebagai manifestasi dua terhadap pertobatan dengan perubahan sikap berpakaian dan verprilaku.!" Kata Julia.
"Aku sependapat denganmu!" kata Roberta.
"Kamu paham juga dengan Islam!" kata Sandra.
"Lingkungan ku di Indonesia banyak orang Islam,!" jelas
Julia, "Tapi aku belum menganut agama satupun. Keluarga ku agamanya beragam. Ibuku Kristen, ayahku Islam, kakek dari ayahku Hindu!" kata Julia.

"Keyakinan beda ya dengan agama?" tanya Roberta, dia tidak punya agama, agama baginya adalah kebenaran dan materi.
"aku tidak paham itu...yang jelas Tuhan itu Satu!" sahut Julia.
"Tanteku berpakaian tertutup rapat tetapi dia seorang biarawati, apa Revaline menjadi semacam biarawati juga begitu?" tanya Sandra, dia bingung bertanya sama siapa, dua temannya itu pasti tidak bisa menjelaskan pertanyaannya.
"I don't know?! Julia mengangkat bahu.
"Ku pikir seperti itu!" kata Roberta.
"Jangan lupa Shiza juga bercadar sekarang?"
"Itu dia...Shiza juga bilang dia sudah hijrah!" kata Sandra.
"Mungkin itu bagian ajaran agama mereka?" kata Roberta lagi, dia tidak tahu pasti.
"Sandra apa kamu juga beragama seperti tanteku?" tanya Roberta. Dia tidak peduli kalau Sandra tersinggung.
"Agama itu banyak....tapi aku bertuhan!" Jawaban Sandra bermakna ambigu. Mungkin dia juga tidak menganut agama. Kata Julia dalam hati. Sandra berada pada fase ragu-ragu memilih keyakinan dan agama.
"Agama atau keyakinan itu sifaynya holy... pure...hidayah...di hati setiap orang tidak selalu sama!" kata Julia menyudahi..

"Setelah ini kita reuni yuk!" kata Roberta. Dia mengalihkan topik pembicaraan. Bicara keyakinan dan agama terlalu sensitif.
"Reuni dimana?" tanya Julia.
"Di sini aja?" jawab Sandra. " Maksudku di kapal ini aja!" Roberts dan Julia berpandangan lalu berbalik menatap Sandra. Sandra paham teman-temannya itu pasti mau bilang tidak mungkin, kapal ini jauh di Eropa sedang mereka kebanyakan berada di wilayah Asia tenggara.
"Kapal ini akan di bawa ke Singapura...pertemuan kita di atas kapal ini di laut Malaka!"
"Ooh!" kata Roberta dan Julia bersamaan.
Kapal pesiar ini perlu waktu satu bulan untuk sampai ke perairan Malaka.

"Aku kangen dengan Monica, Linda, Rosaline, Leonara!" Roberts mengabsen nama teman-temannya anggota Club Sosialita.

"Apa Revaline dan Shiza mau datang?" tanya Sandra.
"Akan ku coba menghubungi mereka!" jawab Julia.
"Kalau Shiza, bisa saja ku hubungi, tapi Revalina...aku tidak tahu!"
kata Julia lagi.
"Kamu kan punya nomor kontak mantan mertuanya, mungkin dia bisa membantu!" kata Sandra.
Julia mengangguk.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience