Rate

Penyesalan Johannes

Drama Series 31931

Johannes tentu berada di antara ke tiga wanita tersebut. Dia tidak bisa membuang wajah malunya. Andai saja dia bisa pergi secepatnya dari tempat ini. Untung saja ada si kecil Vivine, dia mengambil anak itu dan tidak melepas kan dari gendongannya. Sepanjang jalan menuju hotel tempat dia menginap, Johannes diam seribu bahasa. Sedang ketiga wanita itu sibuk mengoceh berbagai hal.

Johannes baru tahu, pertemanan mereka sangat akrab. Waktu itu dia hanya mengira kalau Julia hanya berteman biasa saja dengan Sandra. Dia hanya menduga kalau Sandra dan Julia membicarakan Roberta seperti kenalan biasa, karena mereka pernah tinggal di Singapura, tetapi dia tidak mereka kalau Julia,Roberta dan Sandra hubungan mereka ternyata sangat dekat.
Mungkinkah mereka saling bercerita dan berbagi rahasia?! Mati aku! Johannes merasa bodoh. Selama ini dia tidak lebih dari pecundang.
Terapi yang membuat dia lebih terkejut lagi. Roberta dan Sandra mengenal Revalina, bahkan mereka berteman akrab
Diam-diam ketiga wanita yang duduk di belakang saling berpegangan tangan penuh arti. Mereka menyimpan senyum dan bercerita tanpa beban, Sepertinya mereka sengaja membuat Johannes tertekan dan membuatnya seakan duduk di atas bara.
Johannes mengusap wajahnya yang berkeringat dengan sapu tangan. Driver di sebelahnya heran. Di udara dingin begini, pria di sebelahnya malah berkeringat. 'Pasti dia kebanyakan minum alkohol!'pikir driver itu dalam hati.

Penderitaan Johannes belum berakhir. Dia hampir terkena serangan penyakit jantung mendengar mereka membicarakan Revaline. Johannes semakin gelisah duduk di mobil itu. Dia sungguh menderita karena malu. Dia sudah meniduri 3 orang diantara mereka berempat.

Johannes memasang telinganya lebar-lebar, Para wanita itu menceritakan keadaan Revaline. Revaline terserang stroke sejak dua tahun lalu. 'Ya Tuhan! Mengapa dia sampai tidak tahu. Revaline pasti sangat menderita. Dia telah menelantarkan kekasih incest-nya itu. 'Dimana Revaline sekarang? Johannes menyesal, mengapa selama ini dia telah menyebabkan Revaline sengsara. Johannes berjanji dalam hati, setelah ini dia akan mencari Revaline.
Mungkin Johannes tambah gila mengetahui kebenaran cerita. Bukan karena Revaline yang telah bercerai dari suaminya, tak berdaya di kursi roda dan miskin. Tetapi tentang Revaline Paila yang asli.
Johannes memiliki cinta yang besar kepada Revaline. Bukan Revaline palsu, tetapi Revaline yang asli, adik angkatnya itu. Wanita yang di cintai tetapi malah dia ditelantarkan itu telah lama meninggal dalam keadaan yang mengenaskan.

Waktu itu, dia sangat terpukul mendengar kalau Roberta sakit keras. Sakit karena penyakit aneh. Johannes langsung beranggapan wanita itu terserang penyakit HIV Aids. Ternyata dia keliru. Andai dia tahu lebih awal, kalau dia sehat wal afiat, dia tidak mungkin membiarkan Revaline sakit parah begitu. Revaline sakit pasti karena dirinya .'Aku sudah keterlaluan!' Johannes menyesal.

Setelah mendrop Johanes ke hotel. Ketiga wanita itu berbicara serius dan jujur.
Mereka telah memberikan hukuman tak langsung ke Johannes.
"Apa kita tidak bertindak kejam dengannya?" kata Sandra, dia orangnya ngga tegaan.
"Ku rasa iya... tetapi dia patut mendapatkannya...lagi pula dia tidak jatuh sakit seperti Revaline...dia menghilang begitu saja... meninggalkan tanggung jawabnya...terhadap Revaline dan....", Roberta menggerakkan alisnya melirik Vivine. Anak itu tertidur pulas. Dia tidak tahu kalau mereka telah membicarakan ayahnya. Julia tidak ingin Vivine mendengar hal buruk tentang Johannes. Di situlah sisa kasih sayangnya kepada Johannes. Bagaimanapun Jo bekas suaminya dan ayah anaknya.

Di kamar hotel, Johannes duduk tersungkur menangis di kamar mandi. Tubuhnya basah kuyup oleh guyuran air shower yang dingin. Dia menghukum dirinya sendiri. Penyesalannya di kuras habis di tempat itu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience