Rate

Rencana Terselubung Johannes

Drama Series 31931

Putra pertama Realita, Andy Rama, saat ini sudah remaja. Dia tinggal bersama mantan suami Realita, Andy Putra Lolo bersama istrinya Shiza di kota Bulungan.
Anak itu sekarang telah lulus Sekolah Dasar dan akan melanjutkan sekolah di Jakarta.

"Tinggal dengan nenek saja!" kata Yasmin di telepon dengan Rama. Orang tua itu sangat gembira, mengetahui Rama,cucunya itu sekolah di Jakarta. Nenek dan cucu itu selalu berhubungan lewat telepon atau video call.
Rama tahu kalau neneknya Yasmin tinggal dengan Relina, Tante yang pernah menyamar jadi bundanya.
Rama trauma ingat saat tinggal bersama Relina di Jakarta.
"Rama masuk sekolah berasrama, nek!" sahut Rana, menolak halus ajakan neneknya. Dia tahu, kalau neneknya itu sangat menyayanginya, tapi Relina! Tidak. Tante Relina sangat jahat. Dia tidak ingin bertemu dia lagi.

"Rama sudah janjian dengan bunda, nek. Bunda yang nganter Rama ke Jakarta. Ayah tidak bisa banyak kerjaan. Mamia Shiza lagi hamil, ga bisa nganter Rama".
"Mama Shiza hamil lagi?"
"Iya, bulan depan sudah lahiran", sahut Rana.
Yasmin tahu kalau dulu Relina menyamar sebagai istri Andy, Realita. Tetapi dia tidak tahu kisah asmara Andy dengan Revaline.
Andy dua kali tertipu dengan Relina. Wanita itu pandai menyamar, jadi Realita dan Hadi Revaline. Anehnya Andy bisa buta mata hatinya tidak bisa mengenali wanita yang telah menjadi selingkuhannya itu.

Yasmin tersenyum senang, setidaknya setelah bercerai dengan Realita secara paksa, kini hidup Andy sudah tenang dan bahagia.
Tetapi hubungan Andy dan Realita tidak bisa terputus karena ada anak.

"Kalau begitu, kita bersama-sana ke Jakarta-nya ya?"
"Nenek ada di Kalimantan?"
"Iya..nenek di Balikpapan...kita ketemu di Bandara aja nanti ya?!" kata Yasmin.

Yasmin mengirim pesan Revaline.
Ibu :
"Lin...ibu besok bersama ke Jakarta. Kamu gimana? Sudah sehat?"
Revaline :
"Lina jemput di Bandara nanti Bu!" ( Johannes yang menjawab).
Ibu:
"Kamu sudah sehat? Kamu bisa jemput ibu? Ngga usah...kamu baru sembuh...gak usah repot!"
Revaline :
"Ngga papa Bu, Lina bawa sopir kok Bu".
Johannes tersenyum membalas pesan itu.

Besok dia bisa melihat Realita. Wanita kembaran Relina, kembar tak bersaudara dengan Revaline asli.
Sedang Relina alias Revaline tertidur di sebelahnya. Dia tidak tahu rencana Johannes.

Pagi-pagi, saat Revaline terbangun. Johannes sudah tidak ada. "Alhamdulillah...akhirnya dia pergi juga!" Revaline bangkit dari kasur. Dia bisa pergi meninggalkan apartemen ini, hari ini juga. Dari pada bertemu Johannes lagi di sini, mendingan dua pulang, lebih aman di rumahnya.

Baru saja Revaline berdiri, matanya menatap pesan tertulis di meja nakas, dari Johannes.
"Pulang ke rumah mu! Apartemen ini sudah ku jual!"

Revaline mencibir. "Memang aku mau pulang kok!" Revaline mengepalkan kertas itu melemparnya ke tempat sampah.
"Beberapa hari bersama Johannes, tubuhnya jadi baik 3 kilo, Johannes memaksanya makan. Tapi Revaline menderita tekanan batin, Johannes mengajaknya bercinta setiap hari.
Entah mengapa Revaline kehilangan hasrat seksualnya, dia tidak maniak bercinta lagi seperti dulu. Bercinta dengan Jo membuatnya menderita.

Revaline mencari kunci mobilnya. Tidak ada. Di meja tamu ada pesan tertulis dari Johannes :
"Pulang pakai mobilku saja. Mobilmu lagi di servis!" Revaline kesal. Mobil miliknya matic, mobil milik Johannes tidak tahu apa. Tidak ada kuncinya pula. "Naik taksi aja!" Revaline berjalan perlahan menuju meja resepsionis. Petugas resepsionis itu menyapanya ramah.
"Nyonya Revaline...ini kunci mobil nyonya...mobilnya warna merah di depan!" Mobil BMW milik Johannes keluaran terbaru. "Johannes perompak kaya!" Revaline mengumpat dalam hati.
......

Bandara Soekarno Hatta.

Yasmin sudah mengkonfirmasi waktu kedatangan pesawat yang mereka tumpangi. Johannes juga sudah mengenali wajah Yasmin dan Realita yang akan di jemputnya.
Johannes menunggu di pintu keluar kedatangan.
"Itu mereka!" seru Johannes dalam hati.
"Ibu Yasmin...saya Johannes kakak Revaline...saya mewakili Relina menjemput ibu, Relina menunggu di rumah.
Yasmin tercengang. Dia Johannes! Pria yang menelpon Relina beberapa waktu lalu! Yasmin jadi curiga.
Dia membuka ponselnya. Ada pesan masuk dari Relina.
"Ibu... Johannes yang jemput ibu! Lina tunggu di rumah ya Bu!"
Yasmin menelpon balik. Ponsel Relina tidak aktif. Tentu saja. Ponselnya ada di kantong Johannes, tidak aktif.
"Mari Bu, saya bawakan tasnya!" Kata Johannes dengan wajah yang ramah, suaranya sangat lembut. Mau tak mau Yasmin percaya padanya. Apalagi Johannes membawa mobil Revaline.
Realita dan Rama mengikuti langkah Yasmin di belakang. Johannes tersenyum. Realita sangat cantik. Dia cantik alami, wajahnya menunjukkan keteduhan dan kedamaian.
Suaminya sangat beruntung mendapatkannya.

Sepanjang perjalanan mereka tidak bicara. Realita tertidur karena kelelahan. Sebaliknya Yasmin bersikap waspada. Tetapi dia tidak menunjukkan rasa khawatirnya di depan Realita dan Rama.
Realita tidak tahu siapa Johannes. Revaline sudah menceritakan hubungannya dengan Johannes. Johannes mantan suami Revaline yang asli, dan kekasih Relina.

Mereka tiba di rumah Revaline
Revaline terkejut setengah mati, Dia melompat dari kursinya.
Johannes menjemput ibunya dan Realita. Ada apa ini? Johannes telah membajak ponselnya.
Sebenarnya Johannes sedang merencanakan apa? Pria ini sangat licik. Revaline tak mampu berkata apa-apa.
Johannes tersenyum penuh misteri kepada Revaline. Dia sungguh menakutkan.

"Kamu baik-bsik saja kan? Wajahmu pucat!" kata Realita. Revaline tergagap. "Aku... aku masih belum fit! !" sahut Revaline.
Di sisi Realita, Rama berdiri dengan perasaan was-was. Dia tidak berani memandang wajah Revaline.

Johannes duduk sendiri di ruang tamu, Revaline tidak tahu bagaimana cara menghadapinya

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience