Rate

Mencari Relina

Drama Series 31931

Tiba-tiba saja Johannes muncul di kediaman Keluarga Hidayat. Mudah saja menemukan Hidayat di kota kecil ini. Semua orang mengenalnya, seorang pengusaha muda yang sukses dan terpandang. Johanes datang ke kantor Hidayat yang berada tidak jauh dari rumahnya.

Hidayat menyambutnya. Dia tahu banyak tentang Johannes, kakak Revaline Paila yang asli. Tetapi baru sekarang dia berbicara langsung.
'Apa kamu datang ingin mengetahui makam adikmu?" tanya Hidayat. Johannes tersentak heran. Dia tidak menyangka Hidayat tahu tentang Revaline, adiknya.
"Kamu tahu dia?" tanya Johannes heran.
"Aku mengurus penguburannya

Hidayat telah mengganti batu nisan kuburan Revaline Paila, sebelumnya di nisan itu tertulis Relina Yusuf. Dia melakukannya setelah tahu kepastian tentang Relina Yusuf yang menyamar menjadi Revaline.
Tentu saja Johannaes tidak mengetahui kalau Hidayat telah menyelidiki hal itu sebelum rahasia Relina terbongkar.

Johannes datang ke kota ini memang ingin mengetahui makam Revaline, tetapi yang sebenarnya dia ingin mencari informasi Relina. Wanita itu memutuskan kontak dengannya.

Hidayat membawa Johannaes ke makam Revaline. Pria itu menaburkan bunga dan berdoa dengan khusuk
"Reva maafkan aku!" Johannaes tidak lagi bermimpi tentangnya. Wanita malang itu, mungkin telah memaafkan Johannaes.

"Bagaimana kabar Relina?" tanya Johannaes setelah mereka tiba kembali ke kantor Hidayat. "Kamu tidak tahu dia dimana?" Hidayat balik bertanya. Johannes menggeleng.

Relina telah menghilang cukup lama. Yasmin kembali ke rumah Realita.
Realita datang ke kantor Hidayat bersama 4 orang anak kembarnya. Johannes terkesiima dibuatnya. Dia tidak menyangka Realita memiliki banyak anak tetapi dia tidak masih sangat cantik dan seksi. Dia sungguh mirip dengan Revaline. Apa mereka memiliki orang tua yang sana? Atau sebenarnya mereka kembar 3 dengan Revaline? Johannaes tidak habis pikir. "Kok ada orang berwajah mirip padahal tidak ada hubungan keluarga" Johannaes bertanya dalam hati .

Diam-diam Hidayat cemburu, dia tidak suka ada pria lain memandangi istrinya dengan wajah terpesona.
"Nyonya Hidayat sangat mirip dengan adikku!" kata Johannaes setelah bersalaman dengan Realita. Johannaes menatap lekat Realita. "Hmmm...hemm!" Hidayat pura-pura batuk mendehem. Realita tersenyum, suaminya cemburu. Dia buru-buru kembali ke rumahnya.

Yasmin muncul kemudian setelah Realita memberitahu kedatangan Johannaes. "Untuk apa dia datang ke mari?" kata Yasmin sebelum menemui Johannaes.
"Ziarah!"
"Ziarah? makam siapa?"
"Revaline... Hidayat mengurus pemakamannya!" Yasmin terhenyak.. Dia baru tahu kebenaran hal itu.

"Johannes?!"
"Ibu?!" Johannaes kaget menemukan Yasmin di sini. "Saya kira ibu pergi ikut Relina!" kata Johannaes setelah mencium punggung tangan Yasmin bersikap hormat.
"Kamu mencari Relina?" tebak Yasmin. Johannes mengangguk jujur.
"Untuk apa kamu mencarinya?" kata Yasmin dengan penuh selidik. Dia tidak suka Johannaes dekat dengan Relina lagi. Dia curiga hubungan Relina dengan Johannaes. Sekalipun Relina tidak mengakui perselingkuhannya dengan Johannaes.
"Saya ingin melamarnya!" sahut Johannaes tegas. Yasmin kaget. Johannes serius dengan ucapannya.

Hidayat menyusul Realita
Membiarkan ibu mertuanya menghadapi Johannaes. Hidayat sangat posesif, cintanya ke Realita sangat besar. Hingga dia tak ingin pria lain mengaguminya.
"Apa aku harus bercadar, agar tidak ada yang bisa melihat wajahku lagi?" Realita kesal. Hidayat meringis. "Tidak begitu? Aku hanya tidak kuat saja melihat cara dia membandingkanmu dengan mereka!" Hidayat memeluk Realita dari belakang. Tangannya yang kekar menyusup masuk ke dalam baju istrinya yang terbuka. di bagian depan karena habis menyusui balita kembarnya. Dada Realita mekar dan segar. Membangkitkan gairah Hidayat ketika menyentuh dan membelai dada kembar itu. Dengan cepat dia menjatuhkan tubuh Realita di kasur. Mereka bergumul dengan penuh hasrat membara. Pasangan itu bercinta seperti makan obat saja. Tiga kali sehari tidakkah cukup. Mereka masih dahaga dan menambah jam istimewa mereka setiap hari tanpa pernah bosan.

Share this novel

Arsi Aj
2020-06-13 18:23:07 

Good


NovelPlus Premium

The best ads free experience