Rate

Karena Dendam

Drama Series 31931

Hidayat menawarkan tamunya dari Singapura, Yanuar Abdulah dan istrinya menginap di guest house miliknya yang baru selesai di bangun. Guest House itu di bangun Hidayat diperuntukkan khusus untuk para tamu mitra bisnisnya, supaya lebih hemat, tentunya. Keberadaan guest house sebenarnya tidak kalah dengan kamar hotel, nyaman dan memuaskan.

Yanuar tidak keberatan menginap di tempat itu, lagi pula ia ingin beberapa mitra bisnis lainnya di ibukota provinsi, jaraknya tidak jauh dari rumah Hidayat. Revaline tidak masalah dengan hal ini, ia ingin lebih dekat dengan ibunya selama di sini. Selain itu, ia ingin lebih tahu kehidupan keluarga Hidayat. Ia singguh iri dan sakit hati dengan kebahagiaan mereka, di tambah lagi pasangan ini memiliki bayi kembar tampan dan menggemaskan.
Sore harinya, ketika Yanuar menemui rekam bisnisnya, Tevaline tidak ingin ikut. "Aku ingin berbincang dengan ibu Yasmin, dia mengingatkanku pada ibuku", Revaline menunduk, air matanya menetes di blouse batik miliknya. Yanuar tersentuh. Di peluknya Revaline penuh kasih. Revaline sungguh-sungguh menangis. Ia jujur dalam hal ini. Yasmin memang ibunya. Ingin rasanya Revaline mengungkapkan jatidirinya. Tetapi ia tak ingin mengalah dengan perasaannya. Cita-citanya belum tercapai. Balas dendam. Entah apa rencananya. Ia belum punya memikirkannya. Yang jelas, berada disini sudah membantu beban batinnya. Dekat ibunya, dekat Hidayat, dia masih mendambakan mantan suaminya itu.

Revaline bertamu ke rumah ibunya. Ia membawakan makanan khas Malaysia dan kain songket dari Aceh. saat itu Yasmin sedang mengasuh si kembar. Dua bayi ini sangat lengket dengannya. "Untuk ibu", katanya sembari meletakkan barang bawaannya di meja. Yasmin terkejut dengan hadiah dari Revaline. "Aduh kok jadi repot-repot begini, ibu jadi g enak", kata ibu Yasmin sungkan. Revaline tersenyum. Ibunya palung suka susu coklat buatan Malaysia. "Ibu sudah membantu saya saat di Jakarta, saya malah belum sempat mengucapkan terima kasih", Revaline tersenyum manis. Yasmin terkesiap. Revaline hampir menyerupai Relina.

Batin Yasmin beranggapan Revaline adalah Reline. Keduanya memiliki gerak gerik yang sama, suara mereka juga sama. Jika Revaline dan Realita dikumpulkan dalam satu tempat dan diajaknya bicara, mendengarkan suara mereka dengan menutup mata, mendengarkan mereka bicara Maka, Dia bisa merasakan dengan mata hatinya, bahwa mereka sama. Dan meskipun mereka berdua berdiri atau duduk bersama, Revaline dan Realita, seperti adik kakak saja.

Yasmin memperhatikan Revaline dihadapannya dengan seksama. Revaline mengerti kalau ibunya mencurigainya. Ia menjaga sikap dan gaya bicaranya dengan hati-hati. Dia tak ingin ibunya bisa mengenalinya. Bisa kacau rencananya. Ia berpura-pura mengajak Arjuna bermain. Bayi itu tertawa riang. Giginya tumbuh satu. Revaline mengangkat bayi itu kepelukannya. Arjuna kesenangan. Dia memang ingin di gendong. Tak lama, Arjuna tertudur, Revaline meletakkannya di kereta bayi. "Sebentar ya nak Reva, ibu mau antar si kembar", Yasmin berdiri hendak mendorong kereta bayi ke pintu. Terdengar suara di dapur. Dia sedang memasak air di dapur. Ceret air berbunyi. "Bu biar saya saja yang mengantar mereka ya bu!" Revaline menawarkan jasanya. Senyumnya mengembang dengan manis. Yasmin ragu-ragu. "Tak usah repot, nak, biar ibu saja" Revaline mengambil alih kereta bayi dengan cepat dan membawanya ke rumah utama di sebelah. Yasmin mengikutinya dengan matanya, kemudian pergi ke dapur.

Revaline masuk rumah itu dengan pelan-pelan. Hampir tak bersuara. Dia bermaksud meletakkan kedua bayi itu ke kamarnya. Dia melewati kamar utama milik Hidayat dan Realita. Aaaahhh! Terdengar suara mendesah perempuan dari dalam kamar. Suara erangan orang bercinta. Revaline menghentikan langkahnya. Oohh! Suara Hidayat. Kaki dan tangan Revaline terkepal dingin, tapi hatinya serasa terbakar. Kurang ajar mereka! Revaline menyumpah dalam hati. Rasa cemburu dan sakit hati meledak di dalam dadanya.

Revaline membawa kedua bayi itu keluar pintu. Menekan bel rumah berulang kali. Ia sengaja ingin merusak suasana bercinta pasangan itu. Tangannya mencubit telapak kaki Pandu yang tertidur. Bayi itu menangis.

Hidayat melompat. Menghentikan percintaan setengah jalan itu. Realita terkejut. Bayinya menangis. Ia keluar kamar dengan cepat. Untunglah ia tidak membuka bajunya saat bercinta dengan suaminya tadi. Di luar pintu, Revaline sedang membujuk para bayi. Keduanya kompak menangis. Revaline kerepotan. Realita membuka pintu, mengangkat Pandu yang menangis kencang. Anak ini jarang menangis. Tapi ia menangis keras begini. Hidayat menyusul, ia mengangkat Arjuna. Bayi itu berhenti menangis. Tapi Pandu tetap menangis. Realita membuka kancing bajunya menyusui bayi itu. Revaline dapat melihat dada Realita merah tanda kiss mark. Revaline geram dalan hati. Dengan rasa sakit di hati Ia pamit meninggalkan pasangan itu ke guest house. Hidayat dan Realita masih sibuk mengurus kedua bayinya. Revaline tersenyum puas. Setidaknya ulahnya tadi mencegah mereka klimaks. Tapi rasa marahnya tidak hilang.

Di dalam Guest House dia terperanjat, Andy di sana. Andy tak kalah kaget. Revaline mendorong Andy ke dinding sudut ruangan tempat itu. Menciumnya dengan buas. Rasa sakitnya mendengar percintaan Realita dan Hidayat tadi terbalas. Andy kebingungan. "Kamu?Suamimu?' Andy melepaskan ciuman Revaline. Ia ingin bertanya lebih banyak kenapa Revaline bisa disini. Pertanyaannya di bungkam Revaline dengan ciuman panas. Andy gelagapan. Ia menarik Revaline ke kamarnya. Revaline membalas pertanyaan Andy dengan membuka bajunya. Andy tak kuat menahan godaannya. Tak ada gunanya bertanya. Jawabannya adalah erangan Revaline.

Revaline menutup mulutnya sendiri dengan bajunya. Rasa sakit di hatinya telah hilang. Rindu dendamnya pada Hidayat terbalaskan bersama Andy.

Yanuar terkejut. Ketika pulang, Istrinya tertidur pulas. Hasrat bercintanya buyar. Revaline terbangun di tengah malam, suaminya tak kuat menahan gejolak asmaranya. Revaline pasrah. Melayani suaminya dengan setengah tenaga. Tubuhnya serasa remuk. Tubuhnya lunglai tak berdaya. Ia serasa hancur karena dendamnya

Share this novel

Kastel Na
2020-05-01 08:10:48 

up


NovelPlus Premium

The best ads free experience