Rate

Memaafkan Relina

Drama Series 31931

Malam itu setelah mereka beristirahat di apartemen, Hidayat menidurkan kedua bayi perempuan Aisyah dan Fatimah, mereka sangat cantik dan menggemaskan itu, mereka mewarisi kecantikan ibunya. Setelah bayi-bayi itu tidur, Hidayat meletakkan mereka di box kamar bayi bersama kakak-kakaknya. Untunglah apartemen ini menyediakan box bayi, jadi dia tidak kerepotan menidurkan kedua bayinya itu. Kedua balita putra kembarnya tidur dengan nyenyak, sementara para suster berjaga bergantian.

Hidayat menghampiri Realita yang telah tertidur duluan. Dia ingin menceritakan perihal sebenarnya kedatangan mereka ke Jakarta. Semua ini demi ibu mertuanya, Yasmin.
Perempuan setengah baya itu, kehilangan bobot tubuhnya. Dia sangat kurus dan tampak menderita. Yasmin sangat menyayangi anaknya Relina.
Hidayat yakin, Realita telah mengikhlaskan semua yang terjadi. Realita sudah lama memaafkan adiknya itu. Kesalahan Relina tidak berbanding dengan kebahagiaan mereka saat ini. Hidup Hidayat sempurna dan bahagia. Mempunyai istri yang cantik dan baik, anak-anak yang sehat, usahanya berjalan dengan lancar.

Sementara Relina menghukum dirinya dengan penyakit ketakutan yang sangat. Rasa takut mengikat tubuhnya tak mampu bergerak dan bersuara. Relina tenggelam dunia penyesalan yang dalam. Tak ada obat yang manjur selain pertobatan. Tuhan masih memberinya kesempatan.

Realita terbangun oleh tatapan hangat suaminya. "Ada apa?" Realita mengaitkan kedua tangannya ke leher Hidayat dan membawanya ke atas tubuhnya. Hidayat merasa bergairah. Masih ada hari esok untuk bercerita. Hasratnya membuncah ketika ciuman Realita membasahi bibirnya. "Apa kamu masih lelah?" tanya Realita, Hidayat tersenyum. Ia membalas ciumannya dengan hangat. "Aku punya banyak tenaga!" Realita membalik badan Hidayat ke bawahnya. Dia tidak tahu apa yang mengganggu pikiran suaminya. Dia tidak akan membiarkan masalah suaminya mengganggu hasratnya. Hidayat memejamkan mata, menikmati orama wangi tubuh istrinya, menggeliat dengan lincah. Hidayat merasakan Realita menciumi perutnya hingga ke bawah. Dia merasa meledak. Tetapi dia dengan sabar membiarkan Realita memuaskan dirinya. Hawa panas menjalar ke seluruh tubuhnya, Realita membuatnya tak kuasa menahan diri lagi, segera dia mengambil alih posisi. Membenamkan tubuhnya dengan ritme yang panas, Realita mendesah, Hidayat membuatnya merintih. Mereka berdua menyatu sepanjang malam yang pekat. Tak berhenti hingga pagi menjelang. Lalu tertidur saling berpelukan.
Dan terbangun kembali oleh gedoran pintu. Pandu dan Arjuna tidak sabar berada di sisi ayah ibunya.

...

"Ibu...mari kita temui Relina sekarang", kata Realita ketika dilihatnya Yasmin, ibunya melamun di meja makan. Yasmin terhenyak. Ia menatap anak dan menantunya. "Kalian sudah tahu?" Hidayat dan Realita mengangguk. Yasmin menangis. "Maafkan Relina!" Yasmin menangis. "Kami sudah lama memaafkannya, bu!" Kata Realita. Yasmin lega. Luka hatinya seketika sembuh.

.....

Revaline di rawat di rumah. Yanuar membuat ruang perawatan khusus untuknya di rumah di bawah pengawasan dokter. 4 orang perawatnya secara bergantian siang dan malam. Rumahnya sudah mirip dengan rumah sakit.
Begitu Revaline melihat ibunya Yasmin datang, semangat hidupnya bangkit kembali.

Hidayat berbicara serius dengan Yanuar membahas tentang Revaline istri Yanuar. Yanuar terkejut tak mengira. Revaline adalah adik Realita yang hilang, dia di culik ketika masih balita. Hidayat mengarang cerita untuk menyelamatkan harga diri Relina.
Yasmin menyediakan diri untuk merawat Revaline.

Share this novel

Zaneta King
2020-05-09 08:55:07 

Good


NovelPlus Premium

The best ads free experience