" Budak ni akan menyusahkan kau ! "
" Kau kena bunuh dia ! "
" Bunuh dia , Zennirah ! "
" Sebab budak ni , Malek tinggalkan kau "
" HAHAHHAHAHHAH "
Bisikan demi bisikan itu jelas kedengaran dicuping telinga Zennirah Aisyah.
" Diammm ! "
" Diam ! "
Jerit Zennirah Aisyah dengan kuat sambil menangis menarik rambutnya yang terurai itu.
" Bunuh budak ni. "
" selagi budak ni ada.., hidup kau takkan aman ! "
" Bunuh dia Zennirah ! "
" Bunuh dia ! "
Sekali lagi bisikan itu didengari Zennirah Aisyah.
Dengan wajah yang pucat dan tubuh yang menggigil , Zennirah Aisyah perlahan-lahan berpaling ke arah katilnya.
Bayi lelakinya yang baru berusia hampir seminggu dan masih belum diberi nama itu direnung lama oleh Zennirah Aisyah.
Bersama tubuh yang menggigil Zennirah Aisyah berdiri dan mengatur langkahnya mendekati bayi lelakinya.
Diatas katil bersaiz Queen itu Zennirah Aisyah melabuhkan tubuhnya.
Wajah bayi lelakinya yang sedang tidur itu dipandang lama oleh Zennirah.
" Malek... "
" I sayangkan you.. "
" I rindu sangat dekat you.. "
Ujar Zennirah Aisyah dengan suara yang serak dan bibir yang merekah sedang tangan kanannya menyentuh lembut pipi bayi lelakinya.
Mata yang berkaca terus terpaku memandang wajah bayi itu. Perlahan-lahan , Zennirah Aisyah menggendong anaknya itu dengan penuh berhati-hati.
" Sayang.. A-anak Mummy.. "
Lafaz Zennirah Aisyah sebak , sejurus anak lelakinya dipeluk erat.
Penuh sayang , Zennirah Aisyah mengucup lembut dahi bayi lelakinya itu dengan mata yang tertutup. Air mata , mengalir lembut membasahi wajahnya tanpa henti.
" BUNUH ANAK NI ! "
Sedang Zennirah Aisyah mencium anak lelakinya itu , bisikan itu kembali kedengaran dicuping telinganya.
" Ni anak aku ! "
" Jangan kacau aku ! "
Pelukan bayi lelakinya semakin dikemaskan Zennirah Aisyah sedang kata-kata itu terbit dari bibirnya yang pecah dan pucat itu.
" Malek takkan balik pada kau .., "
" Selagi budak ni hidup "
" Malek akan benci kau Zennirah ! "
Bisikan itu terus didengar menghasut Zennirah Aisyah untuk membunuh anak lelakiny yang baru berusia beberapa hari itu dengan suara yang nyaring.
" DIAM ! "
Jerit Zennirah Aisyah bernada marah.
Lalu ketawa seorang wanita yang jelas kedengaran mengilai.
Akibat terkejut mendengar jeritan Zennirah Aisyah itu , bayi lelakinya pun tersedar dan menangis.
" Sayang.. shh... "
" Mummy ada.. "
" Shhh... "
Pujuk Zennirah Aisyah dengan lembut sambil menepuk perlahan tubuh bayi lelakinya itu agar berhenti menangis.
" Mummy ada sayang.. "
Ucap Zennirah Aisyah menenangkan anak lelakinya sedang kedua bebola mata berkaca merenung wajah bayi lelaki didalam pangkuannya.
Setelah beberapa minit berlalu , bayi lelakinya pun kembali tidur sesudah susu badan diberikan.
" Mummy ada.., Mateen. "
Buat pertama kalinya , Zennirah Aisyah menyebutkan nama untuk anaknya itu.
" Youuu tengok tu. Comelnya baby dia. "
Tunjuk Zennirah Aisyah ke arah televisyen yang menyiarkan sebuah drama.
" You , nanti kan lepas kita kahwin.., "
" kita ada baby. "
Kata Zennirah Aisyah membuka bicaranya bersama wajah yang tersenyum.
" You nak namakan anak kita apa ? "
Tanya Zennirah Aisyah secara tiba-tiba sambil tersengih memandang wajah Malek.
" Anak ? "
" I tak ready lagi la baby "
" Kita muda lagi. "
Jawab Malek dengan suara mendatar sedang matanya tertumpu pada paparan skrin telefon pintarnya itu.
" Ala.. you tau kan I suka budak-budak. "
" Kalau kita ada anak mesti comel-comel kan ? "
" Hensem macam you , manis macam I. "
Kata Zennirah Aisyah sambil tersenyum sendiri.
Namun begitu Malek hanya berdiam seribu bahasa.
" Ish you ni ! You tengok apa ? "
Kata Zennirah Aisyah sambil mencebik sambil tangannya merampas telefon pintar yang berada ditangan Malek.
" baby , apa nii "
" Bagi balik fon I. "
" I ada kerja la baby. "
Pinta Malek dengan segera.
" Nak fon ? "
Soal Zennirah Aisyah sambil tersenyum.
" Bagi la , baby. "
Minta Malek sekali lagi dengan nada mendatar.
" Okay jawab dulu. "
" Kalau kita dapat baby girl , you nak namakan dia apa ? "
Tanya Zennirah Aisyah berhias senyum diwajah sedang tangannya membelai lembut rambut Malek.
" Hm. I dah cakap kan. "
" I tak nak ada anak. "
" I'm still young , baby. "
Jelas Malek kepada Zennirah Aisyah.
" Takpa , jawab jugaaa ! "
Desak Zennirah Aisyah.
" Hmmm.. "
" Malaika ? "
" Cause my name started with 'M' "
" So I nak nama anak-anak I pun start with 'M' "
Balas Malek diikuti penjelasan.
" Kalau baby boy ? "
Tanya Zennirah Aisyah lagi bersama wajah yang berukir senyum.
" Aduhai. You nii.. "
" Tadi baby girl. Ni baby boy pula. "
Rungut Malek sambil mengeluh.
" Hm. Mateen. "
Jawab ringkas Malek.
Tanpa berkata apa-apa , bibir Zennirah Aisyah terus diherotkan sehingga terukir senyuman lebar diwajahnya.
" Dah , bagi balik fon I. "
Minta Malek dengan nada mendatar.
Lalu Zennirah Aisyah pun menghulurkan telefon pintar itu ke tangan kanan Malek.
Seperti wanita seusianya , Zennirah Aisyah juga berimpian untuk menjadi seorang isteri dan ibu kepada teman lelaki yang dicintaninya itu.
Namun apakan daya , segalanya berubah serta merta setelah kehamilannya dikhabarkan kepada Malek.
Zennirah Aisyah tertekan memikirkan akan persepsi orang luar melihat dirinya yang hamil diluar nikah itu.
Oleh itu , Zennirah Aisyah membuat keputusan untuk kembali merampas Que Raikal dan menjadikannya sebagai suami dan menjadi ayah kepada bayi lelakinya.
Tetapi malangnya , Que Raikal sudah pun berkahwin dan tidak lagi menginginkan kehadirannya.
Tekanan yang dirasakan Zennirah Aisyah semakin kuat. Sehinggalah Zennirah Aisyah disahkan menghidap skizofrenia.
Sejak Que Raikal membuat laporan polis , Zennirah Aisyah tidak lagi berani untuk memunculkan dirinya dihadapan Que Raikal.
Tambahan pula , kandungan Zennirah Aisyah yang sudah berusia 5 bulan itu semakin jelas kelihatan.
Dirumah Maria , Zennirah Aisyah berkurung dalam biliknya tanpa menghiraukan dunia luar sehinggalah lahir anak lelakinya itu.
Namun begitu , sejak Zennirah Aisyah selamat melahirkan anak lelakinya bisikan demi bisikan semakin kerap didengarinya.
Bisikan tersebut membuatkan Zennirah Aisyah sering berada dalam ketakutan dan kerap bertukar identiti.
Buat seketika , Zennirah Aisyah begitu takut dan menangis sendiri. Beberapa saat selepas itu , muncullah Zennirah Aisyah yang agresif menuruti kehendak bisikan yang didengarinya.
Hidup Zennirah Aisyah , semakin huru hara dari hari ke hari.
" Hubby , which one okay ? Baju ni ke.. baju lagi satu ? "
" Dua-dua comel... "
Tanya Astrella Sofia dengan manja sambil mengangkat kedua-dua baju bayi berwarna putih itu untuk ditunjukkan kepada Que Raikal yang berdiri disampingnya itu.
" ambik je la dua-dua , sayang. "
Kata Que Raikal secara spontan.
" Alaaa... hubby. Nanti banyak sangatlah.. "
" Baby cepat besar. Membazir nanti.. "
Bantah Astrella Sofia dengan lembut.
" Choose one pleaseee "
Pujuk Astrella Sofia dengan manja menginginkan jawapan dari suaminya itu.
" Eeee isteri hubby ni kann "
Ujar Que Raikal bernada manja.
" Em.. Okay yang ni comel. "
Jawab Que Raikal sambil mengangkat tangannya ke arah baju disebelah kanan Astrella Sofia.
" Kan ! Yang ni comell "
Balas Astrella Sofia dengan teruja.
" Anak kita pakai nanti , lagi comel ! "
Kata Que Raikal sambil tertawa kecil.
" Mestilah , comel macam Mama dia ! "
Ujar Astrella Sofia sambil tertawa kecil.
Dengan gembira , mereka berdua menikmati masa bersama semasa membeli belah keperluan bayi mereka yang bakal dilahirkan tidak lama lagi.
Akibat terlalu menikmati masa bersama , Que Raikal dan Astrella Sofia tidak menyedari akan kehadiran seorang wanita berbaju seragam hitam yang mengekori serta memperhatikan mereka berdua dari jauh.
" Aku kena cari jawapan. "
Ucap wanita berseragam hitam itu disebalik almari sedang matanya tajam memandang pasangan suami isteri itu tertawa bahagia.
Share this novel