Afrina yang melihat situasi tersebut dari bahagian luar pejabat Astrella Sofia sambil meneguk air mula tersedak akibat terkejut.
Berkadar segera pandangan mata Afrina dialihkan. Afrina kini tertunduk menandang lantai.
" Astaghfirullah Astaghfirullah "
Ucap Afrina yang terkejut akan apa yang dilihatnya tadi.
Astrella Sofia yang perasan akan reaksi Afrina dari dinding kaca itu segera menuju ke arah dinding tersebut dan menarik tirai.
Que Raikal yang melihat tindakan Astrella Sofia itu hanya memandang Astrella Sofia yang kini membelakanginya sambil tersenyum nipis.
" Why tutup ? Wanna have privacy time with me ? "
Soal Que Raikal berhias senyum diwajahnya.
Astrella Sofia yang sudah selesai menarik tirai hingga menutupi pejanatnya itu segera berpaling dengan pantas. Bersama dahi yang berkerut Astrella Sofia memandang Que Raikal.
" WHAT ? "
" haha jangan perasan boleh tak encik ? "
Balas Astrella Sofia sambil tertawa kecil.
" alahhh it's okay , jujur je. I faham. "
Jawab Que Raikal bersama senyuman nipis diwajahnya.
Diatas sofa Astrella Sofia duduk sedang wajahnya didongakkan memandang Que Raikal yang tinggi lampai berdiri dihadapannya.
" Have a sit ? "
Pelawa Astrella Sofia kepada Que Raikal untuk duduk dihadapannya.
Tersenyum senget , Que Raikal segera duduk dihadapan Astrella Sofia tanpa berkata apa-apa.
" Alright , so Encik...? "
Kata Astrella Sofia bernada formal yang cuba untuk memulakan perbualan.
" Que Raikal "
Jawab Que Raikal sambil tersenyum nipis.
" Jadi Encik datang sini untuk minta ganti rugi kereta saya langgar hari tu kan ? "
" So , how much ? "
Soal Astrella Sofia kepada Que Raikal sambil tersenyum nipis.
" Emmm .., I didn't make any decision yet. "
Jawab Que Raikal bernada mendatar bersama wajah selamba.
" Then ? Apa tujuan sebenar Encik datang jumpa saya ? "
Tanya Astrella Sofia bersama wajah yang berkerut kerana bingung dengan apa yang didengarinya tadi.
" Saja. Just wanna pay a visit. hahahah "
Ujar Que Raikal secara spontan.
" Hah ? "
Astrella Sofia yang sudah bingung bertambah bingung mendengarkan kata-kata Que Raikal.
" Hm. Okaylah I got to go. "
Kata QUe Raikal yang kini sudah berdiri. Mata Que Raikal dan Astrella Sofia saling berpandangan.
Astrella Sofia yang masih bingung hanya memandang Que Raikal dengan wajah yang berkerut tanpa mengatakan apa-apa.
" Ouh wait. "
Sejurus mengatakan itu , Que Raikal lantas mengatur langkahnya ke meja kerja Astrella Sofia dan mencapai sejmabak bunga yang dibelinya tadi. Dwngan pantas Que Raikal kembali berdiri dihadapan Astrella Sofia dan menghulurkan jambangan bunga ros tadi.
" For you. "
Ucap Que Raikal sambil tersenyum senget dan mengenyitkan mata kirinya kepad Astrella Sofia.
" Bunga ? For me ? "
Soal Astrella Sofia yang tidak mampu mentafsir apa yang sedang berlaku.
" Cepatlah ambik "
Arah Que Raikal bernada mendatar bersama senyuman yang sudah luntur diwajahnya.
Tanpa berkata apa-apa Astrella Sofia segera mengambil jambangan bunga itu dari tangan Que Raikal.
" Alright. See you later. "
Ucap Que Raikal bernada mendatar dan wajah ketat. Sejurus itu Que Raikal pun melangkah keluar dari pejabat Astrella Sofia.
" W-what happened ? "
" Dia ... ? "
" I-apa yang jadi ni ? "
Bisik hati Astrella Sofia yang benar-benar kebingungan sedang kedua matanya tertumpu pada jambangan bunga ditangannya itu.
" Urgh whatever. "
Keluh Astrella Sofia setelah hampir sepuluh minit cuba untum memahami apa yang sedang berlaku antara dirinya dan Que Raikal sebentar tadi.
Lalu jambangan bunga ros tadi pun diletakkan ke atas meja dihadapannya dengan perlahan.
Setelah jambangan bunga tersebut diletakkan diatas meja , Astrella Sofia pun berdiri dan mengatur langkahnya menuju ke meja kerjanya.
" Hm ? "
Ucap Astrella Sofia sejurus melihat sekeping kad diatas mejanya itu. Wajah Astrella Sofia sekali lagi berkerut.
Kad itu segera dicapai tangan kanan Astrella Sofia. Diatas kerusi , Astrella Sofia menlabuhkan tubuhnya dan duduk bersandar dengan selesa.
Lalu kad itu pun dibuka dan dibaca oleh Astrella Sofia.
" Do save my number. About the prize , I'll think about it and call you later. Don't be late. "
" Don't be late ? hahaha "
" takda benda lain ke dia nak pesan ? Dia tak tahu ke aku ni selalu on time hah ? Urghhh "
Bebel Astrella Sofia sendiri.
Maka berlalulah hari Astrella Sofia dan Que Raikal yang kembali berjalan seperti hari-hari kebiasaannya.
( RingRing )
Nada dering telefon bimbit Astrella Sofia jelas kedengaran memecahkan keheningan malam.
Astrella Sofia yang sedang merenung keluar jendela biliknya menikmati panorama langit malam akhirnya tersedar dari menungannya dan segera melangkah ke kabinet bersebelahan katil untuk mengambil telefon pintarnya.
" Private number ? "
Bisik hati Astrella Sofia sejurus melihat paparan skrin telefon pintarnya itu.
" Hmm ? Encik Que ? "
" Tapi .... haih angkat jela "
Astrella Sofia yang berasa agak ragu untuk mengangkat panggilan itu pada awalnya segera menukar fikiran untuk mengangkatnya kerana bimbang itu adalah panggilan daripada Encik Que Raikal.
Sejurus panggilan telefon diangkat , suara serak seorang lelaki dalam lingkungan 20an jelas kedengaran dicorong talian.
" Hello ? Sayang ? "
" Sayang..? "
Astrella Sofia yang mendengarkan suara itu hanya mampu terdiam.
" Suara ni... "
" S-suara ni... "
" Ya Allah... "
Bisik hati Astrella Sofia yang sangat kenal akan suara lelaki tersebut. Mata Astrella Sofia kini bekaca.
" Sayang... I... "
" I.. nak minta maaf atas semua yang I dah buat dekat you.."
" Kita jumpa esok ? We need to talk.. "
" You kena dengar explanation I.. "
" Hello ? Sayang..? "
" I tahu you ada , I tahu you dengar.. "
" Sayang ? Please say something... "
Ujar Zafran bernada serak yang sedaya upaya cuba memujuk hati Astrella Sofia untuk berjumpa dengannya dan menyelesaikan permasalahan yang berlaku setelah hampir 2 tahun Zafran menghilangkan diri.
Tanpa berkata apa-apa Astrella Sofia segera mematikan panggilan tersebut. Lalu Astrella Sofia mencampakkan telefon pintarnya ke atas katil bersaiz Queen itu.
Diatas lantai Astrella Sofia terduduk bersandar pada katilnya dan menangis meluahkan sakit.
Bibir Astrella Sofia terkunci. Namun mata Astrella Sofia tidak mampu berhenti dari terus mengalirkan air mata.
Sejurus panggilan tadi ditamatkan oleh Astrella Sofia , Zafran kembali menghubungi Astrella beberapa kali dengan harapan Astrella Sofia alan mengangkat panggilannya sekali lagi.
" Kenapa ? "
" Kenapa you buat I macam ni Zaf ? "
" Kenapa you kena datang balik ? "
Bisik hati Astrella Sofia beriringkan tangisan.
Sedang Astrella Sofia menangisi sakit , Zafran masih tidak berputus asa menghubungi Astrella Sofia.
Telefon pintar segera diletakkan diatas dihadapannya. Zafran kini tertunduk menangis.
" Sayang.. I minta maaf.. "
" Sayang please..."
" Sayang..."
" Maafkan I... "
" S-sayang.."
Berjuraian air mata Zafran jatuh membasahi pipi kusamnya. Bibirnya tidak berhenti melafazkan panggilan manja Astrella Sofia.
Setelah beberapa kali Zafran cuba menghubungi Astrella Sofia , akhirnya Zafran berhenti menghubungi Astrella Sofia.
" Maafkan I.. "
" I tak pernah tinggalkan you sayang.."
" I.. tak pernah tinggalkan you..."
" Sayang..."
Bersama air mata yang mengalir lembut mengalir jatuh ke pipinya dengan nada suara yang sebak serta sengau , Zafran meluahkan sesalnya terhadap bekas kekasihnya Astrella Sofia.
Share this novel