Bab 47

Romance Completed 40892

Darah , jelas kelihatan menitik diatas lantai. Akibat kesakitan ditikam pisau yang tajam di bahagian abdomen , pembantu rumah Maria pun terduduk bersandar pada pintu utama rumah.

" Hahahahaha "

" Padan muka kau ! "

Beriring ketawa , Zennirah Aisyah mengatakan itu kepada pembantu rumah dengan riang.

Lalu , Zennirah Aisyah pun berlari keluar rumah untuk mencari 'anak'nya.

" Mateen "

" Mateen sayang "

" mana Mateen ni.. "

" Mateen "

Bernada sebak Zennirah Aisyah memanggil nama arwah anak lelakinya.

Di merata tempat , Zennirah Aisyah mencari arwah anak lelakinya.

" eh , kenapa pagar pintu rumah terbuka ni "

Ujar Maria dengan dahi yang berkerut.

" Bibik ? "

Panggil Maria yang baru sahaja turun dari kereta.

Perlahan-lahan , kaki Maria melangkah masuk ke dalam rumahnya.

" Astagfirullahaladzim. "

Mari mengucap , sejurus melihat jasad pembantu rumahnya yang ditikam dan berlumuran darah terduduk bersandar pada pintu.

" Zennirah ! "

" Zennirah ! "

" Zennirah ! "

Bertempiaran Maria berlari disetiap sudut rumahnya , mencari susuk tubuh Zennirah Aisyah.

" Ya Allah , Zennirah.. "

Lafaz bibir Maria sambil menangis.

Tanpa membuang masa , Maria membuat panggil ambulan bagi menguruskan pembantu rumahnya itu.

Tiba sahaja di hospital , Firash pun segera mencari isterinya.

" Sayang. Apa dah jadi ni ? "

Tanya Firash dalam keadaan panik.

" Saya baru balik dari meeting. "

" pagar , pintu rumah semua dah terbuka. "

" once I stepped in our house , bibik dah pengsan. "

" dengan darah berlumuran. "

" bibik kena tikam. "

" then , saya cari Zennirah. "

" But she's not there. "

" Abang , saya risau.. "

Bernada sebak bersama air mata , Maria bercerita mengenai kejadian tersebut kepada suaminya.

" Ya Allah.. "

" Jom lah sayang ikut abang. "

" Kita cari Zennirah sama-sama. "

" Inshaa Allah , dia tak lari jauh. "

Ajak Firash kepada isterinya.

Maria , mengangguk setuju dengan ajakan suaminya.

Setelah apa yang dilihat mata , Maria dan Firash berasa bimbang sekiranya Zennirah Aisyah mengapa-apakan orang awam.

" Bibik , bibik. "

Panggil Astrella Sofia dengan lembut dari biliknya.

" Ya , Puan. "

Sahur pembantu rumahnya dengan sopan.

" Nanti , kawan saya datang. "

" Awak tolong masak lebih sikit ya ? "

" Diorang dah nak sampai tu. "

" Nanti diorang sampai awak jemput mereka masuk ya ? "

" Saya nak mandi sekejap ni. "

Arah Astrella Sofia kepada Sinar.

" Baik Puan. "

Jawab Sinar berhias senyuman nipis.

Lalu dengan berhati-hati , Astrella Sofia pun menapak ke tandas bagi membersihkan diri sedang bayinya dibiarkan tidur diatas katil bersaiz King itu.

Sedang Astrella Sofia sibuk membersihkan diri , tetamu yang tidak diundang pun tiba.

Susuk tubuh seorang wanita , jelas kelihatan oleh Sinar di sebalik pagar.

Tanpa ragu-ragu , Sinar pun membuka pintu pagar dan membiarkan wanita itu masuk ke halaman rumah.

Wanita tersebut dijemput masuk ke dalam rumah.

" Jemputlah duduk , sekejap ye saya panggilkan Puan. "

Pelawa Sinar dengan sopan kepada wanita yang berbaju t-shirt lengan panjang serta seluar track suit berwarna hitam.

( TokTok )

Ketukan pintu jelas kedengaran.

" Puan , tetamu dah sampai. "

Kata Sinar kepada Astrella Sofia memaklumkan bahawa tetamu yang ditunggu sudah pun tiba.

" okay "

Jawab Astrella Sofia dengan ringkas.

Setelah hampir 3 minit menunggu , tangisan bayi jelas kedengaran.

Wanita yang duduk diatas sofa di ruang tamu tadi , segera mendaki anak-anak tangga dan menuju ke hadapan pintu bilik Astrella Sofia dan Que Raikal.

Tangisan bayi , semakin jelas kedengaran.

Tanpa teragak-agak , pintu bilik itu segera dibuka. Bayi yang menangis itu digendong ke dalam pangkuan wanita tersebut.

" Mateen. "

" Anak Mummy sayang. "

Ucap Zennirah Aisyah sambil tersenyum melihat wajah bayi lelaki dalam pangkuannya.

Tangisan Fil terhenti setelah beberapa minit berada di dalam pangkuan Zennirah Aisyah.

Astrella Sofia yang kini sudah siap berbaju kemas di bilik persalinan baju segera ke biliknya untuk melihat keadaan bayi lelakinya.

" Aih ? Darleena masuk bilik aku ke ? "

Desis hati Astrella Sofia sejurus melihat pintu biliknya dan Que Raikal sudah terbuka luas.

" Darleena "

Panggil Astrella Sofia sejurus melihat susuk tubuh seorang wanita memangku anak lelakinya diatas katil.

" Jangan dekat ! "

" Ni anak aku ! "

" N-ni anak aku ! "

Jeritan Zennirah Aisyah , jelas kedengaran sedang pelukan Fil diperkemaskan.

" Z-zennirah. "

" Ya Allah.. "

" Zennirah.., "

" B-baby nak tidur tu. "

" Letaklah dia dekat atas katil.. "

" Kesian dia.., nak tidur. "

Beriring langkah kaki mendekati Zennirah Aisyah , Astrella Sofia cuba memujuk.

" Baby nak tidur ? "

Tanya Zennirah Aisyah dengan perlahan.

Lalu dengan berhati-hati , Zennirah Aisyah cuba untuk menghamparkan tubuh Fil diatas katil.

Namun begitu , pelukan Zennirah Aisyah kembali dieratkan setelah melihat Astrella Sofia berada disampingnya.

Dengan pantas , Zennirah Aisyah oun berdiri dan berlari ke arah pintu.

" KAU TIPU ! "

" Kau nak ambik baby aku kan ? "

" Kau tipu ! "

Jerit Zennirah Aisyah dengan mata yang membulat memandang Astrella Sofia.

Astrella Sofia yang melihatkan itu segera berkata.

" Zennirah.., tu anak aku.. "

" Tolong , jangan apa-apakan dia. "

Rayu Astrella Sofia sambil menangis.

" Diam ! "

" Kau penipu ! "

" Kau nak pisahkan anak aku dengan aku kan ? "

" Kau nak bunuh anak aku ! "

Jerit Zennirah Aisyah dengan penuh beremosi.

" Zennirah , tolong. "

" Aku merayu.. "

" Bagi balik anak aku.. "

Rayu Astrella Sofia sekali lagi.

Namun begitu Zennirah Aisyah mula mengatur langkahnya keluar dari bilik tersebut dan berlari menuruni tangga.

Astrella Sofia yang masih dalam pantang , tanpa menghiraukan keadaan tubuh badannya segera mengejar Zennirah Aisyah.

" Zennirah ! "

Panggil Astrella Sofia dengan kuat.

" Ya Allah. "

Akibat berlari , Astrella Sofia terjatuh di dan terhantuk di kaki tangga sehingga kepalanya berdarah.

" Fil.., "

Panggil Astrella Sofia dengan lemah.

" Okay , dah sampai. "

Ujar Tengku Zafreil dengan riang.

Lalu Tengku Zafreil dan isterinya pun segera mengatur langkah memasuki halaman rumah Astrella Sofia.

" Abang ! "

" Ya Allah Astrella. "

Jerit Darleena sejurus melihat susuk tubuh Astrella Sofia terbaring diatas lantai dihadapan pintu utama yang terbuka luas.

Berkadar segera , Darleena menarik tubuh Astrella Sofia yang lemah longla itu ke dalam pangkuannya.

" Astrella.. "

" Astrella.. "

" Ya Allah.. "

Panggil lembut Darleena mengejutkan Astrella Sofia.

" F-fil.. "

Ucap Astrella Sofia dengan suara yang serak dan perlahan.

Tengku Zafreil yang melihat keadaan Astrella Sofia begitu , segera menelefon Que Raikal.

Oleh kerana kebimbangan yang melampau , Que Raikal pun memecut pulang ke rumahnya.

" Panasnya hari ni. "

Ucap Malek yang baru memasuki perut keretanya itu bersama sebungkus plastik makanan dan sebotol air mineral.
Ketika Malek menghidupkan enjin keretanya , susuk tubuh seorang wanita yang dikenalinya jelas kelihatan sedang berlari.

Tanpa membuang masa , Malek segera keluar dari perut keretanya dan mengejar wanita tersebut.

" Zennirah ! "

Panggil Malek dengan kuat sambil mengejar wanita tersebut.

Setelah beberapa minit berlari , Zennirah Aisyah mula berasa letih. Di kaki lima , Zennirah Aisyah duduk berehat.

Dengan pantas Malek menyapa Zennirah Aisyah.

" Baby. "

Panggil Malek dengan sebak.

Zennirah Aisyah , segera memandang wajah Malek dihadapannya.

Dengan mata yang berkaca , Zennirah Aisyah merenung wajah Malek.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience