Bab 41

Romance Completed 40892

4 Bulan pun berlalu dengan pantasnya. Usia kandungan Astrella Sofia sudah memasuki 7 bulan.

" Hubby..? "

Panggil Astrella Sofia dengan jelas sedang kakinya melangkah menuruni tangga.

" Sayang ? Eh kejap ! stop ! "

Arah Que Raikal dengan kuat sejurus mendengar panggilan Astrella Sofia.

Berkadar segera api dipadamkan. Bersama apron yang dipakai , berlari anak Que Raikal mendaki kaki tangga itu dan menuju ke arah Astrella Sofia.

" Sayang , slow slow "

Pesan Que Raikal kepada isterinya supaya berhati-berhati dalam menuruni anak-anak tangga itu.

" Ala , hubby lambat sangat laaa "

" Sayang boleh turun sendiriii "

Rungut Astrella Sofia sambil memandang Que Raikal yang memegang kedua-dua bahunya memimpin Astrella Sofia menuruni anak tangga.

" Aippp , sayang "

Balas Que Raikal bernada manja rungut Astrella Sofia tadi.

Begitulah sikap Que Raikal yang begitu berjaga-jaga dalam setiap perkara melibatkan Astrella Sofia.

" Dah , duduk sini. "

Arah Que Raikal yang sambil menarik kerusi.

" Thank you "

Ucap Astrella Sofia dengan lembut.

" Most welcome , sayang. "

Balas Que Raikal dengan senyuman manis diwajah.

" Sayang duduk kejap ye "

Arah Que Raikal dengan lembut kepada isterinya. Lalu , Que Raikal pun kembali ke dapur dan memasak hidangan sarapan buat mereka berdua.

Selepas 5 minit , Que Raikal pun kembali ke meja makan bersama sepinggan hidangan sarapan pagi.

" Nah "

" Nasi goreng kampung , special untuk sayang "

Ujar Que Raikal sambil meletakkan pinggan berisi nasi goreng itu diatas meja berhadapan Astrella Sofia.

" Aaaaaa. "

" Susah-susah je hubby masakkan. "

Kata Astrella Sofia dengan manja sedang matanya kini tertumpu memandang suaminya yang sudah duduk berlabuh disampingnya.

Perlahan-lahan tangan kanan Que Raikal mengusap lembut kepala Astrella Sofia dan berkata.

" Sayang , tak susah pun lah "

" Atleast , boleh la abang asah balik skill memasak dulu. "

Berukir senyuman manis diwajah tampannya , Que Raikal mengucapkan itu.

" Terima kasih abang.. "

Ucap Astrella Sofia kepada suaminya berhias senyuman manis.

" Most welcome , sayang "

Balas Que Raikal tersenyum nipis. Usai itu , tangan Que Raikal kembali diletakkan diatas meja.

" Rasalah , air tangan Que Raikal. "

Arah Que Raikal dengan lembut.

Tanpa membuang masa , Astrella Sofia pun mengaut nasi goreng itu keatas sudu.

" Bismillahirrahmanirrahim. "

Ucap Que Raikal melafazkan bismillah.

Astrella Sofia yang mendengarkan itu turut mengucapkan bismillah. Lalu sudu diangkat dan disuapkan ke mulutnya.

Bertungkat dagu , Que Raikal ralit memandang isterinya itu bersama senyuman panjang.

Riak wajah Astrella Sofia dengan mata yang terbuka luas itu menarik perhatian Que Raikal.

" Sedap ? "

Soal Que Raikal dengan lembut.

" Hubby ! "

Panggil Astrella Sofia dengan manja sedang mata yang berair memandang wajah Que Raikal.

" Eh , kenapa ni ? Pedas ke ? "

" Nah , air. "

Soal Que Raikal sambil menghulurkan segelas cawan berisi air mineral itu.

" Kenapa sedap sangat niii "

Ujar Astrella Sofia sambil menyeka air mata di tubir mata kirinya.

" Allah , sayangg. "

" Sedap pun menangis ke ? "

Kata Que Raikal sambil tertawa kecil melihat gelagat isterinya yang bertambah manja sejak mengandung itu.

" Alolololo sayang "

Ucap Que Raikal bernada manja sambil menyeka air mata tersisa di tubir mata kanan Astrella Sofia.

" Nah , aaaaaa "

" buka mulut cepat. "

Arah Astrella Sofia kepada suaminya.

" Sayang makan laa "

" Hubby masak untuk sayang. "

Tolak Que Raikal dengan lembut.

" No , hubby kena makan jugak "

" Cepat. aaaaaa "

Pujuk Astrella Sofia kepada suaminya.

Tanpa membantah , Que Raikal pun membuk mulutnya.

" Aaaaummm "

Ujar Astrella Sofia sambil tersenyum nipis seiringan tangan kanannya menyuapkan nasi goreng itu kedalam mulut Que Raikal.

" Sayang. "

Panggil Que Raikal dengan serius secara tiba-tiba.

" Emm ya ? kenapa ? "

Tanya Astrella Sofia sambil memandang suaminya.

" Patutlah sayang menangis. "

" Haih , untung betul lah sayang dapat hubby kan ? "

" Dah la hensem , masak sedap , ... "

Kata Que Raikal memuji dirinya dengan bannga.

Astrella Sofia yang mendengarkan itu segera mengherotkan bibirnya sehingga berukir senyuman manis diwajah.

Tangan kanan Que Raikal yang diletakkan diatas meja itu dipandang dan ditarik perlahan Astrella Sofia.

" Ye , sayang beruntung dapat suami macam hubby. "

" sempurna , dalam segalanya. "

Ucap Astrella Sofia sambil mengusap lembut tangan Que Raikal bersama senyuman nipis diwajah.

Que Raikal yang melihat itu segera mengusap kepala isterinya dan berkata.

" Hubby tak sempurna dalam segalanya. "

" cinta , yang membuatkan sayang nampak hubby sempurna hingga tiada cela. "

" Sama , macam hubby. "

" I love you sayang. "

Ujar Que Raikal bersuara lembut. Usai mengatakan itu , dahi Astrella Sofia segera dicium Que Raikal.

" Argh. "

Sedang mereka berdua menikmati masa itu , tiba-tiba Astrella Sofia mengerang sakit.

" Sayang ? "

" Are you okay ? "

Soal Que Raikal dengan dahi yang berkerut.

" Okay.. "

" Baby.. baby jealous. "

Jawab Astrella Sofia sambil tersenyum.

" Alololo anak Papa jealous ke ? "

Tanya Que Raikal dengan perlahan diperut Astrella Sofia yang sudah besar itu.

" Anak Papa , cepatlah keluarr "

" Nanti kita main bola sama-sama okay baby ? "

Tambah Que Raikal.

Disebuah bilik yang gelap , terduduk belunjur Zennirah Aisyah diatas katil termenung memandang pantulan dirinya pada cermin dengan mata yang berkaca.

Suara bayi menangis jelas kendengaran kuat. Namun Zennirah Aisyah hanya melihat cermin dan tidak berbuat apa-apa.

( TokTok )

" Zennirah.., kenapa dengan baby tu ? "

" Zennirah...? "

Soal Maria yang khuatir akan keadaan Zennirah Aisyah dan bayinya yang baru berusia beberapa hari itu.

" Zennirah ? Baby okay ke tuu ? "

Tanya Maria sekali lagi.

Namun sebarang jawapan todak juga diterima Maria.

Tanpa membuang masa , tombol pintu segera dipulas dan ditolak.

" Zennirah. "

Panggil Maria dengan dahi yang berkerut melihat wajah Zennirah Aisyah yang pucat itu.

Zennirah Aisyah yang mendengarkan itu hanya mengalihkan pandangannya memandang Maria yang berdiri dipintu. Pandangan kosong , diberikan kepada Maria.

Berkadar segera Maria mengatur langkahnya menuju ke katil dan mengangkat bayi lelaki itu dengan berhati-hati.

" Ya Allah , sayang.. "

Ujar Maria dengan perlahan sambil menepuk lembut bayi tersebut bagi menenangkannya.

" Kau tak bagi baby susu ke Zennirah ? "

Soal Maria kepada Zennirah Aisyah dengan dahi berkerut.

Tanpa reaksi wajah , Zennirah Aisyah hanya menggeleng perlahan.

Air mata Zennirah Aisyah , kelihatan jelas mengalir lembut membasahi pipi kirinya.

" Astagfirullahaladzim. "

Maria segera mengucap dan menggelengkan kepalanya.

Lalu , Maria pun segera mengatur langkah kakinya keluar bersama bayi itu untuk diberikan susu formula.

Sedang Maria duduk diatas sofa menyuapkan susu formula kepada bayi lelaki Zennirah Aisyah itu , hati Maria mula berkata.

" Ya Allah , sampai hati kau Zennirah. "

" Baby ni tak bersalah. "

" Kenapalah jadi macam ni.. "

Desis hati Maria sedang kepalanya digelengkan lembut apabila memikirkan masalah sahabatnya yang seorang itu.

Maria seakan ridak percaya akan perubahan ketara yang ditunjukkan oleh Zennirah Aisyah itu.

Zennirah Aisyah yang kini bukan lago Zennirah Aisyah yang dikenalinya 7 tahun lalu.

" diam ! "

" diam ! "

" diaaammm ! "

Jerit Zennirah Aisyah dengan kuat sedang alat-alat solek dan wangian diatas meja solek itu ditolak hingga berteraburan diatas lantai.

Mendengar jeritan Zennirah Aisyah , Maria segera memanggil bibiknya bagi memegang bayi itu.

Anak tangga segera didaki. Pintu bilik Zennirah Aisyah dibuka.

" Zennirah ! "

Panggil Maria dengan kuat.

" Diam.. "

Ujar Zennirah Aisyah yang sudah terduduk sedang kedua tangan menarik kuat rambutnya itu sambil menangis.

" Aku cakap diam.. "

" diamlah.. "

Rayu Zennirah Aisyah sambil menangis.

Maria yang melihat itu segera duduk dan memeluk tubuh Zennirah Aisyah.

" Shh... aku ada ni. "

" Tarik nafas , lepas. "

" Tarik nafas.. lepas. "

" Shhh.. "

Bisik Maria ditelinga Zennirah Aisyah membantu sahabatnya itu untuk bertenang.

Sedang Maria menenagkan hati Zennrah Aisyah yang menangis dibahunya itu , mata Maria juga berkaca.

" Ya Allah.. "

" Siapa yang buat kau macam ni , Zennirah.. "

Desis hati Maria yang sememangnya tidak tahu apa yang berlaku pada Zennirah.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience