Pagi ini bapak sudah berangkat ke kebun salak seperti biasa untuk membersihkan,memupuk atau yang lain nya
bapak rehat sejenak dengan menghisap rokok,bapak begitu menikmati nya.sesekali menarik nafas dalam dalam kelihatan sekali kalau bapak memiliki beban yang begitu berat
"apa yang kau pikirkan opung Ivan?panggilan untuk bapak,bapak menarik nafas
"aku sedang bingung bang"
"apa yang kau bingung kan?
"Miko Pudan ku minta sekolah bang"
"ya sekolahkan lah"
"Abang tau kan untuk sekarang ini aku belum ada uang,mau pakai apa aku bayar pendaftaran nya bang?pak tua ku tersenyum
"kalau begitu pakai saja uang ku dulu ya"
"nanti aku bayar gimana bang?
"bisa kau cicil lah"
"terima kasih bang,terima kasih"kata bapak dengan tertawa bahagia
"kau itu adik ku jadi Miko itu juga sudah ku anggap sebagai anak ku juga"
Bapak langsung pulang ketika pak tua ku sudah memberikan uang pada bapak,dengan langkah terburu buru bapak menuju rumah
"Mak,,,Mak,,,"panggil bapak di luar
"ada apa nya pak kok menjerit jerit?
"bapak sudah dapat uang nya Mak"
"uang,,,uang apa pak?
"uang untuk pendaftaran sekolah Pudan kita lah Mak"
"ha,,,dari mana bapak mendapatkan uang ini?
"dari bang Regar"
"maksud bapak Abang ku"
"iya Mak"Senyum bahagia menghiasi bibir nya"panggilkan dulu Pudan ku"kata bapak,
"Pudan,,,,Pudan"suara mamak memanggil ku dengan sedikit malas aku berdiri dan mendekati mamak
"iya Mak"sahut ku
"pergi lah bapak memanggil mu"kata ibu dan aku menarik nafas ku dalam dalam karena aku tau bapak tidak mengizinkan aku sekolah
"sini Pudan sini"kata bapak dengan melambaikan tangan nya,muka sedih ku masih terlihat jelas,aku pun duduk di sebelah bapak"sudah jangan sedih kau ya"kata bapak lagi"ini ada uang dari pak tua mu dia kasih pinjam ke bapak,pergi lah kau beli semua keperluan sekolah mu sama mamak mu ya"bapak mengusap usap kepala ku
"tapi orang pak tua belum memanen buah salak nya pak?
"dia kasih pinjam nanti di potong dari gaji bapak"
"terima kasih pak,terima kasih"kata ku dengan memeluk bapak erat erat,aku bahagia karena bapak kasih izin aku melanjutkan sekolah.
"kau Boru ku satu satu nya Pudan ku,apa pun akan bapak usahakan, Insya Allah semua nya ada jalan nya"
"Amin"sahut ku dengan mengusap muka ku dengan kedua telapak tangan ku,dan ku peluk mamak ku tersayang"akan aku buktikan Mak kalau aku akan bisa membahagiakan mamak sama bapak"kata ku pelan
"mudah mudahan ya Nang"jawab mamak dengan mengusap punggung ku
"sudah,,,sudah pergi lah kalian belanja kalian"kata bapak
aku dan mamak siap siap untuk berangkat belanja keperluan sekolah tapi kami harus berjalan dulu sekitar satu kilo menuju simpang untuk menaiki angkot dan sebelum pergi bapak memanggil ku
"Pudan"
"ya pak"jawab ku dengan mendekati nya
"kau belikan mamak mu kerudung yang bagus ya,karena selama ini mamak mu itu tidak pernah membeli apapun untuk diri nya"
"siap pak"kata ku dengan memberi hormat,karena aku bangga ternyata bapak begitu perhatian pada istri nya
Terik nya matahari tidak membuat ku surut untuk pergi ke pasar karena ini menyangkut masa depan ku dan orang tua ku
"Mak nanti kalau beli sepatu ku jangan yang mahal ya Mak"
"kenapa begitu?tanya mamak ku
"yang penting aku bisa sekolah Mak"mamak ku tersenyum
"kau memang anak mamak yang paling ngerti Pudan"begitu sulit nya kehidupan kami sampai mamak pun tidak pernah memikirkan diri nya
"Mak,,pak tua baik sama kita ya Mak"kata ku
"memang baik pak tua sama keluarga kita Nang,dari dulu bapak mu itu kerja sama pak tua mu itu,kalau tidak ada uang pak tua mu lah yang selalu kasih ke kita"aku tersenyum dan tidak terasa kami sampai ke simpang dan langsung naik angkot butuh waktu tiga puluh menit kami sampai ke pasar,aku tersenyum karena jarang sekali aku naik angkot,karena sekolah pun aku berjalan kaki,sebenar nya aku ingin seperti kawan kawan ku yang pergi sekolah naik angkot tapi niat itu tidak pernah aku paksakan karena sekolah pun aku jarang jajan,sesampai nya di pasar mamak langsung menuju keperluan ku begitu semua sudah terbeli mamak mengajak ku pulang
"uang nya masih ada sisa Mak?tanya ku
"masih Nang,apa masih ada yang belum kita beli?
"ada Mak"
"apa itu?
"ada,mamak tunggu sini sebentar ya"kata ku ketika mamak memberi ku uang pecahan lima puluh ribu,aku langsung berlari kecil menuju toko kerudung,tidak perlu waktu lama aku membeli nya dan berlari kembali menuju di mana mamak ku menunggu
"ini Mak"kata ku dengan menyerahkan plastik putih yang berisi kerudung
"apa ini?
"nanti saja kita buka kalau sudah sampai rumah ya"kata ku dan mamak mengangguk kan kepala
Begitu sampai rumah ku buka semua nya dan yang terakhir aku membuka kerudung berwarna coklat
"ini untuk mamak"
"kenapa kau membelikan kerudung untuk mamak Nang?
"bapak yang mau Mak"kata ku dengan memandang bapak
"kenapa kau membelikan kerudung untuk ku pak?tanya mamak
"sudah lama sekali kau tidak pernah ganti kerudung mu,jadi bapak minta sama Miko untuk membelikan kerudung untuk mu"mamak tersenyum ke arah bapak
"aku takut kalau sisa uang ini tidak cukup untuk pendaftaran anak kita pak"kata mamak
"cukup nya itu Mak"
"kita besok harus mengantar kan Miko ke kota MD untuk sekolah pak"
"biar aku saja yang mengantar kan nya ya"
"mamak tidak ikut pak?tanya ku
"kalau mamak ikut nanti uang nya tidak cukup Nang,karena kamu juga harus kos"kata ibu
"kenapa tidak tinggal di rumah tulang Fandi saja Mak"
"biar kamu kos saja ya Nang,mamak tidak mau kalau kau tinggal di keluarga mamak atau bapak mu"
"kenapa Mak?
"ikuti saja kata mamak mu ya Pudan ku"aku menganggukkan kepala,
Malam ini aku mengemasi pakaian ku karena besok pagi bapak akan mengantar kan aku ke kota MD untuk sekolah dan aku sudah tidak sabar lagi menunggu pagi karena malam ini terlalu lama aku rasa,mungkin karena semangat nya aku sampai aku pun tidak bisa tidur,aku tersenyum sendiri,bapak dan mamak masih menonton tv karena itulah hiburan mereka setelah satu harian bekerja di kebun.
Pak Tua Yang Baik
Share this novel